Istri Kesayangan Tuan Muda

Di Sini Author Masih Menceritakan Tentang Kisah Masa Lalunya Adinda Bersama Kekasihnya Dulu.

Yang Membuat Adinda Menjadi Sosok Wanita Super Dingin Dan Sombong Terhadap Pria Manapun Termasuk Kepada Sosok Raditia Dika Adi Nugroho.

Tidak Ada Lagi Sosok Adinda Yang Lucu Dan Ceria Semua Sudah Di Bawa Pergi Dengan Kenangan Manisnya Bersama Sang Pujaan Hati.

*

*

Setelah beberapa saat lamanya Adinda pun sampai di rumah Devan. Di sambut hangat oleh Bu Rita, yang memang sedang bersantai di teras depan rumah nya.

" Hay... sayang, apa kabar?

sapa Bu Rita setelah Adinda turun dari mobil dan menghampiri nya.

" Kabar baik mah, mamah gimana kabarnya? "

jawab Adinda tersenyum manis dan bergelayut manja di lengan Bu Rita.

" Mamah baik ko sayang, ayo kita masuk "

ajak Bu Rita pada Adinda sambil menggandeng lembut tangan Adinda masuk kedalam rumah.

Devan yang hanya melihat kedekatan sang Mamah dengan perempuan yang sudah berhasil merampas hati nya itu hanya bisa tersenyum simpul, dan mengekor di belakangnya.

" Mah, aku bawain puding buat Mamah, ini buatan ku sendiri lho mah "

kata Adinda sambil menyerahkan paper bag yang ada di tangannya.

" Wah... terimakasih sayang "

ucap Bu Rita lalu menerima nya dan menyerahkan pada ART nya.

" Aku juga beliin buah buat mamah "

ucapnya lagi sambil mengambil parsel yang di pegang oleh Devan sedari tadi dan menyerahkan nya pada ART.

" Mamah jadi gak enak sama kamu, lain kali kalau main kesini gak usah repot-repot bawain sesuatu buat mamah sayang "

kata Bu Rita pada Adinda.

Bu Rita yang melihat ada jarak di antara Adinda dan Devan pun bertanya tanya. Sepertinya mereka sedang bertengkar? semenjak turun dari mobil Adinda terus berusaha menghindari Devan. pasti telah terjadi sesuatu. pikir Bu Rita menatap keduanya bergantian.

Karena tau Bu Rita sedang bertanya tanya apa yang telah terjadi dengannya dan Devan. lalu Adinda membisikkan sesuatu kepada Bu Rita dan di balas nganggukkan oleh Bu Rita.

Rasakan itu emang enak kamu di cuekin, buaya ko di kadalin. pikir Adinda lalu tertawa geli.

Adinda dan Bu Rita terus bercerita satu sama lain, bagaikan seorang anak dan ibunya yang sudah berpisah lama. yang membuat Devan merasa di abaikan oleh Adinda.

Karena merasa sudah tidak tahan, Devan pun menghampiri Adinda dan menarik tangan nya, ke teras samping rumahnya. Bu Rita yang melihat kelakuan anak semata wayangnya hanya bisa tersenyum simpul.

Setelah merasa aman dari pandangan dan pendengaran sang mamah, Devan pun melepaskan tangan Adinda perlahan.

" Aku mohon jangan seperti ini pada ku "

ucap Devan sedih sambil bersimpuh di hadapan Adinda lalu menggenggam kedua tangan Adinda. Adinda hanya diam mematung.

" Aku tidak bisa kalau kamu seperti ini, kalau kamu marah pada ku, lebih baik kamu pukul aku, sampai kamu merasa puas. Tapi tolong jangan abaikan aku, aku mohon "

ucap nya lagi yang sudah mulai mengeluarkan air mata nya. tapi Adinda tetap tidak merespon.

Sebenarnya aku juga tidak ingin melakukan ini padamu, tapi karena kamu terus mempermainkan ku. jadi aku terpaksa melakukan nya. pikir Adinda menyeringai.

" Aku cinta kamu Adinda dengan seluruh nafas hidupku. Aku akan berusaha membahagiakan mu dengan sisa umur hidup ku "

ungkapan isi hati Devan pada Adinda dengan suara yang sudah melemah karena menangis.

Akhirnya apa yang di nanti nantikan oleh Adinda pun di ucapkan Devan, Lalu Adinda pun memapah Devan untuk berdiri dan berkata.

" Aku juga cinta kamu mas Devan "

jawab Adinda berbinar lalu memeluk Devan, Devan pun membalasnya.

" Dan sebenarnya aku tidak marah pada mu aku cuma prank kamu saja "

ucap Adinda lagi lalu tertawa senang melihat Devan yang berhasil ia kerjai.

Devan yang merasa di kerjai oleh Adinda pun langsung menggelitik Adinda.

Ternyata kamu memang rubah kecil ku yang nakal. ucap Devan dalam hatinya.

*

*

*

🌹🌹🌹🌹🌹