NovelToon NovelToon
The Ruler Of Absolute 2

The Ruler Of Absolute 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wibuu Sejatii

The Ruler Of Absolute season 2

Kelahiran Ji Chen, seorang pemuda terpilih yang disebut dalam ramalan kuno sebagai penyelamat alam bawah dari kehancuran oleh para Dao surgawi yang selalu menyerang pada waktu tertentu. Dengan takdir yang besar, Ji Chen akan menghadapi tantangan berat untuk melindungi alam bawah dan mewujudkan ramalan kuno tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wibuu Sejatii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 : Rawa hitam kematian

“Ibumu meninggalkan Klan demi seorang pria. Dia tidak pernah kembali untuk melihat orang tua ini. Aku selalu merindukan putri kecilku. Aku pernah mencarinya, namun aku tidak bisa menemukan jejaknya. Nak, kamu adalah cucuku. Aku harap kamu bisa berkata jujur kepadaku. Aku ingin mengetahui siapa nama menantuku yang sebenarnya. Jika kamu tidak bisa mengatakannya, kamu juga telah melukai perasaan lelaki tua ini.”

Jhi Chen bingung. Kenapa Ibu dan Ayahnya tidak memberi tahu namanya? Padahal wajar seorang mertua mengetahui nama menantunya. Kenapa harus bertindak misterius? Jhi Chen tidak tega dengan Kakeknya. Lagian dia bisa mengatakan nama Ayahnya kepada Sun Xi’er. Mengapa harus menutupinya dari Kakeknya sendiri?

“Kakek, Ayah bernama Jhi Tian. Ayah berasal dari Klan Jhi. Itu juga alasan mengapa namaku Jhi Chen…”

“Di Galaksi Sun Star Suci, aku belum pernah mendengar ada keluarga bermarga Jhi…”

“Kakek, Klan Ayah tidak ada di Galaksi ini. Beliau berasal dari Galaksi Jhi Heavenly Blood…”

Tubuh Mu Lingxiao bergetar hebat. Dia sudah menebaknya, tetapi ketika itu dikatakan dengan jelas, dia tetap terkejut. Karena nama Klan Jhi memiliki kekuatan yang tertanam di hati setiap pembudidaya. Apalagi orang yang bernama Jhi Tian, namanya telah bergema di seluruh dunia bela diri yang luas. Pantas saja ketika dia bertemu dengan Patriark Klan Sun, Patriark berkata mungkin di masa depan dia membutuhkan bantuannya. Ternyata itu karena menantunya. Dia tidak pernah berharap bahwa putri kecilnya akan menikah dengan seseorang yang disembah oleh triliunan orang. Mu Lingxiao memandangi Jhi Chen.

“Nak, apa rencanamu selanjutnya…?”

“Kakek, aku akan memasuki Rawa Hitam Kematian. Aku harus menyelesaikan misiku.”

“Nak, apakah kamu tidak salah berbicara…? Rawa Hitam Kematian sangat berbahaya! Tidak pernah ada yang bisa kembali hidup-hidup…”

“Kakek, tenang saja. Tidak akan terjadi apa-apa terhadapku. Aku akan kembali dengan selamat.”

“Nak, dengarkan aku! Rawa Hitam Kematian itu telah ada sebelum Klan Sun berjaya. Itu ditinggalkan dari Era Abadi. Namun yang membuat Rawa itu menjadi misteri adalah tidak ada yang pernah kembali ketika seseorang memasuki. Dan yang membuat Rawa itu semakin menakutkan, Rawa itu tidak bisa dimasuki oleh generasi tua, tidak perduli kultivasi apa yang dimiliki. Tidak ada yang berhasil mendobrak Rawa Hitam Kematian.”

“Kakek, walaupun Rawa itu sangat berbahaya, tetapi seorang lelaki tidak bisa menarik kembali kata-katanya. Aku telah membuat keputusan untuk memasuki Rawa Hitam Kematian, jadi aku harus pergi menjelajah. Lagian, keberuntungan selalu disertai dengan bahaya. Jika aku juga jatuh di Rawa itu, aku hanya bisa menyalahkan diriku sendiri karena aku tidak kompeten…”

“Sifatmu sama dengan Ibumu, sama-sama keras kepala. Aku tidak bisa berbuat apa-apa… Kapan kamu akan berangkat?”

“Kakek, aku akan berangkat secepatnya. Karena aku masih memiliki banyak tugas yang harus dilakukan…”

“Baiklah, karena itu pilihanmu, Kakek hanya bisa berdoa untuk keselamatanmu. Lagian itu jalan yang kamu pilih. Aku hanya berharap kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan.”

“Kakek, terima kasih.”

Mu Lingxiao mengantar Jhi Chen menuju lokasi Rawa Hitam Kematian. Ketika Jhi Chen melihat Rawa yang begitu besar, hatinya sedikit menegang karena itu tidak seperti Rawa, tetapi itu seperti kawah yang memiliki lahar hitam. Mu Lingxiao menunjukkan pintu untuk memasuki Rawa Hitam Kematian.

“Nak, aku hanya bisa mengantarkan sampai di sini. Ingat, kamu harus selalu berhati-hati. Dan jika kamu bisa kembali hidup-hidup, kamu harus sering mengunjungi Kakek tua ini karena aku belum bisa memberikan hadiah apa pun. Ketika kamu kembali, aku akan memberikan seluruh ketrampilanku kepadamu.”

“Kakek, kamu tidak perlu khawatir. Aku pasti akan kembali dengan selamat.”

Setelah mengucapkan selamat tinggal, Jhi Chen langsung memasuki Rawa Hitam Kematian. Setelah Jhi Chen memasuki Rawa Hitam Kematian, hal pertama yang dia lihat adalah tanah tandus. Jhi Chen terus memasuki area yang lebih dalam. Ketika baru saja berjalan, Jhi Chen mendengar suara hantu melolong. Jhi Chen telah dikepung ribuan hantu. Dia langsung menebas dengan Pedang Naga. Namun yang membuatnya bingung, tebasannya tidak ada yang berpengaruh terhadap hantu-hantu itu. Jhi Chen menyalurkan Energi Bintang dan melaksanakan tebasan dengan sangat cepat. Tetapi hantu yang telah terbunuh akan bangkit kembali. Setelah melakukan berbagai cara namun tetap saja tidak berhasil, akhirnya Jhi Chen mencoba menggunakan Api Ratu Iblis. Api Ratu Iblis langsung mekar dan langsung membakar hantu-hantu itu tanpa ada yang tersisa. Hanya butuh sedikit waktu untuk melenyapkan semua hantu yang mengepungnya.

“Tidak kusangka, bahwa kamu sangat berguna.” Jhi Chen menarik kembali Api Ratu Iblis ke dalam tubuhnya.

“Aku tidak percaya bahwa tidak ada yang bisa keluar dari tempat ini. Jika tidak ada yang pernah keluar dari tempat ini, bagaimana mungkin Klan Sun mengetahui ada harta di tempat ini? Berarti ada yang berhasil keluar hidup-hidup dari tempat ini…”

Jhi Chen terus melanjutkan perjalanan. Dia membuka peta yang diserahkan oleh Tetua Penjaga Misi. Jhi Chen langsung menuju lokasi Pohon Void. Dia membutuhkan waktu tiga hari untuk sampai di lokasi Pohon Void.

“Benar saja, berarti ada seseorang yang berhasil keluar dari tempat ini. Peta yang diberikan oleh Tetua Penjaga Misi itu sangat akurat untuk mengetahui seluruh lokasi di tempat ini. Berarti dia pernah menjelajah di tempat ini. Aku lebih penasaran, siapa yang menyegel Rawa Hitam Kematian sehingga tidak mengizinkan generasi tua untuk memasukinya…”

Jhi Chen mendekati Pohon Void. Dia langsung disambut oleh raungan binatang. Itu adalah binatang Badak, namun kultivasinya tidak sesuai apa yang dikatakan Tetua Penjaga Misi. Itu bukan Peringkat Tiga, tetapi Peringkat Empat Detasemen. Badak itu meraung keras. Jhi Chen langsung merasakan bumi bergetar. Tiga ratus Badak Peringkat Tiga dan tujuh ratus binatang Peringkat Dua Detasemen langsung berkumpul di belakang Badak yang menjaga Pohon Void.

“Haha… tidak kusangka, begitu banyak binatang Peringkat Dua dan Tiga berdatangan. Itu memudahkan ku untuk mencari kalian. Aku bisa menyelesaikan dua misi sekaligus.”

Jhi Chen tidak banyak basa-basi. Dia langsung terbang ke tengah kerumunan binatang itu. Jhi Chen seperti ikan hiu yang mengobrak-ngabrik ikan-ikan kecil. Darah terus bercipratan ke mana-mana. Tidak butuh waktu lama, binatang Peringkat Dua dan Peringkat Tiga Detasemen dibunuh olehnya, hanya menyisakan binatang Badak Peringkat Empat. Ketika Jhi Chen akan menyerang binatang Badak, binatang Badak berbicara.

“Tuan, ampuni aku! Jika Tuan bersedia mengampuni ku, aku siap melayani Tuan.”

“Apakah yang kamu katakan adalah kebenaran?”

“Tuan, aku benar-benar menyerah. Aku tidak akan bermain siasat dengan Tuan. Aku juga bisa berguna untuk Tuan di dunia ini.”

“Kamu memang bisa berguna, namun aku tetap belum mempercayaimu. Jika kamu benar-benar tunduk kepadaku, kamu bisa membuka jiwamu dan biarkan aku menanamkan Segel di dalam jiwamu. Kamu tenang saja, jika kamu tidak mengkhianatiku, aku bisa memberikan kebebasan untukmu.”

Anehnya binatang Badak itu tidak banyak berkomentar, dia langsung membuka jiwanya, membiarkan Jhi Chen menanamkan Segel di dalam jiwanya. Jhi Chen tidak ragu-ragu, dia langsung memasuki jiwa Badak itu dan langsung membuat Segel Jiwa. Sekarang hidup dan matinya Badak itu telah dikendalikan oleh Jhi Chen.

“Mengapa kamu rela tunduk kepadaku…?”

“Tuan, aku sudah lelah berada di tempat ini. Aku ingin melihat dunia luar. Aku bisa menunjukkan pintu keluar agar Tuan bisa meninggalkan tempat ini… Dan hanya manusia yang bisa meninggalkan tempat ini…”

1
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat semangat
Aman 2016
jooooz pooolll
Nur Aini
tetap semangat Thor
Nur Aini
lanjutkan terus Thor
Aman 2016
jooooz pooolll Thor 💪💪💪
Aman 2016
mantul Thor 💪💪
Aman 2016
gaaas terus Thor lanjut
Nur Aini
tetap jaga kesehatan Thor
Rulezz Emperor: siap 💪
total 1 replies
Dedy Dharmawan
saya sangat terhibur...dan alur ceritanya sangat bagus...semangat Thor...💪👍👍
Aman 2016
markotop top lanjut terus Thor
Rulezz Emperor: Oky 💪
Rulezz Emperor: Oky 💪
total 4 replies
Aman 2016
akhirnya jhi Chen bertemu dengan kakeknya...
Nur Aini
kok blm up juga thor
Nur Aini
lanjutkan lagi Thor
Aman 2016
mantab Thor 💪💪
Aman 2016
lanjut terus Thor
Aman 2016
gaaas terus Thor lanjut
Bilall
next
Aman 2016
jooooz pooolll Thor lanjut terus
Nur Aini
lanjut Thor
Bilall
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!