Novel yang ini akan mengus air mata kalian kawan kawan pencinta novel ..saya menulis novel ini untuk menguras adrenaline anda ..dimana perjuangan seorang anak perempuan berusia 20 tahun arus menghadapi kerasnya kehidupan ibunya meninggal ayah dan ibu tirinya mengusirnya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. KE BUTIQ
Gisel keluar dari kamar Elin setelah memastikan kalau beliau sudah tertidur pulas .
Gisel Menutup rapat kembali pintu tersebut dan berjalan mencari Bi Surti .
Hari ini Gisel berencana kembali ke kos untuk berjumpa dengan sahabatnya Melly dan mengambil pakaiannya disana .
Setelah mencari cukup lama,Gisel Akhirnya menemukan Bi surti di taman belakang rumah. wanita parubaya itu sedang mengawasi para pekerja kebun membersikan dan menyiram tanaman yang ada di kebun tersebut.
"Bi Surti " ucap Gisel .
Bi Surti memalingkan wajahnya dan tersenyum ramah kepada Gisel .
"Ada apa Nyonya muda" ucap Surti
"Gisel ingin meminta bantuan bibi" ucap Gisel memegangi tangan Surti
Surti melipat dahinya heran tumben tumbenan Nyonya mudanya meminta pantuan pada dirinya.
"Nyonya mau minta bantuan Apa? ucap Surti heran .
"Tolong jagain Nyonya Elin sebentar, Gisel mau kekosan mengambil barang barang milik Gisel" ucap Gisel
"Tapi Apa tuan muda mengisinkan Nyonya untuk keluar" ujar Surti .
Lama Gisel berpikir ...
"Asal bibi tidak memberi tahunya pasti aman aman saja '" balas Gisel lagi .
"Tapi Nyonya...! ucap Surti yang ketakutan jika Tuanya mengetahuinya.
"Bibi tenang saja Gisel yang tanggung semuanya ...." ucap Gisel menenangkan Surti.
"Baiklah Nyonya hati hati dan Nyonya harus pulang sebelum sore ! ucap Surti mengingatkan Gisel .
"Cup .....oke ! ucap Gisel sambil mencium pipi surti yang mulai keriput itu.
Gisel mengendap endap dalam rumah tersebut matanya menyorot kiri dan kanan ..
" Pasti si Mesum menyebalkan itu lagi tidur siang " ucap Gisel sambil terus melangkah sangat hati hati .
Gisel segera membuka pintu rumah dengan sangat hati hati tapi sayang seseorang dengan tubuh tinggi besar sedang berdiri disana sambil melipat ke dua tanganya di depan dada.
"Tu....an ...! ucap Gisel terbata bata .
"Iya saya ! kau mau kabur! " ucap Aldo sambi memegangi pergelangan tanga Gisel.
"Tidak Tuan Gisel hanya ingin ke kos mengambil pakaian dan baran barang berharga Gisel dan kembali lagi kesini! ucap Gisel dengan penuh ketakutan .
"Kalau begitu biar saya yang hantar! Ayo ikut" ucap Aldo sambil menarik Gisel kearah mobil miliknya.
Gisel hanya pasrah Aldo membawahnya ke mobil dan mendorongnya masuk.
Kini Aldo mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, sesekali Ia mencuri pandang ke arah Gisel.
Aldo menghentikan mobilnya di depan Butiq yang cukup terkenal di kota itu .
"Maaf Tuan ini bukan kosan saya ! ucap Gisel sambil memandangi bangunan yang ada didepannya itu .
"Mata buta ya! ini butiq bukan kos, walaupun ini kos kosan mana mungkin orang kere sepertimu bisa kos di daerah elit seperti ini bodoh" ujar Aldo sambil meletakkan jari telunjuknya ke pelipis Gisel dan mendorongnya sedikit keras.
"Apaan si.....!" ucap Gisel protes akan kelakuan Aldo .
"Ayo masuk ...." ucap Aldo sambil membuka pintu .
Gisel hanya menurut tapi hatinya protes keras .
Aldo melangkah memasuki butik dengan gaya angkuhnya, Gisel hanya mengekorinya dari belakang .
Melihat kedatangan Aldo para pelayan wanita memasang gaya centilnya.kapan lagi bisa menggoda pria tampan dan kaya di kota ini.
Melihat gaya mereka Aldo bukan suka malah merasa jijik.
Seorang pelayan menghampiri Aldo dengan gaya sedikit menggoda .
"Tuan Aldo Ada bisa saya bantu" ucap Nina sambil menyentuh bahu Aldo.
"Hay jangan coba coba menyentuhku perempuan penggoda " ucap Aldo sambil memeganggi dengan kuat pergelangan tangan milik pelayan wanita itu .
Para pelayan lain hanya bisa terdiam membisu, ada yang mencaci Nina karna kebodohannya ada pula yang tertunduk ketakutan .
"Maaf Tuan .." ucap Nina menundukkan kepala .
Gisel hanya terdiam melihat ulah Aldo. Benar kata orang pria ini tidak segan segan menyakiti siapapun yang mengganggunya baik itu pria atau pun wanita.
"Carikan Gadis kecil ini pakaian ataupun gaun yang cocok untuknya dan bungkus semua yang sudah dia sentuh" ucap Aldo menunjuk kearah Gisel.
Mata pelayan terbelalak memandang kearah Gisel, perempuan biasa biasa saja yang hanya memakai pakaian daster kumuh bisa menarik perhatian seorang Aldo yang dikenal Arogant dan jarang sekali terlihat menggandeng seorang wanita .
"Baik Tuan ...Mari Nona" ucap Nina memandang sinis kepada Gisel .
Gisel mengikuti ajakan Nina dan memasuki ruang ganti .
Tidak lama kemudian Gisel keluar dengan gaun yang sangat cantik. Wajahnya yang Ayu membuat gaul yang digunakanya terkesan sangat mahal.
Nina membawah Gisel ke kehadapan Aldo untuk menunjukkan penampilan Gisel saat ini.
Sementara itu Aldo yang berada di kursi tunggu sedang membaca tabloid dan belum menyadari akan kedatangan mereka berdua .
"Tuan Aldo ..bagai mana menurut Tuan" ucap Nina menunjukkan penampilan Gisel.
Aldo yang mendengar sesorang menyebut namanya segera mendongat dan memandang kearah mereka.
Aldo terperangah ketika bola matanya memandang kearah Gisel tanpa berkedip sedikitpun.
"Bagai mana Tuan! apa Anda puas dengan penampilan Nona? ujar Nina yang sedari tadi belum mendapat respon dari Aldo .
Aldo tersadar dari lamunanya, mendengar setelah mendengar suara dari Nina .
"Biasa saja ......" ucap Aldo singkat tapi pandanganya tak berpaling ke pada Gisel.
"Maksud Tuan ! ucap Nina yang tak percaya dengan ucapan Aldo, gaun cantik dan wanita cantik yang memakainya bisa bisanya Aldo mengatakan biasa saja.
"Iya Biasa saja apa kau tidak mendengarnya"ucap Aldo membentak Nina.
"Iya Tuan saya mendengarnya ...kalau begitu saya akan mencarikan lagi baju yang luar biasa buar Nona ini" ucap Nina .
Tapi belum juga bergerak Aldo sudah mencegahnya .
"Tidak usah ..bungkus saja pakaian yang di pake Gadis itu, dansemua baju yang cocok dengannya yang ada dalam butiq ini " ucap Aldo
Mendengar ucapan Aldo Gisel megeryitkan dahinya.
"Tidak usah Tuan ....satu saja sudah cukup saya masih punya banyak baju" ucap Gisel merasa tidak enak kepada Aldo.
"Iya baju kamu banyak tapi rombengan semua ...saya tidak mau kau memakai baju rombenganmu itu di MensionKu" ucap Aldo dengan senyum mengejek.
"Kau ....." ucap Gisel ingin memukuli tubuh Aldo tapi Aldo terlebih dahulu beranjak pergi menyelesaikan pembayaran.
👉like , vote , coment masih ditinggu ya ...trimah kasih.