Squel dari putri perawan milik daddy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nila KingShop Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menerima kesepakatannya
Bola mata Lea terus menelisik kafe yang baru saja dia datangi, mencari sosok orang yang terus ingin dia temui sejak kemarin, tapi karena orang itu berkata mereka masih di Prancis, Lea terpaksa menahan untuk bisa bertemu dalam waktu dekat ini.
Sejenak lea berdiri diambang pintu, mencoba mencari sosok orang tersebut hingga akhirnya sebuah senyuman langsung mengembang dari balik wajah gadis itu saat dia melihat orang yang dia cari melambaikan tangan nya dengan cepat kearah dirinya.
"Untie Ramira......."
Lea berteriak kegirangan saat mendapati sosok itu, dengan gerakan cepat Lea berhamburan memeluk erat tubuh perempuan cantik yang ada di hadapannya itu.
"Kapan untie tiba di Manhattan?"
Tanya Lea antusias.
Yang dipanggil Ramira mencium hangat kening Lea, lantas membawa gadis itu agar duduk di salah satu kursi yang ada di sisi kanan mereka.
"Untie tiba semalam, hanya saja belum bisa menemui kamu karena masih harus menemui seseorang lebih dulu"
Lea mengangguk-angguk kan kepala nya.
"Jadi untie akan pindah ke Manhattan? bersama uncle Farhan?"
Lea kembali bertanya, kepalanya mencari sosok laki-laki yang dia sebut nama nya tadi.
"Uncle mu tengah menemui teman nya, mungkin sedikit terlambat"
"Ah.."
Lea mengangguk paham.
"Jadi.."
Ramira bicara lantas mulai membuka tas yang ada di tangan nya, perempuan itu mengeluar kan sesuatu dari sana, sebuah amplop tebal mendominasi berwarna putih.
Ramira meletakkan nya ke atas meja Lea.
"Yakin sudah memikirkan syaratnya?"
Lea tampak menghembuskan pelan nafasnya.
"He em"
Angguk gadis itu pelan.
"Kenapa Untie ingin Melakukan semua ini untuk keluarga kami?"
Tanya Lea pelan sambil menatap dalam wajah perempuan yang ada di hadapannya itu.
Ramira, nama perempuan itu Dimata banyak orang begitu buruk, cap sebagai perempuan tidak baik dan seperti pe..lacur jelas sering terdengar dimana-mana, bahkan bagi orang-orang perempuan itu memang tidak pantas masuk menjadi salah satu anggota keluarga Al Jaber.
Dia pernah bertunangan dengan putra pertama penerus Al Jaber di masa lalu, pernah menjadi perempuan yang begitu di cap buruk sebagai pemuas hasrat putra ke dua Al Jaber, bahkan image buruk jelas melekat erat di pundak perempuan itu.
tapi realita nya untie Ramira nya merupakan sang pemegang kunci utama soal kenyataan sebenarnya dalam kisah pilu keluarga Al Jaber, Faith yildiz, Burja dan Idham.
"Untie hanya ingin membersihkan nama baik kalian, bukan untuk Daddy mu atau aries, tapi untuk Mommy mu dan kamu"
Ucap Ramira sambil menggenggam erat tangan Lea.
"Ini adalah satu-satunya cara untuk kamu bisa menarik nafas dengan lega saat bertemu dengan banyak orang, saat ini orang-orang berfikir kesalahan terbesar itu dari keluarga kalian, realita nya ada pengaruh lain yang membuat keluarga kalian hancur berkeping-keping, membuat Mommy mu menderita bertahun-tahun di dalam rumah sakit jiwa dan membuat kamu kehilangan banyak kasih sayang"
Mendengar ucapan Ramira seketika bola mata Lea berkaca-kaca.
"Tapi kami baik-baik saja, Mommy sudah cukup bahagia dengan hidup nya yang baru,dan aku sudah cukup bahagia dengan keadaan saat ini"
Ucap Lea sambim berusaha menahan tangisannya.
"Kau bisa membohongi semua orang, tapi tidak di mata untie, Lea"
Ucap Ramira sambil menyentuh lembut wajah Lea.
"Mari lakukan seperti apa yang Untie katakan, buat Dunia tahu soal kenyataan, mereka sudah terlalu lama bahagia di atas penderitaan kamu dan Mommy mu, kali ini giliran kamu yang mengambil seluruh hak yang memang seharus nya menjadi milik kamu sejak awal"
Lea tampak diam, menatap dalam bola mata perempuan yang ada di hadapannya itu untuk beberapa waktu.
Sejenak dia menganggukkan kepalanya.
"Itu bagus"
Ucap Ramira sambil mengembangkan senyuman nya.