RUSUK SANG BILLIONAIRE

Mentari pagi kembali menyapa para penduduk bumi dengan sinarnya yang hangat menerpa kulit. Untuk pertama kalinya gadis cantik itu terlambat bangun gara-gara semalam tidurnya terlambat.

Chelsea segera masuk kedalam kamar mandi melakukan ritual mandinya hingga dua puluh menit kemudian urusan di kamar mandipun selesai. Ia segera berpakaian rapi untuk ke kampus, hari ini tidak ada kuliah hanya ingin mengajukan judul skripsinya mengingat tiga bulan lagi ia akan magang.

triiinnng

dosen daki

Jangan terlambat (read)

Chelsea hanya mendengus membaca pesan singkat dosennya itu, tak ada basa basinya dasar. Kemudian ia keluar kamar dan menghampiri mama dan papanya yang sedang menunggunya di meja makan. Kebiasaan keluarga pak Utomo selalu sarapan bersama.

"Akhirnya keluar juga dari kamar, ayo sarapan. " ucap Maria tersenyum lembut kemudian menyedokkan nasi goreng untuk suaminya setelah itu untuk dirinya sendiri.

"Sekali-sekali sendokkan aku juga ma, jangan papa melulu yang dimanja. "

"Anak gadis itu gak boleh manja, mulai sekarang kamu harus belajar melayani suami. "

"Astaga mama, pikirannya gitu amat. Apa Sea gak diinginkan lagi di rumah ini. "

"Bukannya gitu sayang tapi setiap anak gadis memang harus menikah. "

"Semalam anak pak Arya boleh juga lho jadi salah satu kandidat calon menantu papa. " timpal pak Utomo serius.

"Papa gak boleh seenaknya nyaplok anak orang buat jadi mantu. Sea memiliki kriteria tersendiri. "

Pak Utomo dan Maria tak lagi berbicara, mereka hanya ingin mendengar tanggapan putri tunggalnya tentang putra pak Arya. Keduanya adalah tipe orang tua yang demokratis, siapapun pilihan putrinya nanti tak jadi masalah buat mereka yang penting bisa membahagiakan putri tunggalnya itu.

"Sea berangkat dulu pa, ma ,,," Sea mencium punggung tangan kedua orang tuanya bergantian.

"Hati-hati di jalan." ucap Maria dan dibalas oleh Chelsea dengan mengangkat jempolnya.

Chelsea kemudian perlahan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menjauh dari rumahnya untuk selanjutnya bergabung dengan para pengendara yang lain. Perlahan mobil yang disupiri sendiri oleh Chelsea memasuki area kampus, ia segera memarkirkan mobilnya kemudian bergegas keluar menuju ruangan dosen.

Sebelum masuk ke ruangan dosen yang tampak lengang, terlebih dahulu Chelsea menarik napas panjang menyiapkan mentalnya karena pasti mereka akan berakhir dengan adu mulut.

"Assalamualaikum pak ,,,"

"Waalaikumsalam ,,," balas Kiano tak mengalihkan pandangannya dari laptopnya.

"Ini pak, judul skripsi saya. " ucap Sea menahan kesalnya melihat pria itu yang tak menganggapnya ada.

"Tunggu sebentar. "

Chelsea menarik kursi yang ada dihadapan Kiano kemudian duduk dan mulai mengutak atik ponselnya. Sekali-sekali Chelsea cekikikan entah apa yang lucu sehingga menarik perhatian Kiano, konsentrasinya terpecah akibat ulah Chelsea.

"Gadis itu yang kalem supaya enteng jodoh. "

"Eh gimana pak ?" Chelsea kaget mendengar komentar pria datar ini.

"Sudah lewat. " singkat, padat dan mengesalkan

"Pak tolong dong judul skripsiku gimana, supaya saya bisa segera mengerjakan proposalnya."

"Kenapa semalam kamu mengataiku dosen datar ,,," Kiano tak memperdulikan ucapan Chelsea dan membahas hal yang lain.

"Emang bapak merasa ?"

"Iyalah kan aku yang jadi dosen pembimbingmu. "

"Maaf pak, semalam terbawa suasana. " ucap Chelsea asal sambil tersenyum kikuk.

"Maafku mahal, maka dari itu judulmu belum aku acc. "

"Apa yang harus saya lakukan pak agar mendapatkan maaf bapak dan judulku selamat dunia akhirat. " tanya Chelsea serius, ia akan melakukan apa saja yang penting judulnya bisa segera di acc.

"Aku pikir-pikir dulu. "

"Atau bapak jadi pacarku saja ,,, eh bukan tapi calon suami. "

"Enak aja, kamu bukan tipeku. " tolak Kiano dengan wajah memerah.

"Ya ,,, bapak, padahal saya paket komplit lho pak, cantik dan pintar modal utama untuk keturunan kita nantinya. " balas Chelsea terkikik geli berhasil menggoda dosen datarnya itu.

"Jangan banyak ngomong, keluar dari ruanganku. " perintah Kiano semakin merona dan jantungnya ikut berpacu dengan cepat.

"Makanya pak, acc judulku segera supaya saya tidak mengganggu bapak lagi atau memang bapak ingin selalu dekat denganku ??" Chelsea menaik turunkan alisnya sambil tersenyum segenit mungkin.

"Omong kosong. Kamu bukan tipeku. " tandas Kiano merasa tersudut.

"Ck, bapak ngomongnya gitu. Bikin adek patah hati." balas Chelsea pura-pura sedih. Seru juga menggoda dosen datar ini, ternyata bisa juga merona. Chelsea tersenyum tipis.

"Kalau kamu gak keluar, maka selamanya judulmu tidak akan aku acc. "

"Baiklah pak, sebahagianya bapak aja, saya hanya mahasiswa yang tidak berdaya menghadapi dosen yang maha benar. " ucap Chelsea kemudian segera keluar dari ruangan dosen.

🎶🎶🎶🎶

maaf ya upnya telat dan sedikit soalnya othor kurang sehat

jangan lupa dukungannya