Amara Santya Raharja.....
seorang wanita dengan background hidup seorang broken home,
ibunya tiada karena syok melihat kebenaran tentang perselingkuhan suaminya di kala ia masih berusia 10 tahun.
ia mencintai sahabatnya secara membabi buta seperti orang gila hingga membuatnya menjadi seorang pembunuh dan berakhir di penjara.
Kekuatan uang membuat seorang pria tiba tiba datang dan mampu membawanya keluar dari penjara.
Namun....
itulah awal kehidupannya yang sebenarnya hancur di mulai.
Seseorang itu menjadikan ia tawanannya dan pada akhirnya membuat ia menjadi budak ranjangnya.
Mampukah seroang Amara Santya Raharja menyelamatkan hidupnya dari sosok berkuasa itu.......
ikuti kisah baru aku....
" CINTA INI MEMBUNUHKU......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22 permintaan yang tidak gratis
Cklek...
Mattew pada akhirnya memutuskan naik dan masuk ke dalam kamarnya.
Laki laki itu menyipitkan matanya ketika ia melihat Amara masih terjaga dan mondar mondir di dalam kamar itu.
" apa yang kau lakukan ?! Kenapa kau berjalan ke sana kemari tidak jelas begitu ?! " kata Mattew sambil mendongak ke atas menatap ke arah jam yang menempel di dinding sana.
Jarum jam di dinding itu menunjuk angka tiga, artinya saat ini sudah pukul tiga dini hari.
Amara sontak menghentikan pergerakannya dan menoleh menatap kepada Mattew.
" atau jangan jangan kau memang sengaja menungguku hah...?! " lanjut Mattew lagi.
Amara masih diam, namun matanya tak beralih menatap penampilan laki laki di hadapannya itu yang nampak berantakan.
Hanya memakai celana boxer dan kemeja yang sudah terbuka semua kancingnya.
" kenapa melihatku seperti itu ?! Kau ingin di perlakukan sama seperti Arzeta ?! " kata Mattew dengan tertawa tengil kepada Amara.
" jangan khawatir....aku masih bisa membuatmu basah dan mengerang nikmat di ba..."
Amara berdecak memotong ucapan Mattew itu.
" ckk...omong kosong..." jawabnya kemudian.
" lalu ?! Kenapa kau belum tidur juga ?! " tanya Mattew lagi masih dengan wajah tengilnya.
" aku ingin bicara padamu " kata Amara dengan wajah yang sudah berubah serius sekarang.
" meminta apa ?! Aku puaskan ?! Ayo...."
" aku serius...aku ingin meminta sesuatu padamu.." kata Amara dengan wajah semakin serius.
Dan kali ini sukses membuat Mattew menatapnya serius juga.
" apa ?! " tanya laki laki itu kemudian.
" tolong izinkan aku keluar, aku...aku ingin menghadiri acara pemakaman sahabatku " kata Amara kemudian.
Pemakaman April kabarnya dari berita tadi akan di lakukan esok hari.
Dan ia ingin menghadiri acara pemakaman itu.
Mattew menatap Amara dalam cukup lama sebelum akhirnya laki laki itu tertawa terpingkal pingkal.
" ha ha ha.....sahabat kau bilang....?! Kau jangan berbohong padaku Amara...sejak kapan kau punya sahabat selain Carter dan Sasmita itu ?!
Dan aku tidak mendengar kabar apapun tentang mereka.... " tawa Matte.
" oh ya aku lupa....memangnya kau masih di anggap sahabat oleh Carter setelah kau menjagal istrinya hah.....dasar wanita psikopat " ejek Mattew lagi.
" orang gila mana memangnya yang mau berteman denganmu " Mattew masih mengejek Amara.
" terserah jika kau tidak percaya padaku...tapi aku bicara yang sesungguhnya.
Ku mohon izinkan aku datang ke acara pemakaman sahabatku itu " kata Amara menegaskan.
Tawa di bibir Mattew perlahan hilang, sudut bibirnya tak lagi tertarik ke atas.
" siapa ?! Laki laki atau perempuan ?! " tanyanya kemudian.
" perempuan...dia teman yang ku kenal di dalam penjara.
Namanya Aprilia Sarah " Amara berkata dengan sungguh sungguh.
Lagi lagi Mattew diam dan kembali menatapnya dalam.
Perlahan laki laki itu melepas kemejanya yang sudah terbuka dan kemudian melemparnya ke sembarang arah.
Amara menatap tingkah laki laki itu dengan hati yang tak enak.
Mattew melangkah ke arah sofa kemudian duduk di sana dengan gagahnya.
Ia menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa dan mengangkat ke dua lengannya dan merentangkannya pada kedua sisi tubuhnya.
Matanya menatap lapar ke arah Amara di depan sana.
Ia tak mendapatkan kepuasan apapun dari Arzeta, dan ia berpikir untuk memanfaatkan kondisi Amara ini.
Ini kesempatannya untuk memaksa Amara mendatanginya lebih dulu.
" kau sangat ingin datang ke acara pemakaman itu ?! " tanyanya kemudian ke pada Amara.
" iya....ku mohon izinkan aku keluar " jawab Amara dengan cepat.
" baiklah....aku akan menuruti kemauanmu "
" benarkah...???!!! " wajah Amara seketika berubah cerah dan membuat Mattew sejenak tercengang menatapnya.
Pertama kali sejak ia membawa wanita itu ke apartemennya ini sejak beberapa bulan yang lalu ia melihat wajah Amara secerah itu.
Wajah cerah yang sering ia lihat dulu ketika wnaita itu bersama Carter namun tak pernah ia lihat sekalipun meski ia membawanya bersamanya dua bulan ini.
" tapi semua tidak gratis Amara...." kata Mattew lagi kemudian.
Amara terdiam dengan tatapan mata tak berkedip menatap Mattew.
" tidak ada yang gratis di dunia ini Amara kau tahu itu...
Apalagi bagi ku "
" apa bayarannya ?! "
" kau yakin ?! "
" katakan saja "
" kemari dan senangkan aku dengan milikmu yang emmmm....." Mattew menatap Amara liar dan nakal.
" bukankah kau baru saja melakukannya dengan Arzeta ?!
Kenapa kau masih memintanya padaku... ?! Apa dia tidak bisa memuaskanmu...?! " jawab Amara ketus.
" kita tidak sedang membicarakan orang lain atau apa yang baru saja aku lakukan Amara...kita sedang berbicara tentang kesepakatan.
Tapi terserah padamu, aku tidak memaksa...lagi pula aku bisa mendapatkan kenikmatan yang ku inginkan kapan pun aku mau dan dengan siapapun yang ku inginkan...." jawab Mattew sombong.
" so...semua terserah padamu, jika kau mau mendatangi pemakan sahabatmu itu maka senangkan aku lebih dulu... " Mattew mengulang kata katanya lagi sambil menatap Amara.
" kau memang laki laki brengsek Mattew...semoga Tuhan menghukummu kelak di kemudian hari " umpat Amara dengan wajah memerah penuh amarah.
Lagi lagi laki laki itu membuatnya tak berkutik menolak permintaan laki laki itu.
Mattew terpingkal mendengar sumpah serapah Amara kepadanya itu.
Entahlah..
Bukannya membuatnya marah, tapi wajah marah Amara justru terlihat lucu di matanya.
" ingat Amara...tenagaku sudah terkuras habis untuk menyenangkan Arzeta tadi.
Jadi sekarang...aku ingin kau yang bekerja " kata Mattew seolah mengingatkan Amara.
" dasar laki laki selangkangan..." umpat Amara lagi dan seketika di sambut tawa terbahak bahak seorang Mattew Nix.
" ha ha ha......."
aray malah Matt yg bangunkan dia?
❤❤❤😍😙😗