NovelToon NovelToon
Pernikahan Rahasia Dengan Sang Billionaire: Perpect Stranger

Pernikahan Rahasia Dengan Sang Billionaire: Perpect Stranger

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Pengantin Pengganti
Popularitas:856.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Minaaida

Ryan, kekasih Liana membatalkan pernikahan mereka tepat satu jam sebelum acara pernikahan di mulai. Semua karena ingin menolong kekasih masa kecilnya yang sedang dalam kesusahan.

Karena kecewa, sakit hati dan tidak ingin menanggung malu, akhirnya Liana mencari pengganti mempelai pria.

Saat sedang mencari mempelai pria, Liana bertemu Nathan Samosa, pria cacat yang ditinggal sang mempelai wanita di hari pernikahannya.

Tanpa ragu, Liana menawarkan diri untuk menjadi mempelai wanita, menggantikan mempelai wanita yang kabur melarikan diri, tanpa dia tahu asal usul pria tersebut.

Tanpa Liana sadari, dia ternyata telah menikah dengan putra orang paling berkuasa di kota ini. Seorang pria dingin yang sama sekali tidak mengenal arti cinta dalam hidupnya.

Liana menjalani kehidupan rumah tangga dengan pria yang sama sekali belum dia kenal, tanpa cinta meskipun terikat komitmen. Sanggupkah dia mengubah hati Nathan yang sedingin salju menjadi hangat dan penuh cinta.

Temukan jawabannya disini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minaaida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 06. Keintiman Yang Canggung

Secara naluriah, Liana ingin menolak. Bahkan sejak ia dan Ryan mulai berkencan, Ryan secara halus mendorong untuk lebih intim.

Tapi Liana selalu membayangkan menyimpan bagian dari dirinya untuk malam pernikahannya. Berbagi pengalaman pertama kalinya dengan suaminya. Selama ini, hubungannya dengan Ryan hanya berupa sentuhan lembut, genggaman tangan, pelukan, tidak lebih dari itu.

Tapi sekarang, dia hampir tidak mengenal Nathan. Mereka baru bertemu sekali, dan sekarang dia diharapkan untuk berbagi tempat tidur dengannya? Semuanya terjadi terlalu cepat untuk dia proses. 

Nathan, bagaimanapun juga, tampak tidak terpengaruh oleh ekspresi tertegunnya. Nada bicaranya datar, nyaris tanpa ekspresi saat ia berkata, "Kita sudah menikah, bukankah wajar jika kita tidur bersama?".

Dia berhenti sejenak, matanya sedikit menyipit saat dia menatapnya. Kemudian, tanpa peringatan, dia menambahkan, "atau apakah Anda merasa tidak nyaman karena saya cacat?"

Liana sudah bersiap untuk menjelaskan, tapi sebelum dia bisa mengatakan sepatah kata pun, dia sekilas menangkap bayangan tentang ejekan terhadap diri sendiri yang melintas di wajahnya.

"Maafkan saya," gumamnya, suaranya tiba-tiba menjadi pahit. "Tentu saja, tidak ada seorang pun yang mau dengan suami yang cacat."

Hati Liana tersayat, dan dia segera memotongnya, suaranya mendesak, "Tidak.. tidak! Saya sama sekali tidak merasa seperti itu...!"

Ia menarik napas panjang, nadanya tegas dengan sedikit tekanan, "Kita sudah menikah sekarang. Berbagi tempat tidur adalah hal yang dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah. Saya tidak mempermasalahkan hal itu."

Namun, perasaan begitu dekat dengan seseorang yang hampir tidak dikenalnya membuat gelombang kegelisahan mengendap di dadanya.

Tapi tidak ada jalan untuk kembali sekarang. Dia hanya harus beradaptasi. 

Nathan menangkap keraguan di matanya, tatapannya tak terbaca saat ia memberikan anggukan kecil. setelah beberapa saat, ia berbicara lagi, suaranya melembut. "Ini sudah larut malam, saya biasanya tidur lebih awal, saya harap kamu bisa menyesuaikan diri dengan jadwalku."

Liana mengangguk cepat, meski dadanya bergemuruh, "Tidak apa-apa, saya akan membawa koper saya masuk."

"Tunggu...!" Nathan menyela, suaranya mantap. "Mengingat kondisi fisik saya, selama ini saya selalu meminta staf rumah untuk membantu saya dengan hal-hal tertentu. Tapi sekarang, karena kau sudah di sini, aku lebih suka tidak merepotkan orang lain."

Setelah itu, dia mendorong dirinya sendiri menuju kamar mandi.

"Apa?" Liana membeku, kebingungan kini menyelimutinya.

Nathan berhenti di depan pintu kamar mandi, mendorong pintu nya dengan gerakan halus. Kemudian dia berbalik menghadap Liana , tatapannya tak bergeming, "Bantu aku mandi."

Mulut Liana menjadi kering, dengan terbata-bata dia mendekati Nathan, "bagaimana?"

Nathan mengangkat alis, nadanya hampir menggoda. "Dengan membantuku menanggalkan pakaian, tentu saja."

Mata Liana membelalak tak percaya. Otaknya langsung mencerna perkataan Nathan.  Mengingat apa yang baru saja dikatakan suaminya, ia menelan ludah, memaksa dirinya untuk melangkah maju, syaraf - syaraf nya menegang di setiap langkahnya. 

Liana menatap Nathan, dalam hati mengingatkan dirinya sendiri bahwa tidak peduli seberapa asing atau tidak nyamannya momen ini, dia adalah suaminya. Ini adalah bagian dari tugasnya.

Tangannya yang  terkepal bergetar saat ia menggerakkan tangannya, lalu perlahan-lahan mengulurkannya ke arah kancing-kancing kemeja Nathan.

Kancing-kancing kemejanya sangat kecil, didesain dengan sangat halus.

Telapak tangannya sudah licin oleh keringat. Dia sangat gugup. Tidak peduli seberapa keras ia berusaha, jari-jarinya seakan memiliki pikirannya sendiri, tergelincir pada kancing pertama lagi dan lagi tanpa hasil. Liana benar-benar frustasi.

Nathan berdiri mematung, memperhatikan Liana dengan tatapan geli di matanya saat melihat perjuangan gadis itu.

Nathan tahu Liana pasti kesal. Kesal karena harus merawat orang cacat seperti dia.

Dia tetap diam, penasaran untuk melihat sampai kapan Liana akan menyembunyikan ketidaknyamanannya.

Yang mengejutkannya, meskipun Liana bingung pada awalnya, namun Liana dengan cepat mendapatkan kembali ketenangannya. Dengan tekad yang terukir di wajahnya, dia melanjutkan tugasnya. Perlahan-lahan dia membuka kancing demi kancing satu per satu.

Saat kain kemejanya tersingkap, dadanya yang berotot dan terpahat indah, terlihat dengan jelas.

Energi maskulinnya menguar memenuhi udara, kekuatan dalam tubuhnya tak terbantahkan.

Liana seumur hidupnya belum  pernah sedekat ini dengan seorang pria. 

Dan saat ini matanya tak berkedip menatap lurus ke dada Nathan, pipinya memerah. Tangannya gemetar, nafasnya tersengal-sengal. 

 

Nathan memperhatikan setiap perubahan kecil dari ekspresi  Liana, dia merasakan lonjakan kepercayaan dirinya. Dia yakin dia berada di atas angin.

Saat itu, ujung jari Liana yang lembut dan dingin menyentuh perutnya. Kontak itu singkat, tapi memberikan kejutan padanya. 

Tubuhnya menegang saat gelombang panas yang luar biasa mengalir ke seluruh tubuhnya. 

Seolah-olah setiap aliran darah di tubuhnya terkonsentrasi di satu tempat, memicu gelombang kehangatan yang menjalar dengan cepat ke seluruh tubuh.

1
Ibu negara
sehat sehat sehat ya thooooor 💪🙏🤗
Reni Setia
udah sebanyak 148 episode,,,, liana masih salah paham terus dan gak mengetahui tentang suami sendiri
Minaaida: sabar ya, mbak, aku mau memperpendek alur tapi nggak Nemu timing dan alurnya, jadi aku harus menyelesaikan masalah masa lalu Nathan dan juga membuka semua rahasia Nathan, biar Liana tahu siapa suaminya sebenarnya, teruss milih bertahan atau malah milih pergi??
total 1 replies
Anonymous
semangat thor, sehat tra ya.. tp itu olivia jgn dibikin menang dong buat nathan tau klo itu semua pebuatan olivia
Minaaida: tenang aja, Siapa yang menabur angin akan menuai badai
total 1 replies
Ma Em
Liana ini terlalu polos dan percaya sama orang tdk taunya namanya sdh hancur dihujat orang .
Helty Asia Jodin
tolong lr cpt,episode seratus lebih sdh pn blm ada perkembangan....hnya putar2 ceritanya.
mimief
wah bagus juga si...
berharap dia pulang yg lain udah membereskan cecurut yg ga penting itu
Memyr 67
𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋 𝗄𝖺𝗍𝖺 𝗋𝖾𝖺𝖽𝖾𝗋 𝗒𝗀 𝗅𝖺𝗂𝗇, 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗆𝗎𝗍𝖾𝗋 𝗆𝗎𝗍𝖾𝗋. 𝗆𝖺𝗌𝖺𝗅𝖺𝗁 𝗉𝗅𝖺𝗀𝗂𝖺𝗋𝗂𝗌𝗆𝖾 𝗌𝖺𝗃𝖺, 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝖻𝖾𝗋𝖾𝗉𝗂𝗌𝗈𝖽𝖾 𝖾𝗉𝗂𝗌𝗈𝖽𝖾 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗉𝖾𝗇𝗒𝖾𝗅𝖾𝗌𝖺𝗂𝖺𝗇. 𝖻𝖺𝖻𝖺𝗒 𝗍𝗁𝗈𝗋
Batara Kresno: ia si nathan aj diem aj jadi laki kaya g guna banget beresin tu olivia buat dia hancur masa liana terus yg haru maju laki ko g guna sama se x
total 1 replies
Aie Saragih
cerita nya makin lama makin gak nyambung trus berputar putar kesialan kiana trus😄
Iksan Aina
iklan y kaya anj
Only Zuper
semoga Nathan percaya sama liana
Dwi Rana
sehat terus Thor
Memyr 67
𝗍𝖾𝗋𝗇𝗒𝖺𝗍𝖺 𝖺𝗅𝗏𝗂𝗇 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀. 𝖻𝖺𝗀𝖺𝗂𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗌𝖾𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝖼𝗈𝗅𝗅𝗂𝗇 𝗐𝖺𝖽𝖾 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺𝗍 𝗌𝖾𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗆𝖺𝗇𝖺𝗀𝖾𝗋 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝖺𝗅𝗏𝗂𝗇? 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝖻𝖺𝗄𝖺𝗍 𝖽𝗂𝗌𝖺𝗂𝗇 𝗒𝗀 𝖻𝖺𝗀𝗎𝗌, 𝖻𝖺𝗐𝖺𝗁𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄 𝗒𝗀 𝗆𝖺𝗆𝗉𝗎 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝖻𝖺𝗀𝗎𝗌. 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗆𝖺𝗇𝖺𝗀𝖾𝗋? 𝗄𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗋𝗎𝗌 𝗆𝖾𝗆𝗂𝗅𝗂𝗄𝗂 𝗄𝖾𝗉𝖾𝗄𝖺𝖺𝗇, 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝖻𝖺𝗐𝖺𝗁𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗇𝗀𝗄𝖺𝗍𝗄𝖺𝗇 𝗄𝗎𝖺𝗅𝗂𝗍𝖺𝗌 𝖽𝗂𝗏𝗂𝗌𝗂𝗇𝗒𝖺. 𝖽𝖺𝗇 𝖺𝗅𝗏𝗂𝗇 𝗍𝖾𝗋𝗅𝖺𝗅𝗎 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗂𝗍𝗎.
Memyr 67
𝗌𝖾𝗆𝗈𝗀𝖺 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗌𝖾𝗀𝖾𝗋𝖺 𝗉𝗎𝗅𝗂𝗁 𝗍𝗁𝗈𝗋.
Machsunatul Istianah
sehat selalu Thor ❤️
Anonymous
semiga sehat teruss thor.. di tunggu up berikutnya
mimief
wahhh..
semoga lekas sembuh Thor..
Mr T
👍
Ma Em
Semoga cepat sehat kembali Thor 🤲🤲 , pantas aku selalu bolak balik intip kok blm update juga , Thor kasihan Liana semoga siapa yg berbuat jahat pada Liana akan segera terungkap dan Liana bisa mengalahkan Olivia ,Susan dan juga Dante mungkin dia yg menjiplak karya Liana .
샤롷툴 밯디얗
cepat sembuh kak
Dari
cepat sehat ya tor..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!