NovelToon NovelToon
Jodoh Warisan

Jodoh Warisan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Cinta Murni / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:39.1k
Nilai: 5
Nama Author: Andreane

Entah kesalahan apa yang Malea lakukan, sehingga dia harus menerima konsekuensi dari ibunya. Sebuah pernikahan paksa, jodoh yang sang ayah wariskan, justru membawanya masuk dalam takdir yang belum pernah ia bayangkan.

Dia, di paksa menikah dengan seorang pengemis terminal. Tapi tak di sangka, suatu malam Malea mendapati sebuah fakta bahwa suaminya ternyata??

Tak sampai di situ, dalam pernikahannya, Malea harus menghadapi sekelumit permasalahan yang benar-benar menguras kesabaran serta emosionalnya.
Akankah dia bisa bertahan atau memilih berpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Draft

Berhubung Malea lagi teler, sementara pov Arga dulu ya.

****

ARGA'S POV

Suasana berubah ketika aku berdiri di meja makan bernomor sepuluh.

Ketegangan langsung terasa di antara aku dan Belinda, sebab feelingku benar bahwa Belinda teman Malea adalah wanita yang pernah dekat denganku.

Ya, dari awal aku memang memiliki firasat begitu. Bukan sebuah kebetulan, memangnya ada berapa banyak wanita asal Indonesia bernama Belinda yang menetap di kanada?

Seratus, dua ratus? Imposible, kan??

Karena sudah terlanjur kecewa dengannya, dari sejak dia meninggalkanku, aku pun menganggap bahwa aku tak pernah mengenalnya. Apalagi statusku sekarang adalah suami dari sahabatnya. Jelas aku tak mau membuat Malea terlalu banyak berprasangka terhadapku dan juga mantan kekasihku.

Mengusap wajah, aku menarik napas dalam-dalam, mengontrol emosiku yang masih membekas efek dari pertemuan tiba-tiba dengan Belinda saat aku ke toilet.

Aku yang sudah kembali ke kamar, menatap pemandangan bawah dari sini, membayangkan kembali pembicaraan beberapa menit lalu.

"Kamu masih mencintaiku?" Ku sunggingkan senyum smirk setelah puas menatapnya dengan sorot kasihan.

Aku terkejut bukan main mendengar pengakuannya, aku juga mengasihaninya karena dia masih sangat mencintaiku, padahal dia sendiri yang memilih pergi.

"Apa jadinya kalau suamimu mengetahui hal ini, nona Belinda?"

Dia diam, kembali menatap ke arah lain, kemudian kembali menyerukkan suaraku.

"Jalan kita sudah berlawanan arah nona Abel, lebih baik kamu fokus pada kehidupanmu, dan segera melupakanku. Kita sudah sama-sama memiliki pasangan. Nggak baik kalau kamu mencintai suami orang"

"Lantas apa pasanganmu mencintaimu? Ckkk tidak! Malea tidak pernah mencintaimu"

"Dia memang tidak mencintaiku, lebih tepatnya belum, tapi lambat laun, seiring dengan berjalannya waktu, dia pasti akan menerimaku"

"Kamu terlalu percaya diri, Arga. Realistis, kebanyakan wanita lebih menomor satukan harta dari pada cinta. hidup perlu uang, bukan sekedar cinta"

"Tapi pada kenyataannya, istriku masih bertahan di sisiku hingga detik ini, tetap membersamaiku padahal dia tahu aku tak punya apa-apa"

"Dia terpaksa" Desis Belinda dengan raut sinis. Seperti ada amarah juga tertahan di wajahnya.

"Setidaknya dia lebih baik dari wanita yang memilih pergi saat mengetahui kekasihnya bangkrut dan jatuh miskin" Sindirku tanpa perasaan.

"Kita lihat saja, sampai kapan Malea bertahan"

"Lalu apa yang akan kamu lakukan jika Malea tidak bisa bertahan denganku?" Kataku berusaha melontarkan konfrontasi. "Urus saja hidupmu sendiri, jangan terlalu fokus dengan kehidupan orang lain. Itu nggak baik buat psikismu"

"Kamu tidak tahu bagaimana Malea, dia terbiasa hidup mewah, nggak mungkin bisa bertahan lama dengan kondisi suaminya yang sebatas seorang pesuruh"

"Aku beri tahu padamu, Belinda" Pungkasku menatap dirinya dengan sorot menghujam. "Dia sudah terbiasa hidup apa adanya, dia sudah bisa menyesuaikan diri dengan hidupnya saat ini"

Belinda terdiam, tak mampu lagi melontarkan argumennya. Dan aku lagi-lagi menyerukkan suaraku.

"Seharusnya kamu bersyukur, aku bangkrut dan jatuh miskin sampai di kejar hutang di saat kita belum menikah, rasa bersalahmu setidaknya tidak terlalu dalam. Coba bayangkan, jika aku miskin ketika kita sudah menikah dan punya anak, kasihan anak-anak, kan? Mereka akan terpisah dari salah satu orang tuanya. Kalau kamu membawanya ikut denganmu, mereka akan tumbuh tanpa ayah, aku pasti akan lebih menderita. Lalu jika kamu pergi tanpa membawa anak-anak, mereka akan tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu" Ku hela napas sesaat, sebelum kemudian melanjutkan ucapanku. Jujur, ini terasa perih jika bicara soal anak.

"Sudahlah Belinda, sekarang di hatiku hanya ada Malea, kamu sudah tidak berarti lagi bagiku, jadi lupakan aku. Tidak pantas juga kamu mencintai suami orang, suami dari sahabatmu sendiri"

"Mungkin cintamu padaku dulu hanya main-main, buktinya saja kamu begitu cepat bisa melupakanku. Bodohnya aku mencintaimu terlalu dalam"

"Mungkin cintamu juga palsu" Tangkisku tak mau kalah. "Karena kalau murni, kamu tidak akan pernah meninggalkanku hanya karena aku jatuh miskin. Kamu bukan takut kehilanganku, melainkan takut kehilangan hartaku"

Wanita di sampingku langsung menoleh ke arahku usai aku mengatakan itu.

"Ternyata Argantara yang aku kenal sekarang, bukan Argantara yang dulu ku kenal. Arga yang lemah lembut, selalu mengalah, tak mau berdebat denganku, sekarang berubah seperti singa yang tak berperasaan, dan pandai beradu argumen"

"Berdebat hanya aku lakukan dengan rivalku, prinsipku masih sama, aku tidak akan pernah mendebat pasanganku. Aku akan selalu mengalah jika itu baik"

Ku lirik arloji yang melingkar di pergelangan tanganku. Kemudian menarik napas dan membuangnya.

"Ah maaf nona Belinda, aku tidak bisa turut memeriahkan pestamu, aku sudah sangat lelah karena bicara panjang lebar denganmu, permisi!"

Aku pergi tanpa menoleh ke belakang.

Sebenarnya hatiku masih sangat sakit karenanya.

Kalau boleh jujur, masih ada perasaan cinta untuknya, namun hanya sedikit, sangat sedikit, dan aku sedang berusaha membuang puing-puing perasaanku terhadapnya. Akan ku ganti nama Belinda dengan nama Malea di hatiku.

Akan selalu ku tegaskan, bahwa Malea adalah satu-satunya wanita yang aku miliki, dia layak aku pertahankan.

Lamunanku mendadak buyar ketika mendengar suara telefon di meja nakas berbunyi.

Spontan atensiku melirik ke arah sumber suara.

"Siapa yang menelfon?" Gumamku dengan ekspresi bertanya-tanya.

Aku melangkah, lantas meraih gagang telfon dan langsung menempelkan di salah satu telingaku.

"Halo!" Sapaku sopan.

"Halo, Ga!" Suaranya sangat tidak asing di telingaku.

"Ada apa, Bel? Masih belum puas dengan kata-kataku tadi?"

"Semua ucapanmu itu nggak penting, Ga. Aku hanya ingin memberitahukan padamu bahwa istri kebanggaanmu mabuk berat, dia bahkan sedang menari saat ini?"

"Apa yang kamu katakan, Bel?"

"Perlu ku ulang ucapanku barusan? Malea mabuk, sekarang kamu bisa lihat kelakuannya, dia tidak seperti yang kami kira. Turunlah dan lihat sendiri kegilaan yang sedang istrimu lakukan"

Aku panik dan langsung memutus sambungan telfonku.

Bergegas pergi menuju ballroom yang ada di lantai bawah tanah.

****

"Malea!"

Aku tercenung melihat bagaimana kondisi Malea.

Dia kacau, rambutnya acak-acakan, dan gaunnya sudah sangat berantakan.

1
Indriani Kartini
kenapa kamu ragu lea klau itu bukan ank Arga dan tkut Arga tidak mengakuinya, klau kmu melakukannya cmn dengan Arga, ke apa meaki tkut
tiara
Mana Ibumu tau kalau kamu lagi berpelukan sama Arga hahaha kasian tuh sibumil yang masih mau dipeluk
Dian Amalia
Lanjut lagi dong thor, yg banyak up nya...makin gemes critanya
sryharty
jiaaaah kamu malah nyalahin ibu mu,
masih pengen di peyuk2 kan sama Arga
hormon bumil tuh Dede utunya masih pengen di manja2 sama ayah nya,,
kebat kebit ga tuh hati kmau
Citra Silvia
lanjut kk klu bisa tiap hari update aku penasaran ☺️🙏🏻
Quinza Azalea
lanjut thor
Quinza Azalea
sangat bagus
Dian Amalia
Temen apaan kayak gitu, nyuruh cerai...ayolah segera ketauan malea hamil & biar rukun2 terus rumah tangganya.
Ayo thor lanjut lagi yg byk ya...penanasaran bgt kelanjutannya...
Aliya Awina
sahabat apaan kayak gitu maunya tuh di doain yg baik ini malah di suruh cerai
Susilawati
malea nih nggak tegas sama si Belinda, mudah banget di setir sama teman nya. ini hidup kamu lea jgn mau diatur sama si Belinda.
sryharty
si malea ini bener2 yah
kenapa ga jujur aja seh.
Miko Celsy exs mika saja
semoga mlh arga tau hasil tdspecknya nti
tiara
wah jadi penasaran Arga tau ngga ya kalau Lea hamil
Citra Silvia
lanjut kk masih penasaran
Dian Amalia
Lanjut thor...
Miko Celsy exs mika saja
duh.....mas arga utunnya sdh ada yinggal tunggu km direpotkan aja sm acara ngidam nya lea,,,,jd gak sabar pengin liat ributnya nyari pesenan bumil
sryharty
duuh mas Arga ga tau aja kalo ternyata Dede bayinyaa udah tumbuh di perut malea,,
tapi Lea takut ngomongnya,takut ga di akui sama mas arga
ayo Lea jujur aja aaah bikin gemes deeh
Indriani Kartini: duh papa Arga "aku sudah hadir Lo"
total 1 replies
Citra Silvia
lanjut kk masih penasaran
Judi Siahaan
bayinya otw pak
tiara
kalau Arga tau bayinya sudah mulai tumbuh wah pasti bahagia tak terkira ya. lanjuut kaka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!