NovelToon NovelToon
Harapan Baru

Harapan Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyelamat
Popularitas:724
Nilai: 5
Nama Author: Big.Flowers99

Seorang gadis muda, reinkarnasi dari seorang Assassin terhebat di masanya terdahulu. Gadis tersebut tidak menyadari bahwa ia adalah reinkarnasi Assassin tersebut.

Ia menjalani hidupnya dengan biasa-biasa saja. Sampai akhirnya, ia bertemu dengan seorang wanita dewasa yang ternyata adalah mentor Assassin itu. Wanita ini sudah hidup beratus-ratus tahun lamanya hanya untuk bertemu dengan gadis ini dan akan melatihnya sampai gadis itu siap menghadapi lawannya sendirian karena perlu diketahui, gadis muda itu adalah reinkarnasi terakhir dari Assassin itu.


Tugasnya adalah mencegah lawannya yang juga bereinkarnasi sampai masa di mana gadis itu hidup. Lawannya berencana menguasai suatu pemerintahan di kotanya dengan cara yang kotor.

Ternyata tugasnya tidak hanya itu saja. Ia juga menanggung nasib dunia.
Nasib dunia berada di tangannya.

Mampukah dia menyelamatkan dunianya? Atau dunianya harus punah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Big.Flowers99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kylo mendekati Nathalia

Dari Rott Restaurant cabang Sky City, H sedang berdiri menatap keluar jendela. Ia sedang memandang langit malam. Dibelakangnya, X datang menghampiri.

"H, kamu tidak mengawasi Nathalia??" Tanyanya.

"Apa kamu tidak ingat perbuatan yang dilakukannya terakhir kali??" Tanya balik H seraya memutar tubuhnya menghadap X.

"Oh, hahaha. Bagaimana rasanya??" Tanya X sembari tertawa geli.

"Sangat mengejutkan... Dan menyebalkan. Bayangkan, gadis semuda itu, berani-beraninya menjahili orang tua sepertiku," jawab H kesal.

"Haha. Sungguh kasihannya dirimu. Baiklah, aku saja yang akan menggantikan dirimu. Aku yakin, Nathalia tidak akan berani menjahili seekor burung elang," kata X.

"Apa kamu yakin?? Aku rasa, dia tidak takut pada hal apapun ketika ia sudah menguasai kekuatannya."

"Tenanglah."

X pergi meninggalkan H, bersiap-siap untuk mengawasi Nathalia dengan penglihatan burung elangnya. Sementara H, masih memikirkan kejahilan Nathalia yang membuatnya terkejut bukan main sampai-sampai terjungkal. Hal itu diperparah dengan H tidak dapat melanjutkan makan kuenya. Padahal, kue tersebut adalah makanan kesukaannya.

"Gara-garanya, kueku terguling di lantai dan kotor. Huh! Menyebalkan. Mau marah, tetapi itu anak reinkarnasi seniorku sendiri. Dibiarkan, nanti malah ngelunjak. Ckck. Kenapa senior harus reinkarnasi ke gadis itu sih??" Batin H.

----

Pagi hari tiba.

Nathalia bangun lalu memandang keluar, menatap pohon. Memeriksa kalau-kalau ada burung hantu yang menurutnya menyebalkan itu.

"Yes! Dia sudah gak ada. Hehe. Itulah akibatnya mengganggu orang yang sedang tidur nyenyak," batin Nathalia. 

Ia senang, malam ini tidurnya sangat pulas. Bangun di waktu yang tepat dan tidak ada gangguan sama sekali.

Nathalia bergegas mandi dan sarapan. Pembantunya sudah menyiapkan sarapan untuknya. Ia juga menanyakan kepada Nathalia, ingin dibuatkan apa untuk makan malam. Nathalia kebingungan menjawabnya. Selama ini, ia selalu makan apa saja yang dihidangkan oleh pembantunya.

"Ya sudah kalau nyonya ingin seperti yang biasa saja," kata pembantunya.

"Iya, Bu. Aku bingung mau jawab apa. Makanan apapun akan aku makan, selagi bisa di makan," kata Nathalia sembari tersenyum.

Selesai sarapan, ia menuju kamarnya untuk bersiap-siap. Saat ini, Nathalia senang dapat menguasai beberapa kemampuannya. Di satu sisi, ia juga kuatir apakah dirinya dapat menyelamatkan dunia. Akan tetapi, Nathalia sedikit yakin, dengan bantuan The Ghost sebagai mentornya, mempermudah proses latihannya menjadi yang lebih baik. Nathalia hanya menunggu saja kembalinya The Ghost. Tentu sambil menunggu, ia akan berlatih sebisanya saja.

Setelah siap, Nathalia segera berangkat. Tidak lupa, ia mengenakan jaket jubah hitamnya. Sembari berjalan menuju tempat kerjanya, sesekali Nathalia mencoba memunculkan senjatanya. Hal ini ia lakukan sebagai antisipasi jika ada kejahatan yang menyerangnya. Ia juga melatih kemampuan teleportasinya.

Seperti sekarang contohnya, Nathalia mengaktifkan kemampuannya lalu menempatkan titik perpindahan di depan Rott Restaurant. Hanya sepersekian detik saja, Nathalia sampai di Rott Restaurant dengan sangat cepat. Ia duduk untuk menunggu Kylo datang.

Selang lima menit kemudian, Kylo datang dengan mengendarai Tron. Ia terkesima dengan penampilan Nathalia yang menurutnya sangat modis. Hal itu diwajarkan olehnya mengingat tubuh Nathalia sangat bagus.

"Sudah sampai??" Tanya Kylo.

"Ya," jawab Nathalia dengan singkat.

"Sejak kapan??" Tanya Kylo lagi sembari merogoh-rogoh kantongnya mencari kunci.

"Tidak lama."

Kylo membuka pintu restoran lalu mengaktifkan semua sistem operasi di sana dan juga robot pekerjanya. Semenit kemudian, ada dua rekannya yang datang.

Nathalia membantu Kylo mempersiapkan segala hal. Ia juga membersihkan setiap meja di sana. Satu per satu, pelanggan mulai berdatangan. Nathalia bekerja dengan baik, cepat dan cekatan. Rekan-rekannya yang lain, senang melihat kinerja Nathalia yang baik itu.

"Bisa kau masukan ini ke dalam drone di sana??" Tanya Kylo sembari memberikan bungkusan makanan.

"Drone mana??" Tanya Nathalia. Kylo menunjuk drone yang dimaksud tanpa menjawab pertanyaan Nathalia.

"Ok."

Saat sampai di drone, Nathalia menuliskan alamat tujuannya. Lalu drone tersebut membukakan pintu supaya Nathalia dapat memasukkan makanannya. Setelah selesai, drone itu segera terbang menuju lokasi pengantaran.

Enaknya jika ada drone itu. Di Bogsan ada drone seperti itu. Tetapi, baru saja terbang berapa meter, ehh dah rusak saja. Hehe, dasar barang usang.

"Sudah selesai??" Tanya Kylo.

"Ya."

"Kalau begitu, ini satu lagi," kata Kylo seraya menyerahkan bungkusan makanan kepada Nathalia.

Nathalia menatapnya sejenak. Ia kesal karena tidak menyerahkannya saja sekaligus. Mengapa harus satu per satu, pikirnya.

"Cepatlah. Pelanggan kelaparan di rumah," kata Kylo sambil menggoyangkan bungkusan makanan.

"Iya iya." Nathalia mengambil bungkusan itu dari tangan Kylo dengan perasaan kesal. Menurutnya, sangat tidak efisien.

"Apa ada lagi??" Tanya Nathalia yang sudah selesai mengirim makanan menggunakan drone.

"Belum. Tunggu saja," kata Kylo.

"Tidak mau. Kamu saja," kata Nathalia sembari mengerjakan yang lainnya.

"Apa-apaan dia itu," gumam Kylo.

Waktu istirahat tiba. Nathalia teringat akan perkataan Floryn. Katanya, semua karyawan Rott Restaurant mendapatkan jatah makan saat istirahat. Selama ini, Nathalia tidak pernah memakai jatah tersebut. Sekarang, ia ingin mencobanya.

"Hmm, permisi pak. Saya belum mengambil jatah makan saya. Masih berlaku??" Tanya Nathalia kepada atasannya.

"Ya, tentu. Ambillah," jawabnya seraya menyerahkan sebuah tiket untuk ditukar dengan makanan.

"Baik, Pak. Terimakasih."

Nathalia pergi menemui rekannya lalu menukar tiket tersebut. Nathalia senang mendapat hidangan yang menurutnya sangat enak. Setelah itu, Nathalia segera menyantapnya.

"Apa aku bisa bergabung??" Nathalia mendongakkan kepalanya. Ada Kylo yang sedang berdiri menghadapnya sembari membawa nampan berisi makanannya.

"Iya. Silakan." Nathalia mempersilakan Kylo bergabung bersamanya.

"Kau hanya makan itu saja?? Kentang dan sayuran??" Tanya Kylo sembari duduk.

"Memang dapatnya ini kan??" Tanya balik Nathalia.

"Kau bisa menambah daging, jika mau. Tetapi itu bayar," jawab Kylo.

"Tidak usah," kata Nathalia lalu melanjutkan makan.

"Kenapa??"

"Ini saja sudah cukup. Kalau ada yang gratis, kenapa harus memaksakan nambah lagi dengan yang berbayar?? Syukuri saja apa yang sudah diberikan," jawab Nathalia. Kylo terdiam sejenak mendengar jawaban Nathalia.

"Setidaknya, sesekali tidak apa-apa," kata Kylo kemudian.

"Ya. Lain kali," jawab Nathalia dengan singkat.

Selama menyantap hidangan, Kylo menatap Nathalia. Entah mengapa, dulu saat bertemu dengan Nathalia pertama kali, ia menganggap Nathalia adalah anak yang tidak sopan. Didukung dengan sikap cueknya terhadap karyawan yang lain. Namun, di satu sisi, Nathalia mempunyai sifat kerendahan hati dan selalu mensyukuri apa saja yang ia dapatkan.

Wanita yang memiliki kepribadian seperti Nathalia sangat jarang dijumpai menurut Kylo. Apalagi di kota Jalundra yang sebagian besar penduduknya senang dengan kemewahan.

"Apa kau ingin pergi nanti malam??" Tanya Kylo setelah tidak ada pembicaraan sama sekali di antara mereka.

"Entah. Aku ingin beristirahat saja," jawab Nathalia.

"Hmm.... Ya sudah. Aku tidak akan memaksa. Aku hanya ingin mengajakmu berkeliling ke Sky City."

Mendengar perkataan Kylo, Nathalia merasa tertarik. Memang, Nathalia ingin melihat keindahan kota Sky City. Walaupun kata Caroline Sky City dan Jalundra tidak ada bedanya, namun tetap saja Nathalia penasaran melihat Sky City secara langsung.

Namun, seketika ia teringat sesuatu. Ia tidak bisa pergi ke sana dikarenakan ia belum 10 tahun tinggal di kota Jalundra. Akhirnya, ia mengurungkan niatnya.

"Oh, kota yang bagus pastinya. Maaf, aku tidak ikut. Ingin beristirahat saja di rumah," kata Nathalia. Kylo hanya mengangguk saja lalu meneruskan makan.

Nathalia sudah selesai menyantap makanannya. Ia melanjutkan pekerjaannya kembali sampai Brandon dan Floryn datang.

Mereka berdua tampak bercakap-cakap dari luar restoran. Nathalia dapat mendengar pembicaraan mereka, padahal jaraknya masih sangat jauh.

Mereka berdua membicarakan tentang pembekukkan tiga pelaku kejahatan di perbatasan kota Jalundra. Kabarnya, tiga pelaku tersebut berasal dari kota Starville. Mereka memesan tiga drone yang dapat berubah menjadi armor dari salah satu karyawan Parvita Company. Saat diperbatasan, ketiganya membunuh karyawan tersebut lalu mengambil alih drone tersebut dan bersiap-siap melakukan aksi kejahatannya di Jalundra.

Namun sayang, aksi mereka dicegah oleh seseorang misterius. Brandon bercerita, menurut penuturan ayahnya yang bekerja di keamanan kota Jalundra, kabarnya orang yang menyerang mereka adalah seorang gadis muda. Brandon mengatakan, dari ciri-cirinya hampir mirip seperti tubuh Nathalia.

Dari penjelasan salah satu penjahat itu, gadis tersebut mempunyai kecepatan yang sangat tinggi. Mampu berpindah tempat secara cepat, bahkan hanya sepersekian detik saja. Ia juga mampu menebas armor yang dipakai oleh mereka. Pandai bertarung menggunakan senjata pedang. Gerakannya cepat dan lincah.

Ayah Brandon awalnya menduga, gadis itu memakai armor milik perusahaan Parvita, namun dugaannya salah ketika penjahat tersebut mengatakan bahwa gadis itu hanya mengenakan jaket hitam bertudung dan celana panjang hitam. Tidak ada armor yang membalut tubuhnya. Penjahat itu mengatakan bahwa gadis tersebut bukan manusia. Mereka dengan serempak menyebutnya sebagai The Assassin.

"Hai, kalian semua. Dengar berita terbaru hari ini??" Tanya Brandon sekaligus menyapa rekan-rekannya termasuk Kylo dan Nathalia.

"Ya. Berita itu tersebar kemana-mana. Sosok gadis jaket bertudung hitam, mengeluarkan aura merah ditubuhnya, mampu menebas armor buatan Parvita Company yang kita kenal sulit untuk ditembus. Siapa gadis itu kira-kira??" Ucap salah satu rekan.

"Entahlah," jawab Floryn menanggapi pertanyaan salah satu rekannya.

"Waktu itu, kita kedatangan sosok The Ghost yang meresahkan, sekarang ada lagi yang baru. Mereka menyebutnya The Assassin," kata Brandon sambil berkacak pinggang.

"Kau takut, Brandon??" Tanya Kylo.

"Siapa yang tidak. The Ghost saja sudah mengerikan, ditambah dengan The Assassin yang katanya bukan manusia," jawab Brandon.

"Tetapi, dari ceritamu, sepertinya dia hanya menyerang orang-orang jahat saja," kata Kylo.

"Memang penjahat saja. The Ghost juga begitu. Tetapi apa kamu tidak ingat?? The Ghost tidak membunuh penjahat saja, saksi yang melihat kejadian pun juga dihabisi," kata Brandon mengingatkan kejadian itu.

"Iya, betul. Bayangkan jika itu menimpa Brandon?? Mungkin dia tidak ada di sini lagi selama-lamanya," kata Floryn. Brandon meliriknya kesal mendengar perkataannya.

"Kenapa aku??" Tanya Brandon seraya menatap Floryn dan ditanggapi dengan senyuman dari Floryn.

"Jangan keluar malam-malam lagi, Nathalia. Ada dua sosok yang harus kau hindari. The Ghost dan The Assassin," ucap Kylo sembari melakukan pekerjaannya.

Nathalia hanya mengangguk sambil tersenyum tipis. Andaikan rekan-rekannya mengetahui bahwa sosok dibalik The Assassin adalah Nathalia, apa komentar mereka. Nathalia tidak dapat membayangkan hal itu.

Pembicaraan sudah selesai. Para karyawan kembali melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing. Sampai akhirnya, sore hari tiba.

Waktunya bagi Nathalia dan Kylo menyudahi pekerjaan mereka lalu pulang.

"Nathalia. Mau aku antar??" Tanya Kylo menawarkan.

"Tidak usah," jawab Nathalia.

"Aku antar saja. Aku lihat kau tidak pernah menaiki kendaraan apapun. Bahkan transportasi umum saja tidak kau naiki. Mari," ajak Kylo sembari berjalan keluar.

Nathalia diam sesaat, menimbang-nimbang ajakan Kylo. Tidak ada tanggapan dari Nathalia, Kylo menunggu jawabannya di ambang pintu restoran.

"Baiklah," jawab Nathalia setelah terdiam sejenak.

"Ok."

Kylo melemparkan sebuah alat kecil lalu berubah menjadi kendaraan bermotor seperti Tron.

"Apa itu??" Tanya Nathalia. Awalnya, ia menduga bahwa itu adalah Tron. Namun, dari bentuknya lebih kecil daripada Tron milik Caroline.

"Ini Tron," jawab Kylo sembari memakai helm.

"Tron??? Sepertinya tidak besar. Yang aku tau, Tron adalah motor besar," kata Nathalia.

"Itu Tron yang mahal. Ini yang murah. Aku tidak sanggup membeli itu. Hanya orang-orang kaya raya saja yang mampu membelinya," kata Kylo sembari memberikan Nathalia alat kecil yang dapat berubah menjadi helm.

"Oh, ok. Aku pikir ini berbeda."

"Tidak. Sama saja. Pakai ini."

"Iya."

Nathalia dan Kylo segera berangkat menuju rumah Nathalia. Brandon dan Floryn memperhatikan mereka berdua.

"Anak itu, apa Kylo menyukainya??" Tanya Floryn.

"Entahlah. Tetapi yang aku lihat, tidak ada tanggapan apa-apa dari Nathalia. Sepertinya dia tidak tertarik pada percintaan," jawab Brandon mengomentari. Floryn mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia juga sependapat dengan Brandon.

"Apa kamu pikir Kylo akan mendapatkan cinta bertepuk sebelah kaki??" Tanya Floryn sambil mengelus-elus dagunya.

"Bertepuk sebelah tangan, Bodoh," ucap Brandon sedikit kesal. Floryn hanya tertawa saja.

"Ya ya. Aku kasihan jika Kylo mengalami hal seperti itu," Ucap Floryn.

"Mungkin memang kejadiannya seperti itu. Kulihat, Nathalia tidak tertarik pada dunia percintaan. Entah dia tertarik pada apa," ucap Brandon sembari mengelap meja.

"Dunia sihir? Dunia gelap?"

"Sembarangan."

"Hei, ayo kerja lagi. Banyak pelanggan hari ini," kata atasan mereka seraya menunjuk ke arah pintu keluar. Ada banyak pelanggan yang datang berbondong-bondong.

"Begitu mereka pulang, kenapa baru ramai. Dari tadi kemana saja pelanggan-pelanggan itu??" Tanya Floryn kesal sembari berkacak pinggang. Brandon hanya tersenyum saja melihat kekesalan Floryn.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!