Lost Everything (Claire To Kyra)

“Baiklah, aku akan tiba di sana dalam lima sepuluh menit!”

Panggilan lantas berakhir, Keenan lantas langsung bersiap dan menuju ke kediaman rumah tua. Sebenarnya Lukelah yang ingin menemui Keenan, tapi Keenan lebih memilih datang ke rumah tua. Bagi Keenan, Luke sudah ia anggap seperti kakeknya sendiri. Keenan keluar dengan mengenakan pakaian serba hitam, karena memang hampir semua pakaiannya berwarna dominan hitam.

“Selamat datang tuan muda! Bagaimana keadaan tuan muda?” sapa Luke yang sudah sejak tadi menunggu kedatangan Keenan di rumah tua.

“Terimakasih paman, aku baik!”

“Mari kita ke ruang kerja tuan besar tuan!” ucap Luke.

Sesampainya di dalam ruangan kerja sang kakek, Luke lantas mengeluarkan sebuah kotak dari brangkas sang kakek dan entah apa isinya ia tak tahu. “Pesan dari tuan besar sebelum beliau meninggal, beliau berpesan kepada saya untuk memberikan benda ini kepada tuan muda setelah tuan muda bertunangan!” Luke menyerahkan kotak kayu tersebut ke depan Keenan.

“Kunci kotak untuk membuka kotak ini, hanya tuan muda yang tahu!” “kalau begitu saya permisi tuan.” Luke lantas meninggalkan Keenan seorang diri di dalam ruangan kerja Lucifer.

“Apa lagi yang kau tinggalkan pak tua?” ucap Keenan sambil memandang kotak kayu di depannya saat ini.

Keenan lantas mengeluarkan liontin kunci yang pernah kakeknya berikan kepadanya. Keenan hanya menebak saja. ia tak tahu apakah kunci itu benar – benar cocok dengan kotak peninggalan tersebut atau tidak.

Ceklek!

Ternyata memang benar kunci tersebut adalah kunci untuk membuka kotak tersebut. Perlahan Keenan membuka kotak tersebut.

‘Perhiasan?’

Alis Keenan menyatu melihat ada sebuah gelang giok berwarna putih di dalam kotak itu. Lalu Keenan mengambil sebuah surat yang ada di bawah gelang giok tersebut.

“Aku tahu kau pasti bertanya – tanya begitu melihat benda yang ada di dalam kotak ini anak nakal. Gelang giok ini bukan ku berikan untuk mu, ini peninggalan dari nenek mu. Dulu ibu mu juga mendapatkan satu, nah kini saat kau membuka kotak ini seharusnya kau sudah mendapatkan siapa pendamping hidup mu. Berikan gelang ini kepada cucu menantu ku! Jangan berani – berani kau sampai tak memberikan gelang ini pada cucu menantu ku anak nakal!”

“Haaahhh… dasar lelaki tua merepotkan saja! ku pikir kau meninggalkan apa” gerutu Keenan lalu memasukkan gelang giok tersebut kembali ke dalam kotak tersebut dan meminta Luke untuk menyimpannya kembali.

"Kau simpan kotak ini! Aku tidak memerlukannya!"

"Tapi tuan___"

"Tidak ada kata tapi!"

Luke langsung diam dan membawa kotak tersebut kembali. “Tuan muda akan tinggal untuk bermalam di sini?” tanya Luke begitu melihat Keenan keluar dari ruang kerja sang kakek.

“Iya paman!”

“Baiklah tuan! Kamar tuan sudah di bersihkan! Jika tuan muda membutuhkan sesuatu anda bisa memanggil saya!” Keenan lantas mengangguk dan langsung naik ke lantai dua untuk beristirahat.

**

“Morning Blackie!” Queen bangun pagi dan mendapati Blackie tidur di karpet yang ada di bawah tempat tidurnya.

“Kau tak mau tidur sendiri Blac! Baiklah… kau boleh tidur di sini tapi tak boleh membuat kerusuhan oke!” ucap Queen lagi.

Queen lantas pergi membersihkan diri dan bersiap untuk ke sekolah. Tak lupa Queen membuat sarapan pagi untuk diri dan juga menyiapkan makanan untuk Blackie.

“Kau masuk ke dalam kandang ya dulu ya boy… aku harus ke sekolah dulu! Nanti pulang sekolah kita bermain lagi.. oke!” dengan terpaksa Queen harus memasukkan Blackie ke dalam kandang sementara ia pergi ke sekolah. Sebenarnya Queen kasihan melihat Blackie harus terpenjara seperti ini.

“Ini hanya untuk sementara, Oke!” Queen lantas berangkat ke sekolah.

Selama perjalanan ke sekolah, Queen terus memikirkan solusi bagaimana agar dirinya bisa berbicara dengan Bella. Sampai tanpa sadar, dirinya sudah memasuki halaman sekolah. Untung Queen pernah melihat dimana dulu Kyra memarkirkan mobilnya. Jadi saat ini, agar tidak menimbulkan kecurigaan, Queen memarkirkan mobilnya agar jauh dari tempat parkir mobil Kyra biasanya.

Dan tanpa sengaja justru mobil Queen malah bersebelahan dengan mobil milik Bella. Queen diam di dalam mobil sambil menunggu Bella turun lebih dulu. Dan begitu Bella keluar dari mobil, Queen langsung ikut keluar dan menarik tangan Bella.

GREP!

“Bel, tunggu! Ada yang perlu aku bicarakan dengan mu!”

“Dasar cewek gila! Apa lagi mau mu? Gara– garakau sahabat ku sampai sekarang koma!” bentak Bella.

Tak mau menjadi pusat perhatian anak – anak di KIHS, Queen lantas mendorong Bella untuk masuk ke dalam mobilnya.

“hey, lepas orang gila! Lepas!” teriak Bella dengan berani.

Klik!

“Diamlah! Dengarkan aku biacara” Queen membentak Bella sambil mendongkan pistol palsu.

Terkejut dan takut, Bella langsung diam dan tak berani berucap apa pun lagi.

“Ini aku Claire, Bel! Ini memang terdengar gila! Tapi jiwa ku berpindah ke raga Kyra!” jelas Queen sesingkat.

“Hehh.. kau pikir ini dunia novel? Bangun jika kau masih bermimpi!” ejek Bella masih tak mempercayai apa yang Queen katakan jika jiwa Claire sahabatnya telah berpindah.

“Jika kau tak percaya dengan apa yang aku katakan, Sekarang hal tanyakan apa pun tentang Claire kepada ku! Aku akan menjawabnya” tantang Queen

“Claire punya satu benda peninggalan dari orang tuanya. Jika kau memang Claire jelaskan bagaimana detail benda tersebut” tanya Bella dengan penuh percaya diri.

“Benda itu adalah sebuah kalung liontin rubi dengan bertuliskan nama Claire di belakangnya, Tulisan itu di tulis dalam tulisan latin. Apa lagi?” tantang Queen.

“Binatang ap___”

“Blackie, sekor serigala jantan berwarna abu – abu hitam. Dan Blackie saat ini ada di apartemen ku! Dia adalah yang pertama mengenali ku sebagai  Claire!”

Air mata Bella langsung luruh. Ia langsung memeluk Kyra/ Claire. “Kau jahat Clair.. Kenapa kau tak mengatakan sejak awal jika kau adalah Claire? Aku sangat menderita saat tahu kau koma! Huaaa….”

“Hei, make up mu nanti rusak!” hibur Kyra/ Claire

“Lalu jika kau berada di tubuhnya? Berarti dia ada di tubuh mu Clair?” tiba – tiba Bella terpikirkan dengan nasib Kyra yang asli karena saat ini sahabatnya berada di tubuh Kyra.

“Entahlah Bell… dan kau tahu\, sebenarnya tubuh ku tidak sedang koma___”

Teeeeeeeeeeeeeeeettttttt

Teeeeeeeeeeeeeeeettttttt

“Kita lanjutkan nanti!” ucap Queen.

Akhirnya Queen bisa bernafas lega karena berhasil membuat Bella tahu dan yakin jika dirinya adalah Claire sahabatnya dulu. Mereka keluar bersama dari mobil Queen. Dan wajah mereka berdua tampak begitu bahagia.

Keenan yang waktu itu memang masih berada di dalam mobil karena akan menuju ke Oliver Corp tanpa sengaja menangkap mereka berdua begitu tampak akur. Padahal dari yang Keenan tahu, gadis yang saat ini bersama dengan Kyra/ Claire sama sekali tak pernah dekat sebelumnya dengannya. Tapi Keenan sama sekali tidak perduli. Ia langsung melajukan mobilnya menuju ke perusahaan.

Karena belum sempat berganti pakaian, Keenan tiba di perusahaan dengan mengenakan pakaian kasual yang ia kenakan tadi malam. Aura badboy Keenan benar – benar semakin keluar. Hati para karyawan perempuan yang melihat Keenan langsung pada meleleh.

“Andai tuan Arthur mau menatap sebentar saja kemari!” ucap seorang karyawan yang kala itu melihat kedatangan Keenan.

“Benar sekali! Bagaimana bisa ada makhluk Tuhan yang begitu mempesona seperti itu!”

“Ehm!”Noah langsung menegur karyawan wanita yang sedang terbuai dengan ketampanan Keenan. Mereka lantas langsung kembali bekerja begitu mendapat deheman dari Noah. Meskipun hanya Noah yang menegur, mereka tetap tidak berani main – main dan langsung patuh.

“Jam berapa kita meeting?” tanya Keenan begitu sudah di dalam ruangannya.

“Pukul delapan boss!” Keenan hanya diam mendengarkan sambil mengganti pakaiannya dengan setelan jas yang sudah di siapkan oleh Noah.

Pukul delapan kurang sepuluh menit Keenan sudah tiba di dalam ruangan meeting. Begitu juga dengan anak buahnya, sebelum Keenan tiba mereka sudah harus berada di temat tersebut lebih dulu. Keenan duduk santai lalu memejamkan matanya sambil memainkan cincin di jari tengahnya.

Melihat hal tersebut, Noah lantas meminta satu persatu wakil direktur untuk bisa membacakan laporan mereka masing – masing. Dan laporan pertama di mulai dari wakil direktur bagian perhiasan.

“Setelah kita mengubah metode promosi penjualan, beberapa bulan ini permintaan perhiasan terus meningkat. Mulai dari dua puluh persen hingga saat ini bulan ke dua pasca percobaan sudah menjadi hampir mencapai lima puluh persen peningkatan tuan.” Laporan dari divisi pemasaran.

“lanjutkan!” ucap Keenan dengan nada dingin.