NovelToon NovelToon
Janda Muda Dan Brondong Tampan.

Janda Muda Dan Brondong Tampan.

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / Janda / Cerai
Popularitas:718.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: selvi serman

Di sebut wanita mandul memang sangatlah menyakitkan bagi wanita manapun tak terkecuali Fana. kata mandul hampir setiap hari menjadi santapan sehari-hari bagi wanita cantik itu. suami yang sepantasnya memberi dukungan bahkan seharusnya menjadi tempat untuk mengadu seakan mendukung ibunya, dan itu semakin membuat Fana merasa semakin terpojokkan.


Hingga suatu saat pekerjaannya seolah mendekatkan dirinya dengan seorang pria muda yang merupakan model di agensinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengakuan mengejutkan.

"Terserah kamu saja, Za, kamu masih muda aku juga yakin perasaan yang kamu rasakan saat ini hanya bersifat sementara, sebentar lagi perasaan kamu itu pasti akan hilang dengan sendirinya." komentar Fana mengingat usia Riza yang masih dua puluh tahun.

"Bagaimana kamu begitu yakin, sedang kenyataannya perasaanku padamu sudah tumbuh sejak empat tahun yang lalu dan perasaan itu masih tetap sama tak ada yang berubah sedikitpun hingga detik ini??." sepertinya Riza mulai membiasakan diri memanggil Fana tanpa adanya embel-embel mbak di depannya jika hanya berdua saja.

"Sejak Empat tahun yang lalu???." ulang Fana.

Fana menangkup wajah mendengarnya. Sepertinya wanita itu syok dengan pengakuan Riza.

"Sepertinya setelah ini aku perlu berkonsultasi dengan psikolog, sebelum nantinya kewarasanku benar-benar hilang karena brondong gila sepertimu." umpat Fana, saking syoknya.

"Sama seperti dirimu, selama ini aku hampir kehilangan kewarasanku karena terlalu mencintaimu." aku Riza.

Riza kembali memfokuskan pandangannya pada Fana.

"Aku tahu, tadi pagi kamu sengaja beralasan untuk menghindari aku, bukan???." kalimat skakmat di lontarkan Riza hingga Fana hanya bisa menghela napas mendengarnya.

Fana merasa kepala dan da_danya seperti mau meledak menghadapi pria tampan di sampingnya itu.

"Za, Sekalipun kamu menginginkan aku tetapi belum tentu kedua orang tuamu mengizinkan putranya menikah dengan seorang wanita yang berstatus janda sepertiku." Fana berusaha menguasai dirinya agar tetap berbicara dengan tenang pada Riza, berharap pria muda itu sadar jika perasaannya itu salah.

Riza menyunggingkan senyum mendengarnya. "Kamu tenang saja karena kedua orang tuaku tidak pernah mempermasalahkan pilihan anak-anaknya selagi wanita itu tidak berstatus sebagai istri orang, aku yakin kedua orang tuaku pasti akan merestui hubungan kita." jawaban Riza mampu membuat Fana kesulitan menelan Saliva mendengarnya.

"Sepertinya bocah ini tetap kekeuh dengan pendiriannya." dalam hati Fana merasa putus asa untuk terus mempengaruhi Riza.

Percakapan keduanya akhirnya harus berakhir ketika mobil Riza telah memasuki pelataran studio.

Riza turun dari mobilnya kemudian membukakan pintu mobil untuk Fana sebelum kemudian beranjak untuk mengeluarkan belanjaan dari bagasi mobil.

"Banyak amat belanjaannya, udah kayak pasangan suami istri mau pindahan ke rumah baru saja." seloroh Chici yang saat itu baru saja keluar dari dalam studio.

"Ngomong apa sih, Chi." jika sebelum-sebelumnya Fana tidak terlalu ambil pusing dengan omongan asal seperti itu, sepertinya kini berbeda setelah Riza mengungkapkan perasaannya.

"Becanda kali Fan, habisnya belanjaan kalian banyak banget sih." Chici nampak nyengir kuda sebelum kemudian turut membantu Riza mengeluarkan belanjaan dari bagasi mobil.

"Jadi Riza membeli semua barang tadi buat kebutuhan di studio??." batin Fana saat Melihat Riza membawa semua belanjaan mereka tadi ke dalam studio dengan di bantu oleh Chici.

Setelah memasukkan semua barang belanjaan ke dalam, Riza lantas pamit pada Fana untuk kembali ke kantor dan Fana pun mengangguk mengiyakan. namun langkah Riza menuju mobilnya terhenti saat menyaksikan kedatangan seorang wanita paru baya memasuki halaman studio, terlebih wanita itu langsung menghampiri Fana dengan berkacak pinggang.

"Ibu." Fana terdengar berseru ketika melihat kedatangan mantan ibu mertuanya. Sudah kali ketiga ibunya Indra mendatangi Fana di studio untuk menagih uang hasil penjualan rumah, namun Fana belum dapat memberikan uangnya mengingat rumah tersebut belum laku terjual.

Tak jauh berbeda dari sebelumnya Ibunya Indra terdengar mengomeli Fana, wanita itu bahkan menuding Fana tidak serius dengan niatnya menjual rumah tersebut. nada suara wanita paru baya itu terdengar berapi-api hingga Chici dan pegawai lainnya keluar dari dalam studio. Sedangkan Riza, pria itu nampak mengetatkan rahangnya melihat Fana di perlakukan demikian oleh mantan ibu mertuanya.

"Fana tidak punya uang sebanyak itu, Bu." tutur Fana saat ibunya Indra meminta dirinya untuk menanggulangi bagian indra dalam hasil penjualan rumah nantinya.

"Kamu memang paling pandai dalam berdusta."

Riza yang awalnya terus berusaha menahan diri nampaknya mulai kehabisan kesabaran ketika menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri saat ibunya indra hendak mendorong tubuh Fana.

"Cukup, Nyonya!!." dengan salah satu tangan kekarnya, Riza mencekal tangan wanita itu. Jika bukan karena seorang wanita terlebih usianya yang hampir sebaya dengan ibunya, mungkin saat ini Riza sudah mematahkan tangan Bu Rina.

Dengan kesalnya, Ibunya Indra menatap penampilan Riza dari ujung kaki hingga ujung rambut. "Jangan ikut campur, ini urusan saya dengan wanita tidak tahu diri ini." sentak ibunya Indra menunjuk ke arah Fana.

Wajah Riza semakin memerah menahan emosi ketika ibunya Indra menyebut Fana dengan sebutan wanita tidak tahu diri.

"Saya ingatkan pada anda Nyonya, jangan pernah menghina calon istri saya dengan mulut kotor anda itu!!!." kalimat tegas Riza sekaligus mengejutkan semua yang ada di sana tak terkecuali Fana sendiri.

Setelah mengatakan hal itu Riza mengambil ponsel dari saku jasnya kemudian menghubungi asisten Adnan, meminta pria itu untuk segera datang ke studio.

"Calon istri???." ulang Chici dalam hati. sebenarnya bukan hanya Chici yang terkejut bukan main saat mendengar pengakuan Riza, baik Luki, Koko dan pegawai Fana lainnya pun tak kalah terkejutnya.

"Saya akan membeli rumah itu, dan saya harap setelah ini anda tidak lagi menggangu ketenangan hidup calon istri saya!! Jika sampai anda berani mengganggu ketenangan hidup calon istri saya lagi, maka saya pastikan anda akan menyesalinya seumur hidup anda." Riza berucap dengan nada yang masih terdengar sopan mengingat lawan bicaranya adalah orang tua , namun begitu di setiap kata-katanya tersirat ketegasan, dan Riza tidak main-main dengan ancamannya.

Tak lama kemudian Asisten Adnan pun tiba di studio.

"Selamat siang, tuan." pria itu menundukkan kepala hormat pada Riza.

"Selamat siang." sahut Riza, lalu kemudian mulai menjelaskan tujuannya meminta asisten pribadinya itu datang.

"Baik tuan, saya akan segera mengurus semuanya."

"Satu lagi, ganti nama kepemilikan rumah itu atas nama calon istri saya, Nirfana aurelia!!." Riza Seakan dengan sengaja menekan kata calon istri dihadapan ibunya Indra.

"Baik tuan.".

*

"Sejak kapan kamu menjalin hubungan dengan Riza, Fan???." setelah kepergian Riza, Chici yang sejak tadi dilanda rasa penasaran lantas bertanya demikian pada sahabatnya itu. Saat ini Fana nampak bak seorang terdakwa yang hendak di adili.

"Aku tidak menjalin hubungan apapun dengan Riza." tentu saja jawaban Fana tak berhasil membuat ketiga sahabatnya itu percaya begitu saja, terutama Chici yang saat ini seakan bertindak sebagai jak_sa ketua yang tengah mengadili terdakwa.

Chici menangkup wajahnya.

"Oh astaga Fan, kamu pikir kami ini bodoh apa??? tidak mungkin Riza akan mengeluarkan uang sebanyak itu untuk menolong mu dari tindakan semena-mena mantan ibu mertua kamu itu jika kalian tidak menjalin hubungan apapun?? Terlebih tadi Riza mengakui dirimu sebagai calon istrinya." ujar Chici kekeh menolak percaya dengan pengakuan Fana.

Baik Luki dan juga Koko memilih menjadi penonton, di saat Chici terus melontarkan pertanyaan pada Fana.

Fana menatap Chici, Luki dan juga Koko bergantian, sepertinya ketiganya tidak akan percaya dengan semua ucapannya, hingga mau tak mau Fana pun akhirnya menceritakan semuanya tanpa ada lagi yang ditutup-tutupi olehnya pada ketiga sahabatnya itu.

"Ya tuhan.....jadi wanita yang selama ini di maksud Riza itu kamu." Chici tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya setelah mendengar pengakuan Fana, begitu pun dengan Luki dan Koko. namun kedua orang pria itu terlihat lebih tenang dalam menyikapi rasa keterkejutan mereka ketimbang Chici yang notabenenya seorang wanita.

"Menurutku sebagai seorang pria Riza berhak mencintai siapapun termasuk itu dirimu, Fan, tinggal dari kamu nya saja mau menerimanya atau tidak. Tapi jika aku ada di posisi kamu, aku tidak akan menyia-nyiakan pria setulus Riza. usianya memang masih muda tetapi pola berpikirnya sangat bijak dan juga tak kalah dewasa, menurut aku." Luki yang sejak tadi diam akhirnya ikut berkomentar.

1
Nunik Fatimatuz Zahroh
Luar biasa
Evy
Sungguh beruntung ya Indra.2x menikah sama2 dapat yang ORI...
Evy
Mantan ibunya Indra mungkin ya Om Azmar...gak move on sampai tua..
Evy
ngidam pak suami...
Evy
semoga calon ibu mertua sama baiknya dengan calon bapak mertua...sudah komplit deh...
Evy
jangan2... Indra bekerja dibawah naungan perusahaan si Reza...
Evy
Berondong manis...
Mei Prw
luar biasa
Ida Kristyati
Typo.
Elly Rasmanawati
Luar biasa
Elly Rasmanawati
wah..wah..wah gaskeun Riza lah.....
Elly Rasmanawati
semangat fana.. jadoh kedua sdh menunggu didpn mata.
do'aku menyertaimu.
Anonymous
j
Nul Khotimah
Luar biasa
George Lovink
Kok Dea...lalu Fana
Jade Meamoure
sedikit bingung Thor...katanya marissa njebak Indra koq skarang bilang prawan
Jade Meamoure
yaelah aq koq kebawa bahagia ya... pinter author 👍👍👍
Selvia: 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘😘😘
total 1 replies
Jade Meamoure
aq mau anak perempuannya bakalan d buat susah n sakit hati kayak menantunya tuh biar emak' e tau rasa
Jade Meamoure
🤣🤣🤣
Jade Meamoure
cakep Thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!