King Mafia And His Angel

Sejenak zehra mencoba membuka bola matanya saat dia merasa ada pergerakan aneh di sekitaran leher nya, terasa sesuatu yang basah dan membuat dia menggeli bergerak-gerak di lehernya.

Apa lagi saat dia menggeliat gerakan itu semakin lincah dan menjadi, bahkan terasa sesuatu masuk melalui perut nya.

"Nggg... Arash?"

Saat bola mata zehra terbuka, dia baru tahu laki-laki itu sudah berada di atas tubuhnya.

"Ssstttt"

Bisik Arash pelan, lantas mencium lembut bibir zehra.

Tunggu dulu.

Pekik zehra dalam hati, cukup terkejut karena di berikan Serangan tiba-tiba oleh sang suami.

Zehra mengencangkan genggaman tangan nya pada lengan Arash saat laki-laki itu semakin dalam menautkan bibir mereka, bahkan Arash dengan gerakan lincah nya mulai mengajak zehra membelit lidah.

Tunggu dulu, zehra merasa tidak bisa bernafas, Arash melakukan nya tanpa memberikan ancang-ancang.

Zehra mencoba melepaskan tautan bibir mereka, mencoba menatap dalam bola mata Arash.

"Aku kehilangan nafasku"

Ucap zehra sambil berusaha menarik nafasnya dengan rakus.

Arash hanya menarik ujung bibirnya, kali ini bibir nya lagi-lagi bergerak di sekitaran leher zehra untuk beberapa waktu hingga membuat zehra mengeluarkan suara aneh dari balik bibir nya, Jemari indah zehra secara perlahan meremas kepala Arash.

"Apa terasa nyaman?"

Tiba-tiba arash menghentikan kegiatan nya, mencoba bertanya pada zehra sambil menatap dalam bola mata zehra.

Sejenak zehra menatap balik bola mata Arash, seketika wajah nya memerah lantas dia mengangguk pelan.

"Apa malam ini siap memenuhi kewajiban?"

Arash bertanya lagi.

Zehra mengulas senyum, lagi-lagi dia mengangguk pelan.

Arash menaikkan ujung bibirnya, kembali menautkan bibir mereka,kali ini begitu lembut dan menghanyutkan, membuat zehra berkali-kali mengeluarkan suara memalukan nya.

Kali ini bibir itu Secara perlahan masuk kedalam ceruk leher zehra, mulai menyesap secara lembut dan hangat. lalu Sesaat terasa sesapan itu menghisap dengan begitu lembut, Arash mencoba membuat tanda merah di ujung leher zehra.

Tangan Arash secara perlahan mulai membuka satu persatu baju tidur zehra dengan gerakan lembut, Sedangkan bibir nya terus berusaha menyapu bagian-bagian tubuh zehra yang Arash sukai, hingga akhirnya Arash berhasil membuat sang istri kehilangan semua penutup tubuhnya.

Kemudian disusul oleh gerakan Arash yang mulai melepaskan semua penutup tubuhnya, hingga mereka sama-sama tidak menggunakan apapun.

Sepersekian detik kemudian bibir Arash mulai turun ke bagian 2 benda berharga zehra, menyapu dengan lembut areola milik zehra hingga membuat zehra seketika merasakan sebuah aliran listrik menyentak hingga ke ubun-ubun nya.

"Akhhh"

Rengek zehra sambil tangannya berusaha meremas rambut Arash.

Bahkan ketika jemari Arash mulai menjelajahi setiap inci tubuhnya mulai dari perut hingga ke bawah sana, semakin membuat zehra menggila.

"Sebut nama ku baby"

Bisik Arash dibalik telinga Zehra.

Semua jalan pemikiran zehra jelas pecah, kenikmatan tiada Tara yang diberikan Arash membuat zehra seakan-akan terbang hingga ke awan-awan, dia hanya bisa menuruti setiap apapun yang Arash ucap kan di sepanjang perjalanan.

"Arash"

Suara e..Ra..Ngan lembut dari bibir zehra semakin membuat Arash bersemangat dan menggila mengukur tiap inci tubuh sang istri, bahkan sapuan lidah itu mulai akan berpindah hingga ke bawah sana.

Arash membiarkan kaki kanan zehra terangkat, sedangkan satunya tetap tertidur di tempat, dengan gerakan cepat lidah Arash bermain di bawah sana hingga membuat zehra tersentak kaget, seketika tangan zehra berusaha mencari apapun untuk dijadikan pegangan.

Zehra meremas Bad cover dengan sekuat tenaganya, semakin Arash kuat bermain dibawah sana, semakin zehra merasa kehilangan kendali atas suara-suara rengekan nya. Bahkan saat terasa sebuah hisapan kuat menarik dibawah sana, zehra merasa sesuatu akan terjadi tumpah saat ini juga.

"Tumpahkan baby"

Ucap Arash pelan lantas kembali menyesap di bawah sana dengan kuat.

Zehra benar-benar menggila hingga akhirnya sesuatu benar-benar tumpah dengan sempurna, zehra Fikir ini akan berakhir tapi dia salah, Arash langsung naik ke atas tubuh nya, menyambar kembali bibirnya, menyesapnya dengan sempurna.

Rasa bibir Arash jelas terasa aneh bagi zehra tapi dia jelas tidak bisa begitu mempedulikan nya, sebuah tiba-tiba dibawah sana mulai bergerak dan menggesek secara perlahan, kemudian tiba-tiba sesuatu yang besar memaksa menyeruak untuk masuk.

"Akhhh Arash"

Zehra berusaha menancapkan jemari nya ke punggung arash, seketika dia memeluk tubuh Arash dengan sekuat tenaganya, mencoba menarik nafasnya dengan sebanyak mungkin.

Lalu sepersekian detik kemudian sebuah hentakan menembus dibawah sana, zehra tahu ini bukan lagi yang pertama kali nya tapi jelas begitu masuk masih terasa sakit dan perih.

Tangan kanan Arash dengan perlahan meraih wajah zehra, manik mata mereka saling beradu dalam kehangatan.

"Sakit?"

Tanya Arash lembut sambil mengusap lembut wajah zehra.

"Sedikit"

Ucap zehra pelan.

"Aku akan bergerak lembut, jika sakit mintalah untuk berhenti"

ucap Arash lantas mencium lembut kening zehra.

Zehra mengulas senyumannya, dia mengangguk dengan lembut, itu yang zehra suka dari Arash, laki-laki itu saat Membawa nya melintasi cakrawala selalu berusaha selembut mungkin, selalu bertanya tanpa mementingkan ego nya, meskipun pernikahan mereka tampak terburu-buru dan laki-laki itu tidak pernah terlihat mengembangkan Senyuman untuk nya, tapi menjaga perasaan nya ketika ingin mendapatkan puncak relasi percintaan itu cukup membuat zehra merasa begitu di hargai.

Arash mulai bergerak secara perlahan, kembali menautkan bibir mereka sambil memompa dibawah sana dengan sempurna, tidak menuntut, tidak tergesa-gesa, begitu lembut dan membiarkan zehra merasa nyaman dan terbiasa.

Setiap kali dia memompa hingga menabrak ujung dinding rahim zehra, gadis itu terus berusaha mengencangkan genggaman nya pada Sprai kasur mereka, secara perlahan Arash meraih jemari-jemari indah itu, menautkan nya dengan jemari miliknya, membiarkan zehra terus meremas kencang jemari-jemari milik nya.

Suara-suara indah zehra semakin memacu adrenalin Arash dalam mempercepat tempo gerakannya, keringat peluh terus bercucuran membasahi tubuh mereka, meskipun ruangan AC itu sebenarnya sudah cukup dingin tapi sama sekali tidak berhasil membuat tubuh mereka mendingin.

Pada akhirnya zehra lagi-lagi merasakan sesuatu dibawa sana akan tumpah,dia berusaha menatap bola mata Arash sambil meremas jemari Arash dengan kencang, mencoba memberikan kode jika dia akan sampai pada titik ******* nya.

Arash melesat kan ciuman di bibirnya, lalu Arash berbisik lembut di samping telinga zehra.

"Mari mendapatkan nya secara bersamaan"

Sepersekian detik kemudian Arash bisa merasakan zehra mulai melepaskan puncak nya, kemudian disusul oleh Pelepasan Arash dengan sempurna.

Tubuh mereka saling mengejang sempurna dalam puncaknya, kemudian sepersekian detik kemudian Arash langsung mengambil posisi berbaring disamping zehra,meraih tubuh sang istri dan membiarkan zehra masuk ke dalam pelukannya.

********

Lubuklinggau 26 Agustus 2021

05.45 am

pagi

maafkan lah diri outhor kasih semua readers sarapan pagi Membahana🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥

love you selangit cakrawala 😘😍😘😱😱😱😱😱😂😂😂💞💞💞💋💋💋

salam sayang dan cinta

Apalah arti nya outhor tanpa readers nya

apalah arti nya penulis tanpa pembaca nya dan

apalah arti nya saya tanpa kalian semua

Salam cinta

Eva Hye Seung

💋💋💋💋💓💓💓💞💞💞💞❤️❤️❤️💗💗💗