NovelToon NovelToon
Om Doni, I Love You

Om Doni, I Love You

Status: tamat
Genre:CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Tamat
Popularitas:239.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Merpati_Manis

Ditengah kemeriahan pesta perjamuan makan malam yang diadakan keluarga Sanjaya dalam rangka penobatan putra bungsunya, Doni Sanjaya, menjadi Chief Executive Officer di PT. Sanjaya Group, tiba-tiba seorang gadis belia datang menghampiri Doni dengan membawa setangkai bunga yang baru saja dia petik dari salah satu vas di tempat tersebut.

"Om Doni, I love you." Gadis tersebut tanpa basa-basi menyodorkan setangkai mawar merah kepada Doni, dengan senyumnya yang mengembang sangat manis.

"Hah, tidak salah? Gadis ingusan ini, nembak aku?" Doni sangat terkejut, mendapati kenyataan bahwa yang menembaknya adalah gadis belia yang merupakan putri seorang pengusaha terkenal, dimana perusahaan keduanya menjalin kerjasama bisnis sejak lama.

Sementara ayah si gadis, menepuk jidatnya dengan keras mendapati ulah salah satu putri kembarnya itu. "Lili... apa yang kamu lakukan nak? Dia bahkan lebih pantas kamu panggil om!" gerutu om Devan dengan kesal.

Bisakah Doni melupakan masa lalunya dan membuka hati untuk gadis belia tesebut?

Akankah kisah cinta mereka berlanjut dan berhasil mendapatkan restu dari orang tua si gadis?

Nantikan terus kisah mereka berdua, hanya di :
Om Doni, I Love You.


🌷🌷🌷🌷🌷


Jangan lupa masukkan favorit yah/ klik tombol hati, karena aku menuliskannya dengan sepenuh hati 🥰🥰

Biasakan pula jempol kalian untuk klik : like, kasih komentar dan juga hadiah... yang banyak ya bestie 🤗😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Urusan Perut

Setelah melalui perbincangan yang lama dan tak jelas ujung pangkalnya karena masing-masing malah saling bercanda, om Devan akhirnya angkat bicara.

"Mas Doni, jika saya meminta Anda untuk mengalihkan kepemilikan SANJAYA GROUP atas nama putri saya, apakah Anda bersedia?" tantang om Devan.

Doni sejenak terkejut, tetapi kemudian mengangguk pasti. Sementara sahabat-sahabat papanya Lili tersebut langsung berdiri, mereka terlihat marah pada om Devan.

"Jangankan harta, lu minta nyawa pasti juga bakal dikasih sama Mas Doni! Tapi enggak gini juga caranya, Devan!" seru daddy Rehan, "Kayak orang miskin aja sih, lu!" gerutu daddy Rehan kemudian, yang tak mengerti dengan jalan pikiran sahabatnya itu.

"Tau tuh si Devan, kita pecat ajalah dari geng tampan!" seru om Alex.

"Setuju gue, malu-maluin aja!" timpal opa Alvian.

"Eh, jangan dong? Gue 'kan cuma bercanda, Bro?" rajuk om Devan yang tak rela jika di pecat dari geng absurd, yang para anggotanya sudah seperti saudara bagi om Devan.

"Bercanda lu enggak lucu, Dev! Untung Mas Doni yang lu gituin, gimana kalau orang lain? Sudah menyebar tuh gosip, kalau lu bokap yang matre!" protes daddy Rehan.

"Iya Rey, iya. Gue akui gue salah, gue minta maaf," pinta om Devan.

Doni yang awalnya mengerutkan kening, kini tersenyum lebar.

"Udahlah, langsung dinikahkan aja besok? Enggak perlu ada syarat-syarat segala?" saran opa Alvian.

"Enggak bisa gitu dong, Bang? Anak gue 'kan sangat berharga, enggak semudah itu dia bisa mengambilnya dari gue?" tolak om Devan.

"Ya udah, cepetan lu putuskan syaratnya!" titah opa Alvian

Om Devan nampak berpikir, seraya menatap Doni dengan dalam. Membuat Doni menjadi grogi, dipandang seperti itu oleh papanya Lili.

"Ah, kelamaan lu, Dev!" protes om Alex karena lama menunggu om Devan tak juga mengeluarkan suara.

"Bentar dong, Lex, sabar," ucap om Devan.

"Gini aja, Mas Doni. Jika Anda benar serius sayang sama putri saya, mulai besok pagi saya minta Mas Doni menjadi asisten saya. Gimana?" Om Devan menatap Doni dengan menyipitkan mata, seolah menyangsikan bahwa Doni akan bersedia menerima tantangannya kali ini. Mengingat, saat ini Doni sudah memiliki jabatan tertinggi di perusahaan milik keluarga papa Sanjaya.

Tanpa berpikir panjang, Doni langsung mengangguk, "siap, Pak Devan," balas Doni yakin.

"Dev, lu serius?" tanya om Alex tak percaya. "Mas Doni ini CEO lho, Dev. Kenapa malah lu jadikan asisten?" lanjutnya tak mengerti.

Om Devan mengangguk pasti, sementara daddy Rehan dan opa Alvian saling pandang dan kemudian saling berbisik.

"Punya rencana apa, dia?" bisik opa Alvian tepat di samping daddy Rehan.

"Kayaknya kali ini, idenya si Devan boleh juga deh, Bang? Dengan menjadikan Doni asistennya, otomatis si Devan jadi tahu kapasitas dan kredibilitas Doni itu sejauh apa? Sepertinya Devan juga memiliki misi terselubung, yaitu mengenalkan Doni pada rekan-rekan bisnisnya sebagai calon menantu dengan secara tidak langsung," ulas daddy Rehan panjang lebar.

Opa Alvian mengangguk-angguk, "encer juga kadang-kadang otak si Devan, padahal biasanya hanya berisi urusan perut dan bawah perut," ucap opa Alvian seraya terkekeh.

Daddy Rehan pun ikut terkekeh, "kalau itu bukan cuma Devan, Bang. Kayaknya semua laki-laki juga seperti itu, sama kita?" timpal daddy Rehan masih dengan terkekeh senang.

Om Alex, om Devan dan Doni menjadi penasaran, apa yang menjadi obrolan mereka berdua.

"Kalian bahas apa, sih? Kayaknya seru banget?" tanya om Devan mulai kepo.

"Ada, deh?" balas opa Alvian, "yuk ah, makan siang! Kita urus perut dulu," ajak opa Alvian pada sahabat-sahabatnya dan juga Doni.

"Habis makan langsung pulang, lanjut urusan bawah perut," canda daddy Rehan, yang membuat opa Alvian kembali tertawa.

Sementara om Alex dan om Devan yang tak mengerti apa-apa, mengerutkan kening. "urusan bawah perut, apaan sih?" tanya om Devan.

Daddy Rehan dan opa Alvian hanya mengedikkan bahu, tak mau menjawab.

"Oh, gue tahu. Dasar bos mesum!" olok om Alex sambil ikut tertawa.

Doni hanya menjadi pendengar setia, sambil mengikuti langkah keempat laki-laki paruh baya yang masih terlihat penuh pesona itu keluar dari kantor om Devan.

"Mas Doni, kalau mau pulang dulu, silahkan," ucap om Devan, ketika mereka sampai di lobi.

"Lah, malah di usir? Enggak di ajak makan sekalian, Dev?" tanya daddy Rehan.

"Enggak perlu, bikin budget gue membengkak nanti!" balas om Devan tanpa rasa berdosa.

"Yaelah, pelit amat lu, jadi mertua?" protes opa Alvian.

Om Devan hanya mengedikkan bahu, sementara Doni tersenyum lebar.

"Enggak apa-apa kok, Om. Doni juga masih ada perlu," ucap Doni dengan sopan.

"Mau kencan sama Lili ya, Mas?" tebak daddy Rehan, yang membuat om Devan melotot tajam.

"Masih berani kencan?" tanya om Devan yang mengandung ancaman.

Doni menggeleng dan tersenyum ramah, "tidak Pak Devan, mana mungkin saya berani kencan di belakang, Bapak?" balas Doni, "saya hanya akan memenuhi undangan mama Lusi untuk makan siang bareng di rumah," terang Doni kemudian.

Jawaban Doni membuat ketiga sahabat om Devan tertawa terbahak, "kalah set lu, Dev! Restu mama Lusi bahkan sudah Dia kantongi, jadi sebenarnya Mas Doni sudah enggak butuh lagi restu dari lu!" olok daddy Rehan, yang tahu pasti bahwa Om Devan tak bisa berkutik jika bu Suri telah mengambil keputusan.

Om Devan hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kalau begitu, Doni permisi dulu. Assalamu'alaikum," pamit Doni sambil menyalami keempat bos tersebut.

&&&&&

Tiga puluh menit kemudian, Doni telah tiba di kediaman orang tua Lili. Kedatangan pemuda tampan itu disambut dengan suka cita oleh Lili, Lila dan juga ketiga sahabatnya.

"Om, tadi gimana di kantor om Dev?" tanya Mirza yang penasaran.

"Alhamdulillah lancar," balas Doni seraya tersenyum lebar, "𝘵𝘩𝘢𝘯𝘬𝘴 untuk sarannya tadi pagi ya, Za," lanjutnya.

"Yoi, Om, santai aja. Untuk kebahagiaan sahabat, apapun akan kami lakukan. Bukan begitu, gaess?" balas Mirza seraya menatap sahabat-sahabatnya bergantian.

Mereka semua mengangguk serempak.

"Kakak, Adik," panggil sang mama dari arah dalam, "tamunya sudah datang kok enggak langsung diajak masuk? Di luar 'kan panas?" ucap mamanya si kembar seraya tersenyum hangat pada Doni.

"Enggak apa-apa, Ma. Baru nyampai juga, kok?" balas Doni mewakili Lila dan Lili.

"Ayo, masuk semua!" ajak tante Lusi yang langsung diikuti oleh Lila dan Nezia.

"Buruan, kalian masuk!" titah Lili, sambil mendorong pelan tubuh Mirza dan Attar.

"Gue sama Bang Attar belakangan aja, Li. Lu sama Om Doni aja yang duluan?" tolak Mirza, yang selalu ingat akan pesan sang papa agar menjaga kehormatan sahabat dan saudara-saudaranya.

"Kalian duluan, gue 'kan pengin berduaan bentar sama Om Doni?" bisik Lili pada kedua sahabatnya.

"Li, kalau berdua-duaan biasanya ada setan loh diantara kalian?" ucap Attar mengingatkan.

"Alah, setannya takut sama gue!" balas Lili asal, "udah, sana masuk!"

Mirza dan Attar pun mengalah, kedua pemuda tampan itu segera masuk kedalam menyusul kedua sahabat yang sudah terlebih dahulu masuk.

Sepeninggal Mirza dan Attar, tanpa Doni duga, gadis centil itu langsung memeluk Doni. "Lil, jangan seperti ini, Sayang. Ini di tempat terbuka, kalau mama kamu tahu bagaimana?" bisik Doni dengan perasaan was-was, antara senang diperlakukan seperti itu oleh Lili sekaligus khawatir jika mamanya Lili memergoki mereka berdua.

Lili melerai pelukan, "jika Om Doni khawatir dilihat orang, yuk ikut Lili!" Lili menyeret pelan lengan Doni menuju kearah halaman samping. Di sana ada gazebo yang terletak di tengah-tengah taman yang cukup rimbun, di belakang gazebo terdapat bangku yang membelakangi gazebo.

Lili mengajak Doni duduk di bangku tersebut, "kalau kita duduk disini, enggak ada yang bakal melihat kita, Om?" bisik Lili dengan posisi wajah yang begitu dekat dengan Doni, membuat kewarasan Doni hampir menghilang.

"Bukan ini maksudku, Lil. Tapi kita .... "

"Cup," kecupan Lili di bibir Doni yang hanya sekilas, membuat Doni kehilangan kata-katanya.

Pemuda matang itu terdiam seraya menatap sang kekasih hati dengan dalam, sedetik kemudian Doni tersadar dan kemudian menggelengkan kepala berulang-ulang.

"Lil, aku lapar," ucap Doni mencoba mengalihkan perhatian organ bawah perutnya, yang mulai protes akibat ulah Lili.

"Oh, iya. Om Doni kesini 'kan karena diundang mama untuk makan siang bersama, ya?" Lili menepuk jidatnya sendiri, saking senengnya bertemu dengan pemuda idaman, sampai melupakan acara makan siang bersama.

to be continue,,,

1
Ade Ira Puspita
Luar biasa
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh hadir dan apresiasinya, Kak 🥰
total 1 replies
kalea rizuky
knp dlu doni ma seruni gk di setuju in Thor ma ortu doni apakah karena seruni miskin
Merpati_Manis (Hind Hastry): begitulah, Kak ...
total 1 replies
himmy pratama
ganggu aja sahabat doni dan lili GK perasaan banget dech..oke lanjutkan Don habis kan waktu mu untuk menikmati indah nya malam pertama
himmy pratama
gmn lili ..!! doni tentu kecewa dong Uda ditunggu 2 malam pertama nya gt
himmy pratama
sahabat Devan dan Doni idhem podho somplak semua
himmy pratama
panggah somplak GG tampan ni
himmy pratama
pemuda yg baik
himmy pratama
pada akirnya
himmy pratama
next
himmy pratama
ich.males ya lama bertele2
himmy pratama
lauama
himmy pratama
berdebar 3 lah Doni antara di terima dan tidak ..kasian
himmy pratama
di terima GK ya lamaran di Doni..gmn papa Devan anak mu cinta mati lho sama Doni
himmy pratama
next
himmy pratama
persahabatan sampai tua kompak polll..
himmy pratama
siapa aja yg dibawa opa Alvian
himmy pratama
mimpi indah berdua ya doni
himmy pratama
kamu bener Doni klo LG pacaran org ketiga nya adalah syaitonirrojim
himmy pratama
cepat lamar lili doni..dan halalin
himmy pratama
to the point Doni Ong n JD kan lili nyonya Doni samjaya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!