Istri Kesayangan Tuan Muda
seperti biasa adinda sebelum pergi berangkat ke kantornya. ia akan membersihkan diri nya terlebih dahulu, lalu ia akan melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim yang taat kepada Tuhan nya. setelah itu ia akan bersiap lalu menuju dapur untuk sarapan, makanan yang telah di siapkan bi Ijah.
(bi Ijah adalah ART sekaligus pengasuh adinda dari ia masih berusia 4 tahun. beliau amat sangat menyayangi adinda seperti anak kandungnya sendiri begitupun adinda sangat menyayanginya karena sejak kedua orang tua adinda meninggal beliaulah yang menemani nya karena kakaknya selalu sibuk dengan usahanya).
"bi..... Dinda berangkat kantor dulu yah"
"hati hati di jalan yah non"
"iya bi.... assalamualaikum"
"waalaikumsalam...."
setelah sampai di kantor ia langsung mengerjakan proposal proyek pembangunan apartemen karena hari ini akan ada rapat penting bersama para investor asing.
"yunda luh udah selesai siapin proposalnya yang buat rapat nanti jam 10?"tanya rara
"udah ko ini lagi gue siapin" jawab adinda
"oke good luck yah" kata rara
"makasih yah ra...doain gue yah semoga proposal yang gue siapin lolos" kata adinda
" semangat yah" kata Rara sambil menyemangati adinda.
tak butuh waktu lama, jam sudah menunjukkan jam 10 ia pun bergegas menuju ruang rapat.
"semangat Din kamu pasti bisa" katanya yang menyemangati dirinya sendiri, sambil melangkahkan kakinya masuk ke ruang rapat.
rapatpun di mulai dengan serius adinda pun menjelaskan dengan rinci, ditail dan jelas kepada para investor mengenai apa apa saja keunggulan dan keuntungan nya.
tanpa dia sadari ada dua orang yang duduk di hadapannya selalu memperhatikannya, iya betul Raditya dan asisten pribadinya.
Radit cukup menyukai kinerja adinda yang cekatan, sedangkan asisten nya selalu memperhatikan apa yang di perhatikan tuan mudanya.
"seperti nya tuan muda tertarik pada wanita yang ada di hadapannya ini. aku harus cari tahu tentang wanita ini" pikir Alvin.
rapatpun selsai...
"selamat yah proposalmu lolos, pertahankan kinerjamu" kata Radit sambil mengulurkan tangan nya pada adinda.
"terima pak... kalau begitu saya pamit dulu" kata adinda setelah berjabat tangan lalu pergi begitu saja.
"apa seperti itu dia tidak mencari perhatianku atau basa basi mengajak makan siang gitu" tanya Radit dalam hati sambil menatap punggung adinda yang mulai hilang di balik pintu.
biasanya para wanita selalu cari kesempatan atau cari perhatian pada radit tapi beda dengan adinda dia begitu dingin terhadapnya itu yang membuat Radit penasaran terhadapnya.
adinda berjalan ke kantin kantor celingak-celinguk mencari sahabatnya.
terdengar suara yang tak asing bagi nya ia langsung mengedarkan pandangannya ke arah suara itu berasal.
"yunda di siniiiii" kata Rara sambil melambaikan tangannya.
adinda pun berjalan ke arah sahabatnya itu, lalu duduk menghadap sahabatnya, yang telah menunggunya dan siap bertanya berbagai pertanyaan yang akan keluar dari mulut lemesnya.
"gimana proposal luh loloskan yunda" tanya rara sambil menyunggingkan senyum manis nya.
adinda pura pura diam saja dan pasang muka paling sedih kaya anak kecil yang abis di marahin ibunya.
Rara pun ikut sedih setelah melihat ekspresi wajah sahabatnya sambil berkata.
"Sabar yah gue ngerti ko perasaan Luh, rasanya sakit kaya di tinggal orang yang di sayang" kata Rara. sambil ikut sedih juga.
adinda tetap diam saja.
"gimana kalau gue traktir Luh makan cilok mang Ujang"katanya sambil mengelus punggung adinda.
"ko cilok doang sih"kata adinda mendengus, sebel dengan sahabatnya ini.
"yah elah kan gue belum gajian coy, gx tau apa dompet gue udah kurus, kerempeng gini" sambil nunjukin dompetnya yang banyak kertas bon.
seketika pecah lah tawa adinda setelah melihat dompet sahabatnya itu
"hahahah.... proposal gue lolos ko " jawab adinda sambil terus tertawa.
"Luh ngerjain gue yah, dasar kampret"kata rara sambil mengerucutkan bibirnya.
"iya... iya... maaf gue traktir makan siang deh sebagai gantinya" kata adinda sambil memesan makanan.
"beneran yah" kata rara sambil tersenyum bahagia.
selsai makan siang adinda dan rara balik ke ruangannya, masing-masing dan mengerjakan pekerjaannya yang tertunda karena jam makan siang.
tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17:00 adinda pun Merapikan meja kerjanya. yang sedikit berantakan lalu ia menyambar tas dan berlalu meninggalkan ruangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Huang jiahong
hallo Thor salam kenal saya saya hanya seorang pembaca semoga sukses selalu🙏🙏🙏
2021-10-14
0
KyDiot_
🙋🙋🙋
2021-06-22
0
™JIE®
Hallo Kakak... Aku izin baca cerita kakak ya, untuk dubbing 💖🤗 Salam kenal saya Oenni jie🙏
Makasih banyak 💖🙏🤗
2021-02-18
5