NovelToon NovelToon
Cinta Dua Dunia

Cinta Dua Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Duniahiburan / Romansa Fantasi / Hamil di luar nikah / Cinta Beda Dunia
Popularitas:554
Nilai: 5
Nama Author: Bono Ramadhani

Zihan, adalah seorang gadis yang dibawa ke dunia asing oleh penguni asli dunia itu. sebuah dunia pararel yang di huni oleh siluman dan praktisi saja. dengan sistem kerajaan. gadis itu dibawa untuk dijadikan wanita persembahan oleh salah satu siluman yang menyamar menjadi manusia di dunia asal Zihan.

siapa sangka, ia justru mendapatkan keuntungan dan hal tak terduga saat itu.
akankah Zihan kembali ke dunia asal nya? atau justru memilih tetap tinggal di dunia asing itu?

ayoo, cari tau.. 😚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bono Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Datang ke istana

Dingin nya pagi itu.. menciptakan suasana yang begitu berarti bagi kedua pria pendatang baru dunia asing itu. ya, Vero dan Renal merasa terberkati karena mereka berdua bisa bertemu kembali setelah sebelumnya terpisah karena insiden serigala.

" oh astaga!!! kenapa aku bisa terharu seperti ini melihatmu!! sungguh hal yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya! " ujar Vero dengan gengsi yang masih kentara.

" heh, apa kau pikir aku akan memikirkannya?! jangan ke pede an!! " balas Renal yang juga tak mau kalah.

mereka pun berpelukan seperti dua sahabat karib yang tak terpisahkan. namun kenyataannya hanya sebuah hal yang begitu saja terjadi tanpa ada dorongan keinginan dalam hati.

" hmmm, apa kau baik baik saja? dan dimana gadis bersayap yang bersama mu kemarin? " tanya Vero yang tak melihat gadis bersayap yang bersama Renal kemarin malam.

" iyah seperti yang kau lihat.. aku baik baik saja.. " ujar Renal seraya merentangkan tangannya, tanpa memberi jawaban tentang gadis bersayap.

Vero yang memang seorang pria teliti, ia menyadari bahwa Renal seperti menutupi sesuatu. kembali ia bertanya pertanyaan yang sama.

" bagus jika kau baik baik saja, lalu dimana gadis bersayap yang bersamamu kemarin? " tanya Vero lagi dengan menatap Renal begitu menyudutkan.

Renal akhirnya tak mampu lagi menutupi. ia memberitahu Vero apa yang telah terjadi diantara keduanya.

Vero dan Vania yang mendengar penuturan Renal pun, dibuat terkejut dan geleng geleng kepala. mereka tak habis pikir dengan apa yang dilakukan Renal, juga tindakan yang di ambil oleh gadis bersayap itu.

" apa lo udah gila Ren?! kita bukan dari dunia ini bro! gimana bisa lo malah bercinta sama makhluk dari dunia ini?! asshhh.. " omel Vero yang begitu kesal dengan teman nya itu.

" gue ngerti. . tapi saat itu kondisinya mendesak dan terjadi gitu aja. gue sendiri gak bisa mikir jernih di situasi saat itu! " pekik Renal yang merasa di pojokan.

" gila gila gila!!! terus kalo misal gadis itu hamil anak lo, lo bakal gimana?! " tanya Vero to the point.

Renal tak langsung memberi jawaban. ia terdiam dan memalingkan wajahnya. seakan tak ingin menghadapi pertanyaan yang memang sulit ia jawab.

" heh, bingung kan lo?! itu tetep darah daging lo Ren.. " ucap Vero yang membuat Renal kembali tersadar dari lamunan nya.

" gue bakal tanggungjawab!! kalo memang dia hamil anak gue, gue bakal tanggung jawab. apapun resiko nya... " jawab Renal dengan tegas dan lantang.

sungguh, jawaban itu berhasil membuat Vero terhuyung ke belakang. Vania sendiri sampai terkejut dan menutup mulutnya yang menganga dengan salah satu tangan nya.

" kenapa?! ada yang salah? " tanya Renal seperti tak ada masalah.

" lo bilang lo bakal tanggungjawab? itu berarti lo bakal tinggal di dunia asing ini? " tanya Vero masih tak percaya.

" hhmmm.. tapi itu jika dia mau gue tanggungjawab.. udah ah, ayo lanjut jalan.. " jawab Renal dengan santai dan melangkah kedepan untuk melanjutkan perjalanan ke utara.

" woyyy.. apa maksud nya kalo dia mau lo tanggungjawab?! emang dia gak ngerti sama masalahnya? " tanya Vero yang masih penasaran. sambil berlari menghampiri Renal yang sudah berjalan di depannya. Vania pun hanya mengikuti mereka berdua.

" dia tau.. pada dasarnya kehidupan mereka sama kayak kita. tapi dia bilang kalo gue gak perlu tanggungjawab karena gue bukan bagian dari mereka. terus, gue harus apa? " tanya Renal pada Vero yang berjalan tepat disampingnya.

" what?! gila sih ini.. Ren Ren... sial banget hidup lo?! " ejek Vero seraya menampol lengan tangan Renal. sedangkan Renal kesakitan seraya menggosok lengan nya.

" hhm, aku boleh ikutan gabung ngomong gak? " tiba tiba terdengar suara wanita dari belakang kedua pria itu.

" heemm.. boleh Van.. ngomong aja kalo ada yang mau kamu omongin.." ujar Vero sesaat setelah merubah sikapnya.

" hmmm.. sebenernya aku baru inget. kalo gadis yang bersayap kemarin bersama kita itu, dia... dia adalah putri Makhota kerajaan kupu kupu.(sambil memainkan jari jarinya) dan konon yang pernah aku denger, jika putri Makhota dalam masalah, siapapun yang bersangkutan, akan dihukum mati tanpa pandang bulu." jelas Vania yang merasa tidak enak untuk menceritakan kenyataannya.

sontak Renal dan Vero menoleh ke arah Vania. Vania pun juga dibuat terkejut karena tatapan kedua pria didepannya itu.

" kenapa kamu baru bilang sekarang, setelah semua nya terjadi Vania?! kamu sengaja? " tanya Vero yang terbawa emosi.

" enggak, aku sungguh baru mengingatnya. maaf... " jawab Vania yang merasa bersalah.

Vero kembali ingin mengatakan sesuatu pada Vania, namun ditahan oleh Renal.

" udah udah.. gak ada yang perlu diperdebatkan. kenyataannya semua udah terjadi, dan sekarang jalanin aja. " timpal Renal dengan gamblang.

" gak bisa gitu Ren. lo denger sendiri kan apa yang dia bilang tadi.. lo dalam bahaya Renal?! " pekik Vero mengingatkan alarm tanda bahaya.

" yaa, terus gue harus ngapain?! itu kesalahan gue, ya gue harus terima resikonya. " jawab Renal lagi. ia sudah terlihat putus asa.

" gak bisa gitu Ren. seenggaknya kita bisa balik ke dunia kita. dan lo aman. " ujar Vero memberi semangat.

" heehh, lantas... dimana jalan buat kita bisa balik ke dunia asal kita Vero?! bahkan sekarang kita masih di antah berantah yang gak tau kapan sampai tujuan. " jawab Renal dengan melihat sekelilingnya.

Vero menyadari kebenaran ucapan Renal. ia pun terdiam dan menunduk.. ia juga berharap agar bisa segera kembali ke dunia asalnya. tapi kenyataannya, ia masih belum menemukan jalan kembali.

" eemmm, maaf.. aku boleh ngomong lagi gak? " sela Vania di saat kedua pria itu termenung.

tak ada jawaban, hanya sebuah tatapan yang memberi kesan untuk berbicara.

" hmmm, sebenarnya.. kita sudah sampai di tujuan. kalian bisa lihat kearah timur, disana sudah ada gerbang besar kerajaan sang penguasa. " ujar Vania seraya menunjukkan gerbang tinggi besar dengan dagu nya.

kedua pria itupun segera mengalihkan pandangan mereka kearah yang dimaksud oleh Vania. sontak keduanya segera berlari menuju gerbang tinggi itu.

" heeii, kalian tungguin aku!!! " pekik Vania yang tertinggal dibelakang.

sesampainya di depan gerbang tinggi itu, ketiganya berhenti dengan nafas yang terkenal sengal. mereka mencoba untuk mengatur nafas mereka sebelum mendekati gerbang itu.

" haah hahh hahh.. akhirnya.. kita sampai juga.. " ujar Vero dengan wajah bahagia.

" hah hah hah hah( sambil mengangguk angguk)... yaa.. kita bisa segera kembali... " balas Renal dengan rasa senangnya.

dan Vania pun ikut tersenyum melihat wajah bahagia kedua nya.

Setelah beberapa saat, mereka pun mendekati gerbang tinggi itu. terlihat disana ada prajurit yang menjaga gerbang besar itu.

" permisi... apa kami bisa masuk? " tanya Vania mewakili kedua pria dibelakangnya.

" darimana asal kalian? ada perlu apa? " tanya sang penjaga.

" kami dari selatan, dan ingin bertemu sang penguasa untuk menyampaikan hal yang penting. ini sangat penting, bahkan jika tidak segera disampaikan pada sang penguasa, akan berakibat fatal. " jelas Vania dengan meyakinkan.

para penjaga itu pun saling bertukar pandang, dan bertanya..

" lalu, siapa kedua pria di belakang mu itu? " tanya penjaga yang lain. ia menatap Vero dan Renal dengan tajam.

segera Vania menjawab sebelum kedua pria dibelakangnya asal bicara karena tak Terima dengan perlakuan penjaga itu.

" ah mereka berdua adalah pelindung ku.. mereka yang menjaga ku selama perjalanan ku kemari. maaf aku lupa mengatakannya tadi. " ujar Vania dengan senyum yang begitu manis.

sejatinya para penjaga itu adalah pria dewasa. mereka tentu tergoda dengan senyum manis vania. tanpa babibu, mereka segera membuka pintu gerbang itu.

melihat gerbang tinggi itu terbuka, Vero dan Renal pun tersenyum lebar. keduanya saling menepuk pundak seakan mengucapkan selamat. mereka pun masuk ke dalam.

ketika mereka sudah berada di dalam, pintu gerbang itu kembali tertutup. saat itu pula mereka disambut dengan keindahan halaman luas dengan kolam air pancur yang begitu besar dan megah.

" waaahhh... ini seperti dunia dongeng.. " ujar Renal yang begitu terpukau melihat nya.

" yaah, ini benar benar indah... benar benar seperti dunia dongeng seperti kata mu. " timpal Vero menyetujui ucapan Renal.

setelah melewati kolam air Pancur nan megah, mereka menuju halaman utama. para penjaga di depan pintu utama pun mempersilahkan ketiga nya untuk masuk kedalam.

" selamat datang nona, dan tuan tuan.. silahkan masuk, ada yang bisa saya bantu? " tanya kepala pelayan istana yang bertugas menerima tamu.

" terimakasih tuan.. kedatangan kami kemari, karena ingin bertemu tuan penguasa. " ujar Vania dengan sopan.

" apa ada hal yang penting dan mendesak nona? " tanya kepala pelayan itu lagi.

" iya, ini sangat mendesak.. tolong bantu kami untuk bisa bertemu tuan penguasa.. " pinta Vania dengan penuh harap.

kepala pelayan itu pun membawa mereka ke ruangan khusus untuk tamu yang ingin menemui tuan penguasa.

...----------------...

di sisi lain, Arsenio sedang berada didalam kamarnya. sejak kejadian Zihan dibawa oleh burung rajawali saat terjatuh ke jurang, Arsenio tak pernah keluar kamar jika itu tidak berhubungan dengan Zihan. ia hanya ingin keluar jika ada sesuatu yang berhubungan dengan Zihan.

meski begitu, kepala pelayan itu tetap mencoba menemui tuan nya. karena bagaimana pun beliau adalah tuan penguasa. yang bertanggungjawab dengan segala hal yang terjadi di dunia mereka.

" selamat pagi tuan penguasa.. maaf jika saya mengganggu anda. tapi diluar, ada seorang nona dan dua pengawalnya yang ingin menemui anda. mereka berasal dari selatan tuan. dan mengatakan, ada hal penting yang ingin mereka sampaikan pada anda. " terang kepala pelayan itu pada Arsenio.

mendengar itu, Arsenio awalnya tidak ingin menemui nya. tapi saat itu berhubungan dengan Zihan, maka ia akan keluar. dan yang menghubungkan dengan Zihan adalah, saat kepala pelayan itu mengatakan bahwa tamu mereka berasal dari selatan. Arsenio tau benar bahwa Zihan juga berasal dari selatan. segera ia menemuinya.

" tunjukkan jalan nya.. " pinta Arsenio segera tanpa babibu.

kepala pelayan itu sempat tertegun, karena tuan nya sama sekali tidak membantah dan langsung bersikap seperti biasa. ia mengira tuannya sudah kembali seperti sebelum insiden Zihan terjadi.

1
Professor Ochanomizu
Ngebayangin jadi karakternya!
Bono Ramadhani: boleh kak.. aku ikutan.. /Smile/
total 1 replies
Kuro Kagami
Aku tahu pasti thor punya banyak ide kreatif lagi!
Bono Ramadhani: terimakasih kaka buat dukungannya.. semoga selalu suka yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!