NovelToon NovelToon
Gadis Belia Istri CEO Duda

Gadis Belia Istri CEO Duda

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Duda / CEO / Percintaan Konglomerat / Tamat
Popularitas:16M
Nilai: 4.5
Nama Author: Dhessy

Yang kemarin nungguin Gilang, ada di sini tempatnya. 🥰🥰

♥️♥️♥️

Banyak wanita yang menginginkannya. Tapi mengapa harus jatuh pada Belva yang masih belia?

Usianya dua puluh sembilan tahun dan berstatus duda. Tapi memiliki seorang istri yang usianya sepuluh tahun lebih muda darinya.

Gadis yang belum lama lulus sekolah menengah atas. Dia lebih memilih menjadi seorang istri ketimbang mengenyam pendidikan lebih tinggi lagi.

Redynka Belva Inara.

Gadis cantik keturunan Belanda itu lebih memilih menikah daripada harus bermain-main seperti kebanyakan gadis seusianya.

Namun sayang, cintanya ditolak oleh Gilang. Tapi Belva tak berhenti untuk berjuang agar dirinya bisa dinikahi oleh Gilang.

Sayangnya, Gilang yang masih sulit untuk membuka hati untuk orang lain hanya memberikan status istri saja untuk Belva tanpa menjadikan Belva istri yang seutuhnya. Memperistri Belva pun sebenarnya tak akan Gilang lakukan jika tidak dalam keadaan terpaksa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhessy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 24

Begini rasanya mencintai tanpa dicintai?

Sakit.

Semudah itu Gilang mengucapkan cinta. Tapi dia terus menyakiti hati Belva. Tak ada usaha untuk menghubungi Belva dan meminta maaf jika memang Belva berarti untuk Gilang.

Begitu pandai Belva menyembunyikan masalah. Hingga semua orang menganggap dirinya baik-baik saja karena senyum yang terus berusaha Belva tampakkan.

Dari kampus, Belva langsung pulang ke rumah orangtuanya. Begini tidak akan membuat mereka curiga. Jika kemarin pagi dia langsung pulang ke rumah, tentu puluhan pertanyaan akan dia dapatkan karena mereka melihat Belva pulang dengan wajah sembabnya.

"Bel, semalam kamu tidur dimana?" tanya Vita yang membuat langkah Belva terhenti.

"Maksud Mama apa?"

"Gilang pamitan sama Mama kemarin sore buru-buru balik ke Jakarta. Dia nggak ada ngomong kamu masih di rumah kamu atau tidak. Kamu sama dia lagi ada masalah?"

Dengan orangtua Belva pun Gilang berbohong. Balik ke Jakarta pagi tapi baru pamitan sore. Hal itu menambah kekecewaan di hati Belva.

Belva menggelengkan kepalanya. "Nggak ada masalah apapun, Ma. Kemarin aku minta diantar ke kosan Eliza. Kangen sama dia."

Vita terlihat menghela napas lega. "Oh, Mama kira kalian lagi ada masalah. Ya udah kalau gitu. Bersih-bersih dulu sana! Habis itu terus makan."

Belva menganggukkan kepalanya. "Iya, Ma."

Beginikah feeling seorang ibu? Belva yakin mamanya pasti merasa anaknya sedang tidak baik-baik saja. Tapi dia sengaja tidak mengatakannya atau bertanya lebih karena tidak berhak untuk ikut campur dalam urusan rumah tangga Belva.

***

Saat Belva tengah mengerjakan tugasnya di dalam kamar, tiba-tiba saja Vita masuk dan duduk di atas ranjang Belva.

Dia amati kamar anak perempuan satu-satunya yang sudah menjadi milik suaminya itu. Tak banyak berubah. Masih dengan cat warna baby blue.

Boneka-boneka masih tersusun rapi di dalam lemari khusus boneka. Sebagian tertata rapi di tempat tidur Belva.

"Ada apa, Ma?" tanya Belva setelah melihat Vita yang terdiam cukup lama.

Vita tersenyum lembut. Menggeser duduknya agar lebih dekat dengan anak semata wayangnya.

"Mama boleh tanya, Bel?"

Belva mengangguk mempersilahkan. "Boleh, Ma," ucapnya.

"Soal malam itu."

Deg.

Jantung Belva berdegup kencang. Vita menanyakan perihal malam itu padanya.

"Kenapa, Ma?" Belva balik bertanya dengan nada yang cukup tenang.

"Pada akhirnya kamu nggak hamil, kan, Bel. Alhamdulillah. Reaksi Gilang bagaimana?"

"Dia_ dia nggak ngomong apa-apa, sih, Ma. Pasti seneng, kan? Dia nggak harus besarin anak dari rahim aku, tapi benihnya dari orang lain."

"Harusnya, sih, gitu, ya, Bel?"

Tidak tahu saja Vita. Malam itu Belva dan Gilang hampir tawuran. Untung Gilang begitu tenang menghadapi Belva hingga keduanya bisa kembali berbaikan tanpa harus berdebat panjang.

"Kenapa, Ma, tanya soal itu?"

"Mertua kamu nggak tau soal ini, kan, Bel? Mama takut kalau mereka tau, mereka akan memperlakukan kamu seenaknya."

Belva menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis. "Nggak, kok, Ma. Cuma kita aja yang tau. Mereka taunya kita menikah karena saling mencintai."

Vita mengangguk mengerti. Menghela napas lega karena akhirnya Gilang tidak berniat untuk menceraikan Belva karena Belva tidak hamil akibat kejadian malam itu.

Kejadian yang sebenarnya tidak ada. Namun Belva dan Gilang menyembunyikan hal itu dari semua orang.

🌻🌻🌻

Berkali-kali Gilang berusaha untuk menghubungi Belva. Namun Belva tak memperdulikannya. Padahal status Belva sedang online. Tapi Belva tak kunjung merespon panggilan dari Gilang.

Gilang berharap semoga semuanya belum terlambat. Gilang masih bisa meminta maaf pada Belva dan hubungannya dengan Belva kembali membaik.

Apalagi Gilang di Thailand sampai seminggu ke depan. Masih lanjut ke Vietnam selama beberapa hari.

Gilang tidak tahu apakah Belva masih mau menunggunya hingga dia pulang nanti.

"Mikir istri, ya, bos? Kenapa nggak dibawa aja, sih, sekalian honeymoon?" Pertanyaan dari Juan membuat Gilang meliriknya sekilas.

Tadinya Gilang juga ingin seperti itu andai Belva ada waktu. Tapi kesibukannya sebagai mahasiswi baru membuatnya tidak bisa ijin untuk waktu yang lama.

Apalagi saat Gilang berangkat, hubungan keduanya tengah tidak baik-baik saja. Sampai saat ini, mungkin Belva juga belum tahu kalau Gilang ada di luar negeri.

"Dia kuliah, Ju. Nggak bisalah ijin terlalu lama."

Juan tertawa kecil. "Pasti si "itu" sudah meronta-ronta, ya, bos? Mau sama cewek sini aja nggak?"

"Sialan Lo, Ju." Gilang melempar botol air mineral yang ada di hadapannya kepada Juan. Membuat Juan tertawa keras meskipun aslinya sedikit kesakitan karena botol tersebut masih penuh dengan air. "Lo aja sana! Gue nggak ikutan."

"Serius, bos? Ntar jadi odol loh kalau kelamaan."

"Sekali lagi Lo ngomong bukan cuma botol yang gue lempar, Ju. Keluar Lo dari kamar gue."

"Oke-oke," ucap Juan seraya mengangkat kedua tangannya.

Juan berjalan menuju pintu untuk keluar. Tapi setelah pintu terbuka, Juan kembali berucap pada Gilang. "Serius, nih, bos, nggak ikutan?"

"Gue lempar pakai meja juga Lo, Ju."

Tawa Juan berderai. Dia segera keluar dari kamar Gilang dan menutup pintu kamar Gilang sebelum meja tersebut benar-benar dilemparkan ke arahnya.

Sejak Gilang bercerai dari Mikha, Gilang sudah meninggalkan dunia kelam seperti itu. Jadi ibarat senjata, senjatanya itu sudah lama tidak diasah.

Kemarin, hampir saja Gilang berbuka puasa. Tapi gagal karena kejujuran Belva yang membuatnya begitu syok. Lalu, andaikan Gilang tidak mementingkan Mikha, pasti hubungannya dengan Belva tak seburuk ini.

Namanya juga penyesalan, pasti datang belakangan. Kalau di awal, itu namanya pendaftaran.

"Arrgggh..." Gilang mengacak rambutnya dengan sedikit kasar. Hati dan pikirannya benar-benar dibuat kacau oleh gadis yang baru saja lulus SMA.

Ya, gadis. Istri belianya itu masih gadis. Bersegel dan bebas sentuhan lelaki lain. Gilang akan menjadi orang pertama yang menyentuhnya. Semoga waktu masih berpihak kepadanya dan Belva.

***

Tidak membalas satupun pesan dari Gilang. Atau mengangkat telepon dari Gilang. Tapi Belva justru aktif membagikan story di aplikasi pesan singkatnya.

Mulai dari foto Belva sendiri dengan mengenakan crop top berwarna hitam dipadukan dengan hot pants berwarna denim.

Gilang dibuat panas dingin saat melihatnya.

Tapi emosinya memuncak saat melihat story selanjutnya. Dimana Belva dan ketiga temannya, dia diantaranya laki-laki, sedang duduk berdekatan di sebuah cafe ternama di Surabaya.

"Maksudmu kayak gini apa, Bel? Mau manas-manasin kakak apa gimana?" tanya Gilang yang tak mendapatkan jawaban apapun.

Gilang berusaha untuk menghubungi Belva dan menanyakan apa maksud dari postingannya tersebut. Tapi lagi-lagi Belva tak memberikan respon apapun.

Rasanya Gilang ingin melempar handphonenya. Tapi ingat bahwa handphone tersebut berisi nomor handphone relasinya dari beberapa negara, lalu juga beberapa file tersimpan di sana, pasti Gilang sudah melempar handphone tersebut sampai hancur tak berbentuk lagi.

♥️♥️♥️

Seadanya ya .. do'akan aku segera pulih biar bisa update banyak-banyak. 🥲🥲

1
SumiNem
terlihat dah cemburunya.
Runik Runma
udh murah murahan lgi
Runik Runma
aduh bencana lgi
Runik Runma
wah udah otw nih jabang bayi
Runik Runma
sabar bel
Runik Runma
kasihan
Runik Runma
sabar
dillaaa
ngakak woyyyyy,disaat lagi tegang"nya malah?😂😂😂😭😭😭😭
Endang Werdiningsih
kesalahan yg slalu diulang oleh gilang..
membohongi belva..
Endang Werdiningsih
gilang punya anak dr wanita yg oernah tidur dengan'a,,begitukah???
Endang Werdiningsih
sepupu boleh dinikahi tp dr pihak mana dulu,,kalo sepupu dr pihak ibu memang boleh tp kalo dr pihak ayah ga boleh,,misal rey anak dr adik atau kakak darmawan yg cowok,,karena jika ada apa" yg jd pengganti sbg wali nikah belva ya ayah'a rey..itu setahu sy...
Endang Werdiningsih
rey sepupu belva dr pihak mana nih,,darmawan atau vita
Endang Werdiningsih
belva tdk pernah sekakipun kamu membatalkan pertunanganmu gilang,,lu aja yg memaksakan diri menjd dewa penolong buat belva,,lu umur lebih tua dr belva tp lu ga bisa menjaga oerasaan belva dgn berbohong ke istri hanya untk menyenangkan mantan istri... kesalahan lu lebih fatal,,kebohongan belva ga sebanding dgn kebohongan lu...
Endang Werdiningsih
kalo hanya soal kuliah kan bisa pindah ke universitas yg ada dijakarta drpd LDR-an ampe 4thn..
LDR-an ujung"a bnyk pelkor dan pebinor,,apalagi pernikahan belva-gilang msh disembunyikan
Fitriani Month
Luar biasa
s
Gilang kembali ke Jakarta Thor.
Echa Maricha Hehe
tidak bertele2 dan muter2
Tavia Dewi
y tuhan,,,,saya ja hamil 2 x ja badan seperti ne pa gi banyak anak bisa melar badan,,,,suami kan klo istri badan melar suka lihat cewek seksi
Sukma Wati
mana ada orang bahagia melihat orang yg dicintai bahagia dgn orang lain yg ada itu sessek tp bukan asmah
Sukma Wati
benar.. perempuan klo lagi pms gak ada lawan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!