NovelToon NovelToon
Cinta Berbekal Matre?

Cinta Berbekal Matre?

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Tamat
Popularitas:18.1k
Nilai: 5
Nama Author: Adinda Shintya Dewi

Karya lama telah di sentuh lagi. Kali pertama menuliskan cerita semasa sekolah dulu. Cerita paling pertama ku buat, mengulang tentang penilaian dari cover dan mengatai matre cukup tersenyum getir. So, jangan pernah nilai dari penampilan melainkan isi buku 💕
***
Cantika merasa terlalu pendam sunyi begitu lama dan tidak menerka kalau ada kidung menyapa sangat kaku penuh malu, dibungkusi hangat dan harmonis yang tersemat pada sosok Randy Anggara. Teman sejurusan sendiri mengungkapkan perasaannya depan banyak teman dalam kelas.

Halaman-halaman simfoni manis terawat sangat baik, sampai pada akhirnya Cantika harus bersitatap pada takdir tak menyenangkan, ketakrestuan orangtua Randy.

"Dia bilang saya matre?!" Menyuarakan protes.

Benar. Kidung berbungkus matre berdasarkan pengamatan orangtua Randy.

Tapi, Cantika harus berada pada posiai nestapa atau cuek sebelum mengenal Randy? []

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adinda Shintya Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lagu Favoritmu

...“Sebuah nada terfavoritmu menjadikan nafsi semakin sulit mengusir semua tentang kenangan di balik jemari dua puluh empat januari.”...

📖📖📖

Mengeja-ngeja sebuah bunga tidur mengenai harapan paling manis berbisik ramah, mengembalikan ingatan pada dua puluh empat januari juga moment-moment yang memang takkan bisa terulang favorit.

Hanya sekedar mampir duduk melihat memoar sedang berbincang begitu lirih, kenapa bisa hubungan terawat begitu harmonis berakhir tragis.

Ada sesak lain bukan membicarakan tentang Randy, melainkan family multimedia seperti membuat jarak aksa tanpa alasan jelas. Hanya karena salah satu orang menjadi biang masalah dalam kelas.

“Mengganggu orang punya privasi saja, iri bilang bos!” Ketus Cantika saat bercemin dalam kamar.

Emang ada yang salah di balik status berhias nestapa? Kan, tidak mengusik, kenapa harus mengurusi yang cukup buat dia sedikit canggung cipta obrol dengan family multimedia juga di tambah Randy sudah berubah semenjak pamit dari kisah mereka.

Masih ingat betul, kelas X saat tidak sengaja terbentur pintu langsung mendekap penuh tulus sembari mengusap-ngusap lembut. Namun sekarang sangat sangar melulu lempar amarah di balik status facebook dan perang mulut di kelas, sempat kok kedua teman paling dekat dulu, bertengkar hebat di kantin. Elvira berusaha untuk kasih kode ke Randy supaya menarik Cantika yang waktu itu masih berstatus pacar, agar tidak terjadi baku-hantam.

Syukur kala itu sudah pulang sekolah, sedikit sunyi. Jadi, tidak menjadi viral di sekitar sekolah atau terdengar di jurusan lain, kalau keramahan family multimedia ditampilkan depan publik saja namun di belakang begitu brutal, berkelahi dengan teman sejurusan sendiri? Hanya ada Elvira selaku sahabatnya yang bukan dari jurusan multimedia, tidak mungkin membocorkan permasalahan mereka.

Apalagi Cantika adalah sahabat paling di jaga privasi baik masalah, baik-buruk sikapnya hanya buat ia sendiri tanpa terhumbar-hambur ke orang lain yang memang hanya penasaran, tidak bakal ngebantu buat tenang kecuali semakin memperunyam situasi yang ada.

“Ran..Ran, tarik Cantika keluar! Cepat!” Begitulah yang bisa gadis itu ingat, teriakan Elvira campur tatapan khawatir.

Huf. Membuang napas kasar, kalau mengingat kembali prahara yang bahkan teman sekelas yang memancing emosi, kenapa mereka pada memberikan tatapan intimidasi juga menjaga jarak?

Benar, kan, kalau orang bodoh dan tidak terlalu terpopuler di sekolah bakal di lepaskan genggaman itu. Kesan di dapatkan beban saja dari sikap mereka dalam sekelas, semua tanpa terkecuali.

Sadar diri juga kok, selama berpacaran dengan Randy waktu itu, mengendus kasihan merangkul diri, selalu payah dan di bantu terus-terusan oleh mereka.

Lega, melepas beban tanpa mengundang nafsi masuk dalam cirlce terbilang tak kaku atau cadel dalam mengobrol. Padahal kalau dengan Randy, lancar bahkan kata-kata di keluarkan saat marah dengan kecepatan diatas rata-rata, tidak mengalami kesulitan.

Why?

Terkadang Cantika bingung sendiri, ada sesuatu ingin di sampaikan tapi berujung cadel yang diam-diam merutuki kebodohannya.

“Tidak, Tik. Semua anak itu spesial, bahkan kamu itu punya sesuatu yang tidak dimiliki mereka yang memang good speaking.” Pernah Elvira menghibur gadis itu, supaya keluar dari rasa insecure pada diri sendiri.

Bahkan saat acara kecil-kecilan saja, tidak pernah di undang sama sekali selain mengajak orang yang beda jurusan, teman sekelas Elvira.

Apakah tidak sesakit itu menahan iri dan cemburu, orang lain jauh lebih di prioritaskan di banding teman sekelas sendiri.

Yah, walau pun sudah pisah dengan salah satu cowok berpengaruh juga dalam kelas, bukan karena nilai melainkan dalam bergaul, memosisikan diri sangat baik dalam pertemanan, jangan sampai melupakan ada mantan kekasih merupakan bagian dari family multimedia, kan.

“Kenapa eh, selalu saja dia yang di undang, kok saya yang satu jurusan sama mereka, di cuek kah. Semenjak putus sama Randy.” Keluhan itu pun akhirnya keluar, saat sudah duduk di panggung sekolah.

“Jih, benar juga sih, kenapa eh dengan teman sekelasmu itu, Tik? Padahal saya sendiri loh yang bilang kalau kalian kompak.” Elvira sampai dibuat heran oleh sikap labil mereka.

“Apa karna saya bukan pacarnya Randy lagi? Makanya terlupakan begitu saja?”

“Kata siapa?! Tidak usah sangkutpautkan dengan laki-laki brengsek itu sudah, Tik! Sudah eh, saya malas dengar namanya lagi yang buat kamu nangis-nangis begini, apa bagusnya coba banggakan dia, jih?!” Elvira sungguh muak bercampur emosi.

Hm. Membuang napas berat, kenapa selalu sensian begini sih setiap kali bercerita tentang keluarga sendiri?

Ingin sekali Cantika, “El, bukannya Randy itu keluargamu, kenapa selalu emosian kalau dengar namanya dari mulutku sih?” Memberitahui hal ini.

Sayang, kalimat itu hanya di telan baik-baik dalam hati.

Mendengar bel masuk, mereka berpisah depan kelas Elvira. Seperti biasa, kalau sudah keluar duluan, datang jemput untuk makan sama-sama di kantin.

Saat mau masuk dalam kelas, “Cantika?” Ada salah satu teman cowok memanggil dia.

Menoleh, dengan wajah tak minat, “hm?” Lalu di balas dengan dehaman saja.

“Mau tahu sesuatu tidak, soal Randy?”

Sempat meninggikan gensi, berusaha tak peduli, tapi rasa penasaran jauh lebih mendominasi ketika berhenti dan menghadap ke teman sekelasnya itu.

“Coba nanti kamu cari lagu Chris Brown judulnya With You. Dia tuh sering sekali dengar lagu itu, trus bilang gini, sebenarnya saya masih sayang sama Cantika, hanya saja mamaku yang suruh putus karna salahpaham kalau Cantika sering minta pulsa di saya, makanya mamaku suruh saya putusin dia. Shob, jujur saya masih sayang sekali sama dia. Begitu, Can.” Urai Dio.

Huee, ada desir-desir berasal dalam ruas berukuran kecil di dada, haru campur sesak, karena tahu fakta bukan ingin fokus belajar melainkan memang ada sebuah kesalah pahaman di beliau.

Tuh, kan, Cantika sudah feel hanya selalu mengundang-ngundang pikiran negatif thingking campur overthing overload yang sekarang baru menyesal selalu menyimpan dendam pada Randy yang sudah menjadi mantan itu.

“Tipu saja mo..” Tetiba Cantika mencibir lalu masuk dalam kelas.

Well, tadi ke panggung sekolah karena pintu belum di buka pun ingin tunggu di kantin, ada Randy di sana dan biang masalah. Setelah pintu kelas di buka, masih belum ada guru datang walau bel sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu.

“Jih, Can, saya serius tahu! Coba kamu tanya ke teman-teman yang lainnya!” Teriak Dio, masih ingin menyakinkan sahabatnya itu.

“Hm, sudah ah, malas dengar lagi!” Ketus Cantika.

“Yah, setidaknya saya sudah buat hatimu sedikit senang, kalau dia masih sayang sama kamu.” Sahut Dio lagi.

Selepas menginfokan hal itu lagi, Dio pun berjalan pelan ke arah bangkunya lalu menaruh tas.

 🧭🧭🧭

Hari ini multimedia pada buat rencana berenang, menggunakan mobil truck sudah di sewa pakai uang kas. Memang sangat kompak sekali mereka.

Can, mau ikut ke pantai? Tp katanya Randy tdk jadi ikut karna mau jaga toko.

Dyka, selaku ketua kelas mengajak gadis itu juga. Dan, lebih meninggikan gensi saat sudah menolak ajakan ketua kelas.

“Eh?” Cantika tertegun.

Kali ini bukan SMS dari Dyka, melainkan sosok yang masih belum berhasil di usir dari kepala.

Hallo, cantik, katanya km tdk mau ikut kh? Knp? Sy jdi ikut kok, tpi please km ikut jga eh ke pante?

Lama, tertegun memerhatikan lamat-lamat ajakan dari mantan kekasihnya, kenapa mendadak berubah pikiran, apa tidak bakal kena marah nanti untuk kedua kali karena pergi berenang bukan karena ingin bergabung dengan multimedia, melainkan ada alasan lain di balik itu semua.

Jujur, Cantika sudah lelah dan kenyang sakit hati dikatai matre dan di salahkan atas nilai sekolah cowok itu turun drastis, bahkan tak tahu apa-apa loh, tidak pernah cerita yang langsung minta putus tiba-tiba.

Tolong, kenapa semua orang selalu menyalahkan dia?

“Tik, kayaknya kamu ada penyakit trauma mental deh?” Sempat Elvira menginfokan, setelah gadis itu memberanikan diri menceritakan ada apa dengan kondisi mood selalu berubah-ubah tak menentu.

“Kok bisa, sih? Tahu dari mana?” Cantika tidak percaya.

Lalu, tanpa panjang lebar lagi, langsung memperlihatkan sebuah artikel mengangkat judul PTSD yang di mana mereka yang tidak menentu mood tersebut, terkadang meledak tanpa sebab walau masalah sekecil pun. PTSD juga bisa berkembang dalam tubuh seseorang jika mengalami peristiwa menegangkan, menakutkan, menyedihkan atau setelah pengalaman traumatis berkepanjang yang sudah lewat beberapa minggu atau bertahun lamanya.

Sudahlah. Cantika terbangun dari ingatan mengenai trauma mental yang sudah di sampaikan oleh sahabat bermodal artikel, spontan buat dia merasa marah tiba-tiba.

Daripada berdebat dengan isi kepala, lebih baik mengindahkan ajakan Randy. Lumayan bisa mengobati luka belum kering itu.

Setelah memasukkan baju ganti dalam ransel tak lupa bawa snack dan minuman lalu berangkat ke lokasi di mana mereka berkumpul.

Tidak bisa mengelak, ada rasa senang saat Randy sendiri mengajak bahkan mengupayakan buat bawa kantong berisikan ijin dari orang tua, yang seharusnya nanti sore harus jaga toko.

Di mohonkan untuk jangan membisikkan sebuah asa bahwa benar, mantan dari membingkai kisah romantis di tanggal dua puluh empat januari masih ada rasa sayang, sama halnya yang sudah di sampaikan oleh Dio beberapa hari lalu di sekolah.

Melihat mereka sibuk mengangkat barang ke dalam mobil truck sebagian pergi membeli minyak tanah, tidak jauh dari rumahnya wali kelas mereka.

Setelah merasa sudah tidak ada yang terlupakan, giliran mereka naik ke sana, perempuan di bantu dengan mengulurkan tangan dari teman cowok di atas mobil, sedangkan Cantika? Naik begitu sempurna dengan gerakan balaki yang berarti bersifat tomboi, balaki sendiri diambil dari bahasa makassar.

Randy yang melihat itu diam-diam hanya menggeleng dan tersenyum menghibur hati.

“Can?” Hampir melupakan keberadaan satu temannya ini, yang memang duluan ngajak ke pantai.

Tresia. Sudah berusaha membujuk tapi berujung heran, kenapa tiba-tiba ada dia dalam mobil truck? Justru ada cengir dari wajah Cantika.

“Hm?” Dengan dehaman saja membalasnya, masih tak lepas dari cengir tanpa dosa.

“Kok kamu ikut? Katanya tidak mau?” Tresia menyinggung.

“Hehe..bosan kalau di rumah trus, lebih baik ikut kalian ke pantai.” Tapi, bohong, mau lihat Randy lebih tepatnya sih.

Walau sudah bisa bertutur kata lagi dengan mereka, masih ada sisa-sisa luka dalam dada yang bruntung ada dua orang temannya bisa diajak bicara, Tresia dan Cherly.

“Cantika?! Saya pikir tidak ikut lagi? Akhirnya ikut!” Cherly berseru riang.

Menyambut dengan senyum lebar ke Cherly.

Setelah memastikan tidak ada lagi teman sekelas tertinggal, mobil itu pun membawa mereka ke pantai amay. Selama dalam perjalanan tak lupa menyumpalkan telinga pakai headset, mendengar salah satu lagu terfavorit Randy.

Ah, benar, lagu favoritmu. Gumam Cantika, lalu menekan tombol pemutar musik.

Sebuah nada terfavorit menjadikan nafsi semakin sulit mengusir semua tentang kenangan di balik jemari dua puluh empat januari. Walau tidak tahu apa arti lirik inggris sedang di putarnya itu, yang pasti sudah bisa mengerti bahwa benar Randy juga belum bisa melupakan Cantika, masih sayang.

Namun, tidak menampakkan rasa melainkan pura-pura benci tapi hati masih sayang.

Saat sudah sampai di pantai Amay, mereka sebagian sudah pada berlarian girang menuju pantai sedangkan teman perempuan dan cowok yang masih belum berenang pada sibuk mengatur makanan dan menyalakan api pemanggang ayam nanti.

“Can, tidak mau mandi?” Tresia menawari.

“Hm, nanti, yang lain belum pada turun jadi. Takut menggigil duluan.” Balas Cantika.

Serius, saat senang bisa merasakan keindahan dan kebahagiaan dalam membersamai family multimedia dan wali kelas mereka juga di pantai Amay, tiba-tiba luka dan dendam saat masalah dubuat sengaja oleh teman sekelas sempat mengusik isi kepala gadis itu menguap begitu saja.

Makasih, sudah mau ajak saya berenang. Bisik Cantika dalam batin, sembari melihat ke arah Randy yang sibuk ngebantu teman perempuan untuk mengatur lauk nanti disajikan.

“Can..ayo turun mandi! Tidak usah ajak Tresia, sini..sini!” Seru Cherly memanggil dari arah bawah pasir pantai Amay.

Mengangguk kecil lalu menaruh jaket di ranselnya.

Healing kedua setelah tidur panjang yang di kira pingsan oleh teman sekelas adalah berenang. Karena bertemu air sudah bisa merentangkan sebuah tawa bahagia, lepas. Berbanding terbalik dengan tidur panjang, hanya melarikan masalah saja lewat bisingan-bisingan realita.

Beberapa jam kemudian, mereka berberes dan kembali ke mobil truck.

Tidak tahu kenapa Dio mendadak berdiri di samping gadis itu? Tumben sekali, biasa juga cuek dalam kelas, lebih tepatnya ikut mereka menjauhi dirinya.

Walau kesal, masih ada kalimat mengajak foto berdua.

Sebentar, Cantika risi, seperti ada yang memerhatikan, mencoba mencari-cari. Oh, Randy cemburu kah, kalau dia sedekat itu dengan Dio?

Semakin dibuat-buat oleh Cantika, “nanti kirim eh?” Seru Cantika yang di balas anggukan dan senyum simpul dari cowok itu.

Masih sama dengan perjalanan ke pantai, headset di pasang lagi ke telinga dan tidak mengganti lagu, Chris Brown - With You. []

 

1
Minaa
semangat minn nulisnyaaa
𝐓𝐢𝐟𝐟𝐚𝐧𝐲
semangat kakak up nya
Minaa
unchhhh semangat nulisnyaaa
@🍌 ᷢ ͩ🎯™🍀3 WYN🕌🕋🍀🥢❁ུ۪
Semangat terus ya Thor
Minaa
semangat update minn
antiloversn
haii kak... aku mampir nihh dikarya kakak udh ku kasi 44 like, 5 rate , sama gifts... feedback jgn lupa mampir juga di karya ku. Kasih 5 rate , sama gifts ya kak di salah satu ceritaku sama 44 likeback👍😄🙏
-POSESSIVE PILOT
-"AFFAIR WITH UNCLE++"
-My best friend's Daddy is my husband
-Pengantin Pengganti Tersakiti
Minaa
Semangattt thor, ijin ya thor.. hai kalian kalo ada kesempatan boleh mampir yah ke cerita aku. thank youuuu..
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
Semangat thor bagus ceritamu 💪💪👍👍👍
¢ᖱ'D⃤ ̐Nu⏤͟͟͞R❗☕𝐙⃝🦜
mampir kaka,semangat
🕌 M⃟ars™Melia ᵐᴵʷ🍭🌺⃟⃝࿐🕌🖤
mampir thor
ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤʟ𝖆➪𝖊ʟˡᵉᵉ❦︎
fighting🌻
MouthofMexico
sukses selalu authorr 、歴洟 aku selalu mendukung mu
Olan
hai thor. aku mampir kekaryamu. salam dari Hate But Love😊mari saling dukung
Bulbul
seru banget novelnya, semangat terus buat author, ku tunggu karya indahnya笘コ
Adinda~: Makasih💕
total 1 replies
𝐈𝐬𝐭𝐲
next
Adinda~: siap..
total 1 replies
Atas Untuk Diikuti
Authooooor! Aku suka sama ceritanya! Crazy up, please *puppy eyes*
Adinda~: nanti malam up date lagi, up setiap hari kok bdw sudah mau ending ceritanya. Maciw udah suka ceritaku
total 1 replies
SecretGiggle
Kok ya aku digantung sih窶ヲ? Lanjut ga thor?! Lanjut ya? Haha
Adinda~: Haha tenang, nanti up setiap hari kok, bdw nanti sedikit lagi ending ceritanya💕
total 1 replies
adalahdarling
Ceritanya bagus kak. Alurnya juga asik jadi bikin ga bosen hihi
Adinda~: Maciw
total 1 replies
Intan Haryanti
Dimohon kepada author, cukup! Jangan bikin aku baper lebih parah daripada ini huhu
Adinda~: Be the way, makasih loh udah baca karyaku🥰😘
Adinda~: Hehe, bukan autors yang bikin readers baper loh, tapi Randy dan Cantika😅
total 2 replies
SoftMambo
Nulis sesuai dengan gaya kakak aja biar ga pusing‾
Adinda~: Siyap, makasih masukannya💕🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!