NovelToon NovelToon
Lysaa, Gadis Penakluk

Lysaa, Gadis Penakluk

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Romansa / Chicklit
Popularitas:25.9k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Lysaa seorang gadis yatim piatu yang berusaha keras mencari tahu siapa yang telah membunuh kedua orang tuanya. Namun siapa sangka, ia tanpa sengaja malah membongkar kasus besar yang selama ini berusaha di tutupi oleh sejumlah pihak.

Berbekal ilmu bela diri yang di ajari oleh Ayahnya serta kepiawaiannya dalam meretas data serta informasi yang di ajari Ibunya membuat Lysaa memantapkan tujuannya untuk menghukum orang-orang yang telah menjadikannya seorang gadis sebatang kara.

Bagaimana cerita selanjutannya?
Yuk baca kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 Bertemu Lagi

Bab 23

Bertemu Lagi

Lapangan olah raga di penuhi siswa yang sedang mengikuti pelajaran olah raga termasuk Lysaa. Saat ini Lysaa berusaha lari sekuat tenaga karena sedang mengambil nilai lari sebanyak 10 kali putaran lapangan itu. Siswa-siswi itu tidak hanya kelas Lysaa, tapi seluruh siswa kelas 3 secara bergantian per-10 orang.

Kini giliran Lysaa dan 9 siswa lainya berbagai kelas mengambil start bersiap untuk berlari. Begitu bendera dikibarkan, Lysaa dan lainnya pun segera berlari saling mendahului.

"Lysaa! Lysaa! Lysaa! Lysaa!"

Sorak sorai pun menggema menyebut nama Lysaa. Bong Ah yang kebetulan sedang berlari mengejar Lysaa merasa iri dan timbul dalam hatinya untuk mengerjai Lysaa.

Bong Ah mencoba mengejar Lysaa sekuat tenaga. Namun Lysaa seperti masih memiliki tenaga yang banyak, ia terus melaju dan semakin meninggalkan Bong Ah dan yang lainnya ke belakang.

Bong Ah ingat di saku celananya ada beberapa kelereng yang memang ia persiapkan untuk menjatuhkan lawannya. Sambil berlari ia merogoh sakunya dan mengambil kelereng-kelereng itu lalu menggelindingkannya ke arah Lysaa. Alhasil, Lysaa pun terpeleset dan jatuh. Bong Ah pun tersenyum sambil berlari karena berhasil melewati Lysaa.

Lysaa berusaha berdiri namun luka lecet di kedua lutut serta siku tangan dan lengannya membuat gadis itu meringis lalu berjalan tertatih-tatih.

"Obati dulu luka mu di ruang perawatan." Ujar guru olah raga yang melihat banyaknya luka di tubuh Lysaa.

Lysaa pun segera menuju ruang perawatan. Sampai di ruangan itu, Lysaa langsung merebahkan dirinya.

"Oh Tuhan!"

Lysaa terkejut ketika melihat sepasang mata mengamati dirinya dari balik tirai pembatas ranjang di ruangan itu. Ternyata ada seorang siswa laki-laki yang juga sedang terbaring di sana sambil melihat ke arah Lysaa.

"Kita bertemu lagi." Sapa pemuda itu.

Pemuda yang handphonenya di pecahkan oleh Lysaa juga pemuda yang memberikannya minuman botol di taman belakang waktu itu.

"Kau kenapa di sini?" Tanya Lysaa.

"Aku sedang sakit."

"Aku tahu kau sedang sakit, maksudku sakit apa?"

"Oh, tadi mendadak kepalaku sangat sakit. Kau sendiri kenapa?" Tanya pemuda itu.

"Aku? Ini!"

Lysaa menyibak tirai pembatas dan menunjukan luka ditangan dan kakinya yang berdarah.

Pemuda itu segera beranjak bangun lalu mengambil kotak obat untuk membersihkan dan mengobati luka Lysaa.

"Hei, apa kau perawatnya disini?" Tanya Lysaa bingung melihat pemuda itu yang dengan cekatan merawat luka-luka Lysaa.

"Perawatnya sedang pergi."

"Kenapa dia pergi, padahal ini jam bertugasnya."

"Aku yang menyuruhnya karena tidak ingin di ganggu saat tidur."

"Kau ini sakit kepala apa mengantuk?"

Pemuda itu hanya memberikan reaksi senyuman membalas pertanyaan Lysaa.

"Ini sedikit perih." Ujar lelaki itu yang hendak membersihkan luka Lysaa dengan alkohol.

"Aku tahu."

Lysaa sedikit meringis ketika alkohol mengenai lukanya. Pemuda itu melirik sebentar mamandang Lysaa lalu kembali membersihkan luka-luka itu.

Setelah di bersihkan, luka-luka itu beri salap kemudian di tutup dengan plester anti septik.

"Kau sering terluka ya? Ini kedua kalinya aku mengobati luka mu."

"Kedua kali? Kapan?" Tanya Lysaa bingung.

Lagi-lagi pemuda itu tersenyum membalas pertanyaan Lysaa.

"Sudah selesai." Kata pemuda itu, lalu menaruh balik kotak obat di tempat semula.

"Kau belum menjawab pertanyaanku?!"

"Lysaa! Apa kau tidak apa-apa?"

Hyun tiba-tiba masuk ke ruangan itu dan segera menghampiri Lysaa. Pemuda itu tampak berkeringat dengan napas yang masih belum teratur. Sepertinya ia sehabis lari dan langsung mencari Lysaa.

"Aku tidak apa-apa, sudah di obati." Ujar Lysaa melihat pemuda yang tadi merawatnya lalu beralih pada Hyun.

Tatapan Hyun berubah ketika melihat pemuda yang berada di dekat Lysaa. Sorot mata tajam dan mengintimidasi begitu terlihat sangat tidak menyukai kehadiran pemuda itu.

"Sepertinya tuan muda kita sakit lagi. Atau pura-pura?" Sarkas Hyun menatap tidak suka pada pemuda itu.

"Kenapa? Apa kau ingin juga seperti ku?" Tanya si pemuda yang mengobati Lysaa.

"Aku ingin kau tidak mengusik apa yang sedang aku inginkan!"

"Kau salah! Aku tidak mengusik, tapi di hampiri." Jawab si pemuda dengan santainya.

"Kalian saling kenal?" Tanya Lysaa pada keduanya.

"Tidak!" Jawab mereka serempak.

"Sepertinya kalian memang dekat." Kata Lysaa lagi lalu merebahkan dirinya.

"Kau tidak ingin pulang? Kau di bolehkan pulang jika kau mau." Ujar Hyun menyarankan.

"Tidak. Aku ingin di sini dulu."Jawab Lysaa yang merasa nyaman saat merebahkan diri.

"Baiklah. Aku akan kembali lagi setelah pelajaran selesai."

Hyun menatap tajam lagi si pemuda sebelum ia benar-benar pergi meninggalkan ruangan itu.

"Kau dekat dengannya?" Tanya pemuda itu setelah memastikan Hyun menutup pintu ruangan dan menjauh.

"Tidak. Kami hanya berteman. Tadi kau belum menjawab pertanyaanku. Dimana kau mengobatiku yang pertama kali? Tadi katamu sudah 2 kali aku terluka." Tanya Lysaa sedikit menekan dengan tatapan tajam.

"Kau tidak ingat malam itu? Oh, kau pingsan. Aku lupa." Jawab pemuda itu santai.

"Pingsan?" Ulang Lysaa.

Sejenak Lysaa mengingat kembali kapan ia jatuh pingsan. Ingatannya langsung tertuju pada malam pengeroyokan waktu itu. Ia pun memandang lekat wajah pemuda itu cukup lama.

Apa dia dikatakan Dojun? Pria tampan nan rupawan yang telah membawaku ke Apartemennya? Batin Lysaa.

Lysaa bangun, lalu mendekat pada pemuda itu, kemudian menangkup wajah pemuda itu dengan ke dua tangannya. Menggerakkan wajah itu ke kiri dan ke kanan untuk memastikan wajah tampan nan rupawan seperti yang di katakan oleh Dojun.

Wajah pemuda itu memerah karenanya. Tapi Lysaa yang tidak peka malah kini memandang seluruh tubuh pemuda itu dari atas sampai ke bawah.

Pemuda itu merasa sedikit tidak nyaman diperhatikan Lysaa seperti itu. Apalagi Lysaa berhenti di satu titik dimana sesuatu dengan tidur lelap disana.

"Jangan memandang seperti itu?"

"Oh, aku tidak sengaja." Ujar Lysaa langsung mengalihkan pandangan ke arah lain.

Mereka berdua mendadak kikuk. Saling menoleh ke arah lain, meski sesekali saling melirik.

Tadi itu gundukan apa? Batin Lysaa.

Lysaa merasa malu sendiri dengan memandang sesuatu yang tidak semestinya. Biasanya dia bisa mengabaikan perihal seperti itu . Tapi karena ucapan Dojun, Lysaa jadi sedikit penasaran dengan sang penolong dirinya.

"Ehem, terima kasih sudah mengobatiku. Bagaimana kau bisa datang malam itu?" Tanya Lysaa buka suara menepis kesunyian yang ada.

"Aku tidak sengaja melihat kau di keroyok. Aku sedang olah raga di daerah itu. Kau hebat bisa mengalahkan mereka. Tapi perhitunganmu meleset. Aku melihat pria itu bersembunyi. Ku pikir kau dalam bahaya, jadi aku mengamati kalian."

"Apa kau juga bisa bela diri?" Tanya Lysaa menatap pemuda yang memang terlihat tampan itu.

Pemuda itu tersenyum, lalu menunduk.

"Tidak sehebat dirimu."

"Kau pasti merendah."

"Tidak penting mau sehebat apa pun diriku karena aku adalah laki-laki. Tapi bagiku kau hebat, karena tidak semua gadis seperti dirimu." Ujar pemuda itu menatap Lysaa dengan sorot mata yang teduh.

"Jadi kau mengharapkan aku tersanjung dengan kata-kata mu itu?" Tanya Lysaa.

"Tidak, aku hanya mengatakan apa adanya menurut ku."

"Baiklah, aku sedikit tersanjung."

Pemuda itu terkesiap lalu kemudian terkekeh tanpa suara sambil menunduk.

Mereka pun terus mengobrol tanpa mereka sadari kehangatan tercipta di antaranya.

Bersambung...

**Baca juga novel ku yang berjudul PEMBALASAN ISTRI YANG TERANIAYA bagi yang suka kisah rumah tangga yang menguras emosi. **

Atau Cintai Aku Seikhlasmu bagi yang menyukai kisah penuh haru biru. Terima Kasih 🙏

Note : jangan lupa untuk selalu like dan komen setiap bab ya, karena jejak kalian sangat berharga bagi Author. Terima kasih 🙏😊

1
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
semoga aja hyun&lysa bisa menaklukkan mrka
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
apa kau bisa ho mengalahkan lysa
🍌 ᷢ ͩ🏘⃝Aⁿᵘ🔰BB🍒⃞⃟🦅ᴳᴿ🐅.🔵
tersangka nya pasti' ibu tiri Hyun /CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
memang menyimpan amarah sama dirimu pakk makanya dia mau balas dendam
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
nah lho apa bnr itu hanya sebuah kecelakaan atau kasus nya diumpetin
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
wah serius mau salam olahraga nih sama preman² disnaa
🍌 ᷢ ͩ🏘⃝Aⁿᵘ🔰BB🍒⃞⃟🦅ᴳᴿ🐅.🔵
pasti' sama" first kiss ini/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
gmn rasanya dicium sama lysa pasti enak kan hyun🤭
Dina⏤͟͟͞R
hahaha hyun ada2 aja. kira2 ibunya lysa ada hubungan apa ya dengan keluarga baek
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
hahaha JD kan salting
☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓ᛇ
helleh baru juga dipuji segitu udah salting aja 🤦‍♀️🤣🤣
α↳
kirain yang salting cewek aja, tak taunya cowok juga bisa salting 🤣
α↳
nakal ya pura-pura belajar tak taunya lagi mojok😅
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
harusnya salting sambil guling2
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
pantes gak perlu acc ibuk hyun 😭😭
🍌 ᷢ ͩ🏘⃝Aⁿᵘ🔰BB🍒⃞⃟🦅ᴳᴿ🐅.🔵
Hyun salting /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
padahal fokusnya Lisa melihat foto ibunya
🍌 ᷢ ͩ🏘⃝Aⁿᵘ🔰BB🍒⃞⃟🦅ᴳᴿ🐅.🔵
emangnya kamu mau diduakan Lisa yojun? kamu udah terlambat Jun.. keduluan Hyun /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Dina⏤͟͟͞R
wkwkwk lysaa dua cowok ngajak pacaran.lama2 ubanan tuh/Facepalm/
α↳
Terima Terima 😄
α↳
muantap
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!