Suara itu sangat tidak asing di telingaku ... Apakah dia Ghavi yang kukenal ? Ghavi yang pernah mengisi hatiku selama 5 tahun dengan penuh cinta dan mamanya yang telah menghancurkan nya dengan cara yang tidak bermoral. Sudah susah aku bersembunyi darinya sejak 3 tahun lalu tapi kenapa harus bertemu dengannya disini ? batinku ingin berteriak antara yakin dan tidak bahwa laki-laki yang disebutkan oleh Amara sebagai tunangannya adalah Ghavi yang pernah mengisi hatiku beberapa tahun yang lalu saat kami berdua bersekolah di Paris.
Apakah Catelyn akan goyah dengan kehadiran Ghavi ?
Apakah Catelyn bersedia membuatkan gaun pernikahan untuk Amara dan Ghavi ?
Dan bagaimana perasaan Catelyn dan Ghavi atas pertemuan yang tidak terduga ini ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WEDDING DAY
Gavin benar-benar anak yang istimewa dan beruntung.
Empat hari kemudian, Ghavi dan Catelyn melangsungkan pernikahan secara sederhana dan sakral di sebuah villa mewah di tepi pantai. Pernikahan ini yang pernah menjadi Wedding dream Catelyn saat masih berpacaran dengan Ghavi. Saat masih di ruang make up, Annetha sengaja menggoda Catelyn yang sedang di rias oleh salah satu MUA terkenal di Indonesia yang merupakan sahabat Catelyn juga "Duh ... Gak nyangka secepat ini jadi pengantin ya Cat. Perasaan Minggu lalu kita baru merencanakan pergi liburan ke maldive ya" ujar Annetha kepada Catelyn. "Hahahaha iya bener Netha ... ini Ghavi bener-bener gak ngasih waktu buat aku mikir deh. Dia hanya ngasih kesempatan buat aku mandi dan makan aja. Selainnya gak ada bahkan gendong Gavin pun udah dia aja" kataku sambil bercanda dengan Annetha. Kami saling menimpali joke-joke receh sambil menunggu saat akad tiba. "Ya sudah selesai make up nya babe. Oh my God ... You are so beautiful lady" ujar Tina MUA kondang nan fenomena yang merias wajah Catelyn dengan flawless dan mempesona. "Wow ... This is amazing make up nama Tina. Thank you so much udah bikin wedding dream aku jadi komplit" kata Catelyn sambil menggenggam erat tangan sahabatnya. Dan tiba-tiba pintu kamar Catelyn diketok dari luar, Mama Sarah masuk dan mengatakan "Ayo nak, akad nikahnya sudah mau dimulai" ujarnya kepada putrinya yang hari ini sangat cantik. Annetha dan Mama Sarah mengapit Catelyn di kedua sisinya. Hari ini Catelyn memakai kebaya modern berwarna gold dilengkapi dengan sanggul modern dan rangkaian bunga melati di rambutnya. Sedangkan Ghavi dan Gavin memakai Jas custom yang khusus dibuat oleh Catelyn dalam waktu 2 hari. Saat Ghavi melihat sosok wanita yang dicintainya dengan balutan kebaya yang indah. "Cantiknya" ucap Ghavi tanpa sadar keluar dari mulutnya. Sehingga membuat penghulu yang akan menikah kan mereka geleng-geleng kepala melihat spontanitas dari ucapan si mempelai pria. Setelah semua siap, dan petugas KUA menyampaikan beberapa pesan terkait pernikahan keduanya, akhirnya Ghavi pun mengucapkan kalimat ijab qobul dengan lancar dengan mas kawin berupa seperangkat alat sholat, logam mulia sebesar 100 gram, uang tunai sebesar 1 milyar dan 1 buah rumah di Jimbaran Bali.
"Sah !"
Itu adalah kata yang ditunggu oleh semua yang hadir di majelis pernikahan itu. Kebahagiaan dari keduanya sangat nyata apalagi sudah ada Gavin yang sibuk dengan mengejar ikan yang ada di kolam. Sehingga suasana pernikahan menjadi ceria dengan tingkahnya yang menjadi pusat perhatian semua orang. Pernikahan Ghavi dan Catelyn hanya dihadiri oleh keluarga inti dan teman-teman dekat saja. Kakek Atmadja hadir dengan wajah berseri-seri, menyaksikan cucu kesayangannya menikah dengan wanita yang dicintainya. Pernikahan Ghavi dan Catelyn berjalan lancar dan penuh kebahagiaan. Saat acara akad nikah sudah berganti dengan acara Poll Party. Pakai Catelyn sudah berganti dengan baju pesta yang sangat seksi berwarna rose gold dan Ghavi sudah memakai jas yang lebih santai dari sebelumnya. Sedangkan Gavin sudah tertidur lelap dalam buaian Nini Sarah tercinta. Saat Ghavi berdansa dengan Catelyn, dengan posesif dipelukannya istrinya dengan erat "Hai istriku ... Kamu terlalu cantik buat aku malam ini. Gak sabar aku ingin bercinta denganmu sayang !" ucap Ghavi sambil mencium kening Catelyn. "Hmm tukang gombal ... Biasa juga gini kan kalau lagi party godain cewek-cewek gak jelas" ujar Catelyn kepada Ghavi. "Sayang ... Aku memang laki-laki brengsek dulu setelah berpisah dengan mu. Hampir 1 tahun lamanya aku hidup dengan dunia pesta dan alkohol. Tapi dengan wanita aku tidak pernah menjalin hubungan yang serius. Mungkin hanya 2-3 wanita saja yang menemani ku disaat aku putus asa mencari mu" ujar Ghavi dengan jujur. "Dan sudah 2 tahun ini aku benar-benar bersih dan tidak pernah dekat dengan wanita manapun kecuali 6 bulan terakhir aku harus menjalani perjodohan yang ke 7 kalinya gara-gara Mama Renatta" kembali Ghavi menyampaikan seluruh isi hatinya kepada istrinya. "Sekarang kalau ada apa-apa cerita ke aku ya sayang ... Jangan kamu pendam sendiri" ujar Catelyn kepada Ghavi suaminya. Mereka berdua saling memeluk dan mencium mengikuti irama musik jazz yang mengalun.
Di tengah riuhnya pesta pernikahan yang masih berlangsung, Ghavi tak bisa melepaskan pandangannya dari Catelyn. Senyumnya merekah, matanya berbinar-binar menatap sang istri yang tampak begitu mempesona dalam balutan gaun yang seksi. Catelyn pun balas menatap Ghavi dengan tatapan penuh cinta, seolah keduanya memiliki dunia sendiri di tengah keramaian. "Sepertinya ada yang sudah tidak sabar nih malam pertama" celetuk James sambil menyenggol lengan Ghavi, diikuti tawa menggoda dari teman-teman yang lain. Ghavi hanya tersenyum malu, sementara Catelyn tertawa kecil sambil menyembunyikan wajahnya di dada Ghavi. "Sudah ah, jangan menggoda kami terus" ucap Catelyn dengan nada manja.
Namun, godaan teman-teman semakin menjadi-jadi, membuat Ghavi dan Catelyn semakin salah tingkah. Akhirnya, Ghavi memutuskan untuk mengakhiri pesta lebih cepat. "Baiklah, teman-teman, terima kasih sudah datang dan merayakan kebahagiaan kami. Tapi sepertinya kami harus istirahat sekarang" ucap Ghavi sambil merangkul Catelyn. Setelah berpamitan kepada semua tamu, Ghavi dan Catelyn berjalan menuju kamar pengantin mereka. Begitu pintu tertutup, keduanya langsung berpelukan erat. Ghavi mencium bibir Catelyn dengan lembut, lalu semakin dalam dan penuh gairah. Catelyn membalas ciuman Ghavi dengan penuh semangat, melupakan semua masalah dan hanya fokus pada kebahagiaan mereka berdua. Ciuman itu semakin panas dan membara, membawa mereka ke dalam dunia yang penuh dengan cinta dan hasrat. Ghavi mengangkat Catelyn ke dalam gendongannya dan membawanya ke ranjang. Di bawah cahaya rembulan yang menembus jendela, Ghavi dan Catelyn menyatukan cinta mereka dalam sebuah malam yang tak terlupakan. Mereka bercinta dengan penuh gairah dan kelembutan, meluapkan semua rasa cinta dan kerinduan yang selama ini terpendam. Malam itu, mereka benar-benar menjadi satu, suami dan istri yang saling mencintai dan memiliki.
***