hay gays. ini adalah kelanjutan dari cerita pengasuh bayi CEO. jadi sebelum kalian mampir ke sini, alangkah lebih baik nya mampir di karya sebelum nya dulu, agar kalian gak bingung dengan alur cerita nya.
..
mau tau kelanjutannya, yuk mampir..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
memikirkan.
Malam pun tiba, kini Emil dan semua keluarga nya kembali berkumpul di meja makan, untuk makan malam.
"aku tidak menyangka bahwa toko kue yang kita buka bisa beramai ini, bahkan omset penjualan perhari nya sangat tinggi, di luar dugaan kita,"ucap Mira.
" Benar Bu, aku juga tidak menyangka,"ucap Tiara.
"ini semua berkat kerja keras kalian juga,"ucap Mira lagi.
"oh yah, Tiara. kalau kamu tidak bisa ikut ke toko, kamu di rumah saja, kasian anak yang ada di dalam perut mu jika kau terus kelelahan,"ucap Mira.
" tidak ibu, aku sama sekali tidak lelah, kalau aku di rumah, itu akan sangat membosankan ibu, lagian aku juga kerja nya santai kok, cuma jadi kasir sama elin,"Ucap Tiara.
" tapi duduk terlalu lama juga tidak baik untuk kandungan mu sayang, ibu tidak mau melihat mu tersiksa dengan bayi mu,"ucap Mira lagi.
" ibu tenang saja, kalau aku merasa lelah, aku akan istirahat kok,"ucap Tiara.
Mira mengangguk.
" di mana Dela?, kenapa dia tidak ke sini untuk makan malam,"ucap Emil.
" aku sudah menyuruh penjaga untuk membawa makanan ke rumah Dela,
"kasian dia, seperti nya dia benar benar kelelahan hari ini, dia mengurus Anita dan putra nya, mana lagi butik nya terlihat ramai, dia pasti sangat lelah,"ucap Mira.
" aku sudah melarang nya untuk menjaga Anita, aku bisa menjaga nya, tapi dia tetap keras kepala tak membiarkan ku,"ucap Tiara.
" hmm dia wanita yang baik, hanya saja dulu dia terpengaruh dengan orang yang buruk,"Ucap Emil.
"yasudah kalian lanjutkan makan kalian,dan istirahat,"ucap Emil, yang di angguki oleh semua orang.
...
"Jensen, sedari tadi kamu terus saja melamun, apa kamu ada masalah di kantor,"ucap wanita paruh baya.
" eh tidak ada kok Bu, aku hanya memikirkan ayah, aku tidak menyangka bahwa dia telah pergi meninggalkan kita,"ucap Jensen.
Wati terdiam, dia mendekati putra nya dan memegang tangan pria itu.
Wati sangat tau putra nya itu begitu dekat dengan ayah nya, Jensen adalah satu satu nya pewaris keluarga suami nya. Dan tentu saja hubungan mereka begitu sangat dekat,dan membuat Jensen benar benar sedih ketika mengetahui bahwa ayah nya sudah pergi meninggalkan nya untuk selama lamanya.
" ikhlas kan kepergian ayah, kamu jangan terlalu ber larut larut dalam kesedihan ini, "ucap Wati.
" oh iya, apa kamu sudah ketemu dengan Erlan,"ucap wanita itu mengalihkan topik pembicaraan.
" Belum ibu, dia tidak di sana tadi, kata ibu nya dia akan datang jam 5 sore,"ucap Jensen.
" tapi besok aku akan berkunjung lagi kok, kita sudah begitu lama tak bertemu,dan begitu banyak yang ingin aku katakan pada nya,"ucap Jensen.
" kalau gak ketemu lagi, kamu minta nomor ponsel nya saja, buat janji dengan nya, kan kamu tau sendiri Erlan sekarang sudah jadi pengusaha sukses yang mungkin sangat sibuk dengan pekerjaan nya,"ucap Wati.
" kau benar ibu, aku akan meminta nomor ponsel nya besok,"ucap Jensen.
Setelah mengatakan itu, Jensen dan Wati pun kembali ke kamar masing-masing.
"kenapa aku terus memikirkan nya?, ada apa dengan ku ini, kenapa aku harus menyukai wanita yang sudah memiliki suami,"batin Jensen.
Coba lah lebih hati-hati dalam menulis.
Nama orang harus di awali huruf kapital.
Setelah dialog harus diberi jarak, agar huruf dan tanda baca tidak berhimpitan.
Penulis juga harus mau menerima kritikan, bukan melulu soal pujian.
Apa kabar dengan author level rendah tapi tulisannya rapi, tidak pernah dilirik pembaca hanya karena karyanya tidak pernah dipromosikan oleh platform?
Kurangi typo. Lelah, ngantuk, buntu ide? Itu bukan alasan untuk anda membenarkan penulisan yang salah di novel anda Author platinum yang nulis asal up.