CINTA YANG SALAH

# tetap semangat menjalankan ibadah puasanya ya,, jangan kendor,, ingat tadarrus dulu baru baca novel author😘😘#

...****************...

Wajah Rayya memerah saat Abian meletakkannya di atas tempat tidur.

Abian tersenyum melihat Rayya yang seperti salah tingkah saat Abian menatapnya.

"Jangan salah paham, hari ini kamu bukan seorang perawat, melainkan sebagai pasien yang butuh penanganan seorang dokter." kata Abian menceramahi Rayya.

"Aku keluar bentar, cari makan dulu.."pamit Abian.

"Ingat jangan ke mana mana."lanjutnya mengingatkan Rayya agar meminimalisir pergerakan.

Rayya tidak merespon,dia sangat malu di perlakukan seperti itu oleh Abian.

Setengah jam kemudian,Abian kembali membawa dua kotak makanan dan sekantong buah buahan.

Suara gaduh mulai terdengar dari arah dapur, Abian sibuk mencari peralatan makan untuk dia gunakan bersama Rayya.setelah menemukan apa yang dia cari, Abian kembali ke kamar.

Abian duduk di pinggiran tempat tidur.

" Ayo makan. "perintahnya.

"Aku suap ya.. "

Rayya bangun dan memperbaiki posisi duduknya."Nggak usah, aku bisa sendiri, kemarikan."pinta Rayya menunjuk semangkuk bubur yang Abian beli barusan.

"Kamu kan lagi sakit, biar aku yang suapin, ok. "

"Yang sakit itu kaki ku Abi,bukan tanganku, sini !!! " Rayya merampas makanan yang berada di tangan Abian.

Abian tidak bisa berkutik, otaknya baru saja mencerna sebuah panggilan yang membuatnya begitu bahagia, "Tadi dia memanggilku Abi kan,, Ya Allah aku jadi ingin sekali memiliki wanita ini.bantulah aku. " Batin Abian.

Abi adalah panggilan sayang dari orang tua dan adik semata wayangnya.

"Sini biar aku cuci mangkuknya." pinta Abian setelah Rayya menghabiskan makanannya.

"Nggak usah, simpan aja di meja,nanti baru aku cuci.aku takut semua piring ku kau pecahkan." ledek Rayya mengingat betapa ributnya Abian tadi saat berada di dapur.

"Dasar wanita ini,,, jangan kan peralatan dapurmu, rumahmu ini pun aku bisa beli lengkap beserta isinya."ujar Abian.

"Pamer,,, emang bisa!? terus aku nya di kemanain."

"Seperti kataku tadi, kamu kan termasuk bagian dari rumah ini, jadi... kamu pahamkan maksudku.. " Abian tersenyum mengejek.

Rayya mendelik kesal."Bener bener ya kamu.. "

"ha.. ha.. ha.. "Abian tidak bisa menahan tawanya.ada ada saja kelakuan Rayya yang bisa membuat nya bisa tertawa selepas itu, sangat jauh berbeda saat dia berada di rumah, apalagi melihat wujud Lita yang membuat nya muak.

Menjelang siang hari,Abian pamit ke rumah sakit begitu Yanti datang.

" Tolong sus Yanti perhatikan baik baik pasien yang satu ini,orangnya susah di bilangin.nanti kalau bandelnya datang lagi,sebaiknya sus Yanti menelpon ku, ok? "pesan Abian sebelum meninggalkan rumah Rayya.

" Siapp dok,jangan khawatir, aku akan melaporkannya setiap jam pada dokter."Yanti menjawab dengan penuh semangat, lain lagi dengan Rayya, wajahnya sudah di tekuk sejak tadi, Abian melarangnya meninggalkan kamar kecuali dia butuh untuk ke kamar mandi.

,,,,,,,,,,,,,,

Seminggu berlalu...

Rayya sudah kembali aktif bekerja,kedekatannya dengan Abian semakin intens,sekarang dia jarang membawa si maroon, mobilnya, dia lebih sering di antar jemput boleh Abian.

Kejadian hampir sama di sebuah apartemen mewah, tapi yang ini lebih ke sesuatu hal yang menguras tenaga dan energi di atas tempat tidur.

Semenjak pertemuan yang tidak di sengaja seminggu yang lalu,hubungan Lita dan Damien semakin dekat, setiap hari Lita akan berkunjung ke apartemen Damien.menuntaskan hasrat seksual yang bisa di berikan oleh sang mantan kekasih.

Reza tidak ada apa apanya jika berbicara tentang kepuasan di atas tempat tidur di bandingkan dengan Damien.

"Apa kau sengaja meyimpan lingerie ini Damie? "tanya Lita saat Damien menyuruhnya memakai lingerie yang dia beli tempo hari dengan uang Damien.

" Mmmmmm.... kau pasti akan terlihat seksi jika menggunakannya sayang.. "

"Dan hari ini aku ingin kau memakainya untukku." ujar Damien sambil memeluk Lita dengan erat.

Ini sudah yang kesekian kalinya mereka melakukan perbuatan hina itu. Lita sudah seperti wanita yang gila akan ****,kadang dengan Reza, tapi akhir akhir ini dia lebih sering menghabiskan waktunya dengan Damien.

Hingga pada suatu hari, lita sedang berada di tengah pemotretan untuk sampul majalah dewasa, tiba tiba perasaannya menjadi tidak enak,butir butir keringat mulai menetes di pelipisnya, hingga menyebabkan dia terjatuh dan pingsan.

"Lita....!!!" teriak manajernya.

"Kamu kenapa Lita!!! " manajer Lita mulai panik,dengan cepat dia menghubungi Abian.

"Halo.. " suara Abian terdengar dingin saat panggilan tersambung.

" Pak Abian, saya Dara, manajer nona Jelita, maaf sudah lancang menghubungi anda.. nona Jelita pingsan pak. "ujarnya panik.

" Ya sudah bawa dia ke rumah sakit.."Jawab Abian acuh,kemudian menutup telpon dan melanjutkan pekerjaannya kembali.

Rayya yang duduk di sebelah Abian hanya mendengarkan saja tanpa berani bertanya,pasalnya raut wajahnya berubah setelah menerima panggilan tadi.

Setengah jam kemudian ponselnya berbunyi kembali, kali ini dokter yang berjaga di igd menelpon Abian.

"Assalamu'alaikum dokter Abian. "

"Waalaikum salam, iya kenapa dok? "

"Dokter bisa ke Igd sekarang juga, di sini ada pasien atas nama Jelita Maharani, katanya dia adalah istri anda.

Abian menghela napasnya kasar." Baiklah. "

Abian menghentikan aktivitas nya, kemudian berdiri dan pamit pada Rayya.

"Aku ke Igd dulu kak Ray." pamitnya tanpa ekspresi sama sekali.

Rayya mengangguk tanda mengiyakan.

Dengan langkah malas dia menuju ke Igd yang berjarak lumayan jauh dari departemen neurologi.

Sesampai di sana,Jelita sudah siuman,tampak infus terpasang di tangan kanannya.

Wajahnya sumringah begitu melihat Abian.

"Ternyata gagahnya dua kali lipat saat dia menggunakan jas putih itu. "

Abian tidak pernah menggunakan snelli dokternya saat sebelum berangkat atau pulang ke rumah, makanya Lita tidak pernah melihat Abian mengenakan jas putih khas dokter itu.

"Bian, kamu sudah datang. "ujarnya.

" mmmmm.... "

"Kata dokter aku.. " belum selesai Lita menjelaskan, dokter yang berjaga di ruangan tersebut datang menghampiri Abian.

"Selamat siang dokter Abian. " sapa dokter tersebut dengan sopan.

"Siang juga dok. "

"Dari hasil pemeriksaan kami, seperti nya istri anda tengah berbadan dua dok, tapi untuk lebih jelasnya, dokter bisa menghubungi bagian obgyn."

Abian kaget dengan penjelasan dokter Igd tersebut.

"Hamil?? " Abian menatap Lita dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Iya dok, makasih, nanti aku akan membawa nya sendiri.

" Bian kamu dengar apa yang di katakan dokter bukan? aku hamil Bian.. "ujarnya mencoba tersenyum tulus di depan Abian.

Abian tersenyum sinis.kemudian memanggil seorang perawat untuk membantu nya membawa Lita ke dokter spesialis obgyn(Kandungan).

" Selamat dokter Abian, istri anda sedang hamil. "ucap dokter yang merupakan teman Abian.

" Makasih dokter Amel. "jawab Abian dengan senyum di wajahnya.

" Usia kandungannya baru lima minggu, masih sangat rentan,saya harap Ibu Lita bisa menjaganya dengan baik. "lanjut dokter Amel.

Tidak menunggu waktu lama,berita kehamilan istri dokter Abian sudah merebak ke mana mana.termasuk ke departemen neurologi.

Acha berlari tergopoh gopoh membawa berita tersebut.

" Kak Ray.. udah denger gosip belum?hari ini,dokter Abian jadi trending.. "

Rayya yang sementara menulis berhenti dari kegiatan nya dan menoleh kearah Acha.

"Ternyata istri dokter Abian adalah seorang model terkenal kak Ray, dia baru saja pulang, tadi sempat di rawat di igd, dia pingsan saat melakukan pemotretan, dan setelah di lakukan pemeriksaan ternyata dia hamil kak Ray.. kita akan segera punya ponakan baru.. " Acha sangat antusias, dia terlihat bahagia.tapi tidak dengan Rayya,seperti ada batu besar yang menghantam kepalanya,belum lama Abian berkata akan menceraikan istrinya, tapi apa ini?

Tunggu... harusnya kan dia ikut bahagia, tapi kenapa hatinya terasa sakit sekali?

"Aku kenapa? Rayyana.. kendalikan dirimu!!!ingat dia sudah menikah, kau pasti salah mengartikan kebaikan dokter Abian selama ini, tidak mungkin dia menyukaimu,dia memiliki istri yang cantik,dan kau....siapa? hanya seorang perawat dengan wajah pas pasan...jangan membuatku tertawa Rayya..!!!" terjadi pergolakan batin dalam diri Rayya.

...****************...