NovelToon NovelToon
Target Cinta Om Duda

Target Cinta Om Duda

Status: tamat
Genre:Duda / Beda Usia / Tamat
Popularitas:102.2k
Nilai: 5
Nama Author: AdindaRa

Perselingkuhan istri dan sahabatnya, membuat Vicky Zean trauma untuk menjalin hubungan dengan seorang wanita. Selama lima tahun, ia memilih menjadi Single Daddy untuk putra kesayangannya.

Namun, kini, ia justru tertarik dengan seorang gadis belia yang baru akan lulus jenjang SMA, Rhea Athalia hanya karena pertemuan singkat yang mengesankan baginya.

Meski perbedaan usia yang terpaut sangat jauh, Vicky tetap menjadikan Rhea sebagai target cintanya dan membuat beberapa jebakan agar Rhea bisa jatuh ke dalam pelukannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AdindaRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kandang Singa atau Harimau.

Di Kediaman Vano dan Dela pagi ini sudah ramai dengan tidak adanya Rhea di dalam kamar. Beberapa barang kesayangan Rhea, pakaian, dan juga koper Rhea sudah tidak ada di tempatnya. Sudah jelas jika kali ini Rhea kabur dari rumah dan tidak meninggalkan apa-apa, termasuk secarik surat.

Bahkan, ponsel Rhea juga sama sekali tidak bisa dihubungi. Asisten rumah tangga pun menjadi tempat luahan amarah Mama Dela yang tidak mengetahui kepergian Rhea sama sekali. Kini Mama Dela hanya bisa menangisi kepergian Rhea yang tanpa kabar sedikitpun.

Bayangan Rhea yang hidup sendirian di luar sana membuat ketakutan tak terkira yang Dela rasakan. Sebab, meskipun putri semata wayangnya sudah besar dan mandiri karena sering ditinggal dalam urusan bisnis, tetap saja rasa khawatir seorang ibu tidak bisa dielakkan melihat putri kesayangannya kabur dari rumah.

“Jika seperti ini jadinya, lebih baik kita kehilangan semuanya daripada kehilangan Rhea! Papa terlalu berambisi terhadap bisnis sampai membuat anak kita kecewa dan memilih untuk pergi dari rumah!” Mama Dela terus menyesali keputusannya dan menyalahkan suaminya sambil terisak-isak.

“Kok jadi papa yang disalahin, sih! Bukannya mama juga udah setuju sama rencana kita setelah melihat dan mengenal Vicky dengan baik?” balas Papa Vano yang sedikit tidak terima dengan tuduhan istrinya.

“Kalo gitu, sekarang mama tidak setuju dan batalkan saja semuanya! Aku lebih baik merintis lagi dari awal daripada harus kehilangan anak!”

“Gak mungkin, Ma! Uang dari Vicky sudah kita gunakan hampir separuh untuk membangun kembali resto kita! Mama ini gimana, sih? Rhea juga akan pergi ikut suaminya kan kalo udah nikah? Sama aja dengan meninggalkan kita berdua!”

“Tapi ini beda, papa!” suara Mama Dela mulai meninggi.

“Papa gak inget ancaman Rhea tadi malam? Dia lebih baik mati bunuh diri daripada harus nikah muda!” Ucapan Mama Dela kali ini membuat Papa Vano mengusap wajahnya kasar.

Awalnya, ia menganggap jika putrinya hanya sedang memberinya sebuah gertakan kecil. Bayangannya saat ini, Rhea pasti pergi ke Rumah Naya atau Caitlin sahabatnya. Tapi, mengingat ancaman Rhea tadi malam membuat hatinya mulai diselimuti rasa khawatir yang besar.

“Kalo gitu, mama hubungi Naya atau orang tuanya! Papa akan hubungi Caitlin!” titah Papa Vano.

Mama Dela pun mengusap air matanya dan segera menghubungi Naya. Sayangnya, Naya mengabarkan jika sejak sore sudah tidak bertukar pesan dengan Rhea sama sekali. Jadi, kemungkinan Rhea tidak menuju rumah Naya karena Rhea pasti menghubungi Naya jika ingin berkunjung ke rumahnya.

Sedangkan Papa Vano pun juga tidak mendapatkan Rhea di rumah Caitlin. Wajahnya mulai gusar dan ia langsung berbalik melangkahkan kakinya keluar rumah.

“Papa mau kemana?” tanya Mama Dela berteriak.

“Mau tanya satpam komplek. Dia pasti tahu ke arah mana Rhea pergi!” jawab Papa Vano yang kini sudah berada di atas motor.

Namun, saat ia hendak menjalankan motornya, ponselnya berdering dan tampak ada panggilan dari Vicky. Papa Vano pun mengurungkan niatnya dan mematikan mesin motornya untuk menjawab panggilan dari Vicky.

Wajahnya yang tadinya gusar, kini berubah menjadi raut wajah yang tampak lega saat mengetahui jika Rhea ternyata kabur dan singgah ke rumahnya. Meskipun Vicky mengabarkan keadaan Rhea sedang tidak baik-baik saja, setidaknya Papa Vano merasa jika Rhea sudah berada di tempat yang aman.

Kini, Vicky hanya memintanya untuk menunggu Rhea di rumah saja dan tetap berusaha mengirimkan beberapa pesan ke ponsel Rhea. Permintaan Vicky pun langsung disetujui oleh Papa Vano. Ia pun mengakhiri panggilan mereka dan kembali turun dari motor.

“Kenapa gak jadi, Pa?” tanya Mama Dela.

“Rhea sudah berada di tempat yang aman. Mama tahu gak kali ini dia kabur kemana?” tanya Papa Vano dan Mama Dela langsung menggelengkan kepalanya.

“Ke rumah Vicky!” balas Papa Vano sambil terkekeh pelan dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

“Anak itu ternyata seperti pepatah keluar kandang Singa, masuk ke kandang Harimau. Lucu dan menggemaskan. Papa yakin, kali ini Vicky akan mengatasi masalah ini, Ma! Yang jelas, kita cukup ikuti aja cara mainnya.”

Mama Dela kini bisa bernafas lega mendengar penjelasan dari suaminya. Ia pun sudah tidak begitu khawatir seperti tadi. Mama Dela mengikuti Langkah suaminya dan duduk di sampingnya.

“Lalu, bagaimana keadaan Rhea sekarang?” tanya Mama Dela.

“Keadaannya sedang tidak baik. Rhea demam dan tampak sangat tertekan. Bahkan ia sempat pingsan saat sudah masuk ke rumah Vicky.” Papa Vano langsung memegang tangan istrinya untuk tidak kembali merasa khawatir.

“Tapi, mama tenang saja! Vicky sudah memanggilkan dokter untuk Rhea.”

Mama Dela langsung teringat jika putri semata wayangnya pasti akan demam dan nyaris jatuh pingsan selepas menangis semalaman.

Hal ini terus terjadi berulang kali setiap nenek dan kakeknya meninggal dunia. Kesedihan Rhea yang berlarut ini sudah sempat dikonsultasikan ke psikologi dan mulai berangsur hilang.

Rhea tidak lagi mengalami hal seperti ini saat ia kehilangan nenek dari papanya yang nota benernya paling ia sayang dan saat itu adalah nenek satu-satunya. Keberhasilan ini membuat Rhea bertekad untuk menjadi seorang psikolog.

Namun, masalah yang kini tengah menimpanya membuatnya kembali larut dan terpuruk dalam kesedihannya. Hal ini membuat Mama Dela kembali mengkhawatirkan Rhea.

"Kalau begitu, mama harus datang ke rumah Vicky sekarang!" ucap Mama Dela yang langsung beranjak dari tempat duduknya.

Namun, Papa Vano langsung menahan istrinya yang hendak pergi dan memintanya untuk kembali duduk.

"Jangan, Ma! Percayalah! Rhea akan baik-baik saja!"

"Tapi, Pa..."

"Percayalah, Vicky akan menjaganya dengan baik. Lebih baik Mama kirim pesan kepada Rhea dan membujuknya untuk pulang meski ponselnya sekarang sedang tidak aktif!"

Mama Dela pun mengikuti saran dari suaminya Meski hatinya kini sedang tidak tenang.

Sedangkan di sisi lain, Dokter yang telah memeriksa Rhea kini menyarankan untuk tidak membebani pasien dengan masalah yang berat karena keadaan Rhea kali ini tak lain karena psikisnya yang bermasalah.

Penjelasan Dokter membuat Vicky merasa sangat bersalah karena sudah mengedepankan egonya sendiri dan menjadikan Rhea sebagai target cintanya.

"Terima kasih banyak, Dokter! Saya akan mencoba untuk tidak meleraikan masalah yang kini tengah dihadapi oleh Rhea!" ucap Vicky.

"Sama-sama, Tuan Vicky. Kabari saya keadaan Rhea secara berkala. Nanti sore, saya akan mengecek keadaannya kembali! Kalau begitu, saya permisi dahulu!"

Dokter yang memeriksa Rhea pun undur diri. Sedangkan Dean yang baru saja bangun dari tidurnya dan mendengar jika Rhea baru saja diperiksa di kamar tamu pun langsung menuju ke kamar tamu.

Namun, langkahnya langsung dihadang oleh Daddynya.

"Mau ke mana, Dean?"

"Kata Onty Lisa, Kak Rhea sedang sakit dan aku ingin melihat keadaannya, Daddy!"

Jawaban Dean membuat Vicky mengalihkan pandangannya ke Lisa yang kini berdiri di belakang Dean.

"Seharusnya tidak perlu memberi tahu Dean dulu, Lisa!"

"Emm, Dean sangat sulit dibangunkan karena tidur larut malam, Kak! Tapi saat aku bilang Rhea sedang diperiksa oleh dokter di kamar tamu, dia langsung membuka matanya dan cepat-cepat bangun!" balas Lisa.

"Aku ingin melihat keadaan Mynda Rhea, Daddy!" pinta Dean sambil memperlihatkan puppy eyesnya.

1
Sita Aryanti
Daddy Viky nglamar mynda buat kam
Bunda Puput
Luar biasa
Herni Herni
up
Herni Herni
lanjut
Qaisaa Nazarudin
# Vicky
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk musnah sudah angan2 mu Dicky..🤣🤣🤣😜
Qaisaa Nazarudin
Dari mana datangnya PERJAKA tua,Udah ada anak dan duda lg,udah gak PERJAKA lg lho...😂😂
Sita Aryanti: masih perjaka kan Dean anak Jody..Vicky korban jebakan..hahah
AdindaRa: Masih perjaka, Kak. Dean kan bukan anak kandungnya Vicky
total 2 replies
Qaisaa Nazarudin
Alhamdulillah Akhirnya SAH juga,,Ngakak aku dgn Vicky yg gak sabaran banget..Maklum aja akibat dr lama menduda...🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Ckk aku gak suka sikap Vicky yg lemot gak ketulungan,Udah tau kan Rhea nya polos gitu,Kamu juga g mU kan kehilangan Rhea,Terus kenapa gak langsung nikahin aja,Katak Reno di jovel sebelah,gercep istri nya juga belum lulus SMA lagi,udah di nikahin aja..
Qaisaa Nazarudin
Cinta gak noleh di paksa ya Lisa,Apa kamu juga mau kalo di jodoh-jodohin kek gitu..
Qaisaa Nazarudin
Gercep dikit lah pak,Jangan lemot,Ntar kena tikung tau rasa..
Qaisaa Nazarudin
Aelaah ogeb kepedean kamu..Yang ada dia gak mau kamu ganggu dia dgn doi..😂😂😜
Qaisaa Nazarudin
Jangan nilang kalo donatirnyanitu adalah pak Vicky..🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Gimana ceritanya katanya mau nunggu 3 tahun lagi pak.. belum 3 hari lagi udah kebakaran jenggot..😂😂😂😜😜
Qaisaa Nazarudin
gak usah Vik,Ajak Rhea aja,Dean juga pasti sula..
Qaisaa Nazarudin
3tahun lagi,Emang umur Rhea yg pas,Tapi umur kamu yg gak pas lagi..🙄
Naura Sulas
suka
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk anak beranak menjadi Rival, biasanya adek beradik yg rival..😂😂😜😜
Qaisaa Nazarudin
Waahh emang Jodoh nih jadi ibu sambung Dean,Dean udah kenal aja dgn Rhea..👏👏👏👍👍😜😜😄
Qaisaa Nazarudin
Ck aku pikir baru 27-28 tahunan gitu, Ternyata udah 34 aja..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!