Setelah Berpisah

Setelah Berpisah

Generasi Sandwich

PLAK

Nicholas terdiam ngga membalas. Dia hanya bisa menunduk. Tubuhnya dan tubuh Mikayla hanya ditutupi oleh selembar selimut.

"Kamu tega sekali, Nicho. Kamu JAAHAAAT!" teriak Mikayla histeris.

*

*

*

Delapan Tahun Kemudian

"Mika, kapan kamu akan ngenalin calon suami kamu?" Mamanya menatap penuh permohonan.

Selalu itu yang beliau tanyakan. Mungkin mamanya sudah jerih mendengar pertanyaan itu dari para sepupu serta kakek neneknya.

"Mika lagi sibuk kerja, Ma, nyari uang. Bukannya kita butuh banyak biaya untuk bayar kredit rumah dan kuliah Samira dan Okta. Belum lagi kalo nenek minta transferan," ngelesnya yang selalu saja dia katakan tiap didesak untuk segera mengenalkan calon suami.

Mamanya hanya bisa menghela nafas panjang.

"Maafkan mama." Sejak suaminya meninggal mendadak karena serangan jantung, putri tertuanya yang baru saja diterima kerja, harus jadi tulang punggung keluarga.

Mikayla tertawa mendengarnya.

"Mama ngga perlu minta maaf. Mika senang melakukannya. Tapi Mika mohon, ma, jangan paksa Mika buat nikah, ya."

Mama tersenyum getir.

"Kenapa sayang? Kamu sudah dua puluh enam tahun. Sudah sangat pantas memikirkan diri kamu sendiri. Samira juga sebentar lagi lulus, dia akan langsung dinas. Biarkan dia yang membiayai kuliah Okta."

CUP

Mikayla mengecup pipi mamanya dengan lembut.

"Belum ketemu jodohnya aja, ma. Mika berangkat kerja dulu, ya, Ma. Nanti telat."

"Iya, hati hati, ya, sayang."

"Iya, ma." Ojek onlinenya sudah menunggu.

Kemewahan hidup yang dulu dia punya saat masih ada papanya, hilang ngga berbekas

Papa mendadak meninggal dunia dan mewariskan banyak hutang. Rumah dan mobil terpaksa dijual untuk melunasi semuanya.

Untung saja dirinya sudah mendapat kepastian diterima bekerja di sebuah perusahaan konsultan asing. Gaji dua digitnya bisa membuat dia menopang kehidupan keluarganya.

Hanya itu alasan yang bisa dia berikan pada mamanya jika ditanyakan kapan punya kekasih, atau kapan mau menikah.

Mikayla ngga mungkin mengatakan alasannya yang sebenarnya kalo dia sudah insecure dengan pernikahan.

Dia sudah tidak virgin. Memangnya masih ada laki laki yang mau?

Kembali dia mengutuk Nicholas, pacarnya yang secara paksa sudah merenggut kehormatannya.

Memang dia juga yang salah, sudah memberikan hati bodohnya pada laki laki itu.

Tapi ada yang Mikayla syukuri, dia tidak hamil setelah kejadian itu, jadi SMAnya masih lancar jaya.

Nicholas sialan itu melakukannya saat satu minggu lagi mereka akan mengikuti ujian kelulusan SMA.

Mikayla tidak pernah bisa memaafkan laki laki itu walau berulangkali Nicholas memohon maaf darinya.

Hatinya telanjur sakit dan terluka. Dia merasa amat bersalah pada kedua orang tuanya.

Setelah ujian kelulusan, Nicholas pindah entah kemana, Mikayla sudah ngga mau tau lagi dimana laki laki itu berada.

Kebetulan juga papanya pindah perusahaan. Mereka juga pindah. Mikayla sengaja tidak bermain sosmed sampai sekarang. Dia pun mengganti nomer ponselnya

Mikayla ingin melupakan semua kisah kelamnya saat SMA. Terutama melupakan Nicholas.

Tapi jejak masa lalu itu ternyata membekas sampai sekarang

Bukannya ngga ada yang mau dengannya. Ada beberapa orang yang kriterianya masuk.dalam daftar idaman para orang tua.

Tapi Mikayla ngga mau ditalak saat malam pertama. Saat suaminya tau dia sudah bekas orang.

Padahal suaminya juga belum tentu juga masih suci dan ting ting. Mereka pasti rata rata sudah pernah melakukannya.

Tapi dasarnya mereka mahluk paling egois..Para laki laki itu pasti menginginkan perempuan yang suci. Dan perempuanlah korban yang selalu tersakiti

Mikayla.ngga butuh laki laki. Dia lebih butuh dan sangat suka dengan uang. Tentu saja uang hasil jerih payahnya sendiri. Bukan dari pemberian laki laki yang akan dipanggil suami.

*

*

*

"Ngelamun, babe?'

Mikayla terkejut mendengar suara cempreng teman satu divisinya.

Alea.

Gara gara ucapan mamanya tadi pagi, dia jadi memikirkan laki laki sia lan yang sudah menghilang selama dua puluh enam tahun dari hidupnya.

"Disuruh cepat nikah lagi, ya," kekeh Alea berderai.

Mikayla menampilkan wajah masamnya.

Mentang mentang sudah punya pacar, batinnya kesal.

Salahnya juga kenapa Alea sekarang mengejeknya begitu. Beberapa hari yang lalu dirinya keceplosan cerita soal keinginan mamanya agar dia segera mencari calon suami.

"Nih, laporanmu salah semua." Mikayla dengan kesal mendorongkan kertas kertas hasil print an yang baru dia periksa ke tangan Alea.

"Masa, sih, salah semua. Parah nih, kalo yang meriksa lagi banyak masalah," kecam Alea ngga terima.

"Bodoh amat," balas Mikayla ngga peduli.

Alea melototkan matanya.

"Salahmu mengganggu macan yang lagi tidur," kekeh Nala membela Mikayla.

Beberapa staf yang ada di sana tertawa melihat perdebatan keduanya. Sudah biasa.

"Makan sianglah, ayo. Udah lapar, nih," ajak Rumi melerai perdebatan yang mungkin akan berlangsung lama.

"Yaa... Oke."

"Laporanku gimana? Beneran salah semua?" Alea masih kesal melihat hasil kerjanya.

"Perbaiki nanti aja. Makan dulu," tukas Rumi menyahut.

"Kalian, sih, enak," sungut Alea kesal sambil memperhatikan hasil kerjanya. Dia memang selalu meminta bantuan Mikayla memeriksanya sebelum disetor ke kepala divisi mereka.

Kembali yang lainnya tergelak gelak tanpa perasaan. Hidup mereka sudah sulit, saat melihat teman menderita begini adalah hiburan.

Untuk berhemat, mereka memilih makan siang di kantin perusahaan.

Rata rata yang kerja bersamanya anak perantauan dan generasi sandwich. Mereka harus mengirimkan separuh lebih tiap gajian buat keluarga.

Padahal hidup di Jakarta serba mahal, Harus pintar pintar mencari tempat makan murah tapi enak.

Gaji mereka yang dua digit jadi ngga berguna karena keperluan di rumah yang sangat besar. Termasuk dirinya.

"Katanya salah satu staf kita akan dipromosikan ke pusar loh," celoteh Alea sambil memotong bulatan baksonya.

"Valid benar ngga infonya?" tanya Nala memastikan.

"Validlah," tegas Alea. Dia mendengar langsung obrolan kepala divisi dan wakilnya di dalam lift saat tugas ini diberikan padanya.

"Semoga aku yang terpilih. Gajinya tiga kali lipat. Baru aku bisa nafas," kekeh Alea melanjutkan ucapannya. Sudah terbayang di dalam kepalanya, sisa gaji yang lebih besar nanti akan dia belanjakan buat apa saja nanti.

"Aku juga berharap kepilih," sambung Rumi.

"Kakakku mau lahiran lagi anak kedua. Heran, deh, malah aku yang diminta menyiapkan dana," sungutnya melanjutkan.

"Itu anak dari suaminya yang dulu?" Mikayla yang tau sedikit cerita tentang keluarga Rumi jadi kepo.

"Iya. Laki laki itu seenaknya pergi dengan selingkuhannya, padahal tau udah nanam be nih sama kakakku," geram Rumi menyahut.

Kakaknya seorang janda anak satu dan sedang menunggu kelahiran anak kedua. Suaminya adalah laki laki yang meninggalkannya demi selingkuhannya. Tanggung jawab buat kedua ponakannya juga ngga ada.

"Semoga cepat dimatikan tuh laki," kutuk Alea gemas. Dalam hati berharap calon suaminya tidak begitu.

Karena itu dia rajin perawatan. Teringat pesan dari seorang artis, kalo wajah dan tubuh adalah aset yang harus paling dijaga kesehatannya.

"Semoga," jawab Mikayla juga geram. Dia semakin takut untuk menikah. Suaminya nanti akan lebih mudah meninggalkannya. Selain sudah ngga virgin, mungkin nanti akan ada alasan alasan lain. Selingkuh misalnya.

"Aku juga berharap begitu. Biarpun ditanggung asuransi, tetap saja aku butuh banyak uang untuk cuci ginjal papa," sambung Nala.

Hening, mereka seolah sedang meratapi nasib.

"Orang orang di luar ngelihat kita keren, bisa kerja di sini dengan gaji dua digit. Mereka ngga tau aja borok yang harus kita tanggung," keluh Rumi.

"Sabar, Rum," ucap Mikayla pelan.

"Mika, kamu ngga berharap dipilih?" Rumi balik nanya. Menurutnya diantara mereka, Mika lah kandidat terkuat.

"Nggak. Kalo di pusat kita pasti bakalan dipressure lagi." Di sini saja dia sudah lembur tiap hari. Untung sabtu minggu libur. Takutnya setelah di pusat, hari sabtu dan minggu malah disuruh ngecek cabang di luar kota.

"Iya, sih. Tapi demi berbutir butir berlian, ngga akan aku tolak," pungkas Nala setelah menghabiskan es jeruknya.

"Aku juga. Buat nambah aksesori nikah," tawa Alea berderai.

Rumi, Nala dan Mikayla juga ikut tergelak.

Terpopuler

Comments

Virgo Girl

Virgo Girl

8 tahun kali Kak?. 26 thn itu umur Mika

2025-05-14

1

anggita

anggita

like iklan 👍👆... novel anyar maneh.

2025-04-03

2

Rahmawati

Rahmawati

lanjuttt

2025-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 Generasi Sandwich
2 Part Nicholas
3 Masih part Nicholas
4 Move on?
5 Gosip di kantor baru
6 Pulang juga
7 Sang mantan
8 Jadi khawatir
9 Kenangan buruk delapan tahun yang lalu
10 Terbuka jelas
11 Melihatnya secara utuh walau dari jauh
12 Alasan Mikayla pergi
13 Tidak bisa menghindar
14 Menunjukkan kekuasaan
15 Menemui bos
16 Kekuasan Nicholas
17 Menjadi Villain
18 Tingkah positif vilain
19 Diinterogasi
20 Interogasi part 2
21 Villain nanggung
22 Hal yang menyebalkan
23 Jadi stalker
24 Masih kepo
25 Masih jadi stalker
26 Pertemuan yang ngga diharapkan
27 Mulai terbuka
28 Laki laki prospek yang lain
29 Laki laki prospek yang lain part 2
30 Liza sudah kembali
31 Lunch bareng calon suami orang lain
32 Tujuan hidup Mika sekarang
33 Misi yang aneh
34 Rencana Oma Suci
35 Galau
36 Rusuh
37 Rusuh part 2
38 Tindakan Nastiti
39 Siapa Mikayla?
40 Bikin ilfeel
41 Masih diungkit
42 Menyesal
43 Coklat dari mantan
44 Rahasia mama dan oma
45 Sibuk
46 Ringgo dan Nicholas
47 Otw Reuni
48 Rahasia delapan tahun yang lalu
49 Rahasia delapan tahun yang lalu part dua
50 Tekat Nicholas
51 Pantang menyerah
52 Mami yang mengerikan
53 Gara gara mabok
54 Diancam?
55 Makan siang yang ribet
56 Hubungan yang harus diakhiri
57 Perjanjian yang batal
58 Ketahuan
59 Belum berakhir?
60 Niat nikung
61 Tindakan Nicholas
62 Mendapat restu
63 Si pemaksa
64 Ditolak
65 Keluarga besar yang culas
66 Adik yang tengil
67 Aib yang dibuka
68 Ancaman Nicholas
69 Dijemput Nicholas
70 Balikan?
71 Salting
72 Dari hati ke hati
73 Kita tetap menikah
74 Restu Oma Suci
75 Otewe dilamar
76 Pembalasan di awal
77 Lamaran
78 Tuduhan kejam
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Generasi Sandwich
2
Part Nicholas
3
Masih part Nicholas
4
Move on?
5
Gosip di kantor baru
6
Pulang juga
7
Sang mantan
8
Jadi khawatir
9
Kenangan buruk delapan tahun yang lalu
10
Terbuka jelas
11
Melihatnya secara utuh walau dari jauh
12
Alasan Mikayla pergi
13
Tidak bisa menghindar
14
Menunjukkan kekuasaan
15
Menemui bos
16
Kekuasan Nicholas
17
Menjadi Villain
18
Tingkah positif vilain
19
Diinterogasi
20
Interogasi part 2
21
Villain nanggung
22
Hal yang menyebalkan
23
Jadi stalker
24
Masih kepo
25
Masih jadi stalker
26
Pertemuan yang ngga diharapkan
27
Mulai terbuka
28
Laki laki prospek yang lain
29
Laki laki prospek yang lain part 2
30
Liza sudah kembali
31
Lunch bareng calon suami orang lain
32
Tujuan hidup Mika sekarang
33
Misi yang aneh
34
Rencana Oma Suci
35
Galau
36
Rusuh
37
Rusuh part 2
38
Tindakan Nastiti
39
Siapa Mikayla?
40
Bikin ilfeel
41
Masih diungkit
42
Menyesal
43
Coklat dari mantan
44
Rahasia mama dan oma
45
Sibuk
46
Ringgo dan Nicholas
47
Otw Reuni
48
Rahasia delapan tahun yang lalu
49
Rahasia delapan tahun yang lalu part dua
50
Tekat Nicholas
51
Pantang menyerah
52
Mami yang mengerikan
53
Gara gara mabok
54
Diancam?
55
Makan siang yang ribet
56
Hubungan yang harus diakhiri
57
Perjanjian yang batal
58
Ketahuan
59
Belum berakhir?
60
Niat nikung
61
Tindakan Nicholas
62
Mendapat restu
63
Si pemaksa
64
Ditolak
65
Keluarga besar yang culas
66
Adik yang tengil
67
Aib yang dibuka
68
Ancaman Nicholas
69
Dijemput Nicholas
70
Balikan?
71
Salting
72
Dari hati ke hati
73
Kita tetap menikah
74
Restu Oma Suci
75
Otewe dilamar
76
Pembalasan di awal
77
Lamaran
78
Tuduhan kejam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!