Yuna adalah gadis dari masa depan. ia dijuluki sebagai Queen Shadow karena kegesitan dan kecepatannya dalam menghabisi musuh-musuhnya. ia terjun ke dunia gelap itu saat usianya 7 tahun hingga sekarang dia sangat ditakuti oleh kalangan dunia bawah. tapi naas orang kepercayaannya yang juga ia anggap sebagai kakaknya tega mengkhianatinya dengan bersekongkol dengan musuhnya dan menyebabkan dia meregang nyawa dengan cara menghabisi dirinya sendiri. sialnya bukannya mati dia malah terlempar ke dunia antah-berantah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonaniiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bandit
Setelah selesai dengan makanannya mereka memutuskan untuk melanjutkan berkelilingnya untuk melihat-lihat barang yang ada di pasar tersebut. karena Yuan Lin sudah merasa sangat lelah dan ingin sekali duduk akhirnya dia mengajak pangeran Han Tian untuk beristirahat sebentar di bawah pohon.
"Ayolah Lin Lin bahkan aku belum mendapatkan apapun dipasar dan kau sudah memintaku duduk disini." kata pangeran Han Tian dengan merengek seperti anak kecil.
Yuan Lin lantas mengeluarkan beberapa senjata tingkat tinggi yang membuat pangeran Han Tian terkejut bukan main. dia menatap senjata-senjata itu dengan tidak percayanya.
"Lin Lin dari mana kau mendapatkan senjata-senjata ini?" tanya pangeran Han Tian.
"Aku mempunyai banyak. pilihlah Gege terserah mau yang mana aku masih punya banyak senjata." jawab Yuan lin dengan santainya.
Pangeran Han Tian tidak akan berpikir lagi ia segera memilih senjata manakah yang akan ia berikan pada ayahnya saat hari ulang tahunnya. Tak jauh dari tempat mereka berada ada beberapa orang yang tengah memperhatikan mereka berdua. nampaknya mereka melihat senjata-senjata yang di keluarkan Yuan Lin tadi dan merasa sangat tertarik dengan semua senjata itu sehingga mereka sedang merencanakan sesuatu.
"Aku akan memilih yang ini saja." kata pangeran Han Tian dengan memegang sebuah pedang yang sangat indah dan juga bagus.
"Apakah tidak ada yang lain lagi?" tanya Yuan Lin.
"Tidak ini saja sudah cukup. aku penasaran Lin Lin bagaimana kau mendapatkan ini semuanya." kata pangeran Han Tian.
"Nanti Gege juga akan tahu sendiri." ujar Yuan Lin dengan memasukkan kembali senjata-senjata nya.
Setelah pangeran mendapatkan apa yang dia inginkan. saat akan pulang pangeran Han Tian melihat sebuah toko yang menjual berbagai macam perhiasan wanita. ia pun langsung menuju ke sana.
"Lin Lin sekarang aku yang akan membelikanmu perhiasan ini. pilihlah apa saja yang akan kau beli." kata pangeran Han Tian.
Yuan Lin memperhatikan semua barang-barang yang ada di sana. tidak ada yang membuatnya tertarik sama sekali karena dia sudah mempunyai begitu banyak barang seperti itu bahkan dengan kualitas yang sangat tinggi. tapi karena melihat senyuman pangeran Han Tian akhirnya dia memilih salah satu hiasan rambut yang berbentuk Phoenix.
"Kenapa hanya itu saja. pilihlah lagi Lin Lin." kata pangeran Han Tian.
"Sudah Gege ini saja sudah cukup. aku berterimakasih padamu karena kau telah membelikan ini untukku." kata Yuan Lin dengan tersenyum.
"Tidak masalah. sekarang aku akan pakaikan ini untukmu." ujar pangeran Han Tian dengan memakaikan hiasan rambut itu di kepala Yuan Lin.
"Yasudah kita sekarang pulang kan. aku sudah sangat lelah jika ingin berkeliling terus." kata Yuan Lin yang di angguki oleh pangeran Han Tian.
Saat di perjalanan kebetulan tempat itu sangat sepi. Yuan lin merasa akan ada sesuatu yang terjadi denganya. hingga tak berselang lama datanglah segerombolan orang yang menghadang mereka berdua. tentu pangeran Han Tian langsung siaga dan menyuruh Yuan Lin untuk bersembunyi di belakangnya.
"Ternyata mereka." batin Yuan Lin yang masih mengingat wajah-wajah orang yang tengah menghadangnya. mereka adalah orang yang sama ketika tadi Yuan Lin melihat di pasar.
"Kenapa kalian menghalangi jalanku hah." kata pangeran Han Tian dengan membentak.
"Aku tidak menghalangimu aku hanya menginginkan gadis itu." ujar salah satu dari mereka.
"Berani-beraninya kau berbicara seperti itu. apa kau tidak tahu siapa aku?" tanya pangeran Han Tian dengan dinginnya.
"Aku tidak peduli siapa dirimu karena aku tidak ada urusan denganmu jadi menyingkirlah sebelum aku menghabisimu." kata seorang pemuda yang bernama Fang Jin dia merupakan ketua dari para bandit-bandit yang tengah menghadang Yuan Lin.
"Baiklah jika kau menginginkan itu. Lin Lin sekarang kau carilah tempat untuk bersembunyi atau kau pergilah duluan ke istana aku akan menghadapi tikus-tikus ini." kata pangeran Han Tian Dengan mengeluarkan pedangnya.
Yuan Lin hanya mengangguk saja. dia pergi dari sana tapi bukan untuk kembali ke istana untuk meminta bantuan tapi dia malah memanjat sebuah pohon dan duduk di sana. dia ingin melihat seperti apa keahlian pangeran Han Tian dalam berpedang dan menghadapi para musuh-musuhnya.
Karena merasa marah dengan tindakan yang di lakukan pangeran Han Tian Fang Jin pun menyuruh semua anak buahnya untuk menyerang pangeran Han Tian. suara dentingan pedang terdengar disana. pangeran Han Tian menghadapi mereka semua dengan santainya. baginya musuh-musuh seperti ini sudah biasa ia hadapi jadi ia tidak merasa kesulitan sama sekali.
"Aku akui Gege memang sangat hebat dalam berpedang. serangannya juga sangat tajam." gumam Yuan Lin yang masih berada di atas pohon.
Namun karena salah satu dari para bandit itu melemparkan sesuatu ke arah pangeran Han Tian akhirnya pangeran Han Tian pun menjadi hilang fokus. dia terkena luka dimana-mana salah satunya ia terkena tusukan pedang di bagian perutnya. Yuan Lin yang melihat itu tentu tidak akan tinggal diam lagi.
"Kalian sudah berani melukainya jadi jangan salahkan aku jika hari ini nyawa kalian lah yang akan menjadi taruhannya." kata Yuan dengan dinginnya.
"Kau akhirnya keluar juga gadis kecil." kata Fang Jin dengan tersenyum remeh.
Yuan Lin tidak lagi membuang-buang waktunya ia segera menyerang mereka dengan teknik pedang bayangannya. Fang Jin yang melihat itupun tidak percaya. ternyata dia sudah meremehkan Yuan Lin. beberapa menit kemudian seluruh anak buah Fang Jin telah kalah dan mati ditempat karena merasa kalah dan tidak terima dia langsung saja menyerang Yuan Lin dengan membabi buta.
Tidak ada perasaan kasihan ataupun takut pada diri Yuan Lin saat menghabisi nyawa mereka semua. baginya yang bersalah ataupun sudah menyakiti orang-orang terkasihnya hukuman yang paling pantas adalah kematian.
"siall ternyata gadis ini sangatlah kuat." batin Fang Jin yang merasa kewalahan dengan setiap serangan yang di berikan Yuan Lin.
"Sudah cukup." kata Yuan Lin dengan membuka matanya lebar-lebar. sebuah cahaya keluar dari sana dan membuat fang jin terpental jauh dan memuntahkan sedikit darah.
"Aku sudah berusaha bersabar tapi kau sendiri yang memintaku melakukan ini." kata Yuan Lin pada Fang Jin. Dia lantas menghampiri pangeran Han Tian dan memapahnya.
terima kasih thoorrr...
semoga selalu sehat dan semangat membuat karya baru