Ketika Cinta Dikhianati

"Darimana kamu Bianca, kenapa baru pulang jam segini ?" tanya pak Arif tegas.

" Papa! Maaf tadi aku sama temen-temen makan bareng . Kita ngobrol sampai lupa waktu. Maklum saja pa ,kita sudah lama tidak bertemu" ucap Bianca.

"Oh..ya sudah lain kali jangan lupa pamitan!" ucap pak Arif . Bianca merasa aman kali ini tapi nanti selanjutnya dia tidak boleh ceroboh lagi .

Esok paginya bu Ani dan Bianca sudah berdandan cantik ,ternyata mereka ingin ke rumah Emy . Karena hari ini mereka ingin berlibur ke pantai bersama Amel.

"Mau kemana kalian pagi-pagi begini ?" tanya pak Arif yang sedang menikmati sarapan buatan anak laki-lakinya itu.

Entahlah istri dan anak perempuan nya tidak pernah memperhatikan tentang makanan. Yang mereka tahu tidak ada makanan tinggal pesan lewat online saja.

Pak Arif tiba-tiba teringat dengan Cinta.

Entah kenapa bu Ani tidak mau memasak . Padahal dia juga dirumah tidak ada pekerjaan . Untuk bersih-bersih ,cuci baju dan setrika ada pekerja yang datang dua hari sekali.

" Al...! Cepat makannya , sebentar lagi kita kerumah Kak Cinta!" suruh pak Arif.

____Sementara di rumah Cinta dia sedang sibuk mempersiapkan makanan untuk di bawa piknik tipis-tipis hari ini .

Ya ! Hari ini hari dimana Cinta akan pergi bersama anak-anak Rafi dan kedua anaknya serta keponakan nya Irfan.

Irfan yang menyetir mobil karena tempat yang mereka tuju cukup jauh. Setelah semua siap mereka semua bersiap berangkat menggunakan mobil Cinta.

Irfan sempat kaget ketika melihat indikator bensin di mobil tantenya itu.

" Tante! Kelewat rajin ya .... Busyet ini si hampir kering si tangki nya" ucap Irfan .

Cinta hanya tersenyum tanpa dosa, karena dia memang lupa.

Akhirnya mereka mengeluarkan semua barang yang tadi sudah di taruh di mobil Cinta di pindah ke mobil Irfan.

" Akhirnya selesai juga !" ucap Irfan yang di angguki oleh kedua sepupu nya.l

Baru juga mereka akan keluar dari gerbang ,sudah ada lagi gangguan tak terduga. Ada mobil berhenti tepat di sepan pagar rumah Cinta.

" Kaken! Om Aldo!" teriak Arka kencang. Cinta dan kedua anaknya pun turun .

"Kalian mau pergi ya?" tanya pak Arif.

" Iya kek, kita mau ke pantai. Gimana kalau kakek sama om Aldo ikut aja!" ujar Raka.

Cinta juga mengajak mantan mertua dan adik iparnya itu. Mau tak mau pak Arif dan Aldo setuju.

Raka dan Arka terlihat sangat senang. Marsya dan Marsel juga sedang dalam perjalanan tapi semua tidak sesuai rencana mereka . Karena tiba- tiba saja oma dan opa nya ingin ikut. Merengek seperti anak kecil minta jajan kepada orang tuanya .

______ Suasana pantai sangat sejuk kali ini , semilir angin bertiup membuat suasana lebih sejuk. Cinta dan oma sibuk menyiapkan makanan untuk mereka. Ternyata Cinta memasak sangat banyak. Sementara Rafi dan Aldo pergi membeli kelapa muda di bantu oleh Irfan dan Marsel. Jangan di tanya dimana Marsya Raka dan Arka ,karena mereka tengah sibuk membuat istana pasir dengan Kakek dari ayah mereka.

Oak Arif sangat bahagia bisa bersama dengan kedua cucu nya . Apalagi di tambah Marsya yang punya cara unik dengan tingkahnya.

Seperti tadi pagi saat pertama melihat Irfan . Dengan tengil nya Marsya bilang kalau Irfan pasti titisan Dewa karena sangat tampan, bahkan Daddy nya juga kalah .

_____ Kali ini mereka semua sudah berkumpul untuk menikmati makanan siang yang tertunda dan makan malam yang terlalu pagi. Sambil melihat sun side mereka menikmati makanan itu dengan penuh canda tawa.

" Masakan tante memang tidak pernah gagal " ucap Marsya.

" Pasti donk! Mamaku jago nya kalau bikin perut kita kenyang!" timpal Arka .

"Setuju.... Kalau begitu tante jadi mama kami sekalian aja ! Gimana kalian setuju kan kalau kita jadi saudara?" celetuk Marsya lagi.

" Kami setuju!" ucap ketiga lelaki beda usia tipis-tipis itu.

Cinta dan Rafi kompak langsung tersedak makanan mereka bersamaan.

" Tu kan, keselek aja kompak gitu !" goda Arka lagi. Sementara para orang tua hanya senyum-senyum. Begitu juga pak Arif dan Aldo.

" Kami juga setuju saja kalau Cinta jadi menantu kami " ujar oma mendukung.

" Saya juga buk, sudah saatnya Cinta mencari kebahagian nya . Saya juga merasa bersalah atas apa yang anak saya lakukan pada Cinta " ujar pak Arif.

Akhirnya mereka kembali makan dengan bercanda. Tapi tidak dengan Rafi ,dia berulang kali mencuri pandang pada Cinta.

__ Hari sudah mulai gelap , mereka semua pun bersiap-siap untuk pulang . Tapi ketika mereka beberes barang-barang , tak sengaja dompet Rafi terjatuh. Cinta yang kebetulan menemukan nya.

Dalam dompet itu ada sebuah foto , foto yang tidak asing lagi. Itu Foto keluarga Rafi,saat Marsya berusia sekitar empat atau lima tahun . Tapi yang membuat Cinta lebih kaget adalah wanita dalam foto itu .

Cinta pun mengejar Rafi untuk mengembalikan dompet nya dan juga bertanya secara langsung tentang foto wanita itu. Apakah benar wanita dalam foto itu adalah mbak Wulan. Wanita yang di cari nya selama ini.

***Tentang mbak Wulan****

Mbak Wulan dulu adalah tetangga dekat Cinta. Mereka sudah seperti kakak adik , Bahkan sempat di gadang-gadang Wulan akan menjadi istri Candra kelak. Cinta dan Wulan sering menghabiskan waktu bersama. Wulan memang lebih tua darinya Lima tahun sedangkan dengan Candra hanya terpaut satu tahun. Wulan sudah seperti saudara perempuan bagi Cinta.

Mereka tak pernah peduli jika ada gosip tentang Candra dan Wulan. Karena kedua keluarga sudah sama-sama tahu seperti apa keduanya. Mereka saling menjaga ,saling melindungi bahkan benar-benar sulit untuk di pisahkan.

Sampai pada suatu hari Wulan dan ibunya harus pindah ke kota lain . Karena keluarga ibunya ada disana. Sejak saat itu mereka putus kontak. Cinta selalu teringat pada Wulan . Bahkan usaha restorant saat ini dulunya adalah usaha bersama antara ibu nya mbak Wulan dan ibunya.

"Mas Rafi! Ini dompetnya jatuh tadi " ucap Cinta.

" Oh.... Makasih ya, saya malah nggak tahu kalau dompet saya jatuh.

" Mas ! Boleh saya bertanya sesuatu pada mas Rafi?" izin Cinta .

"Tentu saja! apa yang ingin kamu tanyakan"

"Tadi aku tidak sengaja melihat foto di dalam dompet mas Rafi" ucap Cinta tiba-tiba terhenti. Membuat pikiran semua orang yang disana berdebar. Mereka sudah berfikir kalau Cinta tidak suka foto itu. Marsya juga sangat gugup , dia takut Cinta tidak mau menjadi mama nya. Walaupun Cinta belum memberi kepastian tapi Marsya sangat berharap untuk ini.

" Itu .. Apakah itu mbak Wulan?" tanya Cinta.

"Iya, ini Sagita Wulandari istriku !" jawab Rafi.

" Jadi mbak Wulan sudah ....sudah meninggal" ucap Cinta dengan sudah menangis tersedu-sedu . Membuat semua yang disana bingung.

***Terimakasih ya buat yang setia sampai bab ini. Jangan lupa Like dan komen nya serta vote biar saya tambah semangat buat up.