Karena Jodoh Dari Lahir

Pernikahan yang tidak Angel ingin kan akhir nya sampai juga. Angel menatap diri nya di cermin. Wajah nya yang baru saja di rias oleh perias.

"Cantik sekali kamu dek, aku hanya kasih sedikit sentuhan make-up saja. Cantik mu sudah terlihat sempurna." kata perias itu memuji.

"Makasih mbak." kata Angel sambil tersenyum tipis.

Angel pun melihat ponsel nya, di sana tertera foto Rafi yang mengisi layar ponsel nya.

"Raf, hari ini aku menikah. Kamu harus bahagai dengan jodoh mu nanti ya." kata Angel lirih.

Air mata pun jatuh dari mata nya, ia ingat kata papa. Cinta tak selama nya harus memiliki. Karna tak semua yang kita cintai dapat kita miliki kan.

"Jangan nangis dong adek cantik, nanti makeup nya luntur lagi. Kamu harus bahagia hari ini. Karna ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh semua orang." kata perias itu.

Iya, hari yang di tunggu oleh semua orang. Tapi aku tidak, aku bahkan ingin jika hari ini tidak terjadi. Kata Angel dalam hati, tanpa menjawab langsung kata-kata perias itu.

Tak lama mama Angel masuk kekamar, ia melihat Angel sudah siap dengan kebaya dan di tambah sedikit riasan wajah dan rambut. Sangat cantik Angel saat ini, bagai kan ratu saja. Dengan kebaya warna hijau pupus nya.

"Ngel, kamu cantik sekali nak." kata mama.

"Makasih ma." kata Angel pelan.

"Tapi akan lebih cantik jika kamu perlihat kan senyum mu. Dan jangan tunjuk kan wajah yang terpaksa seperti itu sayang." kata mama.

"Tidak kok ma, Angel tidak terpaksa kok." kata Angel.

"Ngel, bukan mama jika tidak tahu apa isi hati anak nya. Wajah mu sangat terlihat jika kamu tidak mengingin kan pernikahan ini nak." kata mama.

"Angel sudah berusaha ma, tapi bagai mana pun tidak bisa." kata Angel jujur.

"Sayang, ingat lah satu hal. Mama yakin akan tumbuh cinta di antara kalian. Dan ingat satu hal nak, bagai mana Intan begitu tulus berkorban untuk orang yang ia sayangi." kata mama.

Saat itu, Angel ingat sama Intan. Bagai mana ia begitu tulus berkorban. Hanya untuk menyelamat kan papa nya, yang Intan cintai tapi tak membalas cinta nya. Bukan nya sakit hati, malah mengorban kan diri.

"Iya ma, Angel ingat. Angel akan coba tersenyum dan bahagia ya." kata Angel pada mama.

Pintu kamar di ketuk oleh seseorang dari luar. Ntah siapa, tapi orang itu tidak bersuara.

"Siapa?" tanya mama.

"Aku Lia, Esy. Apa udah siapa calon menantu ku." kata Esy.

Ternyata itu adalah Esy, mama Gilang. Ntah apa yang ingin ia kata kan sampai datang kekamar Angel.

"Masuk saja Esy, pintu nya gak di kunci kok." kata mama.

"Udah siap ya, calon menantu nya aku Lia." kata Esy sambil masuk kedalam.

"Udah dong, baru saja selesai dandan nya." kata mama.

"Wah, cantik banget kamu nak. Aku gak sabar untuk lho mau bawa keluar." kata Esy.

"Udah mau akad nikah nya Esy." kata Lia.

"Iya lah, maka nya aku datang kesini sekarang." kata Esy.

...

Akhir nya, mereka membawa Angel turun. Walau berat rasa hati, Angel tetap menguat kan diri nya menuruni anak tangga.

Luar dugaan, saat melihat Angel turun. Gilang menatap nya penuh takjub, Gilang terlihat terpana menatap Angel yang masih di anak tangga itu.

Gilang tak menyangka, ia bisa kagum pada gadis yang akan menjadi menjadi istri nya ini. Bukan hanya Gilang, semua yang hadir pun merasa kagum dengan kecantikan Angella.

***

Setelah Angel duduk di samping Gilang, pak penghulu pun memulai ijab khobul sambil menjabat tangan Gilang.

Dua kali ijab khobul di ucap, saat yang ketiga kali, baru lah Gilang bisa lancar mengucap kan ijab khobul dengan lancar. Di sambut dengan kata sah yang menggema dari para tamu undangan.

Ternyata, Gilang juga bisa gugup saat melaku kan ijab khobul. Padahal kan awal nya, Gilang merasa tidak ada masalah dengan ijab khobul yang ia angap gampang saja jika di ucap kan.

Selesai sudah ijab khobul nya, di lanjut dengan pasang cincin dan salaman. Pasang cincin lancar saja, tapi saat salaman, mereka berdua sangat engan untuk saling bersalaman. Apa lagi, mencium kening. Itu hal tersulit untuk mereka laku kan.

Walau pun begitu, acara nya juga lancar jaya. Setelah selesai salaman, Angel di bawa masuk lagi, untuk ganti baju dengan gaun. Ia akan menyambut tamu yang akan bersalaman dan memberi kan doa restu mereka.

Angel hanya ganti baju sebentar saja, selepas nya turun lagi. Turun dengan gaun hijau bak ratu, cantik sekali gadis itu dengan gaun hijau pupus nya.

Sekali lagi, Angel membuat para hadirin sangat kagum dan terpana melihat kecantikan nya yang bagai kan putri turun dari langit.

Gilang juga sangat kagum pada apa yang ia lihat. Baru kali ini, Gilang merasa sangat kagum pada wanita. Rasa kagum itu pun melebihi rasa cinta nya pada Selena, pacar tersayang yang ia tinggal kan jauh di negara orang.

Karna kecantika Angel saat itu, sangat jauh di banding kan kecantikan Selena. Saat Angella berdandan, wajah cantik nya benar-benar terlihat.

Angel pun berada di pelaminan yang sudah di siap kan. Di sana Gilang di temani keluarga sudah ada dari tadi.

Kini, tiba lah waktu untuk salam-salaman sama para tamu yang akan memberi kan doa restu pada kedua mempelai.

Acara berlangsung begitu lama bagi Angel, tamu yang datang rasa nya begitu banyak. Sampai ia sudah sangat malas untuk berdiri.

Sebenar nya itu di karna kan rasa tidak suka nya. Jika ada rasa bahagai, maka tidak akan merasa selama ini.

***

Setelah hari menjelang sore, acara resepsi itu pun berakhir. Sore itu juga, Angel pindah rumah. Angel pindah kerumah baru mereka, dengan di antar kan keluarga di depan pintu rumah saja.

Keluarga nya tidak ikut mengantar kan Angel sampai rumah baru. Karna perjalanan rumah baru lumayan jauh. Lagian juga, di rumah kan mau beres-beres.

Angel berangkat menuju rumah baru nya bersama Gilang yang baru saja menjadi suami nya. Juga bersama bik Niah dan mas Agus.

Dalam perjalanan, tidaj ada satu suara pun yang Angel keluar kan. Ia merasa sangat tidak nyaman untuk berada satu mobil bersama Gilang.

"Kamu masih tidak nyaman berada di dekat ku?" kata Gilang.

"Ya, aku tidak nyaman satu mobil sama kamu." kata Angel.

"Kalo gitu, kamu jalan kaki saja lah." kata Gilang.

"Sakit kamu ya, kalau bisa aku jalan kaki, maka udah aku laku kan dari tadi, tahu gak." kata Angel.

"Alah, sok aja kamu. Bilang aja kamu mau dekat-dekat sama aku kan." kata Gilang.