Dara Respati, gadis cantik dan seksi. Gadis yang menjadi impian Dicky. Dicky yang sejak awal tahu bahwa mereka memang bukan saudara kandung, memendam cinta pada adiknya tersebut.
Dicky selalu menemani Dara disaat Dara susah maupun senang. Apalagi disaat Dara terpuruk, dikhianati oleh kekasihnya, Dicky yang selalu menemaninya.
Akankah Dara membalas cinta sang kakak, ataukah dia akan menikah dengan pria lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eni pua, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Bertemu Raka
Komitmen pernikahan yang dipegang Juna dan Dara, memang sangat baik untuk sebuah pernikahan meski tanpa adanya cinta. Saling setia sampai adanya perceraian. Tapi tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi kedepannya.
Dara menemui Sari dan beberapa teman kuliahnya. Mereka akan merencanakan reuni khusus untuk Dara. Karena sudah dua tahun mereka tidak bertemu Dara. Tentu saja Dara sangat tersanjung dengan keinginan teman-temannya.
"Hai, hari ini kita udah ketemu, jadi nggak perlu ada reuni-reunian segala. Kalau kalian pingin ketemu aku, kan tinggal telpon aja. Aku nggak ada pekerjaan, jadi aku pasti selalu siap," ucap Dara sambil tersenyum.
"Kalau reuni kan kita bisa makan-makan, di tempat yang spesial bahkan nginep juga boleh," ucap Wawan sambil mengedipkan matanya pada Sari.
"Siapa juga yang mau nginep sama kalian. Ogah, ya. Kalau reuni pake acara nginep, nanti saja kalau kita semua udah pada nikah. Kayak Dara. Dia bisa ajak suaminya, jadi nggak masalah kalau nginep," ucap Sari sambil menatap Wawan sinis.
"Berarti 5 tahun lagi dong. Kan belum pada punya calon. Dara saja yang beruntung, diantara kita," ucap Nanda sambil tersenyum melihat Dara.
"Kalau sudah waktunya, kalian pasti juga akan menemukan pemilik hati kalian masing-masing. Aku harap kalian akan bahagia bisa bersama orang yang kalian cintai," ucap Dara sedih.
"Dara, jangan begitu. Jangan bikin kami bersedih melihatmu. Aku lihat, suamimu tidak kalah dengan Raka. Aku yakin kamu akan bisa mencintai dia," ucap Sari sambil memeluk Dara.
"Ra, apakah kamu belum bisa melupakan Raka? Bukannya sudah lebih dari dua tahun?" tanya Wawan khawatir dengan Dara.
"Namanya juga sudah kadong cinta. Tapi, Ra, setelah kamu pergi keluar negeri, Raka dan Meri tidak lagi berhubungan. Aku yakin saat itu Raka pacaran dengan Meri, hanya ingin membuat kamu cemburu. Itu berarti, benar-benar mencintai kamu," ucap Nanda serius.
"Jangan hiraukan ucapan Nanda, Ra. Kalau aku jadi kamu, aku tidak akan pernah mau balikan sama Raka," ucap Sari sambil menatap Listi yang sejak tadi hanya diam saja.
"Kenapa kamu melihatku, Sari. Raka memang sepupuku, tapi aku tahu dia salah karena telah mengkhianati Dara. Aku juga tidak akan membelanya. Ra, aku tidak akan pernah ikut campur urusan cinta kamu dan Raka," ucap Listi.
"Kalian jangan berdebat lagi. Aku tidak mau dijadikan bahan debat oleh kalian. Aku sekarang sudah menikah dan aku tidak akan memikirkan yang lain," ucap Dara sambil melebarkan senyumnya pada semua sahabatnya.
"Ya, sudah. Sekarang kita putuskan untuk melakukan reuni setelah kita berempat sudah menikah. Setidaknya, memiliki pasangan. Jadi saat itu, kita bisa membawa pasangan kita masing-masing," ucap Wawan kemudian.
Setelah diputuskan, Dara segera pamit pergi karena dia tidak ingin terlalu lama pergi. Dia berjalan keluar sambil mengingat masa lalu.
"Dara," panggil Raka.
Dara sangat terkejut saat melihat Raka dihadapannya. Dara tidak menyangka akan bertemu Raka di tempat ini.
"Kak Raka," gumam Dara.
"Apa kabar, Ra. Bisakah kita bicara sebentar?" tanya Raka memohon. "Aku janji tidak akan menyita banyak waktumu."
Dara setuju berbicara dengan Raka dan pergi ke cafe lain. Dara tidak ingin sahabat-sahabatnya tahu, jika dia pergi bersama Raka. Meskipun Dara sudah yakin bahwa dirinya tidak akan pernah bersama Raka lagi.
Dara dan Raka, duduk saling berhadapan. tidak sedetikpun, Raka melepaskan pandangannya dari wajah cantik Dara. Hal itu membuat Dara menjadi canggung bersama Raka.
"Kak Raka, apa kabar?" tanya Dara untuk menghilangkan rasa canggung.
"Aku, tidak baik-baik saja. Dara, aku sangat merindukanmu," jawab Raka.
"Kak Raka, sudahlah. Sebenarnya apa yang ingin Kak Raka katakan. Dara harus segera pulang," ucap Dara sambil menghela napas.
"Dara, apa kamu bahagia?" tanya Raka sambil menatap Dara tajam.
Dara terdiam mendengar pertanyaan Raka. Pikirannya tiba-tiba ngeblank. Dia mencoba menghilangkan rasa bingungnya dengan meminum jus yang ada didepannya. Tidak berapa lama, tubuh Dara terasa lemas. Kepalanya juga terasa pusing.
"Dara, kamu kenapa?" tanya Raka cemas.
Dara sudah tidak bisa menjawab dengan baik pertanyaan Raka. Dara tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya saat ini. Dara menurut saja, ketika Raka memapahnya menuju ke mobil. Dara berharap, Raka bersedia mengantarkannya pulang.
Dara duduk di mobil dan tidak menyadari bahwa, Raka membawanya menuju ke sebuah hotel.
Apa yang sebenarnya terjadi pada Dara?
Bersambung
Sambil menunggu up selanjutnya ayuk baca karya temen aku. Judulnya Mafia's Women karya Hilmiath.
Jangan lupa ya, ceritanya oke punya.