NovelToon NovelToon
Izinkan Aku Bahagia Sekali Saja

Izinkan Aku Bahagia Sekali Saja

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Cintapertama / Cintamanis / CEO / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial / Tamat
Popularitas:92.1k
Nilai: 5
Nama Author: CibulXie

Imelda : "Aku wanita kotor, aku tidak tau apa itu bahagia. sejak kecil aku sudah kehilangan ayahku dan ibuku menikah lagi. Di umurku yang baru menginjak remaja 13 tahun aku di perkosa oleh ayah tiriku tetapi bahkan ibuku tidak membelaku, dia malah lebih percaya pada suaminya yang menuduhku menggodanya"

Stefano Aelisius Hastanta : Anak ke 3 dari keluarga Hastanta yang kaya raya tetapi dia rela menjadi seorang menajer cafe demi dekat dengan wanita yang dia cintai, Imelda. Dia tidak peduli masalalu gadis itu karena dia mencintainya, dengan berbekal motor biasa dan tinggal di rumah kontrakan kecil dia berusaha mendekati Imelda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CibulXie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

Hari minggu pagi, Ken yang baru sampai di studio Saros sudah di kerubungi oleh wartawan karena mereka mendapat berita bahwa akan diadakan lomba menulis novel dan naskah yang akan dia filmkan seperti dulu yang pernah dia lakukan.

"Untuk lomba yang sekarang, kami sengaja melakukannya di H&S Group karena saya merasa bersalah pada anak-anakku, mereka sama sekali tidak belajar apapun dari ayah mereka yang tidak mau tau tentang bisnis, maka mereka melakukan ini agar aku dapat sesekali ikut dalam pekerjaan mereka. Film kali ini akan di sponsori oleh H&S untuk pertama kalinya mereka berinvestasi dalam bisnis hiburan. Semoga ini menjadi film sukses berikutnya." Begitulah penjelasan Ken padahal ini hanya akal-akalan Fano saja untuk menjebak Jessica yang sudah berani mencuri karya Imel 5 tahun lalu.

"Apakah Nona Jessica akan ikut lagi dalam perlombaan ini?" Tanya salah satu wartawan.

"Tentu saja Jessica akan ikut, saya malah menjagokan dia. Tapi semua tergantung para juri yang menilai." Tegas Ken dan itu berarti akan ada tim juri dan panitia lagi dalam penilaian kali ini.

\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~

"Bunga kecilku.. ayo bangun. Ini sudah siang loh." Fano menoel pipi Imel tapi dia tidak mau bangun juga padahal sejak tadi dia sudah berdehem pelan menandakan dia sudah bangun tapi tetap nyaman di posisinya. Fano yang gemas mencium wajahnya berkali kali hingga dia kegelian baru membuka matanya.

"Hei bunga kecil, kenapa jadi pemalas gini?" Imel tidak menjawabnya dan malah tersenyum lalu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Aku malu, jelek baru bangun tidur." Ucap Imel yang masih menutupi wajahnya dan Fano malah menarik turun tanganya dan kembali menciumanya lagi.

"Kamu itu sangat cantik bahkan terlalu cantik sayang... apa kamu bahagia sekarang?"

"Sedikit."

"Kok sedikit?"

"Iya karna aku takut kamu pergi.."

"Gak, aku gak akan pergi bahkan kalo kamu mengusirku pun aku gak akan pergi."

"Bener?"

"Iya."

"Janji?"

"Gak ada janji, akan kubuktikan."

Setelah itu mereka masing-masing membersihkan diri dan Imel membersihkan sisa balon yang berserakan di ruang tamu kemarin sambil menunggu Fano selesai dengan acara memasaknya.

"Aku gak bisa masak.." Lirih Imel sambil duduk di area dapur melihat Fano sangat ahli menggunakan alat-alat dapur.

"Kamu gak perlu masak, aku akan menyiapkan semuanya." Balas Fano dan dia meletakkan 2 piring nasi goreng plus dengan telur mata sapi di meja makan.

"Tapi aku ingin kaya tante Lusia, cantik, baik dan pinter masak."

"Mami itu dulu juga gak bisa masak, sejak kami mulai besar baru mami belajar karena bosan, papi gak izinkan mami kerja lagi makanya banyak waktu luang." Jelas Fano dan Imel masih terlihat belum puas dengan jawaban itu.

"Aku tetap mau kerja.." Lirihnya dan Fano tau maksud dari perkataan Imel.

"Sayang.. aku tidak akan melarangmu melakukan apapun, mau kerja atau tidak itu hak mu dan tetap lakukan keajibanmu, itu sudah cukup bagiku."

"Kewajiban apa?

"Lahirkan anak-anak cantik dan lucu."

Imel terdiam mendengarnya, dia bahkan tidak pernah membayangkan akan mempunyai anak, terus gimana cara melakukannya?

"Kenapa wajahmu jadi merah gitu Mel?" Tanya Fano pura-pura polos sebenarnya dia hanya ingin menggoda bunga kecilnya yang sedang malu. Imel tidak menjawab dan memilih memakan makanannya dalam diam padahal dia sudah deg-degan

\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~

Pagi ini semua karyawan menerima email perihal lomba yang akan diadakan dan diikuti seluruh karyawan, Imel masih memikirkan apakah dia akan ikut atau tidak. Dia belum me-reply email itu sejak pagi dan kini hampir sore dan telah banyak yang mengirimkan data untuk mengikuti perlombaan itu.

Tema cerita adalah Fantasy, Fano sengaja menggunakan tema Fantasy karena dia ingin menantang Jessica membuat cerita yang mirip dengan Water & Fire Lily yang ternyata adalah cerita cinta tetapi ada fantasy-nya.

Jessica mulai panik dan menuntut ayahnya untuk membantu karena memang dia tidak bisa menulis cerita apapun, sejak dulu semua adalah bantuan dari Imel.

"Daddy, tolongin Sica dad. Gimana Sica bisa selesaikan cerita ginian, daddy kan tau selama ini Sica menang lomba karena cerita dari Imelda itu." Rengek Sica pada daddy nya yang semakin bingung dengan permintaan putrinya. Jangan samapi semua yang telah mereka lakukan beberapa tahun lalu ketahuan karena ini.

"Tenang Sica, kita akan cari penulis hebat tapi tidak terkenal dan membeli karyanya. Kamu cari saja di portal atau aplikasi nanti kita beli karyanya." Idenya dan Sica setuju, dia mulai mencari dan menemukan sorang penulis amatir yang tidak terkenal tetapi cerita yang dia buat sangat bagus dan cara penulisan dan tata bahasanya mirip dengan Imel. Dia akan mencoba menghubungi si penulis dan membeli karyanya.

Sementara di dalam kantor Fano, dia sangat merindukan Imel dan menyuruhnya masuk kedalam kantornya jika tidak ada yang memperhatikan. Imel mendatanginya dengan mengendap-endap agar tidak ada yang tau.

''Fano.." Panggil Imel dan Fano tersenyum melihat kekasihnya menghampiri.

"Kamu gak ikut daftar?" Tanya Fano begitu melihat jumlah pendaftar yang lumayan banyak tetapi tidak ada nama Imelda.

"Aku malas, nanti Jessica lagi yang menang." Jawab Imel dan dia benar-benar tidak ingin mengikuti perlombaan itu.

"Kemarilah.." Panggil Fano, karena sejak tadi Imel tidak mau dekat dengannya. "Jangan jauh-jauh Imel.."

"Nanti ada yang masuk gimana?" Tanya Imel karena Fano sudah merangkul dan menarik Imel untuk duduk dipangkuannya.

"Aku baru saja mendaftarkanmu sayang, jadi mulai sekarang kau harus menulis, sudah baca semua syarat dan cara pengirimannya?" Tanya Fano dan Imel mengangguk.

"Ini aku sudah melihat beberapa judul novelmu yang sudah diposting, pilihlah salah satu jika kau malas menulis lagi, banyak buku di e-book mu juga kan? Aku sudah baca semuanya Imel, kau sangat berbakat." Fano mengecup pipi Imel, dia terus membujuknya agar mau mulai menulis lagi untuk lomba seperti dirinya yang biasanya.

"Kamu yakin Jessica gak akan buat curang lagi?" Tanya Imel ragu, dia tau ayahnya Imel merupakan salah satu kolega bisnis H&S makanya keluarga Sica sangat berkuasa pada saat perlombaan dulu.

"jangan cemaskan hal itu, semua sudah kita atur dan...."

"Eh.. Fano, baca ini." Kata Imel memotong perkataan Fano dan memberikan Hpnya, Imel mendapatkan notifikasi email dan membukanya ada seseorang yang menghubunginya.

"Dia.. terima saja." Ujar Fano dengan tersenyum penuh arti lalu membalas email dari Hp Imel. "Tenang saja, kau hanya perlu membuat novel yang bagus dan menangkan lomba itu, juri yang kami pilih adalah yang terbaik dibidangnya dan tidak ada kecurangan apapun. Percaya padaku.."

Fano menatap mata Imel dan memberikan keyakinan padanya. Imel juga menatap mata itu dan dia tiba-tiba merasa yakin dan memiliki keinginan untuk mengikuti lomba.

"Baiklah.. tema Fantasy sangat menyenangkan." Ujar Imel.

"Mau kemana?" Tanya Fano saat Imel turun dari pangkuannya.

"Mau balik, sudah 15 menit aku disini dan kak Heri pasti mencariku." Jawab Imel dan tetap berjalan keluar tanpa menghiraukan Fano yang kesal karena Imel selalu dekat dengan Heri yang baru dia angkat jadi SPV.

Fano kembali untuk berkerja sambil sesekali memeriksa Hpnya dan membalas pesan dari orang yang tadi menghubungi Imel melalui emailnya. Fano sengaja memberikan nomornya agar dia yang berkomunikasi dengan orang itu.

\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~

Awal bulan ketiga Imel magang, pagi ini kantor keuangan mereka didatangi oleh banyak pekerja magang wanita. Salah satunya adalah Vero yang telat sebulan dari perkiraan magangnya.

"Ahhh Imel.. kita sekantor juga sama kaya dulu." Teriak Vero sehingga membuat semua mata tertuju pada mereka.

Imel memeluk Vero karena dia juga kangen dengan gadis ceria dan bawel ini. Sementara Vero sedang kaget melihat banyaknya bungkusan dan note di meja Imel, dan sejak tadi Imel memang sedang bingung untuk menyingkirkan semua sarapan, kopi, teh dan makanan lainnya di mejanya, bahkan ada beberapa bungkus kado dan tiket konser.

Imel merasa jenuh dengan semua itu, memang tidak ada yang ngotot atau memaksa karena dilarang keras di kantor ini, kalau mau pdkt secara langsung harus diluar jam kerja. Sementara Imel tidak terlihat dimanapun jika jam istirahat dan pulang kerja sehingga para pria di perusahaan itu kesulitan untuk menggodanya.

"Jadi ini terjadi setiap hari?" Vero membelalakkan matanya tak percaya.

"Bukan tiap hari tapi tiap sarapan dan makan siang." Jawab Heri yang baru menghampiri mereka dan memberikan pekerjaan baru untuk Imel dan tugasnya adalah mengajari anak magang pekerjaannya.

"Pak Heri, maaf kita malah ngobrol." Ujar Vero segan.

"Gak apa santai aja, panggil Heri jangan Pak, aku berasa tua saja." Ujar Heri lagi sambil memlilih mau sarapan apa dari meja Imel yang sudah seperti gudang makanan baginya.

"Aku ambil ini.. thanks Mel.." Heri berbalik pergi sambil mengambil set sarapan dari sebuah restoran mewah dan kopi susu dari cafe bawah.

"Kau juga mau? Ambil saja. Lagian gimana aku habisin ini semua, tiap hari banyak yang kebuang tau.." Keluh Imel merasa tidak enak harus banyak buang makanan seperti ini.

"Jangan dibuang Mel, lebih baik kasih ke anak jalanan dan bapak-bapak yang kerja di jalan itu, kan pagi-pagi suka ada tuh di jembatan penyebrangan depan gedung." Saran Vero dan Imel baru menyadarinya. Lumayan setiap harinya ada lebih dari 10 jenis makanan di mejanya.

"Trus ini gimana?" Tanya Imel menganngkat 2 tiket nonton dan 1 tiket konser, Vero juga bingung dengan itu.

\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~

Makan siang ini Imel tidak seperti biasanya akan di kantor Fano tapi dia ikut dengan Vero dan beberapa anak mangang baru untuk makan siang bersama, tapi karena Imel tidak terbiasa dengan orang baru hingga dia dan Vero memilih meja untuk berdua.

Seperti biasa Imel akan diperhatikan oleh banyak orang dan banyak yang berusaha mendekatinya tapi dia menolak semua ajakan makan siang bersama karena sudah ada teman, tidak ada habisnya dan terus menerus sehingga mengganggu makan siangnya.

"jadi ini juga tiap hari? Wah Mel aku pasti ngamuk sih.." Tanya Vero mulai kesal karena makannya terganggu.

"Gak sih, biasanya aku makan di ruangan Fano. Bulan pertama aku masih kerja di ruangan meeting dan boleh makan disana, bulan kedua kan aku dah tau siapa Fano makanya kalau ada waktu luang aku kesana saja." Jawab Imel dan dia sedikit penasaran kenapa Vero tidak komentar apapun tentang Fano.

"Kamu gak terkejut saat tau siapa Fano?" Tanya Imel dan Vero menggeleng.

"Aku dah tau sejak 2 hari kerja di Magical Flower." Ujar Vero dan Imel tersedak dan batuk mendengarnya, bagaimana bisa?

"Hehehe, jangan kaget gitu ah Mel.. kak Gio yang kasih tau, "Loh kok kak Gio tau?" Tanyanya lagi.

"Kak Gio bilang dia juga kaget saat liat Fano disana soalnya kak Gio pernah diberi tugas untuk temenin Fano waktu dia datang menemui Archer dan sedang ada bisnis di Arche Group dan Fano itu mengerikan, tegas, dingin dan kejam sama lawan bisnisnya makanya kak Gio langsung wanti-wanti aja biar aku ga salah ngomong ke Fano saat itu." Jelas Vero dan Imel mengerti apa yang Gio maksud tentang Fano yang kejam dan dingin, sebab dia melihat sendiri saat Fano memutuskan untuk memecat hampir setengah karyawannya bahkan yang tidak ikut menikmati hasil korupsi juga kena getahnya karena lalai, tentu dengan pesangon yang lumayan besar. Saat datang lagi beberapa pria ke meja tempat mereka makan, Imel menolak lagi dan langsung membawa Vero pergi bahkan makanan mereka belum habis.

"tuh kan.. gini lagi." Imel melihat ada 2 kotak makanan dari restoran sushi terkenal, 1 kotak bento, 2 bungkusan nasi padang dengan nama restoran berbeda dan 1 set kotak hadiah dengan lilin aroma therapi didalamnya juga 1 buket bunga yang isinya coklat yang sangat besar.

"Wah.. harusnya kita gak makan tadi, tapi kau masih lapar, makan lagi ah..." Vero mengambil kotak sushi itu untuk dirinya sendiri dan seperti biasa Heri menghampiri dan mengambil kotak sushi juga dan nasi padang.

"hehe.. rezeki kita nih, sekalian bagikan aja sama yang tadi pagi juga masih numpuk sayang loh." Heri lalu memanggil security dan menyingkirakan semua makanan disana kecuali hadiah.

"Pak ini boleh kita habiskan?" Tanya Bapak security yang sudah agak tua.

"Yah kalau bisa habis di bapak dan teman-teman silakan pak, kalau tidak bagikan aja ke siapa gitu.." Jawab Heri padanya dan dia sangat berterima kasih karena banyak secuity dibawah yang belum makan siang juga.

"Nah bereskan.. trus tadi kamu dicari Tuan Stefano tapi kamunya ga bawa hape." Tukas Heri sambil berlalu kembali ke mejanya untuk makan siang gratis dan enak.

Heri tidak tau pasti apa hubungan Fano dan Imel tapi sejak dulu sewaktu Lusia datang dia sudah ada perasaan kalau mereka punya hubungan yang tidak biasa.

TBC~

1
Fransiska Widyanti
ceritanya keren
Fransiska Widyanti
lah gila si Jesica,semoga Imel gak kenapa-kenapa
Fransiska Widyanti
sica,,,sica terlalu percaya diri bgt lu
Fransiska Widyanti
maknya fano kercep kali
Fransiska Widyanti
kasian bgt jalan hidup imel
Fransiska Widyanti
grub keluarga yang kocak
Umiie'ne Naza
kisah ank nya imel dog tor
CibulXie: iya.. lg di garap hehehe cm aku lg sibuk jd g bisa cepet2
total 1 replies
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
THE BEST ON YOU THOR...🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Sulaiman Efendy
KEREENNNNN
Sulaiman Efendy
PASTI LUNA TU YG DIENTOT BIAN SAAT STRESS MABUK CARI LUNA KMNA MNA
Sulaiman Efendy
MAMPUS LO BISMA, LO MANJAIIN AZA TU ANAK PEMBAWA SIAL PADA KLUARGA LO...HRSNYA KMARIN2 LO NASIHATKN, BUKAN LO DUKUNG KEINGINANNYA BUAT RUSAK RMH TANGGA FANO & IMEL,, SEMUA KSALAHANKN DI PUTRI LO YG KHIANATI FANO...
Sulaiman Efendy
DAN LO PASTI MMPUS KLO USIK IMEL...
Sulaiman Efendy
UDH DY YG BRKHIANAT, DN SKRG MAU KMBALI KE FANO, SEANDAINYA FANO GK NIKAH MA IMEL, BLM TNTU JUGA FANO MAU KMBALI MA LO YG BEKAS ORG..
Sulaiman Efendy
INGIN USIK FANO & IMEL, CARI MATI..
TU BISMA AYAH GOBLOK INGIN MAIN2 DGN KLUARGA HASTANTA..
Sulaiman Efendy
DAMIAN & FANO TRLALU BUCIN & POSSESIF,, JDI MREKA YG TRKENA SINDROM COUVADE ATAU KHAMILAN SIMPATIK..
Sulaiman Efendy
BERUNTUNGNYA FANO DPTKN IMELDA YG MSH PERAWAN, MSKI SEMPAT DIRUDAL SATRIO TPI BLM SMPT TEMBUS K SELAPUT DARA, DN SEMPAT DIJILATIN SAMA INDRA SI MANUSIA IBLIS PAPANYA ERLANGGA..
DIBANDINGKN HAZEL SI JANDA ANAK 2, SIAPAKH YG PLING CANTIK, IMELDA ATAU HAZEL..
DLM KISAH INI BRRTI MORGAN SDH MULAI BANTU HAZEL LEPAS DARI NICHO...
Sulaiman Efendy
RALAT : BUKAN MORGAN, TAPI JASON...
Sulaiman Efendy
KNP TIBA2 DAMIAN AKN NIKAH SAMA DAYANA, SDGKN DAYANA PACARAN SAMA MORGAN, APA DAYANA SDH PUTUS SAMA MORGAN, ATAU DAYANA HAMIL, KMUDIAN DICAMPAKKN MORGAN KRN GK MAU TANGGUNG JAWAB...
Umiie'ne Naza: bukan sm Morgan, seperti nyA sm Johan
total 1 replies
Sulaiman Efendy
KATANYA SDH SIAPKN ORG BUAT JAGA IMEL, KNP MSH KCOLONGN DIBULLY RIKA, DN TRAKHIR DI CULIK INDRA & ERLANGGA, SSUAI ANCAMAN LO KMARIN, MUSNAHKN KLUARGA MEREKA
Sulaiman Efendy
FLORA YG KEMBALIKAN KESUCIAN NYA IMEL YG TRKOYAK OLEH SATRIO PPA TIRINYA..

MANUSIA ANJING LAKNAT TU INDRA.... MMPUSIN AZA...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!