🚨Warning 🚨
Dapat menyebabkan keram pipi, sakit perut, guling-guling dan hal aneh lainnya.
Bersembunyi lah dari jangkauan orang lain!!!!
Bercerita tentang pernikahan yang diawali oleh sebuah perjodohan. Cerita biasa yang sering kita baca bukan???
Tapi disini mereka adalah sepasang manusia yang memiliki sifat yang saling bertolak belakang...
Zee yang memiliki sifat humoris, pecicilan, rusuh dan selalu membuat masalah harus dijodohkan dengan Guntur yang memiliki sifat dewasa, dan tidak banyak tingkah, hidup layaknya orang pada umumnya.
Siapakah diantara mereka yang akan berubah setelah menikah?
Akankah Zee yang menjadi dewasa, ataukah Guntur yang ketularan somplak seperti istrinya?
Selamat senam wajah gratis Pemirsaaaaahhh...🙏🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ciuman jilid dua
"Kak, kok kakak diem aja sih aku perhatiin dari tadi?" Tanya Zee yang bingung melihat tingkah suaminya yang tak mengeluarkan sepatah katapun.
"Malu."
"Malu kenapa?" Tanya Zee bingung.
"Malu lah, ketauan suka nyiumin kamu tiap malam, terus kamu bongkar di depan umum." Keluhnya.
Zee cekikikan mendengar jawaban suaminya itu. "Daripada Kakak kena tonjok Kak Bian. Abisnya Kakak diem aja." Jawab Zee yang masih cekikikan.
"Udah jam 11 malem, aku mau tidur dulu. Nih apelnya. " Menyerahkan sepiring apel yang sudah ia dikupas.
"Kakak jangan marah donk!" Rayu Zee yang melihat suaminya beranjak dari kursi yang berada di samping ranjangnya, karena Guntur berniat untuk tidur di sofa.
"Kok tumben ga cium aku dulu sebelum tidur?" Goda Zee sambil menarik lengan baju suaminya.
Mendengar godaan Zee dia langsung berbalik badan dan mencium bibir mungil istrinya yang sejak tadi terus menggodanya.
Zee yang tidak siap dengan serangan Guntur, hanya bisa mengerjapkan matanya.
"Biasanya nyiumnya ga gini!" Protesnya sambil mendorong tubuh Guntur.
"Ini hukuman karena kamu udah manfaatin aku selama ini." Jawab Guntur yang akan melakukan serangan lagi.
"Ga kebalik? Harusnya aku yang ngomong gitu. Kan.."
Belum juga Zee selesai menyelesaikan kata-katanya Guntur sudah kembali menyerangnya. Ciuman mereka kini berlangsung lama sudah tak ada perlawanan dari istrinya, mereka saling menikmati bahkan kini Zee sudah mengalungkan tangannya ke leher suaminya, sedangkan Guntur semakin memeluk erat tubuh kecil istrinya yang beberapa jam lalu membuatnya khawatir setengah mati.
"Hadeuuhhh,,, dikiranya lagi ada di hotel apa ya?" Gumam Fabian yang tidak sengaja menyaksikan adegan 17+ tersebut. Tadinya dia berniat memberikan selimut untuk Guntur pakai.
🐣Dua hari kemudian🐣
Dua hari Zee dirawat, akhirnya dia diijinkan pulang. Kedua orang tua Zee dan Mama Vivi ikut menjemput Zee pulang dari rumah sakit.
"Kamu beneran udah sehat sayang?" Tanya Mama Vivi memastikan bahwa menantunya sudah baik-baik saja.
"Udah donk Mah, ga liat nih aku udah seger lagi, lebih sehat dari sebelumnya malah." Jawab Zee sambil memasang senyum indahnya.
"Gimana ga cepet sehat, orang ciuman mulu kerjaannya mereka." Ucap Fabian menyindir mereka berdua.
"Dikiranya hotel kali ya, ciuman lebih dari 5x sehari. Lebih banyak dari shalat fardhu." Lanjutnya lagi. Yang membuat wajah Guntur menjadi merah karena dia tak tahu bahwa sahabatnya itu memergoki acara penting mereka.
Mendengar sindiran dan respon wajah Guntur membuat yang lainnya hanya bisa menertawakan mereka.
"Diem lu monyet!" Zee melompat ke punggung dokter muda yang telah membongkar aib mereka.
"Turun Dek, berat gue! Uhuk,,,uhuk,,," Kata Fabian karena lehernya tercekik tangan Zee yang sudah nemplok di punggungnya.
Hadeuuhhh,,,siluman monyet masih bersarang di badannya ternyata. Batin Guntur ketika melihat istrinya yang bergelayut manja di punggung Bian.
"Turun Dek, malu gue Dek!" Bujuk Bian.
Fabian memukul-mukul tangan Zee agar dia turun dari punggungnya. "Minta gendong laki lu aja napa! Dia kan badannya lebih kekar dari gue!"
"Kan aku udah lama Kak ga manja-manja sama Kakak." Kemudian mencium pipi dokter muda itu.
"Aku kan sayang Kakak."
"Elu mah sayangnya nyiksa gue Oon!"
Zee tidak peduli, dia masih betah menempatkan di punggung dokter satu anak itu.
Guntur dan yang lainnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat adegan itu.
Sesampainya di apartemen Zee langsung ke kamar mandi, karena selama di rumah sakit dia tidak mandi, sedangkan Guntur langsung sibuk dengan laptopnya, banyak pekerjaan yang menumpuk karena dia harus izin selama dua hari ini untuk menemani istrinya di rumah sakit. Sedangkan kedua besan itu sibuk memasak untuk makan siang mereka. Fabian dan ayah Zee tidak ikut mengantar Zee ke apartemen. Ayah Zee langsung pergi mengajar sedangkan Fabian masih harus kembali tugas, dan dia berjanji akan langsung ke rumah Zee dengan anak istrinya ketika tugas kerjanya usai.
"Kok rasanya beda ya!" Kata Guntur ketika mereka sedang menyantap makan siangnya.
"Apanya yang beda?" Tanya Mama Vivi bingung dengan pertanyaan anaknya.
"Mama yang masak." Jawab Zee sambil menyantap makan siangnya. Dia sudah tau apa yang dimaksud Guntur.
"Ooooohhh." Guntur hanya ber oh ria mendengar jawaban istrinya.
"Kalian lagi ngomongin apa sih Mama ga ngerti." Tanya Mama Vivi yang belum memahami maksud perkataan mereka.
"Mama tambahin bawang putih ya di bumbu baladonya?" Tanya Zee pada mertuanya.
"Iya, emang kenapa?"
"Soalnya biasanya aku ga pake bawang putih kalo bikin balado. Makanya rasanya beda."
"Ooooohhh jadi sekarang kamu udah ga suka masakan buatan Mama gitu? Mentang-mentang punya istri pinter masak, jadi ga suka lagi masakan buatan Mamanya. Padahal dulu kamu ga pernah mengeluh apa-apa soal masakan Mama. Pulang dari Aussie juga langsung minta dibikinin nasi goreng bikinan Mama. Baru 3 bulan nikah, udah lupa sama rasa masakan Mamanya sendiri." Oceh Mama Vivi panjang lebar membuat Guntur jadi salah tingkah. Padahal Mama Vivi sama sekali tidak marah, malah sebaliknya dia senang sekali karena anaknya menyukai masakan buatan istrinya, berarti dia tidak salah pilih menantu.
"Iiihhh Mama baper banget sih. Masakan Mama sih the best lah, tiada duanya." Sambil memeluk Mamanya dan mengedipkan matanya ke arah Zee.
Zee hanya tersenyum melihat tingkah suaminya itu.
Fabian dan keluarga kecilnya datang berkunjung ke apartemen mereka. Ketika Guntur sedang mencuci piring bekas makan siang mereka sedangkan Zee hanya memandori suaminya cuci piring.
"Halo cantiknya aunty, ikum dulu donk!" Kata Zee berbicara kepada keponakannya, seraya memberikan tangannya untuk disalami oleh bayi gembul itu.
"Mmmuah." Kata Queensya ketika mencium tangan Zee. Kemudian dibalas ciuman bertubi-tubi dari Zee.
Dan mereka pun menghabiskan sore mereka di apartemen Guntur yang kini telah berubah wujud menjadi kediaman Ken dan Barbie, hingga membuat Fabian terus menertawakan kondisi apartemen pasangan baru tersebut.
"Diem lu Bangke, ini tuh kerjaan adek semata wayang lu tuh." Ucap Guntur sambil menunjukkan si tersangka dengan matanya.
Mampir thor aku suka Novel kocak kayak gini..🙋🙋