Windi yang seharusnya menikah dengan Refa justru malah menikah dengan Wisnu kakak tertua Refa.
Windi yang kala itu sedang hancur karena melihat Refa yang sedang bersama dengan seorang wanita dari masa lalu nya membuat Windi mengakhiri pertunangan nya.
Keputusan yang diambil Windi membuat dirinya menjadi frustasi hingga, Berakhir di club malam untuk melampiasakan kerisauan hatinya. Namun dirinya tidak sengaja bertemu dengan Wisnu.
Pertemuan dan kesalah pahaman yang tidak di sengaja terjadi membuat keduanya terjebak dalam sebuah ikatan Suci yang abadi.
Takdir yang terjadi pada mereka membuat keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Kebohongan dan kebenaran yang tersimpan rapat kembali terbuka.
Apakah Mereka Mampu menghadapi ini bersama? dan Akan kah ada cinta di antara mereka berdua?
Yukk Ikuti Kisahnyaa~~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uwpw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Informasi
Windi sudah 5 hari ia di Mension keluarga nya dan selama 5 hari terakhir ia merasa aneh dengan sikap Refa yang tiba-tiba berubah menjadi lebih cuek dan jarang menelfon Windi. Bahkan jika Windi tidak menelfon Refa duluan maka Hubungan komunikasi mereka akan terputus.
Ada apa dengan Refa kenapa dia menjadi sangat aneh? dan cuek sekali ? apa dia sedang ada masalah di kantor nya?. setiap mengakhiri Telfon Windi selalu bertanya-tanya tentang di balik sikap cuek Refa kepadanya.
Windi sebisa mungkin untuk terus berfikiran positif kepada Refa. Ia yakin kalau Refa akan setia kepadanya dan tidak akan mungkin mengkhianati nya karena Refa sangat mencintai nya.
Hubungan Windi dengan papa nya sudah tidak se kaku awal-awal Windi datang ke Mension. Mereka sudah mulai berbicara walau hanya seperlunya saja tapi itu sudah lebih baik untuk memperbaiki hubungan di antara Windi dan papanya.
Hari James berniat ingin membicarakan perihal tentang tunangan Windi yang di rahasiakan oleh nya. Sebenernya James ingin menunggu Windi sendiri yang mengatakan bahwa ia memiliki tunangan namun sampai sekarang belum juga mengatakan yang sebenarnya kepada James maupun Keylly.
James Menyuruh Keylly untuk memanggil Windi untuk datang ke ruang kerjanya. Keylly bertanya- tanya apa yang ingin di lakukan suaminya kepada Windi akan kah ia akan memarahi Windi lagi? atau Suami nya akan memulai hubungan baik lagi kepada Windi. Entahlah Keylly terus menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi. Karena James tidak memberitahu alasan yang jelas kenapa ia memanggil Windi ke Ruang kerjanya.
Beruntung ketika Keylly masuk Windi sudah selesai telfon an dengan Refa. jika saja tadi Keylly masuk saat ia masih menelfon Refa pasti ia akan terus di interogasi oleh mamanya.
Keylly menghampiri Windi yang sedang duduk di meja belajar nya." Sayang kamu sedang apa? " Ujar Keylly seraya mengelus rambut Windi.
Windi menatap ke arah Mama nya dan tersenyum. " Aku tadi barusan telfon an sama teman kerja ku ma." Windi terpaksa berbohong kepada mamanya karena ia belum siap untuk membahas diri nya dan Refa.
Keylly menganggukkan kepalanya." Oh begitu. ah iya sayang ada yang ingin mama sampai kan."
" Apa ma?"
Keylly diam sejenak dan menghembuskan pelan nafasnya. Ia menatap wajah Windi dan tersenyum ke arahnya. " Sayang tadi papa kamu Menyuruh mana untuk memanggil mu menemui di ruang kerja papa mu sayang." Ujar Keylly
Windi bengong tak percaya dengan ucapan mamanya." Benarkah papa memanggil ku ma?" tanya Windi tak percaya
Keylly menganggukkan kepalanya." Iyah sayang."
" Tumben papa memanggil ku untuk menemui nya di ruang kerjanya. Apa mama tau kenapa papa memanggil ku ma? "
Keylly menggeleng kan kepalanya. " Tidak sayang mama tidak tau. Lebih baik kamu sekarang temui papa mu siapa tau ia ingin berbicara sesuatu dengan mu sayang."
" Ehm tapi tidak seperti biasanya bahkan kalau papa bicara pada ku hanya seperti nya ma."
" Sayang mungkin papa kamu ingin memperbaiki hubungan nya dengan diri mu sayang."
Windi mencerna setiap kata yang di ucapkan mamanya ada benarnya. Ia ingin sekali berbaikan dengan papanya dan memeluk papanya.
Windi tersenyum kepada mamanya." Baik lah sebentar lagi aku akan menemui papa di ruang kerjanya." ujar Windi
Keylly tersenyum bahagia mendengar Jawaban Windi. " Ya sudah jangan lama-lama yah sayang. kalau Begitu mama kembali ke dapur ya sayang." Windi mengangguk kepalanya.
Papa tumben sekali ingin berbicara dengan ku di Ruang kerjanya. Apa yang ingin papa bicarakan dengan ku? apa benar yang di katakan mana kalau papa ingin memperbaiki hubungan ku dengannya? Ah sudah lah lebih baik aku harus Segara menemui papa agar tidak penasaran dengan apa yang ingin papa bicarakan kepada ku.
***
Jeffri telah mengumpulkan sebagian informasi tentang Windi. Karena kali ini pekerjaan nya sangat sulit sekali mencari informasi tentang Windi yang Bagaikan teka - teki yang rumit.
Hari ini sudah membuat janji dengan Wisnu dan Panji untuk bertemu di Restoran untuk membahas perihal informasi pribadi tentang Windi.
Seperti biasa Jeffri tiba terlebih dahulu Di restaurant tempat janji ia akan bertemu dengan Wisnu dan Panji.
Mereka selalu saja terlambat dan lambat sekali! Aku benar-benar kesal dengan mereka berdua.
Jeffri sudah menunggu mereka berdua sekitar 20 menit ia menunggu di dalam
Tak lama kemudian akhirnya Wisnu dan Panji datang dan menunjukkan batang hidung Mereka. Mereka berjalan menghampiri tempat duduk Jeffri.
" Apa kamu sudah lama menunggu kami?" tanya Wisnu
Jeffri menggeleng kan kepalanya." Tidak tuan." ujar bohong Jeffri. Tidak salah lagi tuan aku sudah menunggu kalian berdua sekitar 20 menit yang lalu dan kalian tiba tanpa rasa bersalah sedikitpun. kalau saja aku tidak takut dengan mu dan juga Kaka sepupu mungkin saja aku sudah memaki kalian berdua. umpat kesal Jeffri
Wisnu mengerutkan kedua Alisnya namun bibir nya tersenyum menatap Jeffri yang diam saja. ia tau kalau Jeffri saat ini sedang mengumpat diri nya dan juga Panji karena datang terlambat dari janji yang sudah di tentu.
" Apa kamu mengumpat kami berdua Jeffri?" tanya Wisnu
Jeffri tersentak kaget mendengar perkataan Wisnu. " Ti-tidak tuan tidak mungkin saya mengumpat anda dan juga Kaka sepupu." cengir Jeffri
Wisnu mengangguk kepalanya dan tersenyum simpul. " Baik lah kalau begitu kita pesan makan dan minum terlebih dahulu." usul Wisnu
Seperti biasa Panji memanggil pelayan untuk memesan makan dan minum sesuai keinginan mereka.
Pelayan datang dan membawa kan buku menu. Wisnu, Panji, dan Jeffri sudah memilih pesanan yang mereka inginkan. Pelayanan itu mencatat semuanya lalu pamit undur diri.
Setelah Pelayan itu pergi mereka bertiga hanya diam saja dan sibuk memainkan ponselnya.
Sekitar 20 menit menunggu akhirnya makanan mereka datang dan tersaji kan. Mereka menikmati makanan nya dengan hening dan nikmat.
Selesai makan mereka kembali fokus dengan apa yang ingin mereka bicarakan saat ini.
kali ini Wisnu terlebih dahulu yang menyelesaikan makannya. Wisnu meletakkan sendok dan garpu nya di piring dan pertanda ia sudah selesai makan. ia juga mengelap bibirnya dengan tisu.
Panji dan Jeffri yang melihat Wisnu meletakkan sendok garpu dan mengelap bibirnya dengan tisu membuat mereka berdua mengehentikan makannya.
Wisnu yang melihat Panji dan Jeffri berhenti makan membuat nya mengerutkan keningnya dan menatap heran kepada mereka berdua. " Hei kenapa kalian ikut berhenti juga? makanan kalian kan belum habis. cepat habis kan saja. Aku akan menunggu kalian sampai selesai makan." ujar Wisnu
Jeffri melirik ke arah Panji yang masih diam dan tidak kembali menyentuh makanan nya.
" Cepat habis kan atau akan ku hukum kalian berdua." Ancam Wisnu
Panji dan Wisnu yang mendengar ancaman Wisnu langsung segara menghabiskan makanan mereka berdua. Tidak sampai 10 menit makanan mereka berdua sudah habis. mereka makan dengan sangat buru-buru karena merasa tidak enak karena Wisnu menunggu mereka makan.
Jeffri yang makan terburu-buru membuatnya tersedak makanan. Ia Langsung mengambil air minum yang berada di depannya. ia meneguk habis minuman nya.
Wisnu yang melihat kelakuan Jeffri membuat nya menggeleng kepala nya. " Aku memang menyuruh kalian untuk cepat makannya namun tidak usah seperti orang yang tidak makan selama 5 tahun. "
Jeffri yang mendengar omel an Wisnu hanya tersenyum Tipis saja. " maaf tuan."
Pelayanan membersihkan meja dari piring sisa makanan mereka. setelah meja bersih mereka Jeffri langsung membuka Perbincangan dan menyerahkan sebuah amplop coklat kepada Wisnu.
Wisnu menatap ke arah Jeffri yang menyerah kan amplop coklat kepadanya. " Apa ini?"
" Itu sebagian informasi dari nona Windi untuk sementara saya hanya mendapatkan itu tuan." ujar nya
Wisnu membuka nya dan membaca apa yang tertera di sana." Tuan menurut data yang saya ambil Seperti nya nona Windi bukan asli dari negara ini. Dan yang pasti ia tinggal Disini baru 5 tahun yang lalu untuk mengenyam pendidikan Farmasi di negara ini tuan. saya sudah berusaha mencari informasi lainnya namun sulit sekali tuan." ujar Jeffri menerangkan nya kepada Wisnu
Wisnu beralih menatap ke arah Jeffri." Maksud mu dia warga asing yang mengubah identitas nya menjadi warga negara di sini?."
Jeffri mengangguk kepalanya." Benar tuan dugaan saya seperti itu tuan."
Wisnu mengangguk kepalanya." Ada lagi yang ingin kamu sampai kan Jeffri?"
Jeffri memikirkan sebentar apa yang ingin ia katakan." Tuan apa kah saya boleh memberitahu tuan Refa tentang informasi yang saya dapatkan saat ini?." tanya Jeffri
Wisnu menatap ke arah Jeffri." Tidak jangan sekarang kumpulkan semua bukti-bukti nya setalah itu kamu boleh memberitahu nya dan untuk saat ini kamu hanya boleh memberitahu ku saja."
" Baik tuan." Jeffri kembali memikirkan apa yang ingin dia sampai kan lagi. " tuan." panggil Jeffri
" Ada apa? ada lagi yang ingin kamu bicarakan Jeffri?" tanya Wisnu
" Maaf tuan kalau saya lancang. Tapi saya merasa kalau tuan Refa mengkhianati nona Windi." ujarnya
Wisnu terbelalak mendengar perkataan Jeffri ada rasa Marah dan kesal mendengar perkataan Jeffri." apa maksud mu?"
Jeffri melirik ke arah Panji yang sedari tadi mendengar kan mereka saja. Panji hanya mengangguk kepalanya.
" Tuan saya tidak sengaja melihat tuan Refa sedang bersama nona jenny tuan."
Wisnu mengerutkan keningnya." Jenny? maksud mu wanita yang selama ini Refa tunggu?" tanya Wisnu
Jeffri mengangguk kepalanya." Iya tuan saya melihat mereka bersama selama 5 hari terakhir ini tuan."
Wisnu tak habis fikir bahwa Refa tega mengkhianati Windi yang notabene nya tunangan nya. Wisnu beralih menatap Panji." Sekarang kamu awas in adik sialan itu." titah Wisnu
" Baik tuan muda."
Oh aku lupa,Apa Wisnu sengaja bikin Windi salah paham? Kan Wisnu menyukai Windi dari pertama dia melihat Windi..ckckc Licik juga cara Wisnu..