NovelToon NovelToon
Menikahi Istri Amanah Kakak

Menikahi Istri Amanah Kakak

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 5
Nama Author: Sobri Wijaya

Melvin Prabu Wijaya terpaksa menikahi Hana Agista guna menggantikan Arya Kakaknya menikah dan itu terjadi atasan permintaan terakhir Arya Prabu Wijaya.

Seharusnya Arya lah yang menikahi Hana Agista hari itu tapi kecelakaan malah menimpa Arya hingga merenggut nyawanya.

Membangun bahtera rumah tangga tanpa ikatan cinta, membuat Melvin dan Hana cukup sulit menyesuaikan diri.

Mungkinkah Cinta akan hadir diantara keduanya meski ada orang ketiga di dalam pernikahan mereka?

Yuk Simak kisahnya hanya di
MENIKAHI ISTRI AMANAH KAKAK

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sobri Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part_24 Sakit

Melvin bergegas bangun dari tubuh Hana.

"Puas, sudah memukuli aku, ha?" Melvin menatap nyalang kearah Hana yang masih tergeletak.

Hana segera ikut bangkit.

"Maaf, Vin. Kukira maling, bukannya kamu masih tidur ya tadi?"

Trak! Trek! Trak! Trek!

Belum juga Melvin menjawab, Melvin dan Hana menoleh kearah sumber suara. Hujan mulai turun cukup lebat, jendela rupanya terbuka oleh tiupan angin yang lumayan kencang, hingga menimbulkan suara yang sangat bising. Melvin hanya memandangi Hana lalu bergegas menutupi jendela itu karena hujan mulai masuk kedalam kamar.

Memang saat musim penghujan, Hujan akan turun lebih dulu dari Utara dan itu menyebabkan cuaca sangatlah dingin.

Tak lama lampu kembali padam dan itu menandakan lampu akan lama menyala.

Hana langsung berlari mendekati Melvin

Gelegur...

Gemuruh suara petir terdengar bersahut-sahutan.

Hana begidik ngeri, Ia sangat penakut jika melihat kilat putih atau pun mendengar petir seperti malam itu.

"Vin, gelap. Aku takut." Hana menempel di pundak Melvin.

Dibalik kegelapan, Melvin melirik Hana disampingnya.

"Tenanglah, ini tidak akan berbahaya kok."

Jeledeeer!".

"Aaa...." Hana menjerit dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Melvin.

"Ya ampun, apa kau tidak pernah mendengar petir sebelumnya?" Melvin jadi merasa kesal.

"Sering, Vin. Tapi saat tidak ada yang mendekap aku, aku sembunyi didalam lemari," jawab Hana polos masih dengan posisi yang sama.

Jeledeer!

"Vin, peluk aku. Aku takut." Hana semakin menempelkan tubuhnya di tubuh Melvin.

Melvin merasakan hangat, Ia menunduk melihat wajah remang-remang yang tertutup takut di dalam dekapannya.

Melvin menjadi iba melihat reaksi yang di hadirkan Hana. Dengan ragu-ragu akhirnya Ia melingkarkan kan kedua tanganya di punggung Hana.

Ada rasa berbeda yang hadir kala Ia mempererat pelukannya. Masih berkabut tapi yang pasti Hana dapat mendengar kalau irama jantung Melvin sangat cepat.

Hana mendongakkan wajahnya kearah Melvin.

"Vin, kenapa jantungmu cepat sekali. Apa kau juga merasa takut?" ucap Hana pelan.

Melvin mengernyit dan menunduk hingga tampa sengaja wajah mereka sampai menempel. Melvin terkejut dan dengan cepat mengangkat lagi kepalanya. Bukannya surut jantungnya makin berpacu cepat.

Tidak ingin Hana mendengarnya lagi, Melvin melepaskan pelukan Hana.

"Vin, kenapa dilepas?"

"Jangan manja, coba kau dengar, petir sudah hilang 'kan? ayo tidur besok aku akan bekerja." Melvin naik keatas ranjang diikuti Hana.

"Ngapain?" sentak Melvin.

"Aku mau tidur sama kamu, aku takut gelap dan ada petir lagi nanti," jawab Hana. Ia merebahkan tubuh di samping Melvin.

"Dasar alasan, itu pasti karena dia mau tidur sama aku."

Melvin meletakkan guling ditengah.

"Oke, malam ini kamu boleh tidur disini. Tapi ingat, aku akan hukum kamu jika kamu melewati batas guling ini."

"Iya, tenang saja."

Hana menarik selimut.

"Enak saja, ini selimut ku." Melvin mengambil alih.

"Bagi sedikit dong, Vin," tawar Hana.

"Tidak bisa, kalau gak mau tidur saja di sofa!" Melvin kekeh pada pendiriannya dan memakai sendiri selimut itu.

Semalaman Hana tidak bisa tidur karena kedinginan tapi untuk turun dan pergi kesofa ditempatnya tadi ditengah kegelapan membuatnya takut dan tak berani turun dari ranjang. Ia menahan diri sembari memeluk kedua tangannya.

Allahu Akbar! Allahu Akbar!

Azan subuh berkumandang. Hana menggigil dan wajahnya pucat.

Melvin belum juga bangun dan malah berbalik dari posisi memunggungi Hana kearah Hana sambil menendang-nendang guling yang sudah tidak ditempatnya.

Plok!

Tangannya memeluk Hana tapi Ia langsung kaget dan bangun saat menyentuh sesuatu yang panas.

"Apa yang baru saja aku sentuh tadi?" Lampu sudah menyala entah sedari kapan, membuat Melvin bisa melihat Hana yang tengah menggigil. Melvin mengucek-ngucek matanya agar terbuka lebar, karna masih terasa berat untuk di ajak bangun. Melvin menjadi panik melihat keadaan Hana. Ia menempelkan punggung tanganya ke kening Hana.

"Ha? dia sakit? apa yang harus kulakukan?" Melvin memijit tengkuknya. Melvin berinisiatif menyerahkan selimutnya untuk membungkus tubuh Hana.

Melvin bergegas ke dapur mini di bagian ruangan itu guna memasak air. Cukup lama menunggu, Melvin mencampur Air panas dan air dingin kedalam sebuah baskom berukuran sedang.

Melvin kemudian menyelup kan tangannya sebagai alat pengukur suhu. Belum juga tanganya masuk semua Melvin sudah menjerit.

"Aw, masih panas." Melvin menambahkan lagi air dingin setengah cangkir. Setelah dirasa pas, Melvin melangkah cepat keranjang untuk mengompres kening Hana dengan handuk yang Ia masukkan kedalam air hangat buatannya.

Hana membuka matanya saat merasa sesuatu yang basah menyentuh keningnya.

"Melvin, maaf. Aku menyusahkan mu."

"Sadar juga ya, kalau nyusahin aku kerjanya." Melvin meraih handuk di kening Hana untuk mencelupkan kain kecil itu kedalam air yang masih hangat dan menempelkannya lagi ke kening Hana.

Melvin tampak telaten hingga Ia lakukan berulang-ulang.

Hana mau bangun tapi Melvin mencegahnya.

"Sudah, tidurlah aku tidak mau sakit mu makin parah nanti."

"Tapi aku mau masak, Vin." Wajahnya benar-benar terlihat pucat.

"Jangan bandel, nanti kita beli jadi saja."

Melvin melangkah ke arah meja mengambil ponsel miliknya.

"Halo, Dafa."

"Iya, Bos."

"Sepertinya aku tidak bisa meninjau ke proyek yang dimulai hari ini."

"Emangnya kenapa, Bos."

"Si Amanah sakit, aku tidak bisa meninggalkan dia sendiri. Cepat bangun, jangan sampai telat.

"Yeah, Si Bos. Udah mulai perhatian kayaknya." Dafa cekikikan sendiri.

"Dafa, dengar tidak."

"Iya, Bos. Iya semua pasti rebes, ehk salah beres pokoknya."

"Bagus, aku juga harus menemui Pak Dikha dulu nanti."

"Siap, Bos. Dijagain yang bener ya, Bos," pesan Dafa usil.

"Bukan urusan mu, awas kau kalau macam-macam."

"Iya, iya, Bos. Bawel amat sih jadi orang."

"Apa katamu, kau mau dipecat ya? atau aku potong gajih mu separoh," ancam Melvin kesal.

"Aduuh, jangan atuh, Bos. Kapan penuhnya celengan ku kalau si Bos bolak-balik motong gajih ku," sungut Dafa melempem.

"Ya sudah, makanya jangan ngeyel," bentak Melvin yang selalu saja dibikin kesal oleh ulah konyol asistennya itu.

Tut! Tut! Tut!

Melvin mematikan sebelah pihak panggilan darinya.

"Dasar, Si Bos galak. Sesuka hati motong gajih ku semaunya kalau dikumpulkan pasti tabunganku sudah banyak," gerutu Dafa yang berada di kamar seorang diri. Dafa langsung lompat dari ranjang untuk membersihkan diri dan bersiap-siap.

Melvin memperhatikan Hana yang masih lemas.

"Menyusahkan saja kerjanya."

Hana merasa bersalah sudah menyulitkan pekerjaan Melvin.

"Vin...." Suaranya parau menandakan Ia benar-benar sakit.

Melvin mendekat dan mendaratkan bokongnya ditepi ranjang

"Ada apa?" tanya Melvin dingin.

"Kalau kamu mau kerja, kerja saja. Aku gak papa kok sendirian."

Melvin yang membelakangi Hana menoleh.

"Kau pikir aku gila ya, meninggalkan kamu dalam keadaan begini," ucap Melvin dengan tatapan sinis.

"Aku tidak ingin merepotkan kamu, Vin. Aku minta maaf."

"Sudahlah, aku keluar sebentar cari sarapan!" pamit Melvin melangkah keluar.

Hana hanya meneguk salivanya melihat pintu telah tertutup.

1
Yossea Edytan
tidak mengena
Yossea Edytan
cerita tak berbobot
Beom Jin🎀
oke, nanti aku baca kelanjutannya kk athour
Beom Jin🎀
wah Alhamdulillah, aku yang baru baca aja udah bersyukur karena pelakunya udah ditangkap dan Hana melahirkan anak kembar laki laki dengan selamat.
ANtHo BAna
slmat ya melvin mba hana
smga mba hana cpt puli dede bayi shat sll🥰🥰
ANtHo BAna
😍😍😍😍
ANtHo BAna
smngat ya melvin
Pangeran Matahari: iy kk
total 1 replies
ANtHo BAna
rasain lu melvin
ANtHo BAna
rangga baik bngat
ANtHo BAna
kasian hana
Mardiana
buat Malvin jatuh cinta sama Hana Doong..🙏🙏
runma
🤣🤣🤣emng ditampar y thor kog plak plak
runma
seru nih
SitiLbs
itu kasih sayang yg tulus vin... tapi belum cinta ya....!!!!!
SitiLbs
aq ngakak sih... tapi pas baca es tubgtung🤣🤣🤣🤣
Windha Winda
bugs ini crita.x lanjut dong.. 🥰🥰🥰
🏠⃟🍁𝕽αss HIATUS❣️𝐐⃟❦
𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐥𝐚𝐤𝐮 𝐢𝐭𝐮, 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐭𝐚𝐬 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚.... 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐡𝐚𝐧𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐤𝐚𝐩 𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭𝐢𝐟, 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐮𝐚𝐭 𝐬𝐚𝐣𝐚... 𝐝𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐬𝐞𝐝𝐚𝐫 𝐝𝐢𝐫𝐢... 𝐰𝐚𝐥𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐦𝐚𝐧𝐚𝐡,
🏠⃟🍁𝕽αss HIATUS❣️𝐐⃟❦
terlalu lembut hati mu hana, kmu sendiri yg akan kecewa hana, klo benar lh melvin menceraikn mu...
🏠⃟🍁𝕽αss HIATUS❣️𝐐⃟❦
tiba tiba ranga muncul..... moga melvin berubah hati, untuk menjaga hana... kasihan hana
🏠⃟🍁𝕽αss HIATUS❣️𝐐⃟❦
kmu sabar aja hana... cinta tdk boleh di paksa juga.... apa tindakan melvin bukan dia membencimu... tapi dia sudah ada wanita yg dia cintai terdahulu seblm mu...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!