NovelToon NovelToon
Inara & Juanda

Inara & Juanda

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Idola sekolah
Popularitas:748
Nilai: 5
Nama Author: Ervina Dwiyanti

Seorang gadis remaja sederhana akhirnya mampu meluluhkan perasaan dari Juanda dan merubah kehidupan Juanda menjadi sosok laki-laki muda yang lebih baik dari sebelumnya. Lantas apakah Juanda mampu untuk meredam emosinya yang selama ini meletup-letup?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ervina Dwiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Kirana

Juanda merasa bingung banget kenapa tiba-tiba aja Kirana kayak cuek banget kayak begitu, apakah tentang permasalahan yang kemarin yang ibaratnya nggak bisa jalan bareng?

"Kamu kenapa sih kayak cuekin aku banget kayak begitu emang apa salah aku. Kamu kenapa sih kayak begitu aku sama sekali nggak suka kalau misalkan kamu giniin aku?" ucap Juanda yang padahal sudah tahu juga sih apa sebenarnya kesalahan yang ia lakukan sampai-sampai kiranya seperti itu.

Kirana benar-benar marah banget dengan Juanda yang merasa kalau misalkan Juanda begitu sangat membuatnya merasa kecewa, Juanda mencoba untuk menjelaskan kalau misalkan kemarin itu emang benar-benar nggak nyangka banget dilarang kayak begitu rasa-rasanya males banget untuk melakukan segala sesuatu hal apalagi les yang ibaratnya kitanya nggak pengen.

Tapi masalahnya Kirana sama sekali nggak suka dengan apa yang diucapkan oleh Juanda ia merasa kalau misalkan itu hanya akal-akalan saja, dan Juanda pun seketika langsung marah dengan apa yang diucapkan oleh Kirana aku bisa-bisanya menuduh kayak begitu sih pada jelas-jelas apa yang ia katakan emang benar.

"Hei kamu kenapa sih seharusnya kamu percaya dong sama aku kamu nggak boleh marah-marah nggak jelas kayak begitu tapi emang bener-bener kayak begitu kamu nggak usah berpikiran yang aneh-aneh aja deh!"

"Huh udah deh aku minta maaf sama kamu ya kamu nggak usah ngerasa gimana-gimana kok aku benar-benar ngerasa capek tahu nggak sih kalau misalkan kamu kayak begitu."

Akhirnya Juanda mengiming-imingi yaitu es krim untuk meminta maaf dan akhirnya Kirana pun mau dengan bujukan tersebut ia sama sekali merasa kalau misalkan Juanda itu terlalu mengikuti kata ucapan orang tua padahal dia adalah seorang laki-laki yang seharusnya nggak boleh kayak begitu.

Inara pun langsung berprasangka kalau misalkan apa yang diucapkan oleh mamanya Juanda itu emang bener pantesan aja nggak suka ternyata Kirana tidak mendukung apapun yang terbaik di dalam dirinya Juanda, dia pengen mendapatkan keuntungan dia saja dan enggak mau untuk mendukung agar mendapatkan nilai yang terbaik padahal ini udah kelas 12 yang nggak boleh santai-santai lagi.

Pas pulang.

Juanda pas pulang ke rumah langsung marah kepada mama karena gara-gara mama melarang kemarin Juanda malah marah-marah nggak jelas.

"Kamu kenapa marah-marah nggak jelas kayak begitu sih, kamu nggak boleh kalau misalkan kayak begitu kamu sadar sendiri kan kalau misalkan apa yang dia katakan itu seharusnya kamu berpikir kalau dia melarang kayak gitu dan seharusnya nggak mendukung berarti kamu harus tinggalkan bukannya malah kamu marah-marah sama orang tua kamu yang telah melahirkan kamu!"

"Ya aku sama sekali nggak suka lah gara-gara Mama dia tuh marah sama aku, aku sama sekali ngerasa gimana gitu dengan mama yang ibaratnya nggak suka dengan hubungan aku sama dia!"

Mama seketika langsung memegang bahu Juanda mengatakan kalau memisahkan perempuan itu banyak diluar rencana jadi nggak usah ngerasa takut atau kayak gimana, dan yang paling penting itu adalah kita harus percaya kalau kita itu bisa mendapatkan yang jauh lebih baik jadi nggak usah berpikiran yang aneh-aneh nggak usah berpikiran yang ibaratnya kita nggak akan pernah menemukan lagi selain dia!

Tapi yang namanya Juanda udah merasa kecintaan udah merasa sayang ia merasa kalau misalnya nggak mau banget kehilangan Kirana dan pengen sama Kirana aja nggak mau sama yang lain.

"Mah aku udah berapa kali sih bilang kalau misalkan aku udah cinta sama seseorang aku bakalan cinta, aku nggak mau kalau misalkan dipaksa-paksa nggak jelas kayak begitu aku benar-benar ngerasa aneh banget tau nggak sih kalau misalkan digini-giniin."

Mama pun mengatakan kalau misalkan seperti itu lagi maka ia nggak akan pernah mendapatkan untung yang terbaik karena kita terus-terusan dikekang kalau kita pengen ke jalan yang lurus ya berarti pacar kita tuh harus mendukung apapun yang terbaik buat kita bukannya malah ngelarang-larang kayak begitu.

Mama semakin yakin dan percaya kalau misalkan Juanda semakin berpikiran ke arah negatif kalau misalkan terus-terusan berpacaran dengan Kirana.

Tak berapa lama papah pun datang mama mengatakan kepada papa kalau misalkan Juanda ini harus dikasih tahu.

"Pah aku tuh udah dewasa aku udah bisa berpikir mana yang baik dan mana yang buruk kenapa sih hidup aku tuh terlalu diatur-atur banget? Aku sangat paham banget dengan semuanya dan aku juga sangat mengerti sekali dengan apa yang aku lakukan jadi kenapa sih aku tuh kayak begini banget aku capek tahu nggak sih kalau misalkan kayak begini males banget kalau di gitu-gituin."

"Sayang, kamu nggak boleh kayak begitu dong apapun langkah yang kamu lakukan apapun yang di jalan itu kamu harus berpikir kalau misalkan itu emang yang terbaik, kamu nggak usah merasa Mama kamu itu jahat sama kamu Mama kamu tuh sayang sama kamu jadi kamu nggak usah berpikiran yang aneh-aneh kalau misalkan ke arah sana."

Juanda jauh lebih segan dengan papah sih dan nggak pernah yang gimana-gimana banget makanya mencoba untuk diam padahal pikirannya sudah berkecamuk ke sana kemari.

Juanda menaiki anak tangga, papah mengatakan kepada mama nggak usah terlalu keras dan anak muda tuh emang kayak begitu pada umumnya kita dulunya pernah begitu juga jadi kita harus maklum dan nggak usah mengekang mereka.

Mama hanya ingin Juanda tuh sukses nggak mau seperti orang-orang di luaran sana yang ibaratnya sia-sia gara-gara pacaran itu yang ia pikirkan, nggak ada sesuatu yang menuntut atau kayak gimana cuma sebatas itu doang kok nggak ada yang lain!

"Ya sudah nggak usah dipikirin kayak begitu yang paling penting itu adalah bagaimana caranya kita untuk melangkah maju, ngapain sih kita memikirkan sesuatu hal yang tidak penting kita bakalan ngerasa capek kalau misalkan kita memikirkan sesuatu hal yang tidak penting dalam hidup kita."

Mama sudah menyiapkan makanan dan mempersilahkan papah untuk makan di meja makan dan sudah tersedia di sana.

"Pah gimana ya masa depan anak kita kalau misalkan dia kayak begini terus?"

"Mama nggak usah berpikir yang kayak gimana anak kita tuh udah bisa berpikir dengan pikirannya sendiri kok, yang paling penting kita mendoakan yang terbaik aja kalau kita terus-terusan berpikiran negatif. Kita nggak akan pernah ada habisnya dan nggak akan pernah ada ujungnya jadi kita mendoakan yang terbaik aja untuk kelangsungan hidup dia ke masa depan mereka yang baik-baik aja."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!