NovelToon NovelToon
The Dead CINDERELLA

The Dead CINDERELLA

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Ibu Tiri
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ratna Jumillah

Sierra Leona, adalah gadis yang sepanjang hidupnya selalu berusaha menjadi seorang putri yang baik bagi keluarganya, terutama sang ayah. Tetapi apapun yang ia lakukan, akan selalu salah dimata sang ayah.

Gadis cantik, baik hati, dan penurut itu.. Selalu di kucilkan oleh ayahnya, tidak hanya di kucilkan, ia bahkan sering kali menerima tamparan apabila sang ayah merasa Sierra membuat kesalahan, dan itu atas hasutan ibu tirinya.

Pada usia 5 tahun, ibunya meninggal dunia karena menyelamatkan nyawa Sierra kecil yang hampir tertabrak. Dan sang ayah menyebut Sierra sebagai pembunuh sejak saat itu.

Sierra tumbuh besar tanpa kasih sayang sang ayah, ayahnya tidak pernah sedikitpun menaruh rasa kasihan kepadanya, bahkan hingga di detik terakhir hidup Sierra. Sierra di jatuhi hukuman mati atas tuduhan pembunuhan pada adik tirinya. Ternyata Tuhan berbaik hati kepadanya, Sierra terlahir kembali dan membalaskan dendamnya dan membalik keadaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 24. Priaku.

Sierra bangkit dari duduknya ketika matahari sudah benar benar tenggelam. Saat ia berbalik, ia terkejut melihat Arthur yang tengah berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri saat ini.

" Arthur..?" Gumam Sierra.

Arthur terlihat begitu tampan dengan kemeja berwarna hitamnya dengan lengan di singsingkan hingga batas siku. Sebelah tangan nya ia masukan kedalam saku celana, dan sebelahnya lagi ia gunakan untuk menopang jas kerjanya.

Arthur tersenyum saat melihat Sierra yang terkejut dengan kehadirannya. Arthur berjalan menghampiri Sierra yang masih terbengong di tempatnya.

" Apakah sudah selesai mengunjungi kerabatmu? Apakah aku boleh berkenalan.?" Ucap Arthur.

" Kamu.. Disini?" Ucap Sierra masih terkejut.

" Ya, aku disini Sierra." Ucap Arthur dengan senym manisnya.

" Sejak kapan.?" Tanya Sierra.

" Sejak saat kamu masuk kemari." Ucap Arthur jujur.

Memang Arthur ikut masuk kedalam bersamaan dengan Sierra, hanya saja Arthur mengikuti Sierra dari belakang.

" Kamu mengikutiku?" Ucap Sierra.

" Ya, aku mengikutimu sejak masih di Jakarta. Kamu begitu misterius dengan pakaian hitam ini, aku takut kamu dalam masalah lagi, jadi aku mengikutimu." Ucap Arthur.

' Dia mengkhawatirkan aku..?' Batin Sierra.

Arthur terkekeh melihat bagaimana Sierra masih menunjukan ekspresi yang berubah ubah.

" Kenapa kamu nekat mengendarai motor hingga ke kota K.? Ini sangat jauh dan berbahaya." Ucap Arthur.

" Emm.. Aku baik baik saja." Ucap Sierra.

" Aku tahu kamu begitu hebat.. Tapi lain kali tolong jangan begitu mengebut oke." Ucap Arthur.

Arthur tidak mau membatasi kesukaan Sierra, ia hanya akan memberikan nasihat saja. Bagi Arthur, apapun yang Sierra suka, dia akan mendukungnya selagi itu tidak membahayakan nyawa Sierra.

Entah sejak kapan Arthur begitu sangat memprioritaskan Sierra. Arthur jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Sierra saat melihat Sierra menjinakan Hwan, singa jantannya di tv. Kemudian ia semakin jatuh cinta berkali kali kepada Sierra setelah mengenal Sierra lebih dalam berkat hasil pencarian tentang masalalu Sierra lewat Malvin.

Lalu kesehariannya dengan Sierra yang ia lewatipun terasa begitu manis dan lain. Ia tak merasakan jijik atau benci kepada Sierra, bahkan ia justru seolah candu ia ingin selalu menggandeng tangan Sierra atau mengusap kepala Sierra dengan sayang.

" Iya.." Sahut Sierra.

" Eh tunggu, jika kamu sedari tadi disini.. Berarti kamu.." Ucap Sierra dengan wajah panik.

" Kenapa.?" Ucap Arthur.

" Kamu.. melihat aku.. Astaga.." Ucap Sierra sembari menutup wajahnya dengan kedua tangan nya.

" Aku akan jujur, aku melihat semuanya. Tangismu, curahan hatimu, semuanya.." Ucap Arthur.

Sierra semakin malu saja mendengar pengakuan Arthur.

" Sierra, berbagilah denganku.. Sukamu, dukamu, senangmu, sedihmu, semuanya.. Aku akan mendengarkannya dengan baik, bisakah.??" Ucap Arthur.

" Aku tidak mau membuatmu muak denganku. Kisahku tidak ada yang membahagiakan." Ucap Sierra.

" Maka aku yang akan membuatmu bahagia." Ucap Arthur.

Arthur berjalan menghadap nisan Sophia, kemudian berlutut.

" Halo bibi, saya Arthur Edward, salam kenal. Ini adalah pertemuan pertama kita, semoga kesanku baik dimata bibi." Ucap Arthur sembari tersenyum.

" Bibi, putrimu begitu kuat dan tegar, ia adalah gadis yang baik, sangat baik hingga berulang kali dia mendapatkan siksaan pun masih bertahan." Ucap Arthur lagi, kali ini tatapan nya kepada Sierra yang saat ini tengah berdiri memperhatikan Arthur.

" Tapi bibi puterimu begitu menderita menanggung semua beban hidupnya. Apakah bibi mengizinkan jika saya menjadi pelindungnya? Menjadi orang yang akan menemaninya, dan melukiskan senyum di wajahnya yang cantik itu.?" Ucap Arthur sembari menatap Sierra dalam dalam.

Hingga Sierra tak kuasa menahan senyumnya, ia merasa Arthur begitu konyol saat ini. Tetapi Sierra tidak menyangka, Arthur begitu ingin menjadi orang yang menjaganya.

" Bibi.. Bolehkan jika aku, Arthur Edward, menjadi kekasih dari putri cantikmu yang kau tinggalkan ini.? Aku berjanji, akan menjaganya sepenuh hati dan segenap jiwa. Akan mencintainya, terus mencintainya, lagi.. dan lagi.. Selalu mencintainya hingga nanti, bolehkah?" Ucap Arthur.

Entah mengapa Sierra begitu tersentuh dengan tiap kata yang Arthur ucapkan. Sierra tahu pasti, Arthur bukanlah tipe pria yang suka mengumbar kata manis atau janji janji. Sierra yakin, yang Arthur ucapkan saat ini adalah dari dalam dasar hatinya.

" Sierra.. Dihadapan ibumu, aku mengajukan diriku untuk menjadi priamu yang sesungguhnya. Apakah kamu akan memberi kesempatan kepada partnermu ini.?" Ucap Arthur.

Sebutir air mata jatuh dari pelupuk mata Sierra. Arthur dengan segera bangun dan mengusap air mata Sierra.

" Apakah aku terlalu memaksa? Kamu jangan terbebani, aku akan tetap menunggumu sampai kamu siap." Ucap Arthur.

Sierra menggelengkan kepalanya, isakannya semakin jelas terdengar membuat Arthur panik.

" Sierra.. Ada apa?" Ucap Arthur.

" Sierra, tolong maafkan aku, aku tidak bermaksud membuat bebanmu bertambah dengan mempertimbangkan hatimu untukku. Lupakan oke.. Jangan di ingat aku.." Kata kata Arthur terhenti, ketika Sierra masik kedalam pelukannya erat.

" Jangan.." Ucap Sierra.

" Oke, aku tidak akan mengucapkannya lagi.. Aku minta.."

" Jangan lupakan janjimu, kamu priaku sekarang." Ucap Sierra.

Entah mengapa kepanikan Arthur menghilang seketika, digantikan debaran debaran tak menentu.

" Kamu.. Menerimaku.?" Ucap Arthur.

" Hmm.." Sahut Sierra sembari mengangguk.

Arthur rersenyum senang, dalam hidupnya, baru kali ini ia merasa begitu sangat bahagia. Ia memeluk erat erat Sierra nya itu. Sierranya, gadisnya, cintanya yang telah resmi menjadi kekasihnya di hadapan nisan mendiang Sophia sebagai saksinya.

" Terimakasih bibi, restumu akan aku jaga baik baik." Ucap Arthur.

Sierra melepas pelukannya dari Arthur, kemudian menatap nisan sang ibu.

" Ibu, termakasih.. " Ucapnya.

Sierra menggandeng tangan Arthur sambil menengadah keatas menatap prianya itu. Prianya yang sesungguhnya bukan bohongan.

" Ayo kita pulang." Ucap Arthur.

" Jangan bilang asisten Malvin yang akan membawa motorku lagi.?" Ucap Sierra.

" Lalu siapa lagi.?" Ucap Arthur.

" Bagaiamana jika kita berdua yang naik motor.?" Ucap Sierra.

" Kamu begitu mengkhawatirkan asistenku, apakah kamu ingin membuat aku cemburu sekarang? Aku sudah cemburu loh.." Ucap Arthur.

" Bukan, itu karena celana asisten Malvin selalu robek saat setelah membawa motorku." Ucap Sierra.

" Iyakah? Aku tidak lihat." Ucap Arthur.

" Kemarin aku tidak sengaja melihatnya menutupi bagian belakangnya, rupanya sobek." Ucap Sierra.

" Hahahaha.. Rupanya ada hari dimana dia bisa di permalukan." Tawa Arthur renyah.

Sierra baru kali ini melihat Arthur tertawa lepas, rupanya tawa Arthur menambah kadar persen ketampanan Arthur.

" Jadi, kita naok motor.??" Ucap Sierra.

" Hmm.. Baiklah, demi kekasihku." Ucap Arthur mengusap kepala Sierra.

Sementara itu di dalam mobil, Malvin yang di singgung, berulang kali bersin tanpa sebab.

" Hatchih.!! Sepertinya aku tidak salah makan, tetapi mengapa aku alergi." Gumamnya.

Malvin tidak tahu saja, bahwa dirinya tengah di bicarakan oleh Sierra dan Arthur.

TING.!!

bunyi pesan masuk.

" woah... matahari terbit dari barat. Seorang tuan muda Arthur, ia lebih memilih menaiki motor. Baguslah, aku tidak akan mengalami robek celana lagi." Ucap Malvin senang.

Malvin mendapatkan pesan dari Arthur bahwa Arthur akan pulang menggunakan mtor bersama Sierra, dan Malvin sendiri yang membawa mobilnya. Namun Malvin tetap harus mengikuti dari belakang, mengingat Malvin ini asisten Arthur dalam urusan lain. ( Mafia.)

Sierra duduk di boncengkan oleh Arthur. Arthur menyuruh Sierra untuk menggunakan jasnya, karena udara sudah dingin, Arthur takut Sierra sakit.

" Sudah siap sayang?" Ucap Arthur.

" Ehm.. " Sahut Sierra.

Arthur menarik kedua tangan Sierra lalu ia lingkarkan di perutnya.

" Jangan lepas, nanti jatuh." Ucap Arthur.

Sierra hanya tersenyum, dan menyenderkan kepalanya di punggung bidang kekasihnya itu. Arthurpun melajukan motornya dengan tersenyum, dan membelah jalanan kota malam itu.

' Hangat.. ' Batin Sierra.

TO BE CONTINUED..

1
Zeendy Londok
lanjut thor
Karunia Disha
kaulah yg terkutuk daniel,,tdk pntas jd ayah
Karunia Disha
kasian dante thoorrr,,pdhl dia udh bela serra,,jgn dibuat mat*
Aurora79
baru baca... semoga bagus sampai akhir...
Aurora79: Rerima kasih kak... Lebih amatiran aku kayanya... 😁🙏🌹
Ratna Jumillah: Selamat membaca kak .. semoga suka sama karya othir amatiran ini.. 😁
total 2 replies
Des Sy
oke
nurliana
Luar biasa
nurliana
Ceritanya bikin mata perih 🥲
Salma Suku
Sierra kyknya hamidun deh...thor sapa tau kembar😁
Faradilla rani
shopia udah ga benci, tapi udah hilang rasanya buat Daniel saat Siera di hukum mati di umur 27, maka nya flashback reinkarnasi dari umur 19 bukan masa umur 5 karena udah kecewa
Faradilla rani
keluarga yg utama, kebodohan biarin orang masuk dan menyakiti darah dagingnya sendiri
Reny
Luar biasa
HelenLife Sihombing
keren cerita nya maaf sangking maraton ,bru komenn. bgaus.nmabha dong.hehheh
nurliana
Mampir
Salma Suku
Kalo 1 bpk itu kandung namanya...lain lagi kalo 1 ibu "sodara anjing"
Salma Suku
Mampir thor
Ratna Jumillah: Selamat membaca kak.. 😁😊
total 1 replies
Riana Bws
Luar biasa
Fajar Ayu Kurniawati
.
eunhee kim
Luar biasa
no name
soo sweett sekali😍😍😍
Yuan Li
Part spesial Andra dan Malvin Thor....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!