"Mari kita menikah." ucap seorang pria yang terlihat tinggi dan tegak itu dengan wajah yang tampan dan putih itu mengajak seorang wanita menikah.
Wanita itu terkejut kenapa majikan atau lebih tepatnya anak majikannya mengajak dirinya menikah pria yang mewarisi usaha papi nya orang kaya malah ingin menikahinya yang anak seorang pembantu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23...
"Apa ponsel kakak sudah ada.?" tanya Leni.
Rena yang di tanya diam dia bingung harus jawab apa, seharusnya uang tadi dia ambil saja untuk beli ponsel... Bodoh nya aku batin Rena, tapi Leni menyadarkan lamunan Rena lagi dia hanya tersenyum.
"Ada nanti saya akan menghubungi kamu juga." ucap Rena.
Mami Bella menatap Rena menantunya kecurigaan mulai muncul lagi pada menantunya apa selama ini Leon tidak pernah memperhatikan Rena istrinya mami Bella menatap menantunya itu.
"Ini nomor aku kakak hubungi aku..." ucap Leni.
"Iya... Tadi kak Leon pergi ke rumah kak Rangga." ucap Leni.
"Iya..." jawab Rena.
Sekarang Rena sudah di dalam mobil karena mami Bella, Leni, papi Frans dan kakek sudah masuk ke dalam bandara... Rena pun meminta supir mengantarkan dirinya ke rumah bunda di perjalanan Rena melihat wanita hamil.
"Apa..." ucap Rena memegang perutnya yang rata.
Dia melamun apa mungkin dia akan hamil Rena berusaha menepisnya karena mereka baru satu kali, tapi ada yang di perkosa hamil jadi tidak mungkin aku hamil... Tapi bukannya aku juga di perkosa...
"Aah..." ucap Rena menghilangkan ke khawatirannya.
"Kenapa nona." tanya supir.
"Tidak apa apa pak..." ucap Rena akhirnya Rena juga sampai dia turun di gang dan berjalan ke yang memang tidak jauh.
"Bunda." ucap Rena melihat bunda yang lagi menjemur baju.
"Kamu sendiri.?" ucap bunda Wati.
"Iya, aku habis dari bandara bunda..." ucap Rena lalu masuk ke dalam rumah.
Di kamar Rena membaringkan tubuhnya untung saja dia tidak membawa semua bajunya jadi saat nginap di rumah bunda Rena masi punya baju ganti... Dia membongkar kotak yang di lemarinya dan menemukan benda yang di carinya.
"Semoga masih bisa." ucap Rena mengambil ponsel jadul milik ayahnya memang tidak secanggih ponselnya dulu yang di beliin oleh ayah nya tapi bagi Rena asal masih bisa berkomunikasi untuk Rena itu sudah cukup.
"Rena... Rena bangun sayang." ucap bunda membangunkan Rena yang tertidur.
"Ada apa bunda.?" ucap Rena mengucek mengucek matanya.
"Ini sudah jam 5 kamu tidak pulang.?" ucap bunda Bella.
"Tidak bunda, aku menginap disini." ucap Rena.
Bunda hanya ber ooo ria sambil menganggukkan kepalanya dan pergi sambil bilang mau membuat makan malam... Rena pun mandi dan akan membantu bunda untuk makan malam mereka dia juga kangen sama masakan bundanya.
"Sepertinya aku akan makan banyak hari ini." ucap Rena.
"Kamu ada saja." ucap bunda.
"Bunda, nanti Fatimah masih buka counter tidak.?" ucap Rena.
"Masih sepertinya bunda jarang ke belakang." ucap bunda Wati.
"Kamu mau beli apa.?" ucap bunda.
"Aku mau beli nomor bunda, aku rasa ponsel ayah masih bisa di pakai." ,ucap Rena.
"Bunda sampai lupa ponsel kamu rusak ya." ucap bunda Wati.
"Iya... Bukan rusak bahkan ilang itu kenang kenangan dari ayah kado ulang tahun ku." ucap Rena sedih.
"Sudah kita makan sekarang, berapa lama Leon keluar negri.?" ucap bunda Wati.
Rena kaget kenapa bunda nya bilang Leon keluar negri padahal dirinya tidak ada bilang apa apa ke bunda... Rena akhirnya meng iya kan ucapan bunda nya bahwa benar Leon keluar negri.
"Aku tidak tahu bunda, mungkin cukup lama kali bunda." ucap Rena.
"Jadi kamu akan di sini selamanya apa sampai dia balik... Kalau selamanya kenapa kamu tidak di ajak kamu istri nya." ucap Bunda Wati.
Izin yaa