NovelToon NovelToon
KHASANAH

KHASANAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:77
Nilai: 5
Nama Author: Anyue

Menjadi anak yatim piatu tidaklah mudah bagi seorang perempuan bernama Khasanah .
Sejak kedua orang tuanya meninggal ia hidup seorang diri di rumah peninggalan kedua orang tuanya ,

Bagaimana ia menjalani kehidupan sehari-hari seorang diri ? apakah akan ada seorang membawanya dalam kehidupan yang lebih baik ?

Ikuti kisahnya dan dukung karya Author 👉 like 👉 komentar 👉 subscribe 👉 hadiah 👉 vote.

Harap membaca dengan bijak dan sampai selesai agar tahu endingnya .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22

Menjelang malam acara masih berlangsung tamu undangan silih berganti datang dan pulang . Khasanah merasa capek pergi beristirahat di kamar . Abdi masih menemui tamu dan berbincang ringan .

Listya tidak melihat Khasanah akhirnya mencari ke dalam rumah . Amel melihat Listya yang akan masuk ke dalam kamar Khasanah menghampiri .

"Maaf Tante bukan maksud aku tidak membolehkan tante masuk tapi biarkan Khasanah istirahat , dia pasti capek seharian melayani para tamu undangan ," kata Amel dengan hati-hati.

Listya menatap Amel sambil berpikir . " Baiklah , aku tidak akan mengganggu Khasanah tapi kalau ada yang mencarinya masa tidak mau menemui tamu ," Listya mencoba bersikap baik .

" Saya tahu kan ada Abdi pengantin pria yang menemui tamu , tidak harus Khasanah sama saja kan !" Amel bernegosiasi .

Listya berjalan meninggalkan Amel begitu saja sambil menggerutu kesal .

"Siapa dia berani mengatur di rumah Khasanah , sok jadi tuan rumah cuma pembantu belagu bikin kesal saja ," gumamnya sambil melirik Amel yang menjauh dari kamar Khasanah .

Listya bergabung dengan suaminya yang sedang berbincang dengan tamu undangan .

"Kamu darimana , Bu ?" tanya Abraham melihat istrinya dengan wajah kesal .

"Tadi aku mencari Khasanah di dalam eh itu temannya melarang ku masuk ke kamar Khasanah belagu banget tuh temannya ," umpat Listya cemberut .

" Biarkan saja mungkin juga capek ," bela Abraham pada Khasanah .

Listya melotot mendengarnya tidak terima .

" Kamu membela temannya Khasanah itu iya , aku tuh mau ngomong sama Khasanah masih ada tamu jangan masuk kamar dulu begitu memangnya salah ," Listya dengan sewot .

" Bukan begitu Bu , kayak belum pernah menikah saja , anak sudah dua besar-besar masih suka ngambek hanya karena masalah beginian ," sahut Abraham menggelengkan kepala heran melihat istrinya seperti anak remaja

"Iya iya , aku gak akan mengganggu Khasanah ," Listya mengambil makanan ringan dan memakannya sambil duduk di kursi .

"Tante Listya aku boleh tanya gak ?" tanya Tetangga bernama Yanti .

" Ada apa Yanti , tumben mau ngobrol sama aku ," tanya Listya menatap curiga pada Yanti .

"Mau tanya nama suami Khasanah siapa ?" tanya Yanti matanya melihat kesana kemari takut ada yang tahu kalau dirinya berbicara dengan Listya .

Listya mengernyitkan dahi melihat gelagat aneh Yanti yang menanyakan suami Khasanah . Ia mempunyai ide .

“Kamu mau tahu nama suami Khasanah , tanya saja sama orangnya," jawab Listya lalu meninggalkan Yanti .

Yanti marah mendengar jawaban Listya . Niatnya ingin mengetahui sosok suami Khasanah gagal . Ia pergi sambil menghentakkan kakinya menggerutu kesal .

"Awas saja nanti aku akan buat mereka pisah ," ancam Yanti dengan percaya diri .

Secara tidak sengaja Yanti melihat Abdi sedang minum kopi bersama tamu hanya berdua saja namun beberapa menit kemudian tamu itu pergi . Dengan tersenyum senang ia mendekati Abdi yang duduk sendirian .

Pucuk di cinta ulam pun tiba begitulah kata pepatah . Dengan senyum menggoda Yanti duduk di sebelah Abdi .

Abdi melihat sekilas Yanti merasa ada yang aneh ia tidak ingin berlama-lama duduk di sana memutuskan untuk beranjak pergi namun tangan Yanti menahannya .

"Kenapa terburu-buru masuk kopimu juga masih banyak aku temani kasihan kalau sendirian ," ucap Yanti dengan tatapan menggoda .

Abdi kembali duduk dan meletakkan kopi di meja lalu melihat Yanti sebentar kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain . Yanti tersenyum puas akhirnya bisa bicara berdua dengan Abdi sungguh di luar dugaannya .

"Boleh tahu nama kamu siapa biar enak saja manggilnya ," kata Yanti membuka pembicaraan .

"Sepertinya usia kita tidak beda jauh sekitar dua atau tiga tahun tapi lebih tua situ ," tebak Abdi langsung dapat acungan jempol dari Yanti .

"Tepat sekali tapi tidak masalah kan kalau beda usia dari permukaan maksudnya yang penting bisa seimbang ," sambung Yanti mengakrabkan diri .

“Aku manggilnya kakak bukan begitu ," kata Abdi menekan kata-katanya.

"Boleh tapi kalau berdua saja seperti ini manggilnya sayang gak papa ," Yanti mendekatkan tubuhnya agar lebih dekat dengan Abdi .

“Maaf aku harus masuk istriku sudah menunggu ," Abdi beranjak dari tempat duduk masuk ke dalam rumah menuju kamar , sebelum masuk ia menoleh ke arah luar melihat Yanti yang kebetulan menatapnya sedang senyuman yang menggoda .

"Hati-hati Kak , nanti di sangka kuntilanak ," Abdi langsung masuk kamar dan menutup lalu menguncinya .

Yanti langsung celingukan melihat sekitar sudah sepi tak ada orang membuatnya takut , ia berlari keluar dari rumah Khasanah pulang ke rumahnya .

Khasanah yang baru saja dari dapur karena merasa haus melihat Yanti berlari merasa curiga . Ia masuk kamar tapi sayangnya di kunci oleh Abdi . Khasanah mengetuk pintu .

Abdi yang sedang merebahkan diri bangun berjalan menuju pintu sambil menggerutu .

“Siapa sih malam-malam ganggu orang tidur ?“ gumamnya sambil memutar kunci lalu membuka pintu .

Abdi terkejut melihat Khasanah berdiri di depan pintu mengalihkan pandangannya ke dalam kamar bergantian .

“Kok kamu di luar terus yang di dalam siapa ?" Abdi seperti orang linglung .

Khasanah melihat ke dalam kamar tidak ada siapa-siapa merasa aneh , ia berjalan masuk mencari seseorang di dalam kamar .

"Tidak ada siapa-siapa, memangnya tadi ada orang masuk kamar . Kamu sama siapa di dalam kamar ?" tanya Khasanah dengan rasa penasaran

Abdi bingung menjelaskannya sedangkan dia sendiri tidak membawa orang lain masuk ke dalam kamar dan mereka salah paham .

“Aku tidak sama siapa-siapa tadinya aku pikir kamu ada di dalam kamar karena setahuku sejak tadi kamu masuk kamar ya aku pikir kamu sudah tidur terus aku kunci eh ternyata kamu di luar ," jawab Abdi dengan jujur .

Khasanah mencari kejujuran dari wajah Abdi kemudian mencium aroma kamar siapa tahu ada bau parfum perempuan lain namun tidak menemukan sesuatu yang membuatnya curiga .

Khasanah naik ke tempat tidur sedangkan Abdi bingung mau tidur dimana karena kamar Khasanah tidak seperti kamar miliknya ada tempat tidur juga sofa .

“Kenapa berdiri tidurlah ," Khasanah menyuruh Abdi tidur di tempat tidur yang sama namun Ia merasa canggung .

Khasanah menaruh guling sebagai pembatas antar dirinya dan Abdi agar tidak bersentuhan padahal mereka sudah sah . Khasanah hanya belum terbiasa dan butuh waktu menyesuaikan diri .

Abdi naik ke tempat tidur dan merebahkan diri . Tempat tidur berukuran sedang namun masih muat untuk berdua . Keduanya belum bisa memejamkan mata karena merasa asing . Dengan posisi saling membelakangi karena belum terbiasa tidur ditemani oleh seseorang .

"Khasanah ," panggil Abdi melihat Khasanah tidur masih mengenakan hijab

“Iya , ada apa ?" jawabnya lalu bertanya balik .

“Apakah kamu akan memakai hijabmu sambil tidur , kita sudah sah menjadi suami istri ," jawab Abdi .

Khasanah baru menyadarinya namun jujur ia masih malu memperlihatkan auratnya kepada Abdi .

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!