NovelToon NovelToon
Vampire Freak

Vampire Freak

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Time Travel / Vampir / Dunia Lain
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Demi bisa mendekati cinta sejatinya yang bereinkarnasi menjadi gadis SMA. Albert Stuart rela bertransmigrasi ke tubuh remaja SMA yang nakal juga playboy yang bernama Darrel Washington.

Namun usaha mendekati gadis itu terhalang masa lalu Darrel yang memiliki banyak pacar. Gadis itu bernama Nilam Renjana (Nilam), gadis berparas cantik dan beraroma melati juga rempah. Albert kerap mendapati Nilam diikuti dua sosok aneh yang menjadi penjaga juga penghalang baginya.

Siapakah Nilam yang sebenarnya, siapa yang menjaga Nilam dengan begitu ketat?

Apakah di kehidupannya yang sekarang Albert bisa bersatu dengan Cinta sejatinya. ikuti kisah Darrel dan Nilam Renjana terus ya...

Novel ini mengandung unsur mitos, komedi dan obrolan dewasa (Dimohon untuk bijak dalam membaca)

Cerita di novel ini hanya fiksi jika ada kesamaan nama dan tempat, murni dari kreativitas penulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 : Kunci Perisai

Siang itu, langit sedikit muram. Gumpalan awan hitam bergerak di tiup angin yang terasa dingin. Suara sepatu pantofel Nilam terdengar tegas dengan irama yang sama, tidak lamban dan tidak tergesa. Langkahnya semakin mendekati pintu ruangan Darrel. Tangannya sudah terangkat ingin membuka handle pintu. Tiba-tiba...

"Mba Nilam, jangan!" pekik Nora sekretaris Darrel.

"Kenapa mba? Aku mau bacakan jadwal Darrel hari ini."

"Tuan muda Darrel tidak ingin bertemu mba Nilam," Nora meletakkan tangannya di pinggang, dagunya sedikit terangkat hingga lubang hidungnya yang besar jelas terlihat.

"Tumben!" jawab Nilam dengan sinis.

Ia langsung berbelok arah ke ruang kerjanya. Duduk dengan punggung tegak lalu membuka laptop yang di sediakan kantor. Nilam mengirimkan jadwal kerja Darrel yang sudah disetujui pak Leo melalui email. Nilam juga mengirimkan lewat pesan singkat di aplikasi hijau.

"Rel, jadwal kerja kamu."

"Tolong di balas, kenapa kamu nggak mau ketemu aku. Aku punya salah ya?"

Centang biru di pesannya sudah menyala. Artinya pesan sudah di baca, tapi Darrel tidak juga menjawab. Nilam mendengus kesal. Hingga ia mengirim pesan lagi dengan kalimat provokasi.

"Kalau kamu nggak butuh aku lagi, lebih baik aku mengundurkan diri. Kamu silent treatment ke aku udah dua hari, tanpa aku tahu salahku apa. Kamu tau nggak imbasnya ke aku apa?"

Pesan centang biru tanpa jawaban.

"Oke, Rel! Ini hari kedua, kalau besok kamu masih begini. Lihat aja apa yang aku lakukan!" gumam Nilam dengan suara pelan hingga telinganya saja yang bisa mendengar.

Hari itu, Nilam tetap mengerjakan tugas yang diberikan pak Leo dan pak Alex, manager personalia.

Di ruang kerja, Darrel bergerak gelisah. Sejak tadi yang ia lakukan hanya mondar mandir di ruangannya sambil memegang handphone dan terus menatap kolom chat Nilam. "Bagaimana aku bisa satu ruangan dengannya, jika dia masih memakai perisai. Tubuhku terasa terbakar karena perisai Nyimas." gumamnya. Darrel memperhatikan kulit tangannya yang nyaris terkelupas karena efek dari perisai berbisa miliki Nyimas Maheswari.

Tok Tok Tok

"Tuan muda, waktunya meeting dengan perusahaan Calabasas Group," ucap Leo dengan suara kencang.

Darrel keluar dari ruangannya dengan wajah suntuk. Ia memperhatikan gerak gerik Nilam dari ekor matanya. Tapi sikapnya masih dingin dengan Nilam. Ia berjalan beriringan dengan Leo ke arah lift.

"Kenapa asisten anda tidak di ajak rapat?" tanya Leo.

"Tidak perlu!"

"Jika pekerjaannya tidak cakap, biar kami ganti dengan karyawan baru," ucap Leo santai dan cuek.

"Jika itu pak Leo lakukan, aku akan meninggalkan perusahaan ini," ancam Darrel.

"Jadi pertengkaran kalian bukan karena pekerjaan?" tanya Leo menaikan satu alisnya. "Ah aku lupa, pertengkaran anak muda biasanya karena cinta. Apa kamu cemburu Nilam makan siang dengan Joseph tadi siang?" Pancing Leo.

"Apa? Mereka makan bareng?! Pecat Joseph! Sekarang juga." Ucapan Darrel membuat Leo tertawa lebar dan menggelengkan kepala.

"Sudah kuduga, kamu cemburu. Aku hanya memancing mu, Darrel. Sudah satu Minggu Joseph mengikuti papamu meninjau pabrik ATK," jawab Leo.

Darrel terus cemberut sampai acara meeting berlangsung dengan tegang dan membuat takut pihak Calabasas Group hingga mereka tidak berani melakukan penawaran.

"Pak Leo, bagaimana caranya menaklukan hati calon mertua?" tanya Darrel saat ruang rapat sudah sepi.

"Cari tahu calon mertua anda menyukai apa, lalu apa saja aktifitasnya yang mereka sukai. Misalkan golf, ya anda harus mengajaknya bermain golf."

"Mereka berbeda. Tidak mungkin di ajak main golf," tolak Darrel.

"Aku hanya memberikan contoh, anda cari tahu dulu apa hobi dan aktifitas mereka," jawab Leo.

Nilam sudah bersiap akan pulang saat Darrel dan Leo kembali ke ruangan Darrel. Gadis itu tidak peduli dengan tatapan sinis yang berubah menjadi kepanikan di wajah Darrel, saat itu dirinya pergi melenggang menenteng tas ke arah lift dengan santai

"Asisten! Seharusnya kamu pulang setelah aku pulang!" teriak Darrel.

"Aku tidak dibutuhkan anda di sini, dan ini hari terakhirku bekerja. Semoga anda mendapatkan asisten yang lebih baik." Nilam membungkukkan tubuhnya seperti orang jepang melakukan salam sebelum pergi berpisah.

"Nilam, Berhenti!!" cegah Darrel lalu menggunakan sihirnya membuka kembali pintu lift. Terlambat, lift sudah tertutup dan kotak lift beranjak turun. Ia lalu memberhentikannya dengan sihirnya.

Nilam mengernyitkan kening saat kotak lift tidak beranjak turun. Lampu lift tiba-tiba mati. Kepanikan melanda Nilam, ia takut terjebak di dalam lift sendirian. Panel emergency pun tidak bisa di aktifkan. "Siapa saja tolong aku!" teriak Nilam di tombol telepon yang berada di dinding lift.

Ditengah kepanikan dan kepasrahan, Nilam merasakan tubuhnya dalam pelukan seseorang. Detak jantungnya bisa Nilam rasakan sangat dekat dengan detak jantungnya. Napasnya terdengar tenang dan menenangkan. Di antara celah cahaya yang ada di ponselnya, Nilam melihat pantulan dari kaca lift, jika di depannya hanya gumpalan kabut putih yang teramat tebal.

"Darrel, kau kah itu?!" tanya Nilam nadanya berhati-hati.

"Iya, tenanglah ada aku," jawab Darrel

"Hanya dengan cara ini aku bisa menyentuhmu," jawab Darrel. "Jangan pergi, tetaplah bersamaku."

"Kamu marah padaku tanpa sebab, aku merasa tidak perlu ada di sini lagi membantumu."

"Aku tidak marah padamu, Nilam. Tapi ibumu yang membuat kita tidak lagi bisa berdekatan seperti biasanya. Dan itu membuatku stres," keluh Darrel.

"I-ibuku? Maksudmu apa... " Nilam khawatir Darrel mengetahui asal usul dirinya.

"Nilam, aku sudah tahu ibumu adalah siluman ular dan dia tidak merestui hubungan kita," ucap Darrel.

Nilam memundurkan kakinya dua langkah. Ketakutannya terjadi. Ia khawatir Darrel akan mengolok-olok dirinya seperti Rose. "Apakah setelah kau tahu tidak akan berteman denganku lagi?" tanyanya dengan gugup.

"Aku tidak ingin berteman denganmu, Nilam" ucap Darrel dengan nada rendah suaranya sedikit berat.

Nilam memejamkan mata, hatinya melemah. Entah mengapa dia sangat takut jauh dari Darrel dan takut kehilangan, pria yang belakangan ini sering kali membuatnya kesal sekaligus rindu. Pria yang menjadi semangatnya untuk berangkat sekolah di setiap hari ini. Nilam melemah, dia serasa patah hati atas jawaban Darrel. Kini tubuhnya benar-benar bersandar dengan dinding lift yang dingin.

"Aku tidak ingin berteman denganmu lagi," ulang Darrel "tapi aku ingin menikahi mu, menjadikan kamu permaisuriku, Nilam," tutur Darrel dengan jujur. Kakinya mendekati tempat Nilam berdiri. Wajahnya ia condongkan ke depan, merasakan perlahan tabir itu tidak lagi berfungsi, entah karena apa. Tangan Darrel mulai membelai wajah Nilam dengan lembut.

"Darrel... " suara Nilam seakan tercekat, suaranya terdengar serak.

"Aku ingin menikahi mu, Nilam. Maukah kau menjadi kekasihku saat ini? Dan ajak aku menemui mamamu, aku ingin melamar mu." Darrel mendekatkan bibirnya di atas bibir Nilam.

"Rel... " jawab Nilam lirih.

Darrel mendengar suara kepasrahan, ia memberanikan diri mengecup bibir Nilam dengan hati-hati. Perisai itu benar-benar hilang tidak ada penghalang bagi mereka. Kecupan semakin Darrel tingkatkan menjadi lebih intens hingga suara decakan terdengar merdu di telinga mereka.

Jemari Nilam meremas jas kerja Darrel saat merasakan permainan bibir dan lidah Darrel kian mahir menerobos dan mengeksplore bibir dan rongga mulutnya. Sementara tangan kiri Darrel menekan tengkuk Nilam dengan lembut seiring intensitas pautan bibir mereka kian seirama dan... Panas.

Udara di dalam kabin lift kian membara, keringat mereka bercucuran karena ruang udara semakin menipis.

Nilam melepaskan penyatuan bibir mereka terlebih dahulu karena mulai kehabisan napas. "Rel, aku kepanasan," ucap Nilam lirih.

Darrel mulai memberi jarak agar tubuhnya tidak menekan tubuh Nilam pada dinding lift. "Nilam, kuncinya adalah kepasrahan kamu. Jika kamu pasrah dan ingin didekati olehku, maka perisai di tubuhmu tidak berfungsi lagi. Aku ingin terus berada di dekatmu, menyentuhmu, menggenggam tanganmu setiap saat dan menghirup aroma tubuhmu. Ijinkan aku... " Darrel melumat lagi bibir Nilam yang sudah basah oleh perbuatannya.

"Apa ada orang di dalam?" teriak teknisi lift dari telepon yang tersambung dengan kabin lift.

"Ah, pengganggu!" Kesal Darrel.

Lampu lift menyala. Mereka saling menatap wajah dan penampilan yang kini berantakan. Darrel tersenyum manis sambil merapihkan rambut Nilam dengan jari-jarinya. Ibu jarinya mengusap lembut bibir Nilam yang membengkak dan memerah.

"You're so beautiful... Love you, Nilam," bisik Darrel lembut.

"Pak Darrel!!" pekik petugas teknisi lift. "Mohon maaf pak kami sudah berusaha secepatnya memperbaiki kendalanya, tapi lampu mati total dan genset kantor tidak berfungsi." Suara teknisi terdengar panik.

"Hemm... Ya sudah tidak apa-apa," jawab Darrel sambil membawa Nilam keluar dari kotak lift.

Mereka melangkah keluar dari lift tanpa kemarahan bahkan kepanikan, terlalu biasa untuk seseorang yang terjebak di lift selama tiga jam. Tiga orang teknisi dibuat melongo dengan ekspresi Darrel dan Nilam.

"Apa yang mereka lakukan? Jangan-jangan justru kita mengganggu mereka." Petugas lift baru menyadari kehadiran mereka mengganggu mereka.

1
Agustus78
Mampir lagi KK🙏
Teteh Lia
Apa ini...? ya ampun... ya ampun ...
aku yang polos ini... pengen ngintip dikit 🙈🤭
Aksara_Dee: ngintip banyak jg gpp kaka ❤️
total 1 replies
Teteh Lia
Dia mau na lebih dari sekedar " berteman"
Aksara_Dee: mau jadiin permaisuri di kastil stuart
total 1 replies
Teteh Lia
Galau gundah gulana mamas Darrel
Aksara_Dee: muring-muring sampe mutung
total 1 replies
Teteh Lia
Pengen selalu dekat tapi nda bisa deket2... sakit na tuh di sini... di dalam hatiku..


malah nyanyi... gw 🙈
Aksara_Dee: hahahha
total 1 replies
Teteh Lia
Aku mulai di buat pusing ini..
😵
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ya sudah, cepat lamar nilam, darrel..
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸: iya bener
Aksara_Dee: belum tentu dpt yg asia, ya kaan
total 4 replies
⌓̈⃝𓆩ImAntifragile𓆪દᵕ̈૩
Nextttt!! semangat nulisnya🌸🌸
R 💤
/Grin//Grin//Grin/ mahkluk kampret, kodok dong
Aksara_Dee: kelelawar ka
total 1 replies
R 💤
Rere bilek : baru sadar udah nyari kaca nih orang, narsis memang /Grin/
Aksara_Dee: hihihi
R 💤: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 3 replies
R 💤
ya sih, othor nya adil... Megan sama Rere, Albert sama Nilam heheheheh
Aksara_Dee: kasian kaa... jangan ada yg jadi ubi di novel ini. author BS ngimpiin di omelin si ubi 🤣🤣
total 1 replies
R 💤
wehhh membagongkan. /Facepalm/
Aksara_Dee: dan dokter pun bertakon-takon kaa
total 1 replies
R 💤
Hayolohhh, Megaan...
Aksara_Dee: betul kaa
R 💤: Iya kak, ktemu kembaran Nilam kan...
total 3 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
darrel uring-uringan 😁😁😁
Aksara_Dee: baru di kasih perisai belum di tolak cintanya, gimana kalau cintanya di tolak ya
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
wih, ternyata megan tak pernah melihat pantulan wajahnya ya? 😱😱
Aksara_Dee: iya ka, karena esensi waktu di tubuh Megan di hanya ruh
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
oh iya lupa. Dirga sudah meninggal di ajak kakeknya ya, sekarang yg masuk ke raga Dirga adalah megan sang kembarannya.
Aksara_Dee: tubuh Dirga, ruhnya Megan
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
dimata Dirga, wujud Rere serupa nilam?
Aksara_Dee: memang kembarannya Nilam ka

kalau Nilam di ambil Nyimas Maheswari
kalau Rere diambil neneknya (Nyimas Dewi Kentring)
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
euis & pras punya anak twin cewek?
Aksara_Dee: gak kembar sih ka beda 2 tahunan. nanti ada episode nya sendiri utk jelasin mereka ya ka
total 1 replies
Miu Nih.
hla emang kamu kera /Silent/ ,, siluman kera putih kan 🤭🤭
Aksara_Dee: Krn gak pernah lihat wajahnya, jadi ga tau kalau dia jg guanteng
total 1 replies
Miu Nih.
ooo... ini udh berganti megan yang masuk ke tubuh dirga ya dn megan kenalnya sama Nilam. lalu dewi kenal wajah itu sebagai Dirga,, aduww agk muter nih /Gosh/
Aksara_Dee: iya ka, yg putar puter yak. aplusan nyawa... Halah apasiihhh... author lagi eror 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!