NovelToon NovelToon
Perjalanan Waktu Putri Mahkota

Perjalanan Waktu Putri Mahkota

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / TimeTravel / Tamat / Duniamasadepan / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Riza melyn

Dalam masa Revisi
__________________________________________

Xian Liu Mei. Seorang gadis cantik bergelar putri mahkota dari kerajaan Xian, Zaman kultivator. Dia mendapat gelar "Dewi Perang" oleh para musuhnya. Liu Mei bukan seorang putri manja, tapi tomboy.

Liu Mei berpindah dimensi ke zaman modern dan menggantikan posisi seorang gadis yang di khianati oleh tunangan dan sahabatnya.

Dengan bantuan ingatan pemilik tubuh dan Ruang Dimensi yang ikut berpindah, Liu Mei memanfaatkan beberapa perhiasan dan koin emas yang dia miliki untuk bertahan hidup di era modern.

Bertemu dengan 4 Pria dengan karakter yang berbeda, manakah yang akan di pilih oleh Liu Mei sebagai pasangan hidupnya?

Bagaimana kisahnya? ayo ikuti cerita ini.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Sedikit inspirasi dari novel-novel TimeTravel yang lain, selebihnya Drakor dan imajinasi Author sendiri.

Selamat Membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riza melyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku bukan orang yang kalian maksud

"Anda memanggil saya, Pak?" Tanya Axila saat berada di ruang kerja Jendral Michael.

Pagi tadi saat dia sudah selesai berlatih, Axila dipanggil menghadap Michael.

"Lian, duduklah dulu." Balas Michael dengan lembut, "aku memanggilmu sebagai seorang ayah, bukan atasanmu."

"Aku mengerti." Balas Axila, segera saja dia mendudukkan dirinya dikursi empuk yang berada didepan Michael.

Axila menatap Michael, "ada yang ingin kau bicarakan, Papa?"

Michael mengangguk, "kau aku tugaskan untuk pergi ke Yogyakarta, kau akan menjadi relawan untuk korban gempa dan erupsi gunung berapi disana."

"Yogyakarta? Untuk apa aku ditugaskan? Aku bukanlah seorang prajurit disini." Balas Axila santai.

"Lian, jangan bercanda lagi, saat ini papa sedang serius." Balas Michael dengan nada yang semakin serius.

Axila menatap Michael dengan tajam, "memangnya sejak kapan aku bercanda, Pa? Aku sudah mengatakan ratusan kali, jika aku bukanlah orang yang kalian anggap penting dalam dunia militer. Aku dulunya memang malaikat pencabut nyawa untuk semua musuhku, namun tidak untuk saat ini." Balas Axila dengan lebih serius. Entah sudah berapa kali Axila mengatakan, jika dia bukanlah seorang mata-mata dari pihak negara yang sedang dibebas tugaskan, ataupun mengawasi dan menangkap mata-mata yang sedang bersembunyi dibalik seragam militer yang mereka kenakan.

"Lian--"

"Kau selalu saja tak mau percaya, Papa. Aku sudah mengatakan yang sebenarnya, jika aku hanyalah seorang warga sipil yang ditinggalkan oleh keluarga. Bukan seorang prajurit terlatih yang sedang menyamar!"

"Akan coba papa bicarakan pada yang lainnya, kau jalankan saja perintah papa yang tadi, hanya selama dua Minggu kau akan ditarik pulang.

Papa hanya bisa mengharapkan ini padamu, kakakmu tidak bisa ikut kau saat ini. Papa harap kau mengerti, Lian." Ujarnya dengan sendu, meskipun begitu Axila harus menjalankan apa yang sudah ditugaskan oleh atasan dari Michael dan rekan-rekannya.

"Aku mengerti, Papa." Balas Axila, dia bisa mengerti apa yang dirasakan oleh Michael saat ini.

"Kau akan dikirim bersama beberapa dokter yang sama ditugaskan ke Yogyakarta untuk menjadi relawan. Kau tenang saja, papa akan mengurus semuanya." Ujar Michael lagi.

"Aku mengerti, aku permisi dulu." Pamitnya lalu pergi dari ruangan Michael.

Michael masih menatap pintu dimana Axila menghilang. Memang sangat sulit menemukan semua data tentang Axila, ditambah keahlian Axila dalam semua bidang militer sangatlah diatas semua rekan dan senior yang ada. Itulah mengapa semua orang yakin, jika Axila adalah seorang mata-mata pasukan khusus yang sedang mengawasi mereka dan menangkap semua mata-mata yang berada dalam militer.

Keahlian Axila dalam komputer membuat semua orang juga ikut berfantasi, dimana Axila selalu mengetahui sesuatu yang tersembunyi dari orang itu, dan langsung membobol pertahanan sistem teknologi mereka.

Axila yang malas dengan semua ini segera pergi dari sana setelah meminta ijin sebentar. Dia mengatakan Ia akan menjenguk makam ayah dan ibunya. Lalu akan berpamitan dengan kekasihnya, Mike.

Semua orang sudah tahu, jika Mike adalah kekasih Axila. Dimana malam itu Mike mengantar Axila pulang setelah mereka menghabiskan waktu sebentar.

*****

Motor sport berwarna merah berhenti didepan salah satu tempat pemakaman umum.

Axila segera saja berjalan dan mencari batu nisan milik orang tua tubuh ini sebelumnya. Setelah beberapa puluh langkah, kakinya akhirnya berhenti tepat didua makam yang saling berdampingan. Banyak rerumputan yang tumbuh disamping makam itu, makam yang sudah ditutupi dengan semen dan diukir sederhana mungkin. Hanya nama, tempat dan tanggal lahir, lalu tanggal-bulan dan tahun Kematian mereka.

Axila mencabut rumput-rumput liar itu, lalu menyiramnya dengan air kemasan yang dibawanya. Membersihkan nama ayah dan ibunya yang kotor oleh debu dan tanah.

"Kalian apa kabar?

Aku harap, kalian sudah bertemu disana.

Maaf, jika aku bukanlah putri kalian, namun jiwa orang yang berbeda.

Jika kalian sudah bertemu, apa aku bisa menitipkan pesan untuk ibu dan nenekku?

Sampaikan pada mereka, jika aku sangat merindukan mereka semua.

Aku bukan bermaksud untuk merebut tubuh anak kalian, aku sendiri tak tahu bagaimana cara aku bisa sampai kesini.

Kuharap, kalian mengerti bagaimana posisi ku saat ini." Ujar Axila panjang lebar, sambil menaburkan kelopak-kelopak bunga yang dia beli didepan sana dan juga dua tangkai bunga mawar putih.

Lalu membakar dua lilin dimasing-masing kuburan. setelah menundukkan kepala dan berdoa sebentar, Axila akhirnya berdiri dari jongkoknya.

"Aku pulang, aku akan kembali lagi nanti dan menjenguk kalian. Sampai nanti." Pamitnya, lalu pergi dari sana.

Motor sport itu kembali melaju, membela jalanan yang awalnya sepi menjadi semakin ramai. Jarak dari pusat kota kemakam itu sangatlah jauh, dari pinggiran kota J Selatan ke J pusat.

Axila sudah berada di kembali di J Pusat, membela jalanan dengan motornya menuju rumah sakit tempat Maria bekerja. Maria, ibu angkatnya. Atau bisa dibilang ibu kandung dari Putra.

Saat tiba disana, Axila memarkirkan motornya di parkiran rumah sakit. Segera saja dia melangkah masuk kedalam sana, dia sudah tahu dimana ruangan Maria, jadi tak perlu lagi untuk mencarinya.

"Bunda didalam?" Tanya Axila pada salah satu perawat yang sedang berdiri didepan sana.

"Iya, Nona. Pasien Dr. Maria sedang konsultasi dengan nya." Balas perawat.

"Baiklah, aku menunggu sebentar."

Beberapa menit menunggu, keluarlah seorang pria dengan wajah lesu. Dari tampilannya, dia seperti orang yang kurang mampu. Baju kaos putih namun sudah ada noda kuningnya dibeberapa titik, lalu celana kain pendek yang sudah pasti harganya tak sampai ratusan ribu, ditambah sandal jepit yang juga sangat kotor.

"Mengapa wajahnya mirip dengan Long Mo?" Gumam Axila, Long Mo adalah tangan kanannya dimasa lalu.

Segera saja Axila membaca pikiran pria itu.

"Dimana aku bisa menemukan yang sebanyak itu untuk mengobati penyakit ibu? Aku bahkan tak punya uang sepeserpun.

Untuk makan saja sudah susah, Ditambah lagi biaya operasi yang mahal itu."

Axila yang merasa iba segera saja berjalan mendekat pria itu.

"Permisi" tepukan pelan mendarat dibahu kanan pria itu.

Segera saja dia membalikkan tubuhnya, "ada apa nona? Ada yang bisa kubantu?"

"Kau sopan sekali. Maaf jika mengganggu mu sebentar, apa aku bisa meminta bantuan mu?"

"Bantuan? Apa yang bisa kubantu nona?" Tanyanya.

"Tolong belikan aku sebuket bunga mawar merah, ini akan kuberikan pada ibuku. Aku tak bisa membelinya tadi karena buru-buru." Balas Axila, segera saja dia ambilkan lima lembar uang seratus ribu. "Jika sudah, tolong antarkan kembali ke ruangan itu, dan uang sisanya kau ambil saja." Tunjuk Axila pada ruangan dokter Maria.

"Baiklah, akan saya belikan sekarang." Balasnya,

'Terima kasih, Lord. Setidaknya aku bisa belikan makan untukku sebentar setelah memberikan bunga untuk nona tadi. Aku sungguh sangat lapar saat ini.' batinnya, dengan senyuman dan tetesan air mata yang keluar dari matanya.

Axila yang sudah tak melihat tubuh pria itu segera masuk kedalam ruangan Dr. Maria.

"Bunda, aku datang ." sapa Axila saat tiba disana.

Maria yang sedang menatap kelayar monitor komputer dan sedang fokus dengan pekerjaannya segera saja menghentikan aktivitas sebentar, "selamat datang." Balasnya sambil tersenyum.

1
Binti
pasangan yang klop top markotop
Binti
heleh gak mau tapi menikmati ... dasar bulus
Binti
semoga aja mafianya bukan Casanova
Erlina Ibrik
Luar biasa
Yaser Levi
thor..ini novelmu sangatttttttttt minim adegan romantisnya..lellah aku menantinya😕
Yaser Levi
tetap saja dia laki2 murahan...jgn lagi balik ke mike
Yaser Levi
jelek ceweny..tdk sesuai sm spesifikasi..cantik..jauh lah
Binti: mafianya juga jelek kurang gagah
total 1 replies
Yaser Levi
tempat nya tdk cocok..iindonesia..masih masuk akal klu di negri ginseng..
Lhina Bright
na nih sdh muncul lagi nih jodoh keduanya si axila..
Lhina Bright
na jodoh pertama sdh mulai muncul nih../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Lhina Bright
suka ma novel yang pemeran nya adalah wanita kuat, tdk mudah di tindas dan juga kejam..
Rafinsa
Luar biasa
Rafinsa
laaah.. japan balas dendamnya???
Rafinsa
hilal jodohnya axila mulai muncul ya thor ..🤭
Rafinsa
suka banget kalo MC nya kuat...gak menye2.. semoga saja..
Pujianto Ajha
Luar biasa
Yoni Asih
q kembali kesini lagi
RJ 💜🐑
kembali baca novel ini setelah sekian lama 🤗🤗
Dewi Kusuma
tokoh utama ceweknya jelek
Nur Ahmad
great
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!