Mantan Tapi Menikah

23

Kenapa baru sekarang? Kenapa tidak sedari dulu Marvel mengungkapkan cinta kepadanya? Ah, andai saja mereka tidak pernah berpisah, andai saja tidak ada Jeny diantara mereka, andai saja Marvel tidak pernah mengabaikannya dan andai saja sedari dulu Marvel mengungkapkan cintanya. Tentu, Celine akan bersorak gembira, ia akan berlari mengabarkan kepada semua orang kalau dirinya sangat beruntung dicintai pria seperti Marvel. Disaat banyak wanita di luar sana saling berebut mendapatkan perhatian Marvel, pria itu justru memilih dirinya. Ah, andai saja.

Celine tidak munafik kalau saat ini masih ada Marvel di hatinya. Tapi, Celine tidak mau dibutakan oleh cinta. Kata cinta dari Marel tidak akan membuat Celine melayang dan menari-nari di atas awan, masih ada ragu di hati Celine saat ini. Meskipun ribuan kali Marvel mengatakan cinta padanya, ia justru akan ribuan kali lipat meragukan cinta Marvel, sebab Celine butuh bukti yang kongkrit. Bukan sekedar ucapan dari bibir Marvel yang jelas-jelas masih menyimpan Jeny di hatinya.

Bukti, Celine butuh itu. Sama seperti yang pernah dilakukan Celine. Dulu Celine bersusah payah melakukan apapun untuk mendapatkan perhatian Marvel, hingga akhirnya Celine yang menyerah. Dan sekarang waktu memutar keadaan, Marvel yang harus berusaha membuktikan cintanya itu.

Dua minggu sudah berlalu, itu artinya sudah dua minggu Celine menjadi istri Marvel. Kondisi nenek yang tiba-tiba menurun mengharuskan Celine setuju menikah dengan Marvel. Tidak ada kemewahan atau pesta besar-besaran. Pernikahan itu hanya dihadiri keluarga saja.

"Celine, hari ini aku ada meeting di luar kota. Mungkin aku pulang larut malam, jadi kau tidak perlu menungguku," ucap Marvel sambil memasang dasi di kerah kemeja kerjanya.

Celine yang saat itu merias wajahnya di depan cermin langsung melihat Marvel. Suaminya itu sudah memakai stelan kantor yang tadi dipilihnya. Beginilah rutinitas mereka setelah menjadi suami istri. Celine selalu menyiapkan semua kebutuhan Marvel sebelum berangkat ke kantor.

"Astaga, kenapa susah sekali?" keluh Marvel, sebenarnya ia tidak menyukai dasi ini. Tapi, karena menghargaiCeline, maka ia terpaksa memakainya.

"kau semakin sibuk saja." Celine mendekati Marvel dan mengambil alih dasi dari tangan suaminya. Setelah mereka resmi menikah, ini merupakan yang pertama kali Celine memakaikan dasi Marvel. Hubungan mereka perlahan membaik, Marvel tidak pernah marah. Mereka seperti selayaknya seorang teman.

Marvel cukup dibuat terkesiap dengan tindakan Celine. Jemari tangan lentik itu seperti menari di dadanya, wajah Celine yang semakin hari semakin terlihat cantik tampak menggoda di matanya, aroma harum dari tubuh Celine membuat Marvel menelan ludah.

Ditambah lagi. Belahan yang terlihat dari bagian yang menyembul di da da Celine membuat sesuatu di bawah sana mengeras.

"****!" umpat Marvel tanpa sadar.

"Kenapa? Kau tidak suka aku membantumu? Kalau begitu ini yang pertama dan terakhir," ucap Celine sambil memutar badan. Mervel pasti tidak suka dipakaikan dasi.

"Tidak, bukan begitu!" Marvel meraih tangan Celine sampai menghadapnya lagi. Mana ia tahu kalau Celine tidak peka. "Pakaikanlah, pasti lebih rapi kalau kau yang memasangnya."

"Tapi, sudah selesai. Lebih baik kita turun karena semua orang sudah menunggu kita untuk sarapan bersama."

"Tunggu sebentar lagi!" Marvel mengambil jam tangan mewah miliknya, lalu ia berikan kepada Celine. "Ini juga, akan terlihat lebih bagus kalau kau yang memasangnya!"

Celine tersenyum dan melakukan seperti apa yang diminta Marvel.

"Selesai, suamiku tampan sekali," puji Celine tanpa sadar.

"Suami? Apa itu artinya kau sudah menerimaku sebagai suamimu?"

Glek! Celine kesulitan menelan ludah. Ia mengangkat kepala melihat Marvel.

"Aku lapar, aku tunggu di bawah." Celine sengaja mengalihkan pembicaraan, lalu menjauhi Marvel. Tapi, tanpa diduga Marvel memeluknya dari belakang.

"Biarkan seperti ini sebentar saja. Aku tahu kita masih harus menyesuaikan keadaan, tidak masalah kau masih meragukanku. Tidak apa, aku akan tetap berusaha membuatmu percaya kalau aku memang mencintaimu."

Marvel semakin memeluk erat istrinya. Istri yang sampai sekarang belum tersentuh, setelah resmi menikah mereka tidak tidur di atas satu ranjang yang sama. Semua karena Celine masih meragukan cintanya. Marvel sudah berjanji tidak akan menyentuh Celine tanpa ijin.

"Biarkan aku yang mengejar cintamu." Marvel mencium pucuk kepala Celine.

Telapak tangan Celine sudah mulai berkeringat, ace di ruangan itu seperti tidak berfungsi. Mungkin, pelukan Marvel yang sudah membuat suhu tubuhnya naik.