Kuliah diluar kota membuat Della mau tak mau harus tinggal serumah dengan kakak serta kakak iparnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon israningsa 08., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23 : Kamar Mandi
Setelah mengatakan hal tersebut, Raka langsung membalikkan badannya membelakangi istrinya.
Mala fikir tak ada yang aneh dengan sikap Raka malahan ia memeluk suaminya itu dari belakang sampai tertidur.
Raka mendengus, ia merasakan hangatnya hembusan nafas Mala dari belakang, ingin berhubungan suami istri tapi sayangnya periodenya belum berakhir.
Alhasil Raka mengambil headset dari dalam laci meja di samping raniangnya, kemudian membuka situs film dewasa, dia harusnya tak mau melakukan itu, tapi hasratnya memanas sekarang.
Saat Mala sudah tertidur pulas, pelan-pelan Raka melepaskan pelukan Mala, dia lalu duduk bersandar di depan lemari sambil mengambil kotak tissue.
Dia berusaha agar tak mengeluarkan suara, takut jika istrinya itu bangun dan melihat aksinya, apalagi Raka sudah tau kalau Mala pasti akan marah jika sampai dia tau apa yang dia lakukan.
Ehm....
Beberapa kali istrinya itu berbalik badan, Raka pun panik, dengan cepat ia berdiri pelan-pelan keluar dari kamar dengan cara mengendap-endap.
Ia berjalan menuju toilet, begitu pelan ia menutup pintunya, "Ahh kenapa jadi ribet begini ya?" Keluhnya.
Raka melanjutkan aksinya itu didalam kamar mandi sambil menyalakan kran air agar suaranya tak terdengar.
Sementara itu, Della beberapa kali terbangun karena menunggu balasan dari Arya, terhitung sudah tiga kali dirinya bangun hanya untuk melihat notifikasi dari Arya namun nihil tak satupun notifikasi muncul.
"Arya kayaknya benar-benar marah deh! Padahal aku udah turunin gengsiku buat chat duluan, tapi tetep aja nggak di balas!" Ia melenguh sembari memeluk boneka doraemonnya.
Tiba-tiba ia merasa ingin buang air kecil, Della bergegas keluar dari kamarnya, namun langkahnya terhenti saat mendengar suara kran menyala dari dalam kamar mandi.
"Ya ampun! Bentar lagi mau keluar nihh! Siapa sihh di dalam?"
Tok... Tok... Tok...
Tanpa habis fikir Della mengentuk pintunya, "Kak! Della mau pipis nihh! Cepetan dong!" Pintanya sambil menjepit rapat selangkangannya.
Raka yang mendengar itu seketika panik, ia ingin menyelesaikannya namun dirinya belum mencapai *******, "Tunggu sebentar Dell... Kakak belum selesai nihh!" Ucap Raka dari dalam tapi Della tak mendengarnya dengan jelas karena suara air kran.
Tok... Tok... Tok...
Brak....
Dia terus mengetuk hingga pintu langsung terbuka, ternyata Raka lupa mengunci pintunya.
Ahk....
Della terlonjak kaget, matanya langsung melotot, mulutnya sedikit menganga. Begitupun Raka yang masih berdiri memegang miliknya sambil bersandar di tembok.
Munafik jika Della tak melihat milik Raka, "De... Della...." Panggilnya .
Della yang masih bengong, ia tak tau harus bagaimana. Bahkan tiba-tiba rasanya ia tak mau pipis lagi.
Ia berbalik badan, berjalan dengan tatapan kosong.
Ask... Buru-buru Raka menaikkan celananya yang melorot, menutupi si Joni yang masih dalam keadaan berdiri.
"Del... Della... Tunggu kakak!" Panggilnua sekali lagi tapi Della tak merespon sama sekali.
"Apa itu? Apa yang kulihat barusan? Akkkk.... Bisa-bisanya kak Raka nggak kunci pintunya!" batin Della.
Tanggannya di raih oleh Raka, mereka kini berhadapan namun mata Della masih tertunduk, "Del... Dengerin kakak! Anggap aja kamu nggak lihat kelakuan kakak tadi oke... " Pinta Raka tapi sekali lagi ia tak mendapat jawaban dari gadis itu.
Raka menggoyangkan tangan Della, dia tau adik iparnya itu masih termenung, "Della... Kamu denger kakak nggak sih?"
Tiba-tiba Della tersadar, ia langsung menjaga jarak, tapi dia baru ingat kalau pergelangan tanganya tad di pegang oleh Raka.
Della bergidik jijik, saat membayangkan ia berfikir Raka belum mencuci tangannya setelah melakukan itu.