📌S4 dari SHE IS QUEEN MAFIA atau S2 dari MY DARK.
📌Disarankan untuk membaca SHE IS QUEEN MAFIA & MY DARK.
Kelanjutan kisah anak anak Allice dkk juga Austin dkk.
Dimana mereka mempunyai sifat yang sama persis dengan orang tuanya, khususnya anak anak Allice dan Alvaro yang memiliki sifat yang sangat sangat mirip dengan kedua orang tuanya.
Anak Alvaro dan Allice memiliki kelebihan yang sama dengan sang Mama, yaitu bisa mendengar suara batin orang yang ada disekitarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MILA KARMILA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAD#22
Pagi harinya, Siska terbangun terlebih dahulu, ia langsung membersihkan dirinya, ia sama sekali tidak memiliki pakaian apapun, diapartemen Rava juga tidak ada baju wanita sepotong pun.
Ia memutuskan untuk memakai hodie yang diberikan oleh Rava tadi malam juga mengambil celana milik Rava yang ada dialmari.
Siska langsung pergi kedapur untuk membuat sarapan, didalam kulkas ia tidak menemukan apapun, ia hanya menemukan telur dan mie instan.
"Tidak ada apapun disini, masak ini saja seadanya." Ucap Siska langsung mengambil mie instan dan telur untuk ia masak.
Rava yang merasa ada pergerakan diapartemennya langsung membuka matanya.
"Siapa sih pagi pagi udah bising." Gumam Rava mengucek matanya, ia langsung mengingat kembali kejadian semalam.
"Siska." Ucapnya langsung berdiri membereskan bantal dan selimutnya. Ia langsung pergi kedapur untuk mengambil air minum, namun ia sudah langsung mendapati Siska yang menyajikan dua mangkuk mie instan.
"Kau sudah bangun, pagi sekali." Ucap Rava.
"Eh, kau sudah bangun, maaf aku mengganggu tidurmu, ini aku memasak sarapan, maaf hanya mie instan dan telur, karna dikulkas hanya ada ini." Ucap Siska.
"Iya, tidak masalah, terima kasih." Ucap Rava duduk dikursi meja makan.
"Kau kenapa memakai pakaian itu lagi?" Tanya Rava.
"Aku tidak membawa apapun, jadi aku pakai ini saja." Jawab Siska.
"Sudahlah, cepat makan, akan ku ajak kau keluar, dan ya aku ingin bertanya sesuatu padamu." Ucap Rava.
Siska langsung duduk berhadapan dengan Rava.
"Tanyakan saja, aku akan menjawabnya dengan jujur." Ucap Siska.
"Siapa santriwati yang semalam?" Tanya Rava.
"Ah dia rekan sekamarku." Jawab Siska.
"Kenapa dia tidak menyukaimu?"
"Tidak, aku tidak merasa begitu, memang dia orangnya seperti itu." Jawab Siska.
"Jangan berbohong padaku." Ucap Rava menatap Siska tajam.
"Emmm baiklah, dia dulu rekanku, tapi semenjak aku diterima dikampus karna beasiswa dia merasa iri padaku, jadi dia sangat ingin aku keluar dari pesantren." Jawab Siska.
"Bagaimana jika kita kembali kenegara ku?" Tanya Rava, Siska langsung menghentikan makannya dan menatap Rava.
"Apa tidak salah? bagaimana dengan kuliahku?"
"Itu tidak masalah, aku yang akan mengurusnya." Ucap Rava.
Sejenak Siska berpikir, namun ia langsung menyanggupi ucapan Rava.
"Baiklah, aku setuju, karna sekarang kau adalah suamiku, maka aku harus menuruti perintahmu, selagi itu baik." Ucap Siska.
"Apa kau bersedia membuka hatimu untukku?" Tanya Rava.
"Aku disini, dan sekarang aku sudah sah menjadi istrimu, untuk apa kau tanyakan itu." Ucap Siska.
"Baiklah, jika begitu, aku juga akan membuka hatiku dan belajar untuk mencintaimu." Ucap Rava.
"Terima kasih."
"Akan ku katakan sekarang saja, lebih cepat lebih baik." Ucap Rava dalam hati.
"Apa kau tidak ingin mengetahui identitas ku yang sebenarnya?" Tanya Rava.
"Sebenarnya ingin, tapi jika kau tak ingin mengatakannya tidak masalah, aku hanya perlu tahu kau adalah lelaki yang baik." Jawab Siska.
"Pemikirannya sungguh sangat dewasa, keputusanku untuk membuka hati padanya tidak salah." Batin Rava.
"Aku akan mengatakan sesuatu yang mungkin akan membuatmu terkejut, bahkan akan membenciku." Ucap Rava. Siska yang mendengar langsung meletakkan sendok garpu nya berhenti memakan makanannya.
"Aku sebenarnya adalah Ravael Varo Maldini, anak dari Austin Jonathan Sanjaya dan Allice Ferra Faraqueen." Ucap Rava.
"Fa..faraqueen?!" Kaget Siska menutup mulutnya.
"Iya, aku tahu pasti kau akan terkejut mendengar ini, keluargaku keluarga mafia." Ucap Rava.
Sejenak Siska diam mematung mendengar kebenaran bahwa keluarga suaminya adalah mafia. Ia sama sekali tidak menyangka ia akan menikah dengan seorang mafia.
"Aku adalah King BDG bersama adikku Audrey Fera Faraqueen sebagai Queenya." Lanjut Rava lagi, yang lagi lagi membuat Siska membulatkan matanya sempurna, ia tak tahu harus berkata apa lagi, didepannya sekarang adalah King dari mafia no.1.
"Kenapa kau diam saja? kau menyesal bukan? baiklah aku tidak masalah dengan hal itu, jika kau meminta ku untuk melepaskanmu maka aku akan melepaskanmu." Ucap Rava.
"Tidak, aku sangat terkejut mendengar semua ini, aku menikahi seorang mafia." Ucap Siska masih sangat tidak percaya.
"Jadi apa keputusan mu? pergi atau tetap tinggal?" Tanya Rava.
"A..aku akan tetap tinggal, aku sudah bilang kau sekarang adalah suamiku, istri harus bersama dengan suaminya, aku tidak akan pergi, karna meskipun kau seorang mafia, kau mempunyai hati yang baik apalagi terhadap perempuan." Ucap Siska.
"Kau bersungguh sungguh?" Tanya Rava.
"Aku sangat bersungguh sungguh, tapi aku mohon padamu...." Ucap Siska menggantung.
"Apa?"
"Berhentilah membunuh orang." Ucap Siska menunduk.
Rava langsung tersenyum mendengar permintaan Siska.
"Baiklah, aku tidak akan membunuh orang lagi, tapi adikku yang akan melakukannya." Ucap Rava.
"Adikmu juga jangan." Ucap Siska.
"Itu urusan dia, biar dia dengan suaminya kelak yang akan memutuskan." Ucap Rava.
"Baiklah."
"Aku akan mengenalkan mu pada keluargaku, nanti setelah aku menjelaskan pada mereka." Ucap Rava.
"Aku mengerti." Jawab Siska.
Setelah membicarakan semuanya, Rava merasa sedikit lega, ia sudah tidak memiliki rahasia lagi pada istrinya, namun ia harus tetap mencari cara agar dirinya dan Siska tidak terkena amukan dari Allice dan Austin.
Setelah menyelesaikan sarapan, mereka berdua menuju pusat perbelanjaan untuk membeli semua keperluan Siska, seperti baju muslimah dan lain lainnya.
................
****************
Kini diposisi Audery.
Audrey yang tengah berjalan santai bersama Arra, Varel dan Mike, mereka berempat melewati sebuah taman yang lumayan sepi.
"Nih taman sepi amat." Ucap Arra.
"Mungkin orang orang disini pada kekantor, atau pergi kerja." Ucap Varel.
"Mana ada hari minggu kekantor, orang kamu aja disini nggak ngantor." Ucap Arra.
"Iya juga, mungkin memang selalu sepi seperti ini." Ucap Varel mengalah.
Saat mereka berempat terus melanjutkan jalannya, mata Audrey tak sengaja melihat sebuah rumah tua yang sepertinya sudah lama tidak berpenghuni.
"Lihat apa?" Tanya Mike pada Audrey, karna Mike memperhatikan arah pandangan Audrey.
"Itu." Tunjuk Audrey pada rumah tersebut.
"Jangan ngada ngada mau masuk lu." Ucap Arra.
"Biarin." Ucap Audrey berjalan mendekat kearah rumah tua tersebut.
Arra dan yang lain hanya bisa menuruti dan mengikuti Audrey.
Namun semakin mereka mendekat terdengar suara seorang wanita yang sepertinya ketakutan dan juga terdengar suara pria yang sangat dominan.
"Eh suara cewek." Ucap Varel.
"Iya gw juga denger." Ucap Mike yang juga mendengarnya.
"Minta tolong itu kayaknya." Ucap Arra yang mendengar namun juga samar.
"Kita masuk, kalian disini dulu." Ucap Varel pada Audrey dan Arra.
"Hmmm." Dehem Audrey meng iya kan.
Varel dan Mike kemudian masuk dan mulai memeriksa, sampai dimana mereka menemukan sebuah ruangan yang didalam ruangan tersebut terdapat satu orang wanita yang seumuran dengan Arra dengan dua orang laki laki yang mabuk parah.
"Nggak bener nih." Ucap Varel pelan pada Mike.
"Gw juga tahu."
"Hei anak muda." Ucap pemabuk 1.
"Wah ada tamu, sini sini masuk, kita main sama sama." Ucap pemabuk 2.
Varel dan Mike yang melihat dan mendengar sungguh merasa ingin membunuh kedua pemabuk tersebut, namun saat mereka melihat keadaan wanita yang ada bersama kedua pemabuk tersebut langsung mendekatinya, ingin menolongnya dan membawanya keluar, namun mereka langsung dicegah oleh kedua pemabuk tadi.
Dengan cepat Mike melumpuhkan kedua pemabuk dengan bogeman bogeman mentah darinya.
"Hebat juga lu." Puji Varel.
"Gw..." Sombong Mike.
"Lu nggak papa?" Tanya Mike pada wanita tersebut, namun wanita tersebut malah menunduk gemetar ketakutan.
"Hei kita nggak akan ngapa ngapain elu, kita cuman nolongin lu doang." Ucap Varel. Nakun tetap saja wanita tersebut gemetar ketakutan, bahkan sekarang ia malah mundur perlahan menjauhi Mike dan Varel.
"Pergi, pergi." Usirnya sembari menghindar dari Mike dan Varel dengan tubuh yang gemetar ketakutan.
Sementara Audrey dan Arra yang sudah menunggu cukup lama diluar, sudah tidak sabar lagi, mereka berdua langsung masuk menyusul Mike dan Varel.
"Lama amat sih lu berdua." Ucap Audrey.
"Ini." Tunjuk Mike pada wanita tadi.
Audrey dan Arra langsung melihat dan mendekati wanita tersebut.
"Lu nggak papa?" Tanya Arra, namun wanita tersebut hanya menggeleng dengan wajah takutnya.
"Kayaknya trauma dah, mending kita tolongin, bawa aja keapartemen lu yang kosong." Ucap Arra.
"Hmmm." Dehem Audrey menyetujui.
"Lu bisa berdiri nggak? ikut kita aja, kita bakal bantuin elu." Ucap Arra membujuk.
"Emmm nggak." Ucap wanita tersebut menolak.
"Hei ayolah, kalo lu disini ntar diapa apain lagi sama nih dua pemabuk." Ucap Arra.
"Buruan ayok." Ucap Audrey mengulurkan tangannya. Wanita tersebut langsung menggapai tangan Audrey dan berdiri.
"Giliran sama lu aja mau." Batin Arra berbicara pada Audrey.
Wanita tersebut terus menatap takut Varel dan Mike.
"Lu nggak usah takut, mereka berdua baik, gw Arra dia Varel tunangan gw." Ucap Arra.
"Dan ini Audrey, dia Mike pacarnya." Ucap Arra menunjuk Audrey dan Mike.
"Sapa nama lu?" Tanya Arra.
"Dessy." Jawabnya.
"Lu nggak usah takut lagi, mereka nggak akan ngapa ngapain elu, lagian mereka juga baik, nggak semua lelaki itu sama." Ucap Arra menunjuk Mike dan Varel. Arra mengerti bahwa Dessy memiliki trauma terhadap laki laki.
"I..iya." Jawab Dessy mengerti, ia berjalan dengan Audrey yang terus memapaknya, Audrey dan yang lain membawa Dessy keapartemen milik Audrey yang tidak dihuni.
***************************************
~BERSAMBUNG~
LIKE, COMMENT, KASIH RATE 5
JANGAN LUPA VOTE & TAMBAHKAN FAVORITE
JANGAN LUPA👆
SEE YOU NEXT EPISODE 😉
BYE~
AUTHOR SAYANG KALIAN💕💕
aku pemburu sekaligus pembaca novel yg langsung end karena aku gak suka membaca novel yg dicicil nulisnya bikin penasaran pembaca🤗 dan aku luangakan waktu untuk bacanya setelah selesai kewajibanku sebagai IRT , mau siang atw malam tergantung sikon waktu IRT rehat gitu sampe tamat baca 1 novel biar tak ada ganggu 🤭🤫 ,,,,
maafakn thort jadi curhat nihhhhh.....semangat ya thort teruslah bikin karyamu yg menarik dan memuaskan tak lupa sehat selalu thorttt💪🤲🙏❤️💖