NovelToon NovelToon
Two Promises 2

Two Promises 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Angst / Romansa
Popularitas:650
Nilai: 5
Nama Author: Penulis Anonim

Season kedua dari "Two Promises"

Musim panas telah berlalu, dan Minamoto Haruki akhirnya berhasil menjalin hubungan dengan Yoshimoto Sakura. Namun, perjalanan waktu Haruki untuk menyelamatkan kekasihnya baru saja dimulai.

Seiring berjalannya waktu, bayang-bayang masa lalu mulai mengancam kebahagiaan mereka. Haruki harus menghadapi konflik internal keluarga Yoshimoto yang gelap, dan yang lebih mengerikan, rahasia besar yang selama ini disembunyikan Sakura mulai terungkap perlahan.

Akankah Haruki mampu mengungkap kebenaran dan mengubah takdir yang menanti? Atau, akankah usahanya sia-sia, membawa mereka pada akhir yang tragis seperti di masa lalu?

Saksikanlah perjuangan mereka dalam 'Two Promises 2"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis Anonim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(Part 2) Ch. 21 - Perasaan Seorang Gadis

[17 Desember — 2015]

*POV Sakura

Hari ini, saat berada di tengah perjalanan untuk kencan—Haruki-kun mengatakan kalimat yang membuatku sangat terkejut karenanya.

"Hah? apa yang baru saja kamu ucapkan, Haruki-kun?"

Haruki-kun menghentikan langkahnya—menoleh melihatku dengan wajah terkejut dan mulut menganga.

"Kamu tidak mengetahuinya, Sakura!? kamu tidak menyadarinya sama sekali!?" berteriak—Haruki-kun bertanya padaku.

Yah, harusnya aku terkejut Haruki-kun. Setelah kamu tiba-tiba mengatakan kalau Megumi-chan menyukaimu.

"Aku benar-benar tidak mengetahuinya, sebelum kamu mengatakannya, Haruki-kun."

Jawabanku membuat Haruki-kun meletakkan telapak tangan di dahi sambil menghela napas.

"Kenapa kamu tidak menyadarinya sama sekali, Sakura? ...padahal Hana dan Akari-chan pun dapat menyadari sejak lama."

Pastinya aku tidak menyadarinya, Haruki-kun. Aku kan—

"Tunggu... Hana-chan dan Akari juga mengetahuinya? sejak kapan?"

"Sejak kita pulang dari liburan di Shizuoka saat itu, Sakura."

Sudah selama itu? kenapa aku tidak menyadarinya sama sekali...

"Oh ya, Haruki-kun. Kamu tahu Megumi-chan menyukaimu sejak kapan?"

"....."

Pertanyaanku membuat Haruki-kun terdiam selama beberapa saat.

Setelah beberapa saat—Haruki-kun tersenyum tipis dan kemudian mengambil beberapa langkah pendek ke depan.

"Tanya saja pada orangnya langsung, Sakura. Kamu pasti akan mendapatkan jawaban yang memuaskan darinya—mungkin?"

...Mungkin? jangan bercanda, Haruki-kun.

Setelah itu, aku dan Haruki-kun—kami melanjutkan perjalanan kami untuk kencan yang telah dijanjikan olehnya.

Dan keesokan harinya... aku pun meminta Megumi-chan untuk bicara empat mata dengannya saat jam istirahat.

* * *

[18 Desember — 2015]

[•] SMA Hoshizora

Pada jam istirahat—aku mengajak Megumi-chan ke tempat yang cukup sepi untuk berbicara empat mata dengannya.

•Beberapa menit kemudian...

Setelah sampai di tempat yang cukup sepi—Megumi-chan membuka pembicaraan dengan pertanyaan.

"Ada apa, Sakura? tumben sekali kamu memintaku bicara berduaan sapa ini."

"Karena ada yang ingin aku bicarakan denganmu, Megumi-chan!"

"....."

Megumi-chan hanya terdiam saat mendengar jawaban dariku. Aku memulai secara perlahan.

"Bolehkah aku memulainya, Megumi-chan?"

Megumi-chan hanya tersenyum tipis dan mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaanku.

"Ada yang ingin aku tanyakan padamu, Megumi-chan. Apakah benar... kalau kamu juga menyukai Haruki-kun?"

Setelah aku bertanya—selama beberapa saat, Megumi-chan diam memikirkan jawaban yang tepat.

"Aku sudah menduganya kalau saat seperti ini akan datang, Sakura. Benar... Haruki, aku menyukainya—tidak, aku sangat mencintainya, Sakura."

Jawaban Megumi-chan membuatku termenung selama beberapa saat.

Apa... keberadaanku adalah sebuah kesalahan?

"Megumi-chan! bolehkah aku bertanya satu hal lagi padamu?"

Megumi-chan tersenyum atas pertanyaanku dan kemudian memberikan jawabannya sambil tersenyum.

"Boleh kok, Sakura... kamu boleh bertanya sesukamu."

Setelah mendengar jawaban Megumi-chan, aku mulai membuka bibirku untuk bertanya lagi padanya.

Aku tidak tahu, apakah dia akan menjawabnya atau tidak. Tetapi...

"Megumi-chan! apakah kamu sudah menyatakan perasaanmu pada Haruki-kun?—lalu, kapan dan apa jawaban Haruki-kun?"

"Aku menyatakan perasaanku padanya saat keesokan harinya setelah kita liburan Golden Week bersama. Haruki menolakku karena dia menyukaimu, Sakura. Aku merasa kalau kamu sangat beruntung Sakura—dicintai oleh orang sepertinya."

Jawaban Megumi-chan atas pertanyaanku cukup panjang dan jelas. Namun mengapa...

Namun mengapa Megumi-chan dapat mengatakan kalimat itu sambil tersenyum?

Seandainya aku tidak pernah muncul dalam kehidupan Haruki-kun. Mungkin saja Haruki-kun akan memilihnya.

"Lalu... apakah saat ini kamu bahagia, Megumi-chan?"

"....."

Pertanyaanku membuat Megumi-chan terdiam dengan mulut menganga menatap mataku.

Tak lama kemudian setelah itu—Megumi-chan tersenyum, lalu menjawab pertanyaanku.

"Saat ini aku sangat bahagia kok, Sakura. Karena aku dapat melihat Haruki sebahagia itu setelah sekian lamanya aku tidak melihat itu."

"Megumi-chan—!"

Aku hendak membalas jawaban Megumi-chan. Namun Megumi-chan memotong perkataanku dan melanjutkan perkataannya.

"Karena orang yang ada di sisinya saat ini adalah kamu, Sakura, aku dapat melihatnya tersenyum lebar seperti itu. Bahkan sampai sekarang pun aku masih sangat mencintainya. Tetapi... aku dan Haruki-chan hanyalah sahabat yang tak dapat terpisahkan."

Setelah mengatakan itu—senyum di wajah Megumi-chan semakin lebar. Dan Megumi-chan pun melanjutkan lagi kalimat terakhirnya.

"Tak lebih dari itu kok, Sakura-chan!"

"....."

Setelah mendengar kata-kata dari Megumi-chan—aku tak dapat mengucapkan sepatah kata pun karena tersentuh oleh perkataannya.

"Pantas saja kamu hampir tidak pernah terlihat murung karena patah hati, Megumi-chan! pasti kamu sudah menyiapkan jawaban itu sejak lama, kan?"

"Tentu saja, Sakura-chan!"

Setelah perbincangan yang sebentar itu, hubunganku dengan Megumi-chan semakin dalam.

Namun, masih ada satu hal yang membuatku penasaran hingga saat ini.

Apakah Hana-chan juga....

* * *

[20 Desember — 2015]

[•] Kediaman Keluarga Yoshimoto

Hari minggu pagi—sekolah libur. Dan seperti biasanya, Akari-lah yang selalu membangunkanku di pagi hari.

"Walaupun hari ini adalah hari libur, jangan bermalas-malasan dan tetaplah bangun di pagi hari, Kakak!"

Dengan pipi menggembung dan bibir mengerucut serta tangan di pinggang, Akari menasihatiku.

Aku mengangkat tangan kananku dan kemudian mendaratkannya di atas kepala Akari.

"Baik, baik, Akari... Kakak akan segera bangun," ucapku sambil sedikit mengelus kepala Akari.

Bibir mengerucut Akari perlahan berubah menjadi lengkungan ke atas.

"....."

Beberapa saat kemudian, Akari mundur ke belakang dan hendak pergi keluar dari kamarku.

"Jangan lama-lama ya, Kakak! aku tunggu di meja makan," ujar Akari dari balik pintu sebelum menutup pintu dan melangkah keluar dari kamarku.

"Akari... "

•Beberapa menit kemudian...

RUANG MAKAN.

Selang beberapa menit setelah Akari membangunkanku, aku berjalan ke ruang makan untuk sarapan.

"Selamat pagi Ibu!"

Saat aku sampai di sana, ibuku sedang meletakkan makanan di atas meja makan.

Kedua tangannya penuh dengan piring makanan—sambil tersenyum ibu membalas ucapan salamku.

"Selamat pagi juga, Sakura!"

Pagi hari seperti inilah yang aku impikan sejak lama—dan Haruki-kun lah yang telah mewujudkannya.

Aku menarik kursi di depanku dan kemudian duduk di kursi menghadap meja makan.

Ting!. Dering notifikasi ponselku berbunyi tepat setelah aku duduk di kursi.

Aku mengambil ponselku dan melihat pesan yang dikirim padaku—pesan itu dari Haruki-kun!

[Haruki-kun]📞

: Aku ingin mengajakmu berkencan ke kafe yang belum lama ini dibuka.

: Maukah kamu ikut denganku, Sakura?

Mataku berbinar dan bibirku tersenyum lebar begitu membaca pesan dari Haruki-kun.

Sungguhan nih?!

Akari dan ibu yang melihatku tersenyum lebar saat membaca pesan dari Haruki-kun pun saling berbisik sambil tersenyum.

"Pasti dari pacarnya, ya kan, Akari?" —Ibuku.

"Pasti dari Kak Haruki, ya, ibu?" —Akari.

•Beberapa jam kemudian...

[•] Taman

Aku menerima permintaan Haruki-kun untuk pergi kencan dengannya.

Dan saat ini, aku sedang menunggu Haruki-kun datang menjemputku di taman.

Sambil menunggu Haruki-kun datang—aku merapikan kembali poni rambutku sambil berkaca menggunakan kamera ponsel.

"Duh, apakah penampilanku tidak berlebihan?—dan apakah aku tidak datang terlalu cepat?"

Ketika aku sedang sedikit merapikan poni rambutku, Haruki-kun datang dan menyapaku.

"Selamat siang, Sakura! maaf membuatmu menunggu."

Aku menoleh, tersenyum, dan melambaikan tangan ke arahnya.

"Tidak kok, Haruki-kun. Aku baru saja sampai."

Haruki-kun sedikit mengangguk. "Oh, begitu ya."

Maaf Haruki-kun, aku tidak bisa bilang padamu kalau aku sudah datang sejak 30 menit yang lalu.

Tersenyum tipis—Haruki-kun mengulurkan tangan padaku. "Ayo, Sakura!" ucapnya.

Aku menggenggam tangan yang lembut itu—menerima uluran tangannya.

"Ayo, Haruki-kun!" balasku.

Aku dan Haruki-kun—kami pun mulai melangkahkan kaki dan pergi untuk kencan kami hari ini.

Nee, Haruki-kun... meskipun saat ini aku masih belum bisa memastikannya sendiri sih... tetapi aku merasa yakin, Haruki-kun.

Kalau saat ini aku mungkin mencintaimu....

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!