Thomas adalah seorang CEO juga ketua Mafia. Bersifat Arogant dan dingin terhadap semua wanita sampai suatu ketika Thomas bertemu dengan seseorang sekaligus sekretarisnya yang membuat jantungnya berdebar dan merasakan jatuh Cinta.
Gloria seorang gadis dijodohkan oleh orangtuanya. Selama pernikahan Gloria diperlakukan tidak manusiawi oleh suaminya hingga akhirnya Gloria bekerja sebagai sekretaris Thomas.
Hubungan antara bos dengan sekretaris lama - lama menimbulkan getaran cinta tapi Gloria berusaha untuk menahan perasaannya karena dirinya sudah menikah dan tidak mungkin bosnya mencintainya.
Thomas kecewa ketika mengetahui kalau Gloria sudah menikah dan berusaha untuk melupakan cinta pertamanya.
Akankah mereka bersatu ataukah Gloria tetap bertahan dalam pernikahan yang selalu membuatnya mengeluarkan air mata. Ataukah bersatu dengan Thomas? ikutin ceritaku.
Ikuti cerita novel terbaruku.
Perkenalkan karya novelku yang ke 5
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan Thomas
Alex menampar pipi Gloria dengan sangat keras membuat bibir Gloria mengeluarkan darah dan pipinya memerah. Gloria jatuh ke lantai sambil mengusap pipinya yang perih bekas tamparan Alex.
" Dasar wanita murahan, semalam habis jual tubuhmu ya makanya memakai pakaian bagus dan wajahmu yang tadi jelek kini berubah." hina Alex
Gloria hanya diam menerima tuduhan yang tidak terbukti.
" Kenapa diam? benar bukan kataku? dasar wanita murahan kau sama saja dengan wanita lain dan kurasa kamu itu sudah tidak virgin lagi." hina Alex lagi.
Gloria tetap diam tidak bersuara walau hatinya sangat sakit mendengar ucapan Alex.
"Sudah jangan menangis sekarang bereskan apartemenku hingga bersih dan jangan lupa masak aku lapar." ucap Alex tanpa dosa.
Gloria berdiri dan membalikkan badan menuju kamarnya. Alex tanpa sengaja melihat bekas tanda merah di leher belakang Gloria membuat darahnya mendidih kembali.
Tangan Gloria di tarik agar Gloria menghadap ke arahnya kemudian melepaskan tangannya.
plak
Alex menampar pipi Gloria yang satunya membuat Gloria terjatuh ke lantai kembali.
" Cih, dasar wanita murahan, kamu sengaja memamerkan tanda merah di leher belakangmu mau membalas dendam karena aku melakukan itu dengan kekasihku." ucap Alex sarkas sambil mengcengkram rahang Gloria.
Gloria hanya meringis menahan rasa sakit akibat perbuatan Alex.
Alex langsung mendorong tubuh Gloria
" Ganti bajumu, baju yang kamu pakai membuat mataku menjadi sakit." usir Alex
bugh
akh
Alex menendang perut Gloria membuat Gloria berteriak kesakitan. Tanpa dosa Alex berjalan menuju kamarnya. Belum sampai menaiki anak tangga Alex menghentikan langkahnya.
" Masak yang banyak nanti malam kekasihku datang dan kami seperti biasa akan bercin**a." ucap Alex kemudian melanjutkan perjalanannya.
Gloria berusaha bangun sambil menahan rasa sakit di perut dan pipinya. Gloria berjalan menuju kamarnya dan mengunci pintunya. Gloria membuka seluruh pakaiannya dan mandi dengan air dingin rasa sakit ditubuhnya tidak diperdulikan.
" Hiks... hiks... aku ingin bercerai... aku benci kamu Alex.... aku benci... daddy dan mommy apakah kalian tidak tahu putrimu sangat tersiksa menjalani pernikahan ini hiks.... hiks...." tangis Gloria pecah.
Setelah sudah tenang Gloria mengeringkan badannya dengan handuk dan memakaian pakaian yang agak tertutup.
Gloria keluar untuk membersihkan apartemen milik Alex yang sudah seperti kapal pecah. Bekas botol minuman, puntung rokok dan buku - buku yang berserakan di lantai.
Selesai membereskan kini Gloria masuk ke dapur. Gloria hanya bisa menghembuskan nafas kembali karena dapurnya sangat brantakkan piring , gelas, sendok kotor di wastafel dengan sisa makanan yang sudah bau membuat perut Gloria mual.
Gloria membereskan dan mencuci semuanya hingga kini dapurnya menjadi bersih. Gloria menyapu dan mengepel seluruh apartemen yang berada di lantai satu karena lantai dua di larang keras oleh Alex.
Selesai mengepel Gloria masuk ke dalam kamarnya dan mengunci kembali pintunya. Gloria membuka pakaiannya kembali untuk mandi lagi.
Selesai mandi Gloria mengganti pakaiannya karena yang tadi sudah bau keringat dan debu - debu yang menempel di pakaian Gloria.
Gloria keluar membuka kunci kamarnya dan membuka pintu kamarnya. Gloria menuju ke meja makan untuk makan tapi matanya membulat sempurna, Alex bersama wanitanya sedang asyik memakan masakan buatan Gloria. Setelah masakannya habis mereka tanpa salah langsung meninggalkan Gloria dan naik ke atas menuju kamarnya.
Gloria hanya bisa menghembuskan nafasnya secara kasar kemudian membereskan semua piring dan gelas dan dicucinya. Setelah selesai perut Gloria lapar, Gloria pun membuat mie instant karena masakan itu yang paling cepat matang.
Selesai masak Gloria menaruhnya di mangkok dan di taruh di meja makan. Baru saja mau masuk ke mulutnya terdengar suara desahan. Membuat Gloria menghembuskan nafas dan membawa mie instant ke dalam kamarnya.
Selesai makan Gloria keluar kembali dan mencuci piring, sendok dan panci. Selesai mencuci Gloria masuk kembali ke dalam kamarnya untuk beristirahat.
xxxx
Jam 5 pagi seperti biasa Gloria terbangun. Mencuci muka dan sikat gigi. Setelah selesai Gloria masuk ke dapur dan mulai memasak. Seperti biasa Gloria membawa 2 tempat makanan dan memasukkan masakan yang tadi dibuatnya dan dibawa ke dalam kamarnya.
Setelah selesai Gloria keluar lagi dari kamar menyiapkan makanan untuk Alex kemudian membersihkan apartemennya hingga bersih. Setelah di rasa bersih Gloria masuk kembali ke dalam kamar dan tidak lupa menguncinya kembali.
Gloria kini sudah rapih dan bersiap untuk berangkat kerja. Baru saja Gloria membuka pintu kamarnya di dekat tangga melihat Alex dan wanita sedang melakukan kegiatan suami istri. Gloria hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar kemudian menutup pintu kamarnya dan berjalan ke arah pintu keluar.
Gloria berusaha menulikan telinganya karena mendengar desahan mereka berdua. Alex melihat kepergian Gloria tapi tidak memperdulikannya.
Baru saja membuka pintu apartemen langkahnya berhenti karena mendapat panggilan dari Alex.
" Tidak sia - sia aku menikah denganmu rumahku sudah bersih kembali, pulang kerja ingat langsung pulang jangan menginap di hotel atau di losmen ataupun di tempat selingkuhanmu, awas kalau masih juga melakukan itu aku akan laporkan kepada orang tuamu. Kamu sudah masak buat kami?" tanya Alex sambil menggoyangkan pinggulnya ke wanita itu.
" Aku sudah masak dan hari aku tidak menginap." ucap Gloria sambil menahan emosi.
" Hmm. baguslah, sudah sana pergi." ucap Alex sambil mengusir istrinya.
Gloria keluar dan menutup pintu. Gloria berjalan seperti biasa menuju jalan raya kemudian menaiki kendaraan menuju kantor.
Kini Gloria sudah sampai kantor dan menaruh tas dan tempat makanan di dalam lemari kecil. Gloria duduk di kursi sekretaris pikirannya melayang jauh memikirkan pernikahan yang dijalani seperti di neraka.
( " Kepalaku rasanya akan meledak. Ingin rasanya berpisah tapi Alex tidak mengijinkannya karena dengan alasan menunggu satu bulan 4 hari lagi. Daddy dan Mommy terlalu percaya sama Alex kalau Alex adalah laki - laki yang bertanggung jawab dan sayang dengan istrinya dengan membelikan barang - barang mewah tapi sampai rumah malah barang - barang itu diberikan cewe murahan. Alex menuduhku kalau aku cewe murahan memang benar apa yang kulakukan dengan Mas Thom adalah salah seharusnya aku bisa menolaknya tapi aku tidak kuasa menolak kebaikannya dan perhatiannya yang membuat hatiku merasa nyaman bersamanya." ucap Gloria dalam hati).
" Ehem.." ucap seseorang berupa deheman
Gloria yang masih melamun tidak mendengar suara dehemen hingga membuat orang itu menyentuh pipi Goretti.
" Auch..." ucap Gloria terkejut sambil meringis menahan rasa perih pipinya dan kepalanya langsung diangkat ke atas.
Gloria terkejut karena Thomas berdiri dihadapannya.
" Maaf mas Thom aku tadi melamun, ada apa?" tanya Gloria merasa tidak enak.
Thomas tidak menjawab pertanyaan Gloria hanya memegang tangan Gloria membuat Gloria kaget dan ingin melepaskan genggaman Thomas.
" Ikut ke ruangan saya dan jangan berontak." ucap Thomas dengan nada agak membentak.
Gloria terkejut karena tidak biasanya Thomas mengeluarkan suara yang agak keras. Gloria pun berdiri dan mengikuti Thomas ke ruangannya.
