NovelToon NovelToon
Pendekar Sembilan Pedang

Pendekar Sembilan Pedang

Status: tamat
Genre:Fantasi Timur / Epik Petualangan / Perperangan / Dendam Kesumat / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: Nnot Senssei

Novel Xianxia ini menceritakan tentang kisah perjalanan seorang anak dari pedesaan yang bernama Qiao Feng.

Anak itu mempunyai cita-cita ingin menjadi pendekar terkuat dan nomor satu di Kekaisaran Yuan.

Sayang sekali, untuk menggapai cita-cita itu tidaklah mudah. Qiao Feng harus rela menjalani kehidupan yang berliku dan penuh dengan cobaan berat.

Mulai dari penyerangan terhadap sektenya, misteri dalam dunia persilatan, gangguan dari para pendekar aliran sesat, maupun kekacauan di negerinya sendiri.

Bagaimana kisah lengkapnya? Apakah Qiao Feng berhasil menghadapi semua cobaan itu? Apakah impiannya akan terwujud?

Mari ikuti kisah perjalanannya dalam novel yang berjudul Pendekar Sembilan Pedang!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nnot Senssei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pedang Dewa Harimau

Sementara itu, setelah keadaan di sana benar-benar sepi dan tinggal dia seorang diri, Qiao Feng segera berjalan mendekat ke arah Siluman Kera Api yang sudah berubah menjadi mayat itu.

Tangan kanannya dijulurkan ke arah ulu hati. Bersamaan dengan itu, Qiao Feng juga segera mengeluarkan tenaga dalamnya.

Tangan tersebut kemudian menembus ulu hati Siluman Kera Api. Sesaat kemudian, ketika dicabut keluar, tampak di genggaman tangannya saat ini sudah ada sebuah mustika.

Mustika itu besarnya seukuran jempol kaki. Warnanya merah api dan mengeluarkan hawa panas yang lumayan.

"Jadi ini Mustika Siluman yang dimaksud oleh guru," gumamnya sambil memandang teliti mustika tersebut.

Ia segera memasukkan Mustika Siluman ke dalam saku bajunya. Setelah itu Qiao Feng langsung melesat pergi dari sana.

Anak muda itu tiba di goa tempat tinggalnya setelah rembulan berada cukup tinggi. Ketika ia datang, Pertapa Cahaya Putih juga sedang berdiri di depan halaman.

Ia menengadah ke atas langit. Memandangi rembulan yang bersinar terang dan bintang-bintang yang berkelip. Udara malam itu sangat sejuk. Angin malam berembus mesra membelai tubuh.

"Kau sudah datang, Feng'er?" tanya Pertapa Cahaya Putih tanpa menoleh ke arahnya.

"Ya, aku sudah datang, guru," Qiao Feng membungkuk memberikan hormat.

"Kau berhasil menyelesaikan tugas itu?"

"Aku berhasil, guru. Ini Mustika Siluman itu," bersamaan dengan ucapan tersebut, dirinya juga mengeluarkan Mustika Siluman Kera Api dan diperlihatkan kepada gurunya.

Pertapa Cahaya Putih memandang sekejap, ia kemudian berjalan masuk ke dalam goa. "Mari kita masuk. Kita bicara di dalam saja,"

Orang tua itu berjalan masuk ke dalam. Qiao Feng mengikuti dari belakangnya.

Setelah tiba di tengah ruangan, Pertapa Cahaya Putih kemudian duduk di kursi tempat biasa. Sedangkan Qiao Feng duduk di depannya.

Sebelum bicara lebih lanjut, guru dan murid itu sempat bersulang arak dan makan daging segar beberapa saat.

Lewat lima menit kemudian, Qiao Feng segera menaruh Mustika Siluman di atas meja.

"Feng'er, kau tahu kenapa aku menyuruhmu untuk mengambilkan Mustika Siluman itu?" tanya Pertapa Cahaya Putih kepadanya.

"Aku tidak tahu," jawabnya jujur.

"Sebenarnya tujuanku di balik ini tak lebih adalah untuk mencari pengalaman bagi dirimu sendiri. Sebab sekarang adalah saat yang tepat untuk turun gunung,"

"Maksud guru?" Qiao Feng mengerutkan kening. Dia belum mengerti arah bicara Pertapa Cahaya Putih.

"Feng'er, kau masih ingat kapan dirimu pertama kali menjadi muridku?" tanya orang tua itu lebih jauh lagi.

"Kurang lebih sekitar tujuh tahun yang lalu, guru,"

"Ternyata sudah cukup lama, ya," Pertapa Cahaya Putih tersenyum sendiri. Dalam perkataannya itu seolah-olah ada satu perasaan yang sulit untuk dijelaskan.

"Tapi aku merasa baru kemarin tinggal bersamamu,"

"Itu karena kau merasa nyaman, Feng'er," Pertapa Cahaya Putih tersenyum hangat ke arahnya. "Terkadang memang seperti itu. Apabila kita tidak menunggu waktu, justru dia terasa berjalan sangat cepat. Tapi apabila kita menunggunya, maka dia akan terasa sangat lama,"

Qiao Feng mengangguk beberapa kali. Dia cukup paham makna dari ucapan tersebut.

"Selama kau berguru kepadaku, kira-kira apa saja yang telah kau dapatkan?" tanyanya lebih jauh.

"Sangat banyak, guru. Aku rasa, semua yang ada padamu, sekarang juga ada dalam diriku,"

"Benar. Memang tidak salah," ia mengangguk pertanda membenarkan ucapan muridnya. "Tinggal menunggu saat yang tepat dan menyempurnakan semua ilmu yang ada, maka kau akan mencapai impianmu,"

Pendekar muda itu tidak memberikan reaksi apa-apa. Qiao Feng tetap menutup mulut sambil memandangi cawan arak yang ada di depannya.

Saat ini perasaannya terasa tidak karuan. Semua perasaan yang ada sedang bercampur aduk.

"Feng'er," kata Pertapa Cahaya Putih dengan suara lemah.

"Iya, guru," anak muda itu menatap wajah gurunya. Walaupun tidak terlihat adanya perubahan, tapi Qiao Feng juga tahu bahwa saat ini, orang tua itu sedang merasakan hal yang sama.

"Apakah kau sudah berhasil menghapal semua ilmu dan jurus yang telah aku ajarkan?" tanyanya lebih jauh lagi.

"Ya, aku sudah hapal semuanya, guru,"

"Bagaimana dengan ilmu pedangnya?"

"Aku juga sudah paham. Malah saat bertarung melawan Siluman Kera Api, aku sempat menggunakan jurus pedang itu,"

"Bagus. Aku sudah tahu kau bisa melakukan semuanya dengan sangat baik," ia tersenyum hangat untuk yang kesekian kalinya. "Selayang, mana pedang itu?"

Qiao Feng segera mengambil pedang pusaka yang tersimpan di punggung dan meletakannya di atas meja.

Pertapa Cahaya Putih menatap pedang itu cukup lama. Setelah beberapa saat, ia berkata lagi.

"Kau tahu? Pedang Dewa Harimau ini adalah senjata yang aku gunakan saat masih hidup dulu. Sebenarnya pedang pusaka ini masih mempunyai pasangan lain. Sayang sekali, pasangannya tidak ada di tanganku,"

"Lalu, di mana pasangannya saat ini?"

"Entahlah. Aku sendiri belum menemukan di mana keberadaannya dengan pasti. Yang jelas, aku yakin suatu saat nanti kau pasti akan dapat menemukannya,"

"Kira-kira, dengan cara bagaimana aku bisa menemukan pasangan Pedang Dewa Harimau ini, guru?"

Qiao Feng merasa penasaran dengan apa yang disampaikan oleh gurunya itu. Sebab rasanya, baru kali ini saja dia mengetahui hal tersebut.

"Untuk saat ini, aku belum tahu. Tali percayalah Feng'er, kalau waktunya sudah tiba, jalannya akan terbuka sendiri," kata Pertapa Cahaya Putih menjawab dengan jujur.

"Baiklah, guru. Aku mengerti,"

Pertapa Cahaya Putih lalu memegang Pedang Dewa Harimau. Ia mencabut pedang pusaka itu dari sarungnya.

"Pasangan pedang ini bukan hanya satu, tapi ada dua. Kalau kau sudah berhasil menemukannya, maka tiga batang pedang itu akan menyatu,"

"Lalu, bagaimana kalau pedang ini sudah bersatu, guru?"

Rasa penasaran dalam benak anak muda itu semakin besar. Sebab menurutnya, hal ini sangat luar biasa sekali.

"Untuk pembahasan ini nanti saja. Semua jawabannya akan didapat seiring berjalannya waktu,"

"Baiklah, guru. Aku mengerti," Qiao Feng tidak banyak bicara lagi. Dia langsung diam seribu bahasa.

Guru dan murid itu lalu saling diam untuk beberapa saat. Yang terdengar di ruangan itu hanya suara arak yang dituangkan ke dalam cawan.

"Feng'er, buka mulutmu," kata Pertapa Cahaya Putih kemudian.

Qiao Feng menurut. Dia langsung membuka mulut sesuai dengan arahan gurunya.

"Pejamkan matamu,"

Setelah berkata demikian, Pertapa Cahaya Putih lalu mengambil Mustika Siluman yang tergeletak di atas meja. Begitu sudah berada di genggaman tangan, ia langsung meremasnya.

Mustika Siluman yang tadinya sebesar jempol kaki, sekarang telah berubah menjadi serbuk. Setelah itu, orang tua tersebut memasukkannya ke mulut Qiao Feng yang telah terbuka lebar.

"Telan serbuk ini," katanya memberitahu. "Kalau kau sudah merasakan ada hawa panas, segera duduk bersila dan tingkatkan konsentrasimu,"

Qiao Feng mengangguk. Tepat setelah gurunya berkata, anak muda itu memang mulai merasakan adanya hawa panas yang tiba-tiba muncul dari perut. Lalu naik dan menjalar ke seluruh tubuh.

1
Darwito
fiic
Darwito
xuhxv
Darwito
duux
Darwito
ywywyw
Darwito
poi
Darwito
xixijx
Darwito
d7duxix
Darwito
urururu
Darwito
tyeue
Darwito
uxuxjx
Darwito
ysys
Darwito
8f8fic
Darwito
7fuc8c
Darwito
cicik
Darwito
uxuxux
Darwito
duudix
Darwito
duuxic
Darwito
7d7d
Darwito
d7ud
Darwito
xuxux
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!