Savior : The Nightmare World

Setelah misi kemarin terselesaikan, aku, Rin, Erick, dan ka narmaira berhasil mendapatkan promosi dari ka Iris. Kamipun akan mendapat kenaikan pangkat besok pagi, malam ini kamipun membeli makanan yang cukup banyak dan melakukan perayaan kecil

“Baiklah ! selamat untuk Ao dan Rin yang berhasil naik ke tingkat 1 ! Bersulang !”

“Bersulang !”

Kami juga sudah memperpanjang kontrak kamar kami berkat kami semua yang sudah mendapat gajian kami. Sepertinya kondisi kami semakin membaik

“selamat ya kalian berdua ! aku dan Noel turut senang !”

“terimakasih ! walaupun ini terlalu cepat karna kami baru naik pangkatnya besok !”

“tidak apa – apa kan ! kalian sudah pasti naik tingkat soalnya !”

“apa kalian berdua juga sudah dekat untuk naik pangkat ?”

“aku membutuhkan 3 Grade lagi !”

“noel juga butuh 4 lagi !”

“semangat ya kalian berdua ! ayolah Rin ! beri beberapa komentar pada mereka !”

“…..emmm….Kita harus belanja lagi !”

“Setujuh !”

“Setujuh !”

“kalian tidak pernah kapok ya….”

Tiba – tiba bel kamar kami berbunyi, sepertinya ada tamu yang datang. aku melihat siapa yang bertamu dari layar monitoring ini.

“ehh ?”

Aku langsung membuka pintu begitu mengetahui siapa tamu kami dan menyambutnya

“Karin ! Rika ! lama tidak bertemu !”

“yoo ! sepertinya kau baik – baik saja Ao !?”

“maaf mengganggu ka Ao !”

Tesa yang menyadarinya langsung datang dan memeluk mereka.

“Kalian ! lama tidak bertemu !”

“sepertinya kau baik – baik saja Tesa !”

“Ka tesa ! Lama tidak berjumpa !”

Kami mempersilakan mereka masuk dan mengajaknya makan bersama selagi kami memang memiliki banyak makanan disini

“maaf ya ! mengganggu malam – malam begini ! Sebenarnya kami datang kesini karna aku mendapat kabar kalau Ao terluka sewaktu bekerja ! Jadi kami sekalian saja menengok keadaan kalian”

“kami tidak bisa ikut jalan – jalan waktu itu ! maaf ya soalnya kami libur di hari yang berbeda ! dan sepertinya ka Ao juga baik – baik saja ?”

“tidak apa – apa ! aku senang kalian datang kemari ! aku juga baik – baik saja dan tidak ada luka fatal di tubuhku”

“syukurlah kalau begitu !”

“Leo dan bu jili tidak ikut kalian ?”

“Bu jili masih bekerja dan akan selesai jam 8 nanti, dan Leo mendatangi rapat dadakan di pengurus nelayan nya !”

“sayang sekali mereka tidak bisa datang ! tapi syukurlah kalian juga baik – baik saja ! kalau tidak salah ! kau bekerja sebagai programmer ya ! dan Rika menjadi Farmer !”

“yaaa….pekerjaan itu saja yang cocok dengan ku !”

“dari awal aku memang suka berkebun ! jadi kurasa itu pekerjaan yang pas untukku !"

“syukurlah jika kalian berdua nyaman dengan Pekerjaan kalian !”

“………”

Ohhh…benar juga, Rin belum mengenal mereka ! pantas saja dia merasa sedikit tidak nyaman.

“Karin ! Rika ! perkenalkan ! dia Rin ! dia teman sekamar kami juga”

“salam kenal Rin ! aku Karin, Aku sudah mendengar tentang mu dari Leo !”

“aku Rika Aka- ! ohh ! maaf ! sekarang tidak boleh pake nama belakang ya ! jadi Rika saja deh !”

“…..a….aku Rin ! salam kenal !”

Seperti biasa dia masih malu – malu dengan seseorang yang baru saja dia kenali.

“ngomong – ngomong kenapa kita tidak boleh menggunakan nama belakang ya ?”

“system bilang itu untuk seseorang yang sudah berkeluarga ! makanya kita sekarang hanya akan menggunakan nama depan saja !”

“memang sayang sekali.…padahal aku suka dengan nama belakangnya Noel !”

“ehhh !? Ao….kau mengingat nama belakangku ?”

“Erestres bukan ? menurutku itu lumayan keren dan cocok untuk mu ?”

“ma….makasih”

Rin menatap semua gadis yang sedang melihat ke arah Ao dengan tatapan sedikit cemburu. Dia pun mengambil kesimpulan yang ada di pikiran gadis – gadis ini adalah “apakah dia juga ingat nama belakangku” dan ingin sedikit menggoda mereka !

“….Ao ! apa kau menghafal nama belakang kami semua ?”

Semua gadis disini kaget setelah Rin bicara seperti itu…dia pun memanfaatkan cela ini.

“ehh ? ada apa Rin ! tumben sekali ?”

“…yaa…kukira karna kau ingat nama Noel, jadi kau mengingat nama yang lain ?”

“tentu saja aku mengingat nya ! Teresa Harpard ! Rika Akabane ! Karin Akayama dan Rin Ergrey bukan !? “

“Eh ! kau kenapa kau tau nama belakangku padahal aku tidak pernah bilang padamu !?”

“waktu perkenalan kau memang hanya memperkenalkan nama Rin saja ! kukira kau tidak suka dan belakangmu jadi aku mencari tau nama belakangmu dengan bertanya ke ka Narmaira ! dan dia bilang nama belakangmu Ergrey bukan ?”

“be…benar ! te…terimakasih !”

“emm ?”

Rin terpancing umpannya sendiri dan membuatnya malu.

“ki…kita sudahi saja pembicaraan ini dan ayo makan”

“emm…setujuh !”

“ada apa ? kenapa kalian semua jadi lesu begitu !?”

Ke esokan harinya kami berdua berangkat ke tempat ka iris karna kami akan dipromosikan ! sesuai urutan dari kami ber 4, aku mendapat urutan terakhir untuk dipromosika. Jadi kami bergantian masuk ke Ruangan ka iris ini. Ini sudah urutan ke 3 yaitu urutan Rin ! dan Rin pun keluar dari ruangan ka Iris dengan wajah yang lumayan senang namun tetap datar !

“……aku berhasil !”

“selamat Rin ! tapi tunjukan lah wajah yang lebih senang lagi”

“Rin Sayang ! Selamat ya ! Kau mau Pelukan ?”

“Tidak terimakasih…”

“berikutnya kau yang terakhir Ao ! kami bertiga akan menunggumu disini !”

“terimakasih Erick ! kalau begitu aku pergi dulu ya semua !”

Aku masuk ke ruangan ka Iris ! dan sepertinya dia sudah menungguku di tempat duduknya

“yang terakhir kau ya Ao ! kau memang mengalami perkembangan yang menakjubkan ! ternyata aku tidak salah memilihmu untuk bergabung ke Team Vermelia Rose !”

“terimakasih Ka Iris !”

“tunjukan Hp mu !”

“baik !”

Aku menunjukan bahwa aku telah memenuhi persyaratan untuk naik ke tingkat selanjutnya, yaitu memiliki 10 Grade dan sudah menyelesaikan misi utama !

Dia mengotak - atik Hp miliknya dan langsung ada notif di Hp milikku

“selamat ya ! dengan ini kau sudah menjadi tingkat 1 Savior ! kumpulkan 20 Grade lagi dan terima misi utama lagi dariku untuk menjadi Tingkat 2 !"

“terimakasih ka Iris ! atas pembelajaran mu sejauh ini ! aku kan terus berjuang bersamamu agar aku menjadi lebih kuat !”

“sama – sama ! karna sekarang kau sudah di tingkat 1, Kau sudah seharunya memiliki main weapon ! coba kau lihat daftar – daftar senjata ini !”

Dia memberikanku beberapa lembar kertas yang tertulis beberapa rekomendasi Senjata

“emmm….begitu banyak senjata disini ! ngomong – ngomong, apa yang dipilih oleh rin dan Erick ?”

“mereka awalnya bingung juga, jadi aku merekomendasikan mereka !”

“merekomendasikan ?”

“benar ! aku memberikan Rin Rekomendasi untuk menggunakan Sniper ! karna dia memiliki mata yang bagus dan memiliki postur yang stabil. Sedangan untuk Erick aku memberikan TMP karena dia ingin senjata sejenis Submachin gun”

“………”

Mereka mendapat senjata – senjata yang hebat ! sebenarnya aku kurang begitu hebat dalam hal menembak ! tapi ini adalah kekuatan yang hebat untuk membunuh zombie dan monster. Terlebih lagi monster di misi kemarin yang kita temui juga sangatlah kuat !

“ngomong – ngomong sepertinya kondisimu baik – baik saja setelah terkena serangan Mother Zoa kemarin ! apa tidak ada cidera dalam ?”

“ehhh ? ahh….iya, Aku baik – baik saja !”

“……..syukurlah kalau begitu !”

“ka Iris, apa ada senjata main weapon yang ringan dan bisa dijadikan sebagai secondary juga ?”

“hemm…kau pasti memikirkan akan mendapat senjata jarak dekat di Tingkat 3 kan ! itu masih lama Ao !”

“aku akan melakukan sekuat tenaga untuk cepat berkembang ! akan ku pastikan itu !”

“kau memang keras kepala ya….kalau pegitu buka kertas ke 3 dan senjata nomer 8”

Aku membalik kertas ke halaman 3 dan melihat senjata nomer 8 yaitu type Magnum yaitu Killer7

“Killer7 ?”

“itu senjata maknum seperti revolver milikku ! dia seperti handgun namun lebih berat dan bertenaga ! dan juga menggunakan laser juga dan itu bisa menjadi secondary mu !”

“kalau begitu yang ini saja ! aku yakin jika ini type magnum yang sama seperti ka Iris miliki akan mudah untuk membunuh monster – monster itu”

“baiklah ! aku akan mengirim mu Surat resmi senjata ini ! besok pergilan dengan Rin dan Erick untuk mengambil senjata kalian !”

“baiklah ! terimakasih atas Semuanya ka Iris !”

“Ao !”

“iya ?”

“…….berikan aku harapan lebih ya !”

“akan ku lakukan semaksimal mungkin !”

Aku keluar dan teman – temanku menyambut ku atas suksesnya kami menjadi tingkat 1.

“dengan ini kita semua menjadi tingkat satu !”

“hehehe….jangan lupa ! aku sudah tingkat 2 !”

“benar juga ! ka Narmaira lebih unggul dari kita ! tapi sebentar lagi kami pasti akan menyusulmu”

“ahaha, Semangat yang bagus ! kalau begitu aku duluan ya ! aku ada kencan dengan teman sekamarku ! sampai jumpa Rin ! lain kali ayo kencan dengan ku ya ?”

Ka narmaira pergi meninggalkan kami ber 3.

“……sampai matipun aku menolak”

“ahahahha”

“apa kita mau bubar juga ! atau kita rayakan dengan ke café langgananku selagi kita masih libur !”

“boleh juga Erick ! apa kau mau rin ?”

“emm….aku mau makan yang manis – manis !”

“ok let`s go !”

Kami berjalan menuju restoran yang direkomendasikan Erick yang katanya berada di dekat Sector 1. Sesampai disana ternyata tak disangka ka Alice juga ada di bagian luar café itu dan sedang menikmati Parfait stroberi miliknya.

“ka Alice ?”

“ka…kalian ! kenapa ada disini ?”

“kami juga ingin makan disini ! Erick bilang ini restoran yang enak ! dan sepertinya itu benar ya ?”

“ya…aku suka Parfait stroberi disini, Sesuai dengan lidahku”

“kebetulan sekali Rin juga mau makan yang manis – manis. Benar kan rin ?”

“……Ughh !!!”

Anehnya Rin menatap ke arah Sector 1 dan sepertinya ada beberapa orang di depan sector itu

“ORANG ITU !!!”

“Rin ? ada apa ?”

Tiba – tiba Rin langsung berlari menuju sector 1 dan membuat kami semua kaget .

“Rin !”

“ada apa ?”

“entah lah ! dia tiba – tiba berlari ke sector 1”

“ayo kejar dia !”

Kami ber 3 mengejarnya dan sepertinya dia menuju ke seseorang.

“MONHO !!”

“emmmm ?”

Ehh ? mustahil ! Monho ! kalau tidak salah ! laki – laki ini….

“HOH !! AHAHAHA !! RIN !! KAU MASIH HIDUP RUPANYA !!”

“MONHO !! BERANI SEKALI KAU MUNCUL DI HADAPANKU LAGI !!”

“HARUSNYA AKU YANG BILANG BEGITU KEPARAT !! KARNA KAU LARI DAN MENGGIGITKU !! AKU HAMPIR SAJA MATI !!”

Ternyata dia benar – bar Monho yang Rin ceritakan….Pria ini memang memiliki badan yang besar dan sepertinya dia kuat. Rin menghadapi orang seperti ini…terlebih lagi, orang inilah yang membunuh adiknya

“ngomong – ngomong Rin….BAGAIMANA KABAR ADIKMU HUH !!! GYAHAAHAHA!!”

“Keparat !! Kubunuh Kau !”

“Hohoh ! kau memiliki wajah yang seram sekarang ! tapi kau tidak bisa macam – macam padaku disini !”

Beberapa orang datang melihat ke arah kami ! aku juga melihat ka Krau yang datang ke arah mereka !

“apa yang kalian ributkan disini !”

“Ka Krau ! Ka Alice ! aku akan bayar semua Petas yang kupunnya dan Bisakah kau Mengusir Orang ini dari sini ! Orang ini ! Orang Brengsek ini telah Membunuh teman – temanku dan juga Adikku !”

“Kau ini bicara apa Rin ! Adikmu kan Mati dimakan Zombie – Zombie itu”

“ITU KARNA KAU MENDORONG KAMI BRENGSEK !!”

“Rin tenangkan lah dirimu…”

“benar rin…jangan terpancing olehnya…”

Aku dan Erick mencoba menenangkan Rin. dan sepertinya ka Alice dan ka Krau mendiskusikan sesuatu, mereka berdua satu – satunya yang bisa meluruskan ini.

“kau juga tidak ada bukti kuat untuk menuduhku membunuh teman – teman mu ! dan lagi pula kau-“

“Tenanglah kalian berdua ! Rin, sayangnya kami tidak bisa mengabulkan permintaanmu untuk mengeluarkannya dari sini”

“KENAPA ?”

“heheeh sudah kubilangkan itu tidak mungkin ! aku diselamatkan oleh mereka ! jadi mana mungkin aku dikeluarkan dari sini ! Kita akan bersama lagi dan Ayo Bermain Denganku Rin !”

“BRENGSEK !!”

Tiba – tiba ka alice melempar sebuah pisau untuk latihan ! pisau ini yang biasa digunakan kami untuk latihan satu lawan satu ! yaitu pisau dari kayu yang tidak tajam dan tidak bisa untuk menusuk ! di ujung kayu ini juga terdapat semacam tinta dan akan ada penanda kalau kami terkena tebasan pisau kayu ini

“Begini saja ! karna kalia memiliki masalah pribadi ! kita selesaikan disini dengan Pertandingan Determinant of Truth"

Determinant of Truth, pertandinagn yang dilakukan untuk menunjukan kebenaran yang terjadi, tapi kalau tidak salah pertandingan ini….

“kalian gunakanlah kedua pisau kayu itu, Jangan khawatir, Pisau itu aman ! dan ada tinta di ujung pisaunya. Tebaslah lawanmu sebanyak 5 kali atau buat lawanmu mengaku kalah dan pemenangnya akan kami kabulkan permintaannya. Namun permintaan itu harus disetujui oleh aku dan juga pihak musuh”

Inilah persyaratan yang tidak ingin aku dengar ! ada taruhan dalam pertandingan ini ! itu berarti rin akan terkena dampaknya jika dia kalah

“BAGUS JUGA ! kalau aku menang ! kau akan jadi budakku selama 1 Tahun Rin !”

“emm…aku terima syaratnya ! bagaimana dengan mu rin ?”

“……baiklah….”

“rin….kau yaki-“

Saat aku ingin menghentikannya, Erick menghentikanku

“biarkan…Rin menyelesaikan ini"

“Tapi Erick !”

“JIKA AKU MENANG ! KAU HARUS MENINGGALKAN TEMPAT INI DAN MENGHILANG LAH DARI HADAPANKU SELAMANYA !”

“HEH ! Itu saja ! aku sudah terbiasa dengan dunia luar ini ! Baiklah ! aku terima Syaratmu !”

“kedua pihak menerima Syaratnya ! baiklah ! pertandingan akn dimulai !”

Gawat ! kelihatannya ini memang benar – benar gawat ! jika dia bisa bertahan di dunia luar itu selama ini ! itu artinya dia memang benar – benar kuat !

“3…..2…..1…..Mulai !”

“HEHE !! MAJULAH RIN ! AKU AKAN MEMBERIKAN MU KESEMPATAN MENYERANG DULUA - !!!…..HEM ?”

“ehh ?”

Aku juga kebingungan karna Rin melempar pisaunya ke tanah dan meninjak pisau kayu itu hingga hancur

"Apa yang kau lakukan Huh !?"

“HE…HEHEHE….MENANG DENGAN 5 TEBASAN MAINAN INI ! YANG BEAR SAJA ! KAU AKAN KU BUAT BABAK BELUR ! DAN MATI DISINI !”

Rin mengeluarkan kuda – kuda yang selama ini tidak pernah kulihat dan melaju dengan tangan kosong menyerang Monho itu !

“HEH ! JANGAN SOMBONG DULU !”

Rin bertarung menggunakan tangan kosongnya sedangakan Monho itu masih mencoba menebas rin. namun gerakan apa itu

“sepertinya terjadi hal menarik disini !”

“Ka Iris !”

“Itu adalah yang disembunyikan oleh Rin selama ini. Dia ahli bela diri Jeet Kune do ! namun dia tidak ingin menujukannya kepada kita ! karna itu adalah beladiri yang menunjukan jati dirinya sendiri dan menunjukan sisi Rin yang berbeda"

“Rin…..”

Rin berulang kali memukuli Monho itu hingga dia kewalahan. Sepertinya rin unggul disini

“Ugh ! Kurang ajar !”

Monho menarik rambut Rin dan menguncinya. Tebasan pisau dari Monho membuat luka di dahi rin !

“CIH !”

“HEHE ! SEKARANG TERKUNCI KAU ! KAU TIDAK BISA LAR- AGH !!”

Saat Monho itu menarik rambut rin dan yakin dia mengunci gerakan Rin ! Rin malah mengikuti arah tarikan itu dan menghantamkan kepala nya dengan Kepala si Monho itu hingga kepalanya mengeluarkan darah.

“AGHH !!”

“HYAAA !!”

Saat Mongo yang besar itu jatuh dan rin menimpanya ! rin berulang kali menghantamkan pukulannya ke wajah monho

“HYAAA !!! HAYAAA !! HYAAAA !!”

“TUNGGU !! AGHHH !! AKU !! AGHHH !! KUBILA-AGHH !!”

“MATIKAU !! KEMBALIKAN ADIKKU !! MATIKAU !!”

Saat monho itu hampi tidak bisa bicara dan sangat babak belur di wajahnya ! Ka Iris menhentikan tangan Rin yang berlumuran darah yang ingin melanjutkan memukul wajah Monho

“Cukup Rin ! kau tidak boleh membunuhnya ! Bagai mana dengan mu ?”

“aa……a….k…ku….me….y….rahh….”

“pilihan bagus !”

“PEMENANGNYA ADALAH RIN !”

Provokasi pemenang ka Alice sama tentang tidak memeriahkan keadaan orang – orang yang menonton disini….mereka semua dan bahkan akupun terdiam akan pemandangan ini. Akupun menghampirinya dan mengeluarkan handuk ku dan mengelap semua luka dan bercak darah di tangannya

“kau terlalu memaksakan dirimu rin ! kuharap kau tidak lagi seperti itu !”

“ma….maaf….kalian….melihat yang tadi…… aku…begitu…mengerikan…”

Akupun memeluknya dan ingin membuatnya kembali tenang.

“tenanglah ! kau tidak harus melakukan seperti itu ! ada kami disini dan masalahmu juga sudah terselesaikan”

“emmm….terimakasih”

Team pengobatan segera mengobati monho itu dan Rin lah yang menjadi pemenangnya.

“baiklah Rin ! apa kami harus mengusirnya sekarang dengan kondisinya seperti ini”

“……..rawat dia sampai sembuh……lalu….usir dia dari sini ! aku tidak ingin melihat wajahnya lagi !”

“baiklah ! bawa orang itu ke ruang perawatan”

Ka Alice membawa orang itu ke ruang perawatan dan pergi meninggalkan kami

“Rin !”

“Ka Iris !”

“kau yang memutuskan untuk tidak menggunakan jeet kude do milikmu itu ! tapi….jika kau gunakan itu untuk melindungi teman – temanmu ! maka gunakanlah kekuatan mu itu”

“terimakasih ka Iris ! tapi aku tidak ingin menggunakan beladiri ini lagi dan memutuskan untuk menggunakan Sniper sesuai jalan yang ku ambil selanjutnya”

“hemm….itu keputusan yang bagus !”

“Ao ! lebih baik kau bawa saja Rin ke kamarnya dan obati dia !”

“kau benar Erick ! kalau begitu ayo Rin !”

“……..”

Kami pun putuskan untuk kembali ke kamar agar aku dapat mengobati Rin dan dia dapat beristirahat setelah dia Bertarung dengan masa Lalunya….kuharap dia masih menjadi Rin yang ku kenal dan Tidak tertekan dengan apa yang terjadi Barusan.

to be continue....