NovelToon NovelToon
Pernikahan 1001 Malam

Pernikahan 1001 Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Cinta Murni
Popularitas:15.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bareta

Tiba-tiba pernikahan Raka dan Arumi berakhir setelah 1001 malam berlalu.


“Aku sudah menjalani tugas sebagai suamimu selama 1000 hari bahkan lebih dua hari. Sekarang waktunya mengakhiri pernikahan palsu ini.”


Arumi yang sedang merapikan selimut tertegun, berbalik badan lalu menatap lekat kepada Raka yang tengah berjalan ke arahnya.


“Tidak adakah sedikit pun percikan cinta selama kita bersama ?” tanya Arumi dengan wajah sendu.


Raka tidak menjawab hanya menyerahkan amplop cokelat kepada Arumi yang bergetar menerimanya.


“Jangan mempersulit !” tegas Raka dengan tatapan tajam yang menyakitkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bareta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Orangtua yang Pilih Kasih

Begitu mobil berhenti Arumi langsung turun dan bergegas menaiki tangga sambil membalas sapaan petugas sekuriti dan beberapa karyawan di lobi gedung kantornya.

Sepuluh menit yang lalu Roni mengabarkan kalau ia sudah tiba dan menunggu dekat resepsionis.

“Kamu tahu kenapa Pak Yongki datang kemari ?”

Roni mengangkat kedua bahunya. “Yang pasti bukan mau negosiasi proyek.”

Keduanya masuk ke dalam lift, tanpa bertanya Roni menekan tombol angka 3.

“Bagaimana rasanya nggak ada Raka ?” ledek Roni sambil senyum-senyum.

“B aja. Ada atau nggak ada dia sama aja,” sahut Arumi dengan acuh.

“Yakin nggak kangen sama mantan ? Aku dengar dari tante Sofia, sejak kamu jadi perawatnya Raka, kalian rajin keramas setiap pagi.”

“Ckckckck mulai jadi lambe ?” lirik Arumi sambil mencibir.

Roni kembali tertawa bersamaan dengan pintu lift terbuka di lantai 3.

“Selamat pagi Nona, Pak Roni,” sapa Sapta dan Bimo bergantian.

Roni mengangguk sambil tersenyum, tidak jadi melanjutkan meledek Arumi yang mulai merona.

“Dengan siapa Pak Yongki datang kemari ?” tanya Arumi mengikuti Sapta yang mendahuluinya sementara Bimo di belakang mereka.

“Hanya dengan asistennya.”

Arumi menghela nafas lalu menganggukkan kepala sebagai isyarat untuk Sapta. Pria itu mengetuk pintu lalu membukakan untuk Arumi dan Roni.

“Cukup saya dan Pak Roni saja,” ujar Arumi saat berada di samping Sapta yang langsung mengangguk.

Setelah saling menyapa dengan berjabat tangan, mereka duduk berhadapan di meja panjang yang ada di ruang rapat.

“Suami anda tidak ikut Nona Arumi ?”

“Untuk apa bertanya soal suami saya, bukankah anda berharap tidak akan bertemu lagi dengannya ?”

Yongki tertawa pelan sambil menggangguk-anggukkan kepala. “Saya benar-benar tidak menyangka dia akan seberuntung itu.”

Arumi mengerutkan dahi, kelihatan dia tidak suka mendengar ucapan Yongki.

“Saya rasa anda yang kurang pintar melihat potensi seseorang bahkan salah menilai hingga akhirnya mudah tertipu,” sahut Arumi dengan senyuman sinis dan melirik Roni.

“Setuju,” timpal Roni sambil tertawa pelan dan mengangguk-anggukkan kepala. Ia langsung menangkap maksud ucapan Arumi.

“Tidak semua hal bisa diukur dengan uang Pak Yongki,” lanjut Arumi.

Yongki tersenyum kecut sambil menghela nafas. “Anda berdua memang pasangan yang luar biasa.”

“Sebaiknya kita langsung pada maksud kedatangan anda kemari Pak Yongki,” ujar Roni.

Yongki menarik satu sudut bibirnya. “Masalah Anggara. Dia tidak terlibat sama sekali dalam masalah Thalia jadi tolong cabut tuntutan atas Anggara.”

“Anda bilang Anggara tidak terlibat ?” Emosi Roni langsung naik. “Kalau bukan karena Anggara mana mungkin Thalia bisa lolos malah menjadikan Rendi pelakunya ?”

“Kamu pikir Rendi anak baik-baik ? Kondisinya lebih parah dari Thalia bahkan di dalam darahnya ditemukan bukti narkotika,” sinis Yongki.

“Saya tahu kalau Rendi dalam keadaan mabuk saat ditemukan di mobil tapi dia bersumpah tidak pernah menyentuh apalagi memakai obat-obatan terlarang.”

“Mana ada maling mengaku maling,” ejek Yongki.

“Saya percaya seribu persen pada pernyataan adik saya dan fakta bahwa dia yang duduk di kursi pengemudi adalah konspirasi. Semua bukti-bukti yang dipaparkan di pengadilan adalah settingan.”

“Settingan seperti yang kamu lakukan pada kami selama 7 tahun ?”

Roni tergelak, “Senang rasanya bisa membuat seorang Yongki Sukmana merasa dibodohi. Bukan salah saya kalau anda percaya mentah-mentah pada data yang anda dapatkan tentang saya.

Yongki menghela nafas. Dari bentuk rahang yang mengeras dan wajahnya mulai merah padam, Roni dan Arumi bisa menangkap kalau lawan bicara mereka sedang mencoba menahan emosinya.

“Tujuan utama saya kemari ingin menyampaikan fakta kalau Anggara tidak bersalah ! Semuanya adalah perbuatan Edi.”

“Om Edi ?” tanya Arumi dengan wajah pura-pura bingung.

Yongki tertawa sinis. “Jangan bilang kalau kamu tidak tahu kalau pria itu bukan hanya korupsi tapi dia ingin menguasai kekayaan orangtua anda Nona Arumi.”

Spontan Roni malah tergelak sambil bertepuk tangan sementara Arumi hanya tersenyum tipis membuat Yongki menautkan kedua alisnya.

“Anggara benar-benar luar biasa ! Akhirnya dia berhasil mengikuti jejak ayahnya, melakukan segala cara untuk mendapatkan keinginannya : Diakui sebagai laki-laki hebat oleh ayahnya sendiri dan menjadi pahlawan untuk adiknya.”

“Jangan sombong kamu Roni !”

“Om Edi hanyah pancingan yang sengaja kami jadikan pion untuk membuat Anggara lengah. Dakwaan om Edi hanya soal penggelapan dan korupsi, itu pun tidak menjadikan perusahaan pak Anggara

pelaku pemyuapan,” ujar Arumi dengan nada kalem dan anggun.

“Anak anda terlalu sombong dan cepat puas Tuan Yongki. Dia pikir dengan meninggalnya Rendi karena bunuh diri dan membuat Edi berada di bawah kekuasaannya dengan jaminan istri dan kedua anaknya, kejadian 8 tahun sudah berakhir,” timpal Roni.

Sekilas emosi Yongki hampir meledak lagi saat mendengar ucapan Arumi dan Roni namun dengan cepat dia berhasil menguasai dirinya kembali.

“Kebusukan bisa ditutupi tapi tidak bisa disembunyikan karena semakin lama baunya akan menyengat. Edi bisa bungkam dan bersedia di penjara seumur hidup tapi anak-anaknya tidak akan diam saja saat tahu pengorbanan ayah mereka.”

Tidak ingin semakin dipojokkan dan terlihat lemah di mata lawannya, Yongki beranjak diikuti asistennya.

“Tujuan saya kemari ingin bicara baik-baik kalau Anggara tidak terlibat sama sekali dalam masalah ini tapi sepertinya anda berdua terlalu angkuh untuk mempertimbangkan permintaan saya.”

“Bukan hanya kami yang menilai tentang benar salahnya Pak Yongki. Hukumlah yang berbicara saat kami menyerahkan bukti-bukti pada pihak berwajib ,” sahut Arumi kembali dengan senyuman.

“Kalau begitu sampai bertemu di pengadilan !”

Yongki bersiap meninggalkan ruang meeting tanpa berpamitan lagi tapi baru sampai di pintu Arumi kembali bicara.

“Tunggu Pak Yongki.”

Yongki sempat menghela nafas sebelum berbalik badan dan kembali berhadapan dengan Arumi.

“Kenapa anda bersikeras hanya ingin membebaskan Anggara ? Thalia putri anda juga bahkan saya tahu bagaimana anda sangat memanjakannya karena terlalu sayang.”

Yongki yang kelihatan kesal hanya menghela nafas lagi sebelum keluar dari ruangan tanpa bicara sepatah kata.

“Nggak usah dipikirkan,” tegur Roni sambil merangkul bahu Arumi.

“Yongki bukan orang bodoh masalah hukum tapi dia sadar tidak mungkin menyelamatkan kedua anaknya. Orang-orang seperti Yongki akan mengutamakan anak laki-lakinya karena bisa dijadikan penerus keluarga.”

Arumi menghela nafas panjang. “Setidaknya ia berusaha meringankan hukuman Thalia bukan hanya fokus pada Anggara.”

“Jangan biarkan hatimu yang lembut jadi kasihan pada Thalia.”

“Siapa juga yang kasihan sama perempuan seperti dia ! Mau sampai kapan pun faktanya dia sudah membuat aku kehilangan orangtua,” protes Arumi dengan wajah cemberut.

“Aku hanya tidak habis pikir ternyata masih ada orangtua yang pilih kasih antara anak perempuan dan laki-laki,” lanjut Arumi.

Roni tertawa sambil mengacak rambut Arumi.

“Roni ! Kebiasaan !” omel Arumi yang beranjak dan menjauh.

“Sepertinya 3 tahun yang lalu kamu tidak sebenci itu pada Thalia meski tahu dia yang menyebabkan orangtuamu meninggal.”

“Maksudmu ?” Arumi berdiri dekat pintu dan menatap Roni dengan dahi berkerut.

“Kamu sangat membencinya saat tahu Raka masih menanggapinya dengan……”

“Cukup !” Arumi mengangkat tangan kanannya. “Masalah yang kita bahas hari ini nggak ada hubungannya dengan Raka !”

Arumi berlalu dan menggerutu saat mendengar suara tawa Roni yang masih duduk di ruang rapat.

1
Noey Aprilia
Naahhh.....gt doongggg.....
ga ush glau trs,kn raka srius mau bkin arumi bhgia....bntr lg ga bkln dpt status janda,plus ga perawan lg....🤭🤭🤭
Dwi Agustina
Heheeee ikutan seneng Ar😅ikutan malu juga🤭😂
Fera Susanti
nikah kah??
Noey Aprilia
Hayooo....
bru shri loh,tp udh khilangn kn????
mkanya,jgn gngsi lh arumi...mskpn msih ragu,ksih ksmptan raka buat mmbuktikan kl dia srius....
Noey Aprilia
Lgian,spa jg yg mnta bntuan situ...
sok2an mnta bls budi,pdhl mh cma modus aja krna mau dktin raka....
tnggu aja tunanganmu kluar pnjra,kn ccok pnjht sm siluman rubah....😝😝😝
Noey Aprilia
Gngsi stnggi gnung....pdhl blng aja cembokur...🤭🤭🤭
Noey Aprilia
Slmt brjuang raka....
skrng bru spatu yg mlayang,lain kli mngkin kursi atw meja....🤣🤣🤣
Dwi Agustina
Nyebelin tp suka kaaaaaaan🤭ciye Arumiiii😉
Noey Aprilia
Efek kjedot cnta,jdinya beda sm yg dlu... 🤣🤣🤣
Fera Susanti
🤭
Noey Aprilia
Ttp smngt y raka.....ykin bgt kl arumi sbnrnya msh ada rsa,cma gngsi aja buat ngaku....tmbh lg dia pst msih skit hti krna skpmu d msa lalu.....
slmt brjuang......
Dwi Agustina
Hahahaaa Sapta-Bimo yg sabar y🤭👍💪💪
Dwi Agustina
Hadeeeh mainannya laki2 g bisa masuk di otak perempuan😅
Noey Aprilia
Ayo arumi.....ksih raka ksmptan biar dia tau gmna rsanya brjuang plus d acuhkn,sm ky dlu dia sm km....tnggu smp 3 thn,apakh km msih mau nrima dia atw ga.....
Dwi Agustina
Ahaaaa semesta mengabulkan pintamu Raka😀
Noey Aprilia
Roni ngpn jg pke nksir sm tu sluman rubah,udh tau kl dia msih tnangn sm yg onoh.....asl tau aja y,kl dia ga s'baik yg d kira....pling cma mau mnfaatin aja biar dia bs lpas....
Ir
Roni aku tau niat kamu baik, tapi melibatkan orang lain hanya untuk menguji Arumi itu salah Roni, belum aja Arumi meledak dan keluar semua apa dia simpan selama ini, cukup minta Raka berjuang lebih keras aja, ga perlu melibatkan eva
Noey Aprilia
Hhhmmm.....
pling jg bpknya eva pnya htang sm yg onoh,mkanya anknya ga bs lpas....scra kn kl btal msti gnti rugi kaleee......udh biasa jual anknya dmi hrta.....kira2 roni bwa eva kmn y???jgn smp dia bntuin,tp msih ttp ngusik arumi.....
Ir
aku tau kemarahan Arumi bukan lantaran sikap Raka tapi sikap mama Sofia, gini semenjak orang tua Arumi meninggal mama Sofia lah yg bisa menggantikan peran seorang ibu, jadi begitu tau mama Sofia bisa dekat dengan perempuan lain selain Arumi jadi perasaan yg selama ini di anggap anak sendiri tuh udah ga sepesial, apa lagi pas makan malam yg di ceritain Eva Eva Eva terus, kalo aku di posisi Arumi mah ogah lagi deket² sama mama Sofia jujur ae, cukup tau aja ntah apa yg di bilang Eva bener atau engga terserah tapi kalo untuk akrab lagi butuh waktu
Baretta: Terima kasih banyak ataa komentarnya kak Ir 😊😊🙏
total 1 replies
Ir
kak maaf banyak typo part ini
Ir: lebih ke salah sebut nama sih, duh lupa aku apa aja tadi
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!