NovelToon NovelToon
Sweet Marriage Revenge

Sweet Marriage Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: renita april

"Jangan bunuh aku."
Sydney tidak menyangka hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat hanya dalam satu malam. Ia melihat saudaranya dibunuh oleh seorang pria, dan dirinya terjebak dalam situasi sulit. Penderitaan ini tidak ia terima, dan alam mengabulkan permohonannya. Namun, ia malah harus menikah dengan seorang pria kejam bernama Ransom Alexander. Dia adalah pria yang paling Sydney benci. Pernikahan ini adalah dendam.

Cover by : Ineed design.

IG : renitaaprilreal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Berkutik

Apa arti dari senyum yang Sydney tunjukan? Harusnya yang tersenyum saat ini adalah dia. Mariane dengan percaya diri mengatakan itu dalam hati.

Sebentar lagi obat tersebut akan beraksi pada Ransom dan Elias. Keduanya akan bolak-balik toilet, lalu Sydney akan menjadi tersangka utamanya. Ya, hitung-hitung ini sebagai balasan untuk Ransom karena tadi membentak Mariane. Sementara Elias, dia harus menjauh dari menantunya itu.

Namun, 10 menit sudah berlalu. Elias dan Ransom baik-baik saja. Menikmati makan malam mereka dengan lahap. Sementara Mariane dan Corvin gelisah di tempat duduknya.

"Kau kenapa?" tanya Lyra pada Corvin.

Pemuda itu menggeleng. "Aku sudah selesai." Corvin segera pergi dari ruang makan. "Kenapa tiba-tiba sakit perut?" Ia berlari menuju kamar tidurnya

Begitu pula Mariane, perutnya tiba-tiba saja mulas. "Aku sudah selesai makan." Mariane meninggalkan makanannya yang masih tersisa lumayan banyak. Gadis itu bergegas menuju lantai atas di mana kamarnya berada.

Sydney menahan tawa. Sumpah! Ia ingin tertawa. "Ayah, aku akan ambilkan makanan penutupnya." Bergegas ia beranjak dari ruang makan. Tiba di dapur, barulah Sydney melepaskan tawanya ini.

"Nyonya Muda kenapa tertawa?" tanya seorang pelayan.

"Terima kasih, Nany. Jika bukan karena kau, mungkin Ransom dan Ayah Elias yang akan menjadi korban kejahilan Mariane."

"Saya hanya melihatnya, Nyonya."

"Sekali lagi, terima kasih." Balas budi sudah terlihat. Inilah sebabnya Sydney harus berbuat baik pada pelayan karena mereka bisa menjadi bala bantuan. Jika bukan Nany yang melihat Mariane menuangkan sesuatu ke mangkuk sup Ransom dan Elias, sudah pasti ia yang akan disalahkan.

"Apa makanan penutupnya akan dihidangkan?" tanya Nany.

"Ya, mohon bantuanmu sekali lagi."

"Ini tugas saya, Nyonya Muda."

"Iya, terima kasih." Sydney harus memperlakukan bawahannya ini dengan sebaik mungkin. Jika kali ini obat pencahar, kemungkinan lain hari lebih dari itu.

Makanan penutup dihidangkan. Elias, Ransom dan Lyra mencicipi makanan yang Sydney buat. Elias menikmatinya sehingga ia memberikan hadiah kepada Sydney.

"Ini untukmu, Nak. Makanan malam ini sangat lezat," ucap Elias.

"Wah! Terima kasih, Ayah." Dengan senang hati Sydney menerima seikat uang tunai dari Elias.

"Jaga baik-baik istrimu ini, Ransom. Jangan sampai dia kekurangan apa pun."

"Ayah tidak perlu khawatir. Aku akan menjaga Sydney."

Makan malam usai, tetapi Mariane dan Corvin masih mondar-mandir toilet. Membuat Lyra khawatir pada kondisi anak-anaknya, dan akhirnya mengadu kepada Elias yang tengah bersantai di ruang keluarga bersama Ransom dan Sydney.

"Mariane dan Corvin sakit perut setelah makan malam?" tanya Elias.

"Benar, Sayang. Sepertinya tidak ada yang menyukai mereka." Lyra memasang wajah sedih sambil melirik menantu keluarga ini.

"Ibu menuduhku meracuni Mariane dan Corvin? Apa alasannya?" tanya Sydney.

"Kau pasti tidak terima karena Mariane menolak hadiahmu tadi," ucap Lyra.

"Aku sama sekali tidak pernah berpikir seperti itu. Tidak ada alasannya. Mungkin saja Mariane yang sengaja melakukannya."

"Maksudmu putriku yang mencelakai dirinya sendiri? Dia sungguh tidak waras jika sampai melakukan itu."

"Jadi, maksud Ibu, aku yang melakukan itu? Siapa yang tahu kalau Ibu hanya menuduhku, padahal putrimu sendiri yang berbuat," ucap Sydney.

"Kau ..."

"Cukup." Ransom bersuara. "Istriku tidak mungkin meracuni makanan yang dibuatnya sendiri. Buktinya kita semua baik-baik saja."

"Justru istrimu yang memberi obat pencahar pada makanan Mariane dan Corvin," sahut Lyra.

"Bagaimana kau tahu Sydney memberi obat pencahar kepada Mariane dan Corvin?" Ransom balik bertanya.

Lyra terkesiap. "I-Itu karena Mariane dan Corvin sakit perut. Kalau bukan obat pencahar, lalu apa?"

"Kalau begitu, kita kumpulkan semua pelayan, Mariane dan Corvin."

Sydney tersenyum, ia ingin lihat bagaimana drama ini akan berakhir. "Sayang, bukankah di rumah ini punya CCTV?"

"Ya, itu benar. Dalam rumah terpasang CCTV," ucap Ransom.

"Tidak perlu repot memanggil semuanya. Kita langsung cek CCTV saja."

Gawat! Lyra tidak bisa membiarkan Ransom melihat CCTV. Ah, kenapa ia sampai lupa dengan kamera di rumah ini? Apa Mariane sempat memikirkannya? Aduh! Lyra harus bertanya dulu.

"Sudahlah, jangan diperpanjang. Mungkin saja Mariane dan Corvin salah makan. Buktinya kita bertiga baik-baik saja. Tidak perlu dipermasalahkan lagi." Lyra tetap mempertahankan ekspresi wajah sedihnya. Jangan sampai ketakutannya ini menjadi bukti bahwa Mariane memang sempat menjahili Sydney.

"Bukankah kau sendiri yang datang mempermasalahkan itu?" ucap Elias, "panggil dokter untuk segera memeriksa keadaan anak-anakmu."

"Iya, Sayang. Aku akan panggil dokter."

"Harusnya sedari tadi kau melakukan itu." Elias hendak bangkit dari duduknya. Sydney sigap membantu, menarik perhatian dari ayah mertuanya ini.

"Sebaiknya Ayah istirahat di kamar. Aku akan bawakan air hangat."

"Menantuku memang perhatian. Jangan dengarkan omongan ibu mertuamu. Dia selalu seperti itu. Aku percaya bahwa kau tidak mungkin melakukan tingkah konyol seperti yang dituduhkan." Elias tertawa.

Sydney melirik Lyra. "Iya, Ayah. Aku tidak akan mempersoalkan itu."

Lyra semakin kesal mendengarnya. Suaminya malah dekat dengan orang baru. Pandangan Lyra tanpa sengaja bertatapan dengan Ransom. Ugh! Anak tirinya ini membuatnya merasa ngeri. Lebih baik segera pergi memanggil dokter.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Tidak mungkin kan Mariane dan Corvin menciptakan penyakit sendiri?" gumam Ransom.

1
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
good Ransom😂😂😂
Mirda Ciebungsu
tiap hari up Thor,please
Dian Rahmawati
wah rasain kamu marine
Febriah Dwi
yaa ayoo random cek cctv nyaa....biar kamu tahu jawabnya .
.
Mirda Ciebungsu
syd di lawan
Dian Rahmawati
senjata mkn tuan
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
senjata makan tuan😂😂😂
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
semoga piringnya ditukar dengan punya si Marianne
Dian Rahmawati
mungkin senjata makan tuan buat si Marine
Febriah Dwi
Sydney dilawan....udah pernah mati soalnya jadi sekarang lebih berhati hati dalam bertindak.trus karakter marine mirip kakak tiri Sidney sebelum diusir bapaknya sidney
Faizah Indah lestari
cerita nya maraton amat sih Thor, pasangan yang sama cerewet sih. Hem..
Faizah Indah lestari
cerita nya maraton amat sih Thor, pasangan yang sama cerewet sih..
Mirda Ciebungsu
hemmm,pelakor mulai masuk
Nila
pagi2 baca ini bikin gerah🤭
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Ransom tidak ada puasnya...
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
duh hujan2 gini😂😂
Dian Rahmawati
wa sydney gugup
Lisa Septiana
selalu yg terbaik ,👍
Dian Rahmawati
wah siap2 sidney
Mirda Ciebungsu
awas siap siap syd🙈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!