NovelToon NovelToon
Love Revenge

Love Revenge

Status: tamat
Genre:Romantis / Patahhati / Balas Dendam / CEO / Rumah Tangga-Anak Genius / Tamat
Popularitas:369.4k
Nilai: 5
Nama Author: 1PM

Zavier Gottardo begitu terkejut saat menghadiri pernikahan sepupunya. Bagaimana tidak, jika ternyata mempelai wanita yang dia lihat, adalah kekasihnya yang dia pacari selama 6 tahun.

Zavier yang sakit hati memutuskan meninggalkan acara, dan dirinya justru pergi ke klub malam dan mabuk-mabukan hingga mengalami sebuah insiden.

5 tahun berlalu, tanpa sengaja Zavier bertemu dengan Kakak perempuan mantan kekasihnya yang dia klaim bahwa dialah awal yang membuat hubungan dengan sang kekasih runyam. Hingga Zavier memutuskan untuk membalaskan dendamnya pada wanita yang bernama Cyara Lavenia, dengan cara yang tidak terduga yaitu justru dengan menikahi wanita itu.

Hingga suatu hari, apa yang disembunyikan wanita itu terungkap membuat Zavier tidak menyesali keputusannya.

Kebenaran apa yang terungkap?
Apa yang membuat Zavier tidak menyesali keputusannya?

Simak yuk ceritanya di Love Revenge

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 1PM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

"Aku peringatkan sekali lagi, jangan pernah dekat dengan pria manapun," ucap Vier tegas semakin mendekatkan dirinya ke arah Cyara. 

Begitu melihat Cyata tidak bisa bergerak lagi, karena sudah mentok dengan meja kerjanya, Vier tersenyum menyeringai.

"Tu..tuan apa yang Anda lakukan?" 

Tanpa mendengar perkataan Cyara, Vier semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Cyara. Dan Cyara refleks memejamkan matanya.

Sret

Vier mengambil sesuatu di belakang tubuh Cyara yang ada di meja kerjanya. Dan tampaknya Cyara tidak menyadari hal itu.

"Apa kau berharap sesuatu Nona," bisik Vier di telinga Cyara.

 

Setelah mendengar perkataan Vier, Cyara langsung kembali membuka matanya dan mendorong Vier.

"Tidak, siapa juga yang berharap," kata Cyara mengalihkan wajahnya.

Vier kemudian menggeser ikon tombol hijau menjawab panggilan yang masuk, setelah tadi dia mengambil ponselnya.

"Halo Ma," ucap Vier yang ternyata itu panggilan dari mamanya.

"Bersama mama ke rumah?"

"Baiklah, nanti Vier akan mengajaknya ke sana."

Cyara hanya memperhatikan apa yang pria itu ucapkan. Vier bukan tidak sadar jika saat ini Cyara memperhatikannya, tapi Vier lebih memilih membiarkannya saja.

Seusai menjawab panggilan dari mamanya, Vier kembali menatap Cyara dan Cyara berpura-pura hanya memperhatikan sekitar. Vier menatap Cyara intens dan yang ditatap semakin salah tingkah.

"Kenapa?" Tanya Cyara yang lama kelamaan merasa risih melihat tatapan Vier.

"Tidak apa-apa, ikut aku sekarang!" Ucap Vier yang berjalan menuju kursi kebesarannya mengambil Jas yang tadi disampirkan disana sehabis rapat.

"Maaf Tuan, ini jam istirahat saya, kalau Anda menyuruh saya bekerja nanti saja jika jam istirahat sudah habis," ujar Cyara memberanikan diri karena di tidak mau Vier berbuat semena-mena padanya.

Vier berhenti, mengernyitkan dahi dan  menatap Cyara, "Siapa juga yang akan menyuruhmu bekerja?" Ucap Vier kemudian.

"Terus?" Cyara menatap Vier heran.

"Terus? Tidak ada terusannya," jawab Vier yang kemudian menarik tangan Cyara untuk keluar.

"Anda mau membawaku kemana Tuan?" 

"Kamu akan tahu nanti," jawab Vier cuek.

"Tidak, aku mau tahu sekarang, atau sekarang lepaskan aku, aku tidak mau pergi dengan Anda." Kata Cyara berusaha menahan dirinya di tempat agar tidak berpindah sedikitpun saat Vier menariknya.

Mendengar itu, Vier langsung melepaskan tangannya, "Ya sudah jika tidak mau ikut, kamu nanti tidak akan bisa bertemu anak-anakmu lagi," ucap Vier yang kemudian berjalan meninggalkan Cyara.

"Anak-anak?" Gumam Cyara pelan.

"Apa anak-anak? Tunggu! Apa maksud Anda Tuan?" Teriak Cyara pada Vier yang sudah keluar dari ruangannya.

Cyara begitu malu saat mendapati Martin yang ternyata ada di sana. Cyara hanya tersenyum canggung sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal melihat Martin.

Martin balas tersenyum, dan hal itu disaksikan Vier saat menoleh ke belakang, begitu tadi Cyara berteriak padanya. Tanpa pikir panjang, Vier langsung saja pergi meninggalkan Cyara begitu saja, menuju basement, dirinya harus pulang saat ini juga, dan Vier akan membiarkan Cyara mencari-cari anak-anaknya.

Cyara yang kembali tersadar kembali melihat atasannya tadi, ternyata Cyara sudah tidak melihat keberadaan Vier disana, pria itu meninggalkan Cyara dengan berbagai pertanyaan tentang anak-anaknya.

Begitu mengingat kejadian kemarin, Cyara buru-buru berlari ke mejanya dan dengan cepat mengecek ponsel yang tadi di geletakkan begitu saja setelah menelpon Bibi. Dan Cyara terkejut saat mendapati pesan yang dikirim wanita yang selama ini membantunya.

Sementara di tempat lain, Vier segera masuk ke dalam mobil dan melajukannya menuju ke rumah orang tuanya, rumah yang ditinggalkan setelah kejadian yang menimpa kakaknya akhirnya selesai. Vier memutuskan untuk tinggal di apartemennya, tapi begitu Kakek dan neneknya meninggal dua tahun lalu, Vier memilih untuk tinggal di kediaman kakek neneknya itu.

Tak lama Vier sampai di kediaman orang tuanya, gerbang terbuka lebar-lebar menyambut kedatangannya. Vier menghentikan mobilnya di depan rumah dan segera masuk, dan saat pintu terbuka Vier disambut oleh dua anak kecil yang sudah berhasil membuatnya langsung meninggalkan kantor, padahal sebelumnya, Vier dengan alasan apapun pasti akan menolak saat mama maupun saudara-saudaranya memintanya kembali.

"Om Pir!" Teriak kedua anak itu dan berlari ke arah Vier.

Vier pun tersenyum dan berjongkok menyetarakan tingginya dengan kedua anak itu, kemudian merentangkan kedua tangannya bersiap untuk membawa Rey dan Rain masuk ke dalam dekapannya.

Jasmine yang datang dari dapur ikut tersenyum melihat pemandangan itu, sudah lama sekali rasanya Jasmin tidak melihat senyum putranya itu, lebih tepatnya setelah putranya menyaksikan sendiri pernikahan sang kekasih dengan saudara sepupunya.

"Kamu sudah pulang sayang?" Tanya Jasmine membuyarkan apa yang ketiganya lakukan.

"Iya Ma," Vier bangun dan menggandeng kedua anak itu menghampiri mamanya dan mencium punggung tangan wanita itu.

"Kamu sendiri?" Tanya Jasmine yang tidak menemukan keberadaan Cyara bersama putranya.

"Iya, Ayo sayang ikut Om, kita ke kamar Om dulu, lalu kita makan siang bersama ya?" Ucap Vier kepada Rey dan Rain, sengaja menghindar dari pertanyaan mamanya tentang Cyara. 

"Boleh Om?" Tanya Rey memastikan apa mereka boleh ke kamar Vier, karena baru pertama kalinya mereka datang ke rumah itu.

"Hmm tentu saja," jawab Vier.

"Tumben kamu pulang?" Ucap Stevano yang baru datang dari arah belakang bersama Aira. 

Stevano merasa heran melihat putranya di rumah, apalagi ini waktu menjelang jam istirahat. Karena Vier tidak pernah sekalipun datang ke rumahnya, jangankan jam istirahat, di saat libur pun Vier lebih suka menghabiskan waktunya berkutat dengan pekerjaannya.

"Hmm," jawab Vier. "Ayo sayang!" Vier kemudian kembali menggandeng tangan Rey dan  Rain.

"Princes mau ikut Om tidak?" Tanya Vier menawarkan pada keponakannya mau ikut atau tidak dengannya.

Gadis kecil itu tampak berpikir, dan mengangguk tak lama setelahnya. Aira  kemudian berlari ke arah Om nya.

"Lepas!" Kata Aira melepaskan genggaman tangan Rey pada Vier.

Rey pun hanya bisa pasrah, saat melihat Vier kini menggandeng Aira dan adiknya. Rey kemudian berjalan mengikuti di belakang. 

Tapi tiba-tiba, Aira menengok ke belakang, "Kamu tidak usah ikut, ini urusan cewek," ucap gadis itu ketus.

"Aira tidak boleh seperti itu dong sayang," tegur Jasmine yang masih mendengar ucapan cucunya.

"Iya kok princes gitu, tidak boleh sayang," kini giliran Vier yang menegur.

"Ini semua gara-gara kamu!" Ucap Aira yang kemudian melepaskan tangan Vier berlari lebih dulu ke kamar yang dia tempati jika menginap.

Vier menatap keponakannya dan Rey gusar, Vier tidak menyangka keponakannya akan seperti itu.

Rey tersenyum saat melihat Vier memperhatikannya. "Hmmm aku tidak apa-apa kok Om, lebih baik aku disini saja, Om sama Rain samperin Aira saja," ucap anak kecil itu, yang  mengerti situasi.

Vier menghela nafas, dan mengusap rambut Rey, "Ya sudah Om ke atas dulu ya," pamitnya yang kemudian dijawab Rey hanya dengan anggukan.

1
Firgi Septia
jijik bekas ciuman sama sheira
Firgi Septia
ternyata sdh ada anak dasar ibu egois masa vier mau sama bekas sepupunya😂
Firgi Septia
laki2 paling terbodoh mau di begoin🤣🤣
Firgi Septia
jijik aku mau nikah sama perempuan lain malah ciuman sama mantan pacarnya
Rita
akhirnya selesai juga trmksh sdh bikin perasaan campur aduk
Rita
senam jantung meisya
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣sedarah keturunan
Rita
hayoloh Mei ketauan
Rita
😅😅😅😅😅😂😂😂😂😂😂😂
Rita
😅😂😂😂😂😂😂😂
Rita
sabar vier sabar nmnya anak2 dijelasin pelan2 g akan yg k2 xnya
Rita
wah apkh meisya strong girl
Rita
lagian lbh baik ngmg vier
Rita
ya ampun cya😂😂😂😂😂
Rita
mulai bucinya manjanya
Rita
jleb
Rita
alhamdulillah cyara sdh baikan
Rita
sdh ditegesin ngga tuh
Rita
😊😊😊mumpung ada unclenya yg direpotin
Rita
wah ada calon baby
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!