Vivian Terpaksa menikah dengan tunangan sahabatnya untuk mengetahui kebenaran tentang kecelakaan yang di alami sahabatny
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fiah MSI probolinggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Awal Hari Vivian
Setelah membersihkan diri, Vivian hanya berdiri di balkon Apartemen yang ia tempati. Rasanya baru hari ini ia bisa menghirup udara dengan begitu ringan, tanpa sesak.
'Renata, aku sudah menghukum Mama dan adik tirimu, dimana pun kau berada, semoga kau bahagia. Aku yakin kalau kau masih hidup, apapun alasan kau tidak muncul, aku harap ... kau memaafkan kesalahan ku karena pergi meninggalkan Adam,' bathin Vivian.
******
"Bajing*n kalian, atas dasar apa kalian menangkap ku seperti ini,!" bentak Diva pada anak buah Adam
"Kau masih bertanya, atas dasar apa!" ujar Adam yang tiba-tiba masuk keruangan dimana Diva di ikat.
"Adam, kau!" ucap Diva terkejut. dengan susah payah ia menelan salivanya. Diva berusaha bersikap tenang, agar apa yang ia takut kan tidak terlihat oleh Adam. Sayangnya ... Adam sudah tahu segalanya tanpa bukti lagi.
"Adam, kau datang. Kau memaafkan aku kan? aku khilaf, Dam" ucap Diva berusaha memasang wajah sedihnya.
"Kau bukan hanya mengkhianati ku, Diva .kau bahkan merencanakan pembunuhan pada Renata, Apa salah dia padamu ... !" bentak Adam pada Diva seraya menarik rambut Diva kebelakang. Tentu Diva menjerit dengan kepala yang mendongak ke atas.
"Renata, dia selalu diam saat melihat aku denganmu, lalu apa salahnya, Kenapa kau tega melenyapkan dia!" teriak Adam tepat di depan wajah Diva yang mendongak.
"Kau merencanakan semuanya dengan begitu matang, Lalu ... untuk apa kau membunuh Renata jika akhirnya kau berselingkuh di belakang ku, jawab Diva !" teriak Adam seraya menghempaskan cengkraman tangan nya pada rambut Diva.
"Kau mau tahu jawabannya, Karena aku sangat membencinya,Adam. kau bilang mencintai ku, kau bilang tidak menginginkan nya, Tapi aku tahu ... kalau sudah mulai melihatnya, aku membencinya ... karena dia sudah mengambil semua yang seharusnya aku miliki,Nama ... popularitas, pengikut, bahkan Kakek mu lebih memilih dirinya dari pada diriku, aku membencinya, Adam" teriak Diva pada Adam.
Adam terkejut mendengar penuturan Diva. Mana bisa semua itu menjadi alasan untuk Dive mencelakai Renata.
Renata cantik, dan juga bertalenta. Ia juga masuk dunia entertainment dengan usahanya sendiri. Sedangkan Diva ... ia adalah sekertaris Adam, hanya saja bercita - cita menjadi model. Sudah berulang kali ikut audisi, tapi Diva selalu gagal dan gagal. Hingga Adam turun tangan agar Dive masuk dalam Audisi dan bisa lolos. Sayangnya ... Diva menjadi peserta yang sombong dan lagi-lagi gagal.
"Seharusnya kau lihat dirimu, Apa yang kau punya ? Aku mencintaimu, tulus ... meskipun aku tahu kau banyak kekurangan nya, aku tetap mencintaimu, menjaga hatiku hanya untukmu, mengabaikan Renata yang begitu sempurna hanya demi kamu, tapi ... orang rendahan tetap akan menjadi rendahan, dan kau lah salah satu orang itu, Diva ... yang aku sesali hanyalah satu, kenapa aku bisa jatuh cinta pada wanita seperti mu," ucap Adam dengan putus asa.
Di selingkuhi oleh Diva mungkin karma karena menyakiti perasaan Renata, Di tinggalkan, Vivian ... mungkin juga hukuman atas apa yang sudah ia lakukan di masa lalu.
"Bawa dia dan serahkan ke polisi," ujar Adam seraya berlalu meninggalkan ruangan itu
"Kau tidak bisa lakukan ini padaku,Adam. Bukankah kau sangat mencintai ku, Aku mohon lepaskan aku demi cinta itu,Adam. Aku akan pergi jauh, dan tidak akan pernah datang lagi dalam hidupmu, aku mohon ,Adam ... " teriak Diva.
"Nyawa Renata jauh lebih berharga dari cinta itu, Diva. Dia harus mendapatkan keadilan," ucap Adam sebelum berlalu meninggalkan Diva yang menangis. Adam geram menahan amarah.
*****
Kesalahan adalah milik manusia, Setidaknya kita mau berubah dan memperbaiki kesalahan, itu adalah hal yang terbaik. Dari pada orang yang selalu mengaku benar dan tak mau memperbaiki kesalahannya.
Hidup itu adalah pilihan, Mau kita menjalani hidup dengan bagaimana, itu adalah pilihan kita.
"Kau mau kemana? Jangan banyak bergerak dulu, kau baru sembuh," ucap Khai menahan Renata agar tidak banyak bergerak
"Tidak apa-apa,Tuan. Terimakasih ... kau sudah banyak membantuku selama ini,"ucap Renata
"Kau yakin, tidak ingin melakukan operasi plastik ke Korea? aku punya kenalan dokter disana," ucap Khai
"Apakah lukaku ini sangatlah parah ?" tanya Renata
"Tidak juga, hanya saja ... artis seperti mu, itu sangatlah berpengaruh," ucap Khai
Terlihat Renata yang turun dari ranjang nya dan berjalan dengan pelan. Ia berhenti tepat di dekat jendela. Ia menatap luar Jendela dengan silau di matanya.
Ia menyentuh pipi yang masih berbalut perban itu.
"Jangan menyerah, pasti akan ada jalan, kamu operasi plastik bukan untuk mengubah bentuk wajahmu, tapi untuk menyembuhkan lukamu," ucap Khai.
"Lalu untuk apa kecantikan itu, Tuan. Kak Adam adalah tunangan ku, tapi dia tidak mencintaiku sampai saat tiba waktunya kami menikah, lelaki yang paling aku cintai, sehingga ... aku mengambil keputusan untuk menyuruh sahabatku untuk menikah dengannya, Mengingat Kak Adam adalah orang yang baik,"
"Lelaki seperti dia kau bilang baik, Jika dia baik, dia tidak akan memiliki kekasih saat dia sudah bertunangan, Saat dia sudah memutuskan untuk menjalin hubungan denganmu, seharusnya ia bisa memutuskan wanita lain nya, Karena tak mungkin jika hubungan yang tak pasti harus merajut dua dengan hati yang rapuh," ucap Khai seraya berdiri di samping Renata
"Kak Adam hanya berusaha setia," ucap Renata
"Setia dengan menyakiti hati wanita lain, itu bukan lelaki namanya," ucap Khai
"Setia, jika ia menolak saat dipaksa bertunangan denganmu, Itu baru lelaki, bisa mengambil keputusan besar bukan malah menyanggupi namun tak bisa bersikap," ucap Khai yang terus menatap lurus kearah pemandangan luar rumah sakit.
Renata diam, ia tak tahu harus berkata apalagi saat semua yang di katakan Khai adalah benar.
*****
"Semuanya sudah baru, ponsel baru, akun baru dan juga penampilan baru, Vi ... semangat ... sekarang kau harus berusaha cari pekerjaan disini, siapa tahu rezeki mu ada disini," gumam Vivian seraya melihat beberapa berkas untuk melamar pekerjaan.
"Meskipun kak Daniel bilang akan menanggung semua biaya hidupmu, kau tidak boleh bergantung padanya, Kau sudah banyak membuat nya terluka, dan kau sekarang malah menumpang hidup padanya, Jadi ... kau harus sadar diri dan harus mandiri, Oke! semangat " gumam lagi Vivian seraya melihat beberapa lowongan pekerjaan melalui ponsel nya.
Vivian hanya punya tekad dan semangat yang tinggi, Ia akan bekerja apapun asal menghasilkan.
Setelah menyiapkan semuanya, Vivian pun keluar dari apartemen nya, guna ingin melihat suasana di luar.
'Sayang, Mungkin Mama jahat, memisahkan mu dengan Papamu, tapi percayalah ... Paman Daniel akan memberikan kasih sayang layaknya seorang Papa pada anaknya,' bathin Vivian seraya terus berjalan dengan tangannya yang menyentuh perut datar nya.
banyak sekali novel kayak gini, author tegas pada kesalahan sang suami ini adil tapi author apa yang dilakukan sang istri tidak dianggap salah
kita bongkar
*adam sang suami, pasti udah tau kesalahannya dan dia dapat balasan setimpal, kan ini adil
*vivian sang istri ini yang jadi masalah, istri pergi tinggalkan suaminya dan lari dari masalah itu udah suatu kesalahan tapi kita masih bisa maklumi lah dengan berbagai alasan seperti vivian pergi kita masih bisa mengerti alasan vivian pergi tapi yang jadi msalah besar dan fatal vivian pergi dengan lelaki lain, ini sudah tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun yang jadi mirisnya lagi author menganggap vivian pergi dengan lelaki lain bukan kesalahan yang perlu diluruskan
saran untuk para author dalm berkarya bukan hanya prestasi kalian bisa buat novel bagus tapi alangkah indahnya novel kalian (author wanita) jika kalian membuang jauh sifat keegoisan wanita, berlaku adil pada pelakor dan pebinor, berlaku adil pada suami buat salah dan istri buat salah, jika suami buat salah kalian laknat, begitu juga kalau istri buat salah kalian juga laknat,
author dalam berkarya jangan posisikan diri kalian sebagai wanita tapi posisikan lah diri kalian ditempat netral, maka kalian akan bisa membuat novel yang luar biasa novel bagus dari sisi karya, adil, tidak egois, dan bermoral
kalau bisa crazy up donggg
senenggg