Seorang jenderal wanita yang berasal dari benua Padang Utara, harus mati konyol setelah ia dikhianati oleh semua bawahannya yang membunuhnya pada malam setelah mereka memenangkan perang.
Tetapi, setelah kematiannya, dia kembali terbangun dalam tubuh seorang gadis buruk rupa yang merupakan gadis terlemah di Benua Padang Selatan.
Begitu menyadari dirinya yang masuk ke tubuh seorang gadis lemah, maka dia bertekad untuk mengubah jalan hidupnya dan membalaskan dendamnya terhadap orang-orang di benua Padang Utara.
Bagaimanakah perjalanannya menjadi kuat?
Apakah dia akan berhasil membalaskan dendamnya?
Ikuti kisahnya dengan mulai membaca bab 1 pada novel ini..!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Semua orang mencari penyusup
Semua orang terus kebingungan mencari pelaku pengeboman di kediaman tuan besar desa perampok.
Sampai pagi hari mereka tidak menemukan pelakunya. Hal itu membuat semua orang menjadi sangat gelisah karena pikir mereka penyusup itu masih berada di dalam desa dan sedang bersembunyi di suatu tempat untuk merencanakan sesuatu.
"Tuan besar, tolong ampuni kami yang tidak bisa menangkap penyusup itu," ucap kepala perampok setelah seluruh anak buahnya telah kembali menyusuri desa, namun tidak menemukan satu pun jejak penyusup.
"Hm!! Sekarang juga aku perintahkan kalian untuk memeriksa semua rumah, tidak ada satupun rumah yang boleh terlewatkan!! Semuanya harus diperiksa dengan teliti, juga seluruh hutan harus kalian susuri untuk mencari penyusup itu!!" Perintah Tuan besar dengan suara yang tegas.
"Baik Tuan, perintah Tuan akan segera kami laksanakan!" Kata pria itu lalu dia mundur dari hadapan Tuan besar dan menemui semua anak buahnya untuk melaksanakan perintah dari Tuan besar.
Dan setelah memberitahukan pada anak buahnya, maka seluruh rumah di desa kemudian disasar satu persatu tak terkecuali kediaman Adelia.
Saat itu, Adelia yang berada dalam kamar bersama pria bertopeng begitu terkejut ketika seorang pelayan tiba-tiba saja mengetuk pintu kamar mereka.
"Nona!! Nona!!! Tolong buka pintunya!" Tugas seorang pelayan dari balik pintu langsung membuat Adelia menatap pria bertopeng yang baru saja bangun.
Perempuan itu terdiam sesaat melihat wajah asli pria bertopeng yang sudah tidak memakai topeng.
Tetapi dia tidak ada waktu untuk memperhatikan ketampanan pria itu, jadi yang setelah beberapa detik, Adelia langsung berlari ke arah pintu dan membuka pintu kamar.
"Ada apa?" Tanya Adelia pada pelayannya yang tampak panik.
"Di luar ada sekelompok penghuni desa yang mengatakan akan menggeledah rumah ini." Sang pelayan langsung membuat Adelia menutup pintu kamar lalu perempuan itu menatap pria tampan yang ada di kamarnya.
"Bagaimana ini? Di rumah ini tidak ada tempat persembunyian, dan walaupun ada, mereka pasti akan menemukanmu karena rumah ini dibangun oleh mereka!!" Ucap Adelia yang merasa khawatir Jika saja pria itu tertangkap.
Namun di luar dugaannya, pria itu malah tersenyum lalu berkata, "kau tenang saja, keluarlah dan temui mereka."
Adelia mengerutkan keningnya sebentar, tetapi dia tidak terlalu banyak memikirkannya dan hanya membuka pintunya lalu pergi membukakan pintu untuk orang-orang yang ada di luar rumah.
"Kenapa kau lamban sekali membuka pintunya?" Tanya ketua perampok yang merasa kesal memandangi Adelia.
Adelia menghela nafas lalu dia melihat anggota ketua perampok yang telah masuk ke rumahnya untuk memeriksa rumahnya.
"Kau datang pagi-pagi sekali, aku bahkan belum bangun ketika kau datang. Dan pelayanku tidak mungkin menyuruh sembarang orang untuk memasuki rumah kami jika tidak ada perintah dariku. Tapi memangnya apa yang terjadi? Kenapa kemarin malam ada keributan yang besar, bahkan ada ledakan yang begitu besar?" Tanya Adelia memperlihatkan wajah cemasnya.
Ketua perampok memperhatikan Adelia beberapa saat lalu pria itu berkata, "ada penyusup yang masuk kemari dan melakukan pengeboman pada kediaman tuan besar. Dan sekarang penyusup itu belum tertangkap Jadi kami akan memeriksa seluruh rumah di desa ini."
Adela langsung berpikir sesaat lalu dia kembali menatap ketua perampok sembari berkata, "kau bilang satu-satunya jalan untuk masuk kemari ialah melalui terowongan yang kita lalui itu? Tapi, Bagaimana bisa ada penyusup yang datang kemari? Apakah ada jalan lain?"
Pertanyaan Adelia juga membuat ketua perampok bingung, "itulah yang kami selidiki sekarang, jadi sebaiknya kau tetap di rumah dan jangan kemana-mana selama beberapa waktu ini!" Tegas ketua perampok.
Adelia menghela nafas, "hah,, buat apa juga aku keluar, kemarin sudah dua hari aku keluar dan selalu tersesat. Tapi oya, kalau kediaman Tuan besar di ledakkan, lalu di mana pria itu sekarang?" Tanya Adelia yang merasa sangat penasaran.
"Kau tidak perlu bertanya apapun, kami pergi dulu!!" Ucap ketua perampok saat melihat seluruh anggota perempuannya telah kembali dan tidak menemukan apapun di rumah itu.
Maka begitu, Adelia langsung menyuruh para pelayan untuk mengunci seluruh pintu dan jendela lalu dia berkata, "cepat memasak lalu setelah itu kalian kembali ke kamar masing-masing. Jangan ada yang berkeliaran karena takutnya penyusup itu belum ditangkap."
"Baik Nona," jawab para pelayan lalu mereka menjalankan seluruh perintah Adelia.