NovelToon NovelToon
I Love You Om Edo

I Love You Om Edo

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Tamat
Popularitas:951.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Erna Surliandari

Zhavira adalah seorang gadis yang manja. Dibesarkan oleh ayahnya seorang diri setelah mamanya pergi entah kemana.

Kehidupan zha berubah total ketika ayahnya meninggal, terutama setelah seorang pria datang dan mengambilnya atas wasiat sang ayah. Pria bernama Edo Lazuardo itu mengemban amanat untuk mengurus zha setidaknya hingga ia dewasa.

Zha merasa hidupnya terkekang bersama Om bekunya, dan selalu saja ada masalah diantara mereka berdua. Apalagi dengan jarak usia yang cukup jauh untuk saling mengerti satu sama lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna Surliandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di kompres, bukan di rendem.

Zha terus merintih dengan semua gatal yang ada ditubuhnya. Ia ingin menggaruk semuanya, tapi setelah itu pasti akan perih karena luka yang ditimbulkan olehnya. Zha menutupi wajahnya yang tampak bengkak, malu jika om edo melihat dan mentertawakannya padahal saat itu ia justru begitu khawatir pada zha.

"Zha, buka wajahmu..." pinta om edo yang baru saja menerima salep dari wika. Ia akan mengoleskannya sendiri diwajah dan tubuh zha saat itu, karena om yan dan wika segera mengecek kembali semua makanan yang baru saja tersaji.

"Ngga mau, uka zha jelek... Zha malu," tangisnya semakin menjadi.

Bintikmk diwajah itu tampak besar seperti serangan urat bulu dan nyaris menyerang disekujur tubuhnya. Om edo lantas merenung sejenak, kemungkinan apa yang membuat zha alergi hingga separah ini sekarang.

"Zha makan seafood?"

"Zha Cuma makan apa yang ada dimeja, itu aja. Zha ngga tahu apa bahannya," balas zha yang terus menggeliat menahan segara rasa gatal ditubuhnya. Gatal sekali, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Bahkan ia meyakinkan, jika bibir dan matanya jontor parah saat itu dengan segala alergi yang ada.

Om edo menelpon dokter pribadinya. Karena mungkin lambat datang om edo meminta cara bagaimana agar rasa gatal yang zha derita dengan cepat mereda meski tak sepenuhnya. Yang terpenting ada tangisan zha sedikit mereda dan ia tak gemas menggaruki semua bentol yang ada ditubuhnya.

Usai dengan telepon, om edo lantas melipat lengan kemeja yang ia pakai. Ia mempersiapkan kuda-kuda, lalu membopong zha masuk ke kamar mandi miliknya. Ia menurunkan tubuh zha di bathup, lalu menyalakan keran air hangat untuk merendam tubuh itu. "Kok dimandiin?" tanya zha dengan wajah kagetnya.

"Kata dokter, kau harus dikompres air hangat. Jadi, aku rendam agar semua bagian tubuhmu terkena hangatnya."

"Om... Dikompres, bukan direndem. Astaga," omel zha, meski bibirnya kesulitan untuk bicara. Namun, om edo hanya mengedikkan bahu untuk menjawabnya.

Jujur saja, sensasi hangat itu memang meringankan rasa gatal yang ada. Om edo menaikkan sedikit celana lalu berjongkok disamping zha, yang bahakn ia membasuh wajah gadis itu dengan air hangat yang ada. Dibasuhnya hingga rambut, seperti memandikan anaknya saat itu. Padahal ia sendiri tak pernah memiliki pengalaman seperti itu selama hidupnya.

"Zha, kamu dimana?" panggil wika padanya.

"Zha dikamar mandi, Kak!" panggil zha dengan kuat, tapi terhenti ketika om edo kembali meraup wajahnya dengan air hingga menetes kemana-mana.

"Kasar sekali!!" sergah zha padanya.

Mendengar hal itu, akhirnya wika masuk kedalam dan melihat kemesraan mereka berdua disana. Ya, mesra karena melihat mereka sedikit akur di depan matanya. Dan wika segera bergantian dengan om edo untuk meraih tubuh itu bangun dari tempatnya. "Itu saran dokter cahyo," ucap om edo yang langsung dibantah oleh zha.

"Dokter bilang dikompres, bukan direndem. Omnya aja yang_"

"Zha_" panggil wika agar gadis itu lebih tenang dan berhenti membantah.

Wika meraih handuk yang ada disana lalu menutup tubuh zha yang basah, " Tuan, maaf..." ucap wika. Dan saat itu om edo segera keluar dari kamarnya, menunggu diluar hingga dokter yang dimaksud datang kerumahnya.

"Zha seperti mamanya, alergi seafood." Ungkap om edo pada om yang yang ada didekatnya.

"Ya, sepertinya tumisan yang ia makan mengandung seafood dari bumbunya. Maaf, wika tak tahu semua itu." Ucap om yan.

Keduanya duduk, hingga dokter cahyo datang kesana. Om yang segera membawa dokter itu untuk memeriksa dan memberi obat pada zha dikamarnya. Benar saja, usai mendapat dan meminum obat itu zha seketika tidur dengan begitu lelap dikamarnya. Belum lagi efek segar usai mandi malam tanpa sengaja.

Dokter cahyo dan wika turun bersama, sembari terus memberi pengarahan tentang zha. Untung saja itu bukan alergi parah yang menyebabkan sesak di dada hingga penderita pingsan karenanya, dan segera mendapat pertolongan secepatnya.

Om edo segera berdiri dan menyambut mereka berdua, "Bagaimana zha?" tanyanya, dan wika segera mengulang apa yang dokter katakana padanya. Ia bernapas lega ketika mendapati zha baik-baik saja, ia tenang ketika zha tak separah yang dikira.

"Terimakasih, Dok. Untung Anda bisa segera datang kemari." Om edo menjabat tangan dokter pribadinya itu.

"Dan, apakah Tuan baik-baik saja saat ini?" Dokter cahyo tahu benar bagaimana kondisi Kesehatan pascatrauma om edo, tapi itu bukan ranahnya untuk berusaha memberi terapi karena bukan sakit fisik yang ia alami.

"Saya sehat_" jawab om edo padanya.

Dokter cahyo melirik om yan, dan pria itu menganguk padanya. Ia tak ingin ada kemarahan terpancing dari om edo hanya karna satu pertanyaan yang menyinggung dirinya. Hingga sang dokter menghela napas dan pamit dari sana untuk melanjutkan semua pekerjaannya.

Hari sudah semakin malam, dan taka da obrolan lagi dari mereka semua. Dan ketiganya memutuskan untuk kembali ke kamar masing-masing untuk mengistirahatkan diri.

"Kau istirahat, biar aku yang jaga zha." Apalagi kamar om edo yang terdekat dengan kamar zha, dan wika harus bangun pagi untuk mempersiapkan sarapan mereka bersama beberapa art lainnya. Ia harus lebih ketat sekarang, mengingat alergi yang zha alami saat ini.

Om edo masuk ke kamarnya. Ia merebahkan diri diatas ranjang dan berusaha mulai memejamkan mata. Hingga ringikan zha samar-samar terdengar olehnya saat itu juga, dan om edo segera membangunkan kembali tubuhnya. Dengan sigap ia keluar dan langsung menuju kamar zha yang ada tepat disebelahnya saat itu juga.

Kreeek!! Pintu segera ia buka, dan benar saja jika zha saat itu tengah menangis dalam tidurnya. Ringikan gadis itu terus memanggil sang ayah dengan nada yang begitu pilu terdengar oleh om edo. "Zha?" panggil om edo yang saat itu duduk didekatnya.

Zha yang masih memejamkan mata, dengan sigap meraih tangan om edo dan ia genggam dengan sangat kuat. "Ayah, jangan tinggalin zha yah... Zha kangen ayah," ringiknya. Om edo langsung memegangi kening zha, takut jika zha panas dan demam akibat ia ajak berendam. Tapi untungya tidak, dan saat itu zha murni mengigau memimpikan ayahnya. Mungkin efek obat yang ia minum saat itu mengandung obat penenang.

Om edo seketika teringat cerita sang sahabat, bahwa ketika zha ketakutan pasti akan sembuh jika segera dipeluk olehnya. Ia ingin menerapkan itu, tapi ia takut jika terjadi salah paham diantara mereka nantinya. Tapi ia juga tak mungkin membangunkan wika yang ada dikamarnya saat itu juga.

Pria itu dengan ragu menyingkirkan boneka besar yang ada didekat zha saat itu, dan ia mulai berbaring didekat gadis kecilnya. Tangannya menelusup kebawah leher zha, dan ia membuat gadis itu untuk membelakanginya. Ia terlelap lagi, semakin tenang dalam peluk hangatnya. Bahkan zha memeluk lengan besar itu dengan begitu erat seperti memeluk lengan sang ayah.

"Jangan tinggalin zha lagi," lirih gadis itu masih ada di alam mimpi.

1
Ratu Lilys S
authooor kok Tamat y begini gak seruuuu dong cerita y 🤔🤔🤔
Hoca Fahmi
itu tembok apa papan/Grin/
Mariana Frutty
✅✔️✅
Marmi Febriani
suka dengan alur ceritanya
L A
Biasa
Lies Atikah
om edo mah garing boro 2 gereget
Lies Atikah
visual nya kerenan javan dari pada edo japan ganteng laki banget kala edo kurang laki itu menurut ku thor lanjut
Matthias Von Herhardt
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️😘😘😘😘
Ibrahim Efendi
ceritanya lumayan menarik. gambaran manjanya gadis yg msh belia dan dewasanya pria yg sudah pada usia matang. lika-liku ceritanya jg lumayan bagus dan tidak monoton.
Ibrahim Efendi
seru!!!... 🙂🙂🙂
Ibrahim Efendi
i like this scene...🙂
Ibrahim Efendi
😁😁😁
Ibrahim Efendi
😜😜😜😜
Ibrahim Efendi
😄😄😄😄😄😄
Audrey Aulia
thor mana lanjutanny masa menggantung bgni crta ny endingny klo bs happy ending y tbor 💪💪💪💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Ragil Tia
😅😅🤣🤣🤣🤣ya Allah om Yan
Indah Setyorini
Luar biasa
Jana
apakah Dinda terlibat??
zena zena
extra part dong
zena zena
tamat y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!